2 Korintus 1:7
Konteks1:7 Dan pengharapan kami akan kamu adalah teguh, karena kami tahu, bahwa sama seperti kamu turut mengambil bagian dalam kesengsaraan l kami, kamu juga turut mengambil bagian dalam penghiburan kami.
2 Korintus 1:9
Konteks1:9 Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah p yang membangkitkan orang-orang mati. q
2 Korintus 4:7
Konteks4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat 1 , w supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, x bukan dari diri kami.
2 Korintus 9:12
Konteks9:12 Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan r orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah. s
2 Korintus 11:15
Konteks11:15 Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan f mereka.
[4:7] 1 Full Life : HARTA INI ... DALAM BEJANA TANAH LIAT.
Nas : 2Kor 4:7
Orang Kristen adalah "bejana-bejana tanah liat" yang kadang-kadang mengalami kesedihan, air mata, kesusahan, kebingungan, kelemahan, dan ketakutan (bd. 2Kor 1:4,8-9; 7:5). Namun, oleh karena "harta" sorgawi yang dalam diri mereka, maka mereka tidak dikalahkan. Kekristenan bukan hal menyingkirkan kelemahan, bukan juga semata-mata manifestasi kuasa ilahi. Tetapi, kekristenan adalah manifestasi kuasa ilahi melalui kelemahan manusia (2Kor 12:9). Ini berarti bahwa:
- (1) dalam setiap penderitaan, kita bisa menjadi lebih daripada pemenang oleh karena kuasa dan kasih Allah (Rom 8:37), dan
- (2) kelemahan, kesusahan, dan penderitaan kita membuka peluang untuk menerima kasih karunia Kristus yang berlimpah-limpah dan mengizinkan kehidupan-Nya dinyatakan dalam tubuh kita (ayat 2Kor 4:8-11; bd. 2Kor 12:7-10).