Tattenai

Dalam versi-versi Alkitab:

(Ibrani tattenai; bnd Yunani Sisinnes, 1 Esdras 6:3; 7:1). Orang Persia, bupati daerah Samaria, pengganti Rehum, selama pemerintahan Darius Histaspis dan Zerubabel (Ezr 5:3, 6; 6:6, 13). Dia menyelidiki dan memberi laporan penuh simpati tentang keluhan-keluhan yg dilancarkan dari Yerusalem terhadap orang-orang Yahudi di daerahnya. Ia disebut 'Tattani, bupati daerah sebelah barat S Efrat' dalam suatu tulisan paku dari Babel, bertarikh 5 Juni 502 sM (JNES 3, 1944, hlm 46), pada waktu itu nampaknya atasannya ialah bupati Babel, Usytani. DJW/MHS/HAO

Tatnai: Pejabat di Daerah Sebelah Barat Sungai Efrat

Biodata:

• Nama: Tatnai (Ezra 5:3)
• Jabatan: Gubernur daerah "sebelah barat sungai Efrat" (Ezra 5:3)
• Periode: Pemerintahan Darius I dari Persia (522-486 SM)

Peristiwa Penting:

Tatnai muncul dalam kitab Ezra sebagai pejabat tinggi Persia yang bertanggung jawab atas wilayah yang mencakup Yehuda. Ia terlibat dalam satu peristiwa penting:

• Penyelidikan Pembangunan Kembali Bait Suci (Ezra 5-6): Ketika orang Yahudi kembali dari pembuangan di Babel dan mulai membangun kembali Bait Suci di Yerusalem, musuh-musuh mereka mengirim surat kepada Raja Darius untuk menggagalkan proyek tersebut. Tatnai, bersama dengan Sethar-Boznai, diperintahkan untuk menyelidiki masalah ini. Mereka pergi ke Yerusalem, menanyai para pemimpin Yahudi, dan menemukan bahwa Raja Koresh memang telah mengeluarkan dekrit yang mengizinkan pembangunan kembali Bait Suci (Ezra 5:3-17). Tatnai melaporkan temuannya kepada Darius, yang kemudian menegaskan kembali dekrit Koresh dan memerintahkan agar pembangunan Bait Suci dilanjutkan tanpa gangguan (Ezra 6:1-12).

Ayat-ayat Alkitab Terkait:

• Ezra 5:3-17: Menggambarkan kedatangan Tatnai dan Sethar-Boznai ke Yerusalem, pertanyaan mereka kepada para pemimpin Yahudi, dan laporan mereka kepada Darius.
• Ezra 6:6-12: Berisi surat Darius kepada Tatnai dan Sethar-Boznai, yang memerintahkan mereka untuk tidak mengganggu pembangunan Bait Suci dan bahkan memberikan bantuan material dari perbendaharaan kerajaan.

Pelajaran dari Tokoh Tatnai:

Meskipun Tatnai awalnya datang untuk menyelidiki pembangunan Bait Suci dengan kemungkinan untuk menghentikannya, ia menunjukkan sikap yang adil dan patuh pada hukum. Ia tidak langsung menindas orang Yahudi, tetapi mendengarkan penjelasan mereka dan mencari kebenaran berdasarkan dekrit raja sebelumnya. Sikapnya mengingatkan kita untuk:

• Menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana: Mencari kebenaran dan keadilan dalam setiap situasi, dan tidak bertindak gegabah berdasarkan prasangka.
• Menghormati otoritas yang sah: Patuh pada hukum dan peraturan yang berlaku, serta menghormati keputusan yang dibuat oleh otoritas yang lebih tinggi.
• Mendukung kebebasan beragama: Tidak menghalangi orang lain untuk menjalankan keyakinan agama mereka, selama hal itu tidak melanggar hukum dan ketertiban umum.

Meskipun hanya muncul dalam beberapa ayat, Tatnai memberikan contoh penting tentang kepemimpinan yang adil dan bertanggung jawab.