1 Samuel 1:10-16
Konteks1:10 Hana sedang sedih sekali dan ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis. 1:11 Lalu ia bernazar, katanya, "Ya TUHAN semesta alam, sekiranya Engkau berkenan memperhatikan kesedihan hamba-Mu ini dan menjawab doa hamba dengan mengaruniakan kepada hamba seorang anak laki-laki, maka hamba akan memberikannya kembali kepada-Mu. Ia akan menjadi milik-Mu sepanjang hidupnya, dan rambutnya tidak akan pernah dipangkas." 1 2 1:12 Imam Eli melihat bibir Hana bergerak-gerak, tetapi ia tidak mendengar suara sedikit pun, karena Hana sedang berdoa di dalam hatinya. Imam Eli menyangka bahwa Hana sedang mabuk. 1:13 (1-12) 1:14 "Mengapa engkau datang ke mari dalam keadaan mabuk seperti ini?" tegornya kepada Hana. "Singkirkanlah anggurmu!" 1:15 "Saya tidak mabuk, Pak," sahut Hana. "Saya sangat sedih dan sedang mencurahkan isi hati saya kepada TUHAN. Janganlah Bapak menyangka bahwa saya seorang perempuan pemabuk." 1:16 (1-15)


Nas : 1Sam 1:11
Hana menunjukkan pengabdiannya kepada Tuhan dengan kesediaannya menyerahkan putranya untuk pekerjaan Tuhan. Dengan sikap yang sama, orang-tua Kristen dewasa ini dapat menyatakan penyerahan mereka kepada Allah dan kerajaan-Nya dengan mempersembahkan putra-putri mereka untuk pekerjaan Tuhan atau pekabaran Injil di negeri asing. Orang-tua yang mendukung, mendorong, dan berdoa bagi anak-anaknya akan sangat berkenan kepada Allah.
Nas : 1Sam 1:11
Rambut yang tidak tercukur merupakan tanda sumpah seorang nazir
(lihat cat. --> Bil 6:5;
lihat cat. --> Bil 6:14).
[atau ref. Bil 6:5,14]