Tammuz

Dalam versi-versi Alkitab:

Dewa dunia bawah dari Mesopotamia. Kadang-kadang dikira sebagai focus dari keagamaan yang menyembahnya sebagai dewa yang mati dan hidup kembali. Ditangisi di musim gugur, pada waktu tumbuh-tumbuhan tampak mati dan dipuja pada musim semi, pada waktu tetumbuhan bertumbuh kembali. Penyembahan dewa ini kadang-kadang membahayakan kemurnian peribadahan di Israel, seperti saat *Yehezkiel melihat para perempuan menangisi Tamus dalam Bait Suci (Yeh. 8:14). Tetapi, hal ini mungkin suatu perkiraan belaka. Perempuan-perempuan itu mungkin hanya ikut dalam suatu ibadah perkabungan.

Dalam penglihatan nampak kepada Yehezkiel perempuan-perempuan di pintu gerbang utara Bait Suci Yerusalem, menangisi dewa 'Tamus' (Yeh 8:14). Perkabungan dewa Tamus terjadi pada hari kedua bulan keempat (Juni/Juli), yg dinamai menurut peristiwa ini.

Peristiwa ini memperingati kematian dewa Sumer yg bernama Dumuzi (artinya 'anak yg sungguh'), tokoh legendaris dongeng, yaitu gembala dan suami Isytar yg hidup pada zaman sebelum air bah. Pada kematian sang dewa, Isytar berkabung dan mengajak semuanya turut berkabung. Sewaktu almarhum memasuki dunia bawah, semua kelahiran, kehidupan dan sukacita berhenti. Sekarang diketahui bahwa dalam dongeng itu Taurus tidak hidup kembali, karena kemudian ia dikenal sebagai ilah dunia bawah.

Orang-orang yg memandang dia sebagai dewa tumbuh-tumbuhan yg mati dan bangkit kembali, mengambil cerita ini untuk melambangkan hilangnya tumbuh-tumbuhan, pada musim panas dan hidupnya kembali pada waktu hujan pada musim semi berikutnya. Ibadah ini tidak begitu menonjol dalam agama Asyur dan Babel kecuali bagi tata ibadah Tamus yg menopang legenda itu. Tapi agaknya ibadah ini merakyat di Siria dan Fenisia; di situ ada dongeng serupa tentang Adonis dan Afrodite. Mungkin Yes 17:10 menyinggung pembuatan taman-taman untuk dewa-dewa ini. Kuil Afrodite di Gebal, Siria, merupakan pusat utama bagi ibadah ini, yg dikenal juga di Mesir, di mana Adonis disamakan dengan Osiris.

KEPUSTAKAAN. S. H Hooke, Babylonian and Assyrian Religion, 1953, hlm 36-46; W. L Moran (red.), Towards the Image of Tammuz, 1970, hlm 73-103; B Alster, Dumuzi's Dream, 1972, hlm 9-15; ANET, 1969, hlm 637-642. DJW/MHS/HAO