1 Korintus 7:8-13
Konteks7:8 Jadi, kepada orang yang tidak menikah dan kepada janda-janda saya sarankan supaya kalau dapat, tetap saja dalam keadaan tidak menikah seperti saya. 7:9 Tetapi, kalau Saudara tidak dapat menguasai diri, menikahlah; sebab lebih baik menikah daripada nafsu berahi meluap-luap. 7:10 Bagi mereka yang telah menikah ada suatu perintah, bukan sekadar saran saja. Perintah ini bukan dari saya, sebab Tuhan sendiri telah berfirman: Seorang istri tidak boleh meninggalkan suaminya. 7:11 Tetapi, kalau ia sudah berpisah dari suaminya, biarlah ia tinggal menyendiri atau rujuk dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan istrinya. 1 7:12 Ada beberapa saran yang ingin saya tambahkan. Saran-saran ini bukan perintah yang langsung dari Tuhan, tetapi pada hemat saya saran-saran ini baik. Apabila seorang Kristen beristrikan orang yang bukan-Kristen, tetapi bagaimanapun si istri ingin tetap hidup bersama dengan dia, janganlah ia meninggalkannya atau menceraikannya. 2 7:13 Dan apabila seorang wanita Kristen bersuamikan seseorang yang bukan-Kristen dan suaminya ingin supaya ia tetap mendampinginya, maka janganlah ia meninggalkan laki-laki itu.


Nas : 1Kor 7:11
Dalam ayat 1Kor 7:10 Paulus mengakui bahwa Allah ingin agar pernikahan itu bersifat langgeng. Akan tetapi, ia juga menyadari bahwa kadang kala suatu hubungan pernikahan dapat menjadi tak tertahankan lagi sehingga perceraian dari pasangan nikah diperlukan. Sebab itu, di sini Paulus tidak berbicara mengenai perceraian yang diizinkan oleh Allah karena alasan perzinaan
(lihat cat. --> Mat 19:9)
[atau ref. Mat 19:9]
atau salah seorang anggota pasangan itu meninggalkan yang lain
(lihat cat. --> 1Kor 7:15).
[atau ref. 1Kor 7:15]
Sebaliknya, Paulus sedang membicarakan perpisahan tanpa perceraian resmi. Mungkin yang dibicarakan ialah keadaan di mana seorang anggota pasangan itu berperilaku sedemikian rupa sehingga membahayakan kehidupan jasmani atau rohani pasangan nikahnya atau anak-anaknya. Dalam keadaan semacam ini, barangkali terbaik jikalau seorang anggota pasangan itu meninggalkan rumahnya dan tetap tinggal tidak menikah. Tidak dapat dipikirkan bahwa Paulus akan menganjurkan seorang anggota pasangan tetap tinggal bersama dengan pasangannya yang terus-menerus melukai dan berlaku kasar terhadap pasangannya dan anak-anaknya.
Nas : 1Kor 7:12
Di sini Paulus tidak semata-mata mengajukan pandangannya sendiri; tetapi sebenarnya ia mengatakan bahwa ia tidak memiliki firman dari Yesus untuk meneguhkan apa yang akan ditulisnya. Akan tetapi, ia menulis sebagai seorang yang mempunyai wewenang rasuli dan sedang berada di bawah ilham ilahi (bd. ayat 1Kor 7:25,40; 14:37).