2 Raja-raja 14:1-10
KonteksAmazia, raja Yehuda
14:1 Dalam tahun kedua zaman Yoas bin Yoahas, raja Israel, Amazia 1 , anak Yoas raja Yehuda menjadi raja.
14:2 Ia berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan dua puluh sembilan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Yoadan, dari Yerusalem.
14:3 Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, hanya bukan seperti Daud, bapa leluhurnya. Ia berbuat tepat seperti yang diperbuat Yoas, ayahnya.
14:4 Namun demikian, bukit-bukit pengorbanan l tidaklah dijauhkan. Bangsa itu masih mempersembahkan dan membakar korban di bukit-bukit itu.
14:5 Segera sesudah kuasa kerajaan itu kokoh di tangannya, dibunuhnyalah m pegawai-pegawainya n yang telah membunuh raja, yaitu ayahnya.
14:6 Tetapi anak-anak para pembunuh itu tidak dihukum mati olehnya, seperti yang tertulis dalam kitab Taurat o Musa, di mana TUHAN telah memberi perintah: "Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya, melainkan setiap orang harus dihukum mati karena dosanya p sendiri."
14:7 Ia mengalahkan Edom di Lembah Asin, q sepuluh ribu orang banyaknya, dan merebut Sela r dalam peperangan itu, lalu dinamainyalah kota itu Yokteel; begitulah sampai hari ini.
14:8 Pada waktu itu Amazia menyuruh utusan kepada Yoas bin Yoahas bin Yehu, raja Israel, mengatakan: "Mari kita mengadu tenaga!"
14:9 Tetapi Yoas, raja Israel, menyuruh orang kepada Amazia, raja Yehuda, mengatakan: "Rumput duri s yang di gunung Libanon mengirim pesan kepada pohon aras yang di gunung Libanon, bunyinya: Berikanlah anakmu perempuan kepada anakku laki-laki menjadi isterinya. Tetapi binatang-binatang hutan yang ada di gunung Libanon itu berjalan lewat dari sana, lalu menginjak rumput duri itu.
14:10 Memang engkau telah mengalahkan Edom, sebab itu engkau menjadi tinggi hati. t Cukuplah bagimu mendapat kehormatan itu dan tinggallah di rumahmu. Untuk apa engkau menantang malapetaka, sehingga engkau jatuh dan Yehuda bersama-sama engkau?"


Nas : 2Raj 14:1
Raja ini mulai dengan baik, tetapi kemudian terjerumus dalam penyembahan berhala (2Taw 25:14), karena dia tidak bertindak "tidak dengan segenap hati" (2Taw 25:2); yaitu, tidak memutuskan untuk melakukan kehendak Allah apapun harganya. Yang penting untuk bertekun di dalam iman ialah keputusan yang kokoh untuk tetap setia kepada Allah dan perintah-perintah-Nya hingga akhir hayat kita di bumi ini, terlepas dari apa yang mungkin menimpa kita (Fili 3:8-16).