1 Korintus 3:5
Konteks3:5 Jadi, apakah Apolos? v Apakah Paulus? Pelayan-pelayan w Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya.
1 Korintus 6:19
Konteks6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait h Roh Kudus 1 yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? i
1 Korintus 8:1
Konteks1 Korintus 9:5
Konteks9:5 Tidakkah kami mempunyai hak untuk membawa seorang isteri e Kristen, dalam perjalanan kami, seperti yang dilakukan rasul-rasul lain dan saudara-saudara f Tuhan dan Kefas? g
1 Korintus 12:6
Konteks12:6 Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah h adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. i
[6:19] 1 Full Life : TUBUHMU ADALAH BAIT ROH KUDUS.
Nas : 1Kor 6:19
Sebagai orang Kristen, tubuhmu adalah tempat tinggal pribadi Roh Kudus (juga lih. Rom 8:11 di mana Roh itu merupakan tanda dari Allah yang menyatakan bahwa kamu menjadi milik-Nya). Karena Roh itu tinggal di dalam dirimu dan saudara menjadi milik Allah, tubuhmu sama sekali tidak boleh dicemarkan oleh kenajisan atau kejahatan apa pun, baik oleh pikiran, keinginan, tindakan, film, buku maupun majalah cabul. Sebaliknya, saudara harus hidup sedemikian rupa sehingga menghormati dan memuliakan Allah dengan tubuhmu (ayat 1Kor 6:20).
[8:1] 2 Full Life : DAGING PERSEMBAHAN BERHALA.
Nas : 1Kor 8:1
Dalam pasal 1Kor 8:1-10:33 Paulus menangani pertanyaan jemaat Korintus mengenai daging persembahan berhala dan apakah dibenarkan untuk membeli atau makan daging itu dan ikut serta dalam pesta pora di kuil berhala (ayat 1Kor 8:10).
- 1) Dalam menangani pokok ini ia menyingkapkan suatu prinsip penting yang harus dipraktikkan oleh orang Kristen pada segala zaman. Prinsip ini berlaku untuk kegiatan yang diragukan, yang dapat mencobai beberapa orang percaya untuk berdosa dan membawa mereka kepada kehancuran rohani (ayat 1Kor 8:11). Roh Kudus, melalui Paulus, telah mengarahkan orang Kristen untuk selalu bertindak dengan kasih bagi orang percaya lain yang mungkin menuntut penyangkalan diri.
- 2) Penyangkalan diri berarti membatasi kebebasan diri dan menyingkirkan
segala kegiatan yang meragukan agar tidak mengganggu pikiran atau
melemahkan keyakinan tulus orang Kristen lain, yang mereka yakini
didasarkan pada prinsip-prinsip alkitabiah. Lawan dari penyangkalan diri
adalah mempertahankan hak pribadi untuk tetap terlibat dalam kegiatan
yang meragukan, tindakan yang mungkin akan mengajak orang lain untuk
ikut serta dan merugikan diri mereka sendiri (bd. Rom 14:1-15:3;
lihat cat. --> Kis 15:29;
lihat cat. --> 1Kor 9:19).