Ayub 22:20
Konteks22:20 Sungguh, lawan kami telah dilenyapkan, u dan peninggalan mereka telah habis dimakan api. v
Ayub 16:22
Konteks16:22 Karena sedikit jumlah tahun yang akan datang, dan aku akan menempuh jalan, dari mana aku tak akan kembali f lagi.
Ayub 7:16
Konteks7:16 Aku jemu, u aku tidak mau hidup untuk selama-lamanya. v Biarkanlah w aku 1 , karena hari-hariku hanya seperti hembusan x nafas saja.
Ayub 10:20
Konteks10:20 Bukankah hari-hari a umurku hanya sedikit? b Biarkanlah aku, c supaya aku dapat bergembira d sejenak,
Ayub 18:19
Konteks18:19 Ia tidak akan mempunyai anak g atau cucu cicit h di antara bangsanya, dan tak seorangpun yang tinggal hidup i di tempat kediamannya. j
Ayub 20:26
Konteks20:26 Kegelapan q semata-mata tersedia bagi dia, api r yang tidak ditiup memakan dia s dan menghabiskan apa yang tersisa dalam kemahnya. t
Ayub 42:12
Konteks42:12 TUHAN memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu; ia mendapat empat belas ribu ekor kambing domba, dan enam ribu unta, seribu pasang lembu, dan seribu ekor keledai betina.
[7:16] 1 Full Life : BIARKANLAH AKU.
Nas : Ayub 7:16
Ayub dengan jujur berbicara kepada Allah tentang rasa ketidakadilan, penolakan, dan keragu-raguan yang dialaminya. Ia bahkan berharap Allah akan membiarkannya (ayat Ayub 7:16-19), sekalipun pada saat lainnya ia mendambakan Allah berbicara kepadanya (Ayub 14:15; 23:3,5). Orang percaya yang sedang mengalami pencobaan dan penderitaan berat hendaknya mengungkapkan perasaan mereka secara terbuka kepada Allah di dalam doa. Berbicara kepada Allah dari hati mengenai kepedihan dan kesedihan dengan sikap pasrah tidaklah salah. Hana mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan karena kesusahan dan sakit hati yang berat (1Sam 1:13-16). Yesus sendiri mempersembahkan "doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia" (Ibr 5:7), dan ketika hendak mati Ia mengalami kegelapan yang tak terlukiskan karena dipisahkan dari Allah (Mat 27:46).