Kejadian 34:1-31
KonteksKejadian 22:3
Konteks22:3 Keesokan harinya pagi-pagi j bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.
Kejadian 22:2
Konteks22:2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu 6 f yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria g dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran h pada salah satu gunung yang akan Kukatakan i kepadamu."
Kisah Para Rasul 2:2
Konteks2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; v
Kisah Para Rasul 4:6
Konteks4:6 dengan Imam Besar Hanas dan Kayafas, e Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar.
[34:1] 1 Full Life : DINA ... PEREMPUAN-PEREMPUAN DI NEGERI ITU.
Nas : Kej 34:1
Yakub bertempat tinggal di dekat kota kafir bernama Sikhem dan bukan di rumah ayahnya Ishak, ke mana Allah menyuruhnya pergi (bd. Kej 31:13; Kej 35:1). Kemudian Yakub sangat menyesali pilihannya ini. Hanya setelah peristiwa menyedihkan yang menyangkut Dina, barulah Yakub pergi ke Betel dan membinasakan semua dewa asing di rumahnya
(lihat cat. --> Kej 34:2 berikutnya;
lihat cat. --> Kej 35:2).
[atau ref. Kej 34:2; 35:2]
[34:2] 2 Full Life : DILARIKANNYA DAN DIPERKOSANYA.
Nas : Kej 34:2
Baik Dina maupun orang-tuanya salah.
- 1) Yakub gagal karena memilih untuk tinggal dekat dengan orang yang jahat dan dursila, sebagaimana dilakukan oleh Lot (bd. Kej 13:12-13). Yakub tidak menetapkan batas-batas dan peraturan yang tegas bagi anak-anaknya mengenai pergaulan mereka dengan orang tidak percaya dan ia tidak mengawasi anak-anaknya dengan benar. Rupanya, Dina sendiri ingin bersahabat dengan perempuan-perempuan yang tidak beriman di negeri itu. Hasilnya adalah tragedi, sakit hati, dan rasa malu bagi Yakub, anak putrinya, dan keluarganya.
- 2) Orang-tua yang tidak tegas dalam memelihara pemisahan keluarga
mereka dari pergaulan yang jahat membiarkan anak-anak mereka terbuka
kepada pencobaan dan kompromi, bersamaan dengan kemungkinan akan
mengalami aib dan bencana
(lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK).
[34:7] 3 Full Life : ANAK-ANAK YAKUB ... SAKIT HATI.
Nas : Kej 34:7
Anak-anak Yakub jelas sangat marah karena adiknya diperkosa, dan mereka tahu bahwa perbuatan tidak senonoh itu tidak bisa dibiarkan. Akan tetapi, mereka berdosa karena membalas dendam secara berlebihan, tidak adil, dan kejam.
[34:15] 4 Full Life : SETIAP LAKI-LAKI DI ANTARA KAMU HARUS DISUNAT.
Nas : Kej 34:15
Anak-anak Yakub menggunakan tanda hubungan perjanjian mereka dengan Allah dengan cara menipu.
[34:25] 5 Full Life : SIMEON DAN LEWI ... MENYERANG KOTA ITU.
Nas : Kej 34:25
Simeon dan Lewi bukan saja membunuh orang laki-laki dari kota itu, tetapi juga merampas kota itu serta menawan wanita dan anak-anak. Tindakan kejam ini mengakibatkan Simeon dan Lewi hilang kepemimpinan dalam bangsa mereka. Allah membedakan antara perang yang sah dengan kekejaman yang semena-mena (lih. Kej 49:5-7).
[22:2] 6 Full Life : AMBILLAH ANAKMU.
Nas : Kej 22:2
Abraham diperintahkan untuk mempersembahkan putranya.
- 1) Inti persoalan ini terletak di dua bidang yang menggambarkan ukuran yang dipakai Allah dalam berurusan dengan orang percaya.
- (a) Adakah kasih Abraham kepada Allah lebih besar daripada kasihnya kepada sesama, termasuk putra tercintanya?
- (b) Apakah harapan Abraham mengenai penggenapan janji itu masih ada pada Allah, ataukah harapannya sudah beralih sekarang, yaitu ke Ishak?
- 2) Melalui ujian ini Allah memaksa Abraham menghadapi pertanyaan-pertanyaan ini dan menunjukkan apakah dia benar-benar takut akan Allah dengan segenap hatinya (ayat Kej 22:12).
- 3) Sebenarnya Allah tidak menghendaki kematian jasmaniah Ishak (bd. ayat Kej 22:12-13) karena persembahan manusia kemudian dikutuk-Nya (Im 20:1-5). Akan tetapi Ia ingin menguji komitmen Abraham.
[2:2] 7 Full Life : TIUPAN ANGIN KERAS ... DAN ... LIDAH-LIDAH SEPERTI NYALA API.
Nas : Kis 2:2-3
Penyataan-penyataan lahiriah ini mempertunjukkan bahwa Allah hadir dan bertindak dengan suatu cara yang luar biasa (bd. Kel 3:1-6; 1Raj 18:38-39). "Api" mungkin sekali melambangkan penyucian dan pemisahan orang-orang percaya kepada Allah bagi pekerjaan memuliakan Kristus (Yoh 16:13-14) dan bersaksi bagi Dia (Kis 1:8). Kedua penyataan ini mendahului baptisan dalam Roh dan tidak diulang lagi di Kisah Para Rasul.