Amsal 2:12
Konteks2:12 supaya engkau terlepas k dari jalan yang jahat, dari orang yang mengucapkan tipu muslihat,
Amsal 7:21
Konteks7:21 Ia merayu orang muda itu dengan berbagai-bagai bujukan, dengan kelicinan bibir n ia menggodanya.
Amsal 8:6
Konteks8:6 Dengarlah, karena aku akan mengatakan perkara-perkara yang dalam dan akan membuka bibirku tentang perkara-perkara yang tepat.
Amsal 10:8
Konteks10:8 Siapa bijak hati, memperhatikan perintah-perintah, tetapi siapa bodoh bicaranya, akan jatuh. c
Amsal 10:10
Konteks10:10 Siapa mengedipkan mata, g menyebabkan kesusahan, siapa bodoh bicaranya, akan jatuh.
Amsal 10:18
Konteks10:18 Siapa menyembunyikan kebencian, dusta bibirnya; t siapa mengumpat adalah orang bebal.
Amsal 10:21
Konteks10:21 Bibir orang benar menggembalakan banyak orang, tetapi orang bodoh mati karena kurang akal budi. v
Amsal 12:19
Konteks12:19 Bibir yang mengatakan kebenaran tetap untuk selama-lamanya, tetapi lidah dusta hanya untuk sekejap mata.
Amsal 17:19
Konteks17:19 Siapa suka bertengkar, suka juga kepada pelanggaran, siapa memewahkan pintunya mencari kehancuran.
Amsal 23:33
Konteks23:33 Lalu matamu akan melihat hal-hal yang aneh, dan hatimu mengucapkan kata-kata yang kacau.
Amsal 25:10
Konteks25:10 supaya jangan orang yang mendengar engkau akan mencemoohkan engkau, dan umpat terhadap engkau akan tidak hilang.
Amsal 27:21
Konteks27:21 Kui untuk melebur perak dan perapian untuk melebur emas, t dan orang dinilai menurut pujian 1 yang diberikan kepadanya.
Amsal 28:23
Konteks28:23 Siapa menegur orang akan kemudian lebih disayangi dari pada orang yang menjilat. u
[27:21] 1 Full Life : ORANG DINILAI MENURUT PUJIAN.
Nas : Ams 27:21
Pujian yang kita terima dari orang lain menguji kita mengenai cara kita menanggapinya -- dengan sombong atau rendah hati. Sikap sombong menyatakan penipuan diri di dalam hati kita, karena kita tidak sadar bahwa diri kita dan apa yang telah kita lakukan sebagian besar adalah karena Allah dan orang lain
(lihat cat. --> Fili 2:3).
[atau ref. Fili 2:3]
Tindakan kita tidak boleh dilaksanakan untuk memuji atau memuliakan diri, tetapi hendaknya mengalir dari pengabdian kita kepada Allah, firman, dan kerajaan-Nya. Apabila kita lulus ujian pujian ini, terbukti kita hidup untuk menyenangkan Allah daripada orang lain dan hati kita murni dan roh kita manunggal dengan Allah.