Shiphrah

Dalam versi-versi Alkitab:

Sifra: Pahlawan Wanita yang Jarang Diketahui

Sifra adalah salah satu dari dua bidan Ibrani (bersama dengan Puah) yang disebutkan namanya dalam Alkitab, khususnya dalam kitab Keluaran. Meskipun informasi tentang dirinya terbatas, Sifra memainkan peran penting dalam sejarah Israel dengan menunjukkan keberanian, iman, dan kepatuhan kepada Allah.

Biodata:

• Nama: Sifra (שִׁפְרָה dalam bahasa Ibrani, yang berarti "cantik" atau "bersinar")
• Profesi: Bidan Ibrani
• Periode: Masa penindasan bangsa Israel di Mesir, sebelum kelahiran Musa
• Informasi keluarga: Tidak disebutkan dalam Alkitab

Peristiwa Penting:

Kisah Sifra tercatat dalam Keluaran 1:15-21. Firaun, raja Mesir, khawatir dengan bertambahnya jumlah orang Israel di wilayahnya. Ia takut orang Israel akan menjadi terlalu kuat dan memberontak. Untuk mengendalikan populasi mereka, Firaun memerintahkan Sifra dan Puah, untuk membunuh semua bayi laki-laki Ibrani yang baru lahir.

Namun, Sifra dan Puah menolak untuk mematuhi perintah kejam Firaun. Mereka lebih takut kepada Allah daripada kepada raja Mesir. Mereka tahu bahwa membunuh bayi-bayi itu salah dan melanggar hukum Allah.

Alkitab mencatat bahwa Sifra dan Puah memberikan alasan kepada Firaun atas tindakan mereka, dengan mengatakan bahwa perempuan Ibrani lebih kuat daripada perempuan Mesir dan melahirkan sebelum bidan tiba. Alasan ini, entah sepenuhnya benar atau merupakan taktik untuk mengulur waktu, berhasil meyakinkan Firaun.

Tindakan berani Sifra dan Puah memiliki konsekuensi besar. Mereka menyelamatkan banyak nyawa bayi laki-laki Ibrani, termasuk Musa, yang kelak akan menjadi pemimpin besar yang membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir.

Ayat-ayat Alkitab Terkait:

• Keluaran 1:15-21:

  "Kemudian Firaun berfirman kepada bidan-bidan yang di antaranya ada seorang bernama Sifra dan yang lain bernama Puah, katanya: "Apabila kamu menolong perempuan-perempuan Ibrani pada waktu bersalin, kamu harus memperhatikan waktu mereka melahirkan: jika anak laki-laki, kamu harus membunuhnya, tetapi jika anak perempuan, bolehlah hidup." Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka, tetapi membiarkan bayi-bayi itu hidup. Lalu raja Mesir memanggil bidan-bidan itu dan bertanya kepada mereka: "Mengapakah kamu berbuat demikian, sehingga membiarkan hidup bayi-bayi itu?" Jawab bidan-bidan itu kepada Firaun: "Karena perempuan-perempuan Ibrani tidak sama dengan perempuan-perempuan Mesir; sebab mereka kuat-kuat dan melahirkan sebelum bidan datang kepada mereka." Maka Allah berbuat baik kepada bidan-bidan itu; dan bertambah banyaklah bangsa itu dan sangat berlipat ganda. Dan karena bidan-bidan itu takut akan Allah, maka Ia membuat rumah tangga bagi mereka."

Pelajaran dari Sifra:

Meskipun hanya disebutkan dalam beberapa ayat, Sifra memberikan teladan yang kuat tentang:

• Keberanian: Ia berani menentang perintah raja yang kejam.
• Iman: Ia lebih takut kepada Allah daripada kepada manusia.
• Kepatuhan: Ia memilih untuk menaati Allah daripada manusia.
• Belas kasihan: Ia menunjukkan belas kasihan kepada bayi-bayi yang tidak berdosa.

Kisah Sifra mengingatkan kita bahwa Allah dapat memakai siapa saja, bahkan orang-orang biasa yang tampaknya tidak berarti, untuk mencapai tujuan-Nya yang besar. Sifra adalah pahlawan iman yang kisahnya terus menginspirasi kita hingga saat ini.