Daftar Isi
BROWNING: NERO
ENSIKLOPEDIA: NERO

Nero

NERO [browning]

Kaisar Roma, 54-68 M. Setelah masa pemerintahan awal yang lemah, Nero berangsur-angsur menjadi semakin ganas dan tidak bertanggung jawab. Pada 64 M terjadi kebakaran besar di daerah pemukiman, tempat yang kemudian Nero membangun suatu istana bagi dirinya. Untuk menumpas desas-desus bahwa dia sendiri yang menyulut kebakaran itu, Nero menjadikan orang Kristen kambing hitam dalam peristiwa itu, sehingga beberapa orang Kristen *disalibkan atau dibakar, atau diumpankan kepada binatang-binatang buas dalam sirkus. *Tacitus mencatat bahwa kekejaman itu justru menyebabkan simpati luas dalam masyarakat terhadap orang orang Kristen.

Mungkin bahwa Petrus dan Paulus termasuk di antara para korban dan mungkin pula angka 666 dalam Why. 13:18 menunjuk kepada Nero.

NERO [ensiklopedia]

Putra dari satu keluarga ningrat terkemuka Romawi tua, Domitii. Dari garis ibunya ia adalah piut dari Agustus, yg diangkat Klaudius ahli warisnya dan naik takhta menjadi kaisar thn 54 M. Kekejaman dan kelemahan Nero pada akhirnya menghancurkan kebanggaan keluarganya yg telah begitu lama berkuasa, tapi dia akhiri dengan bunuh diri di hadapan pemberontak-pemberontak pada thn 68 M. Sebagai pemuda yg mempunyai cita rasa luar biasa, dia mempesona dan mempermalukan zamannya dengan karya-karya artistiknya.

\\==> Image 00205\\

Teristimewa terhadap orang Yunani dia membuat dirinya pujaan; mereka tidak jemu-jemunya menyanjung keinginan Nero memperoleh hadiah-hadiah dalam pesta-pesta kesusastraan; dan dia membalas lelucon yg aneh ini dengan menghapuskan pengawasan Roma atas negara-negara Akhaya. Sesudah kematiannya yg prematur itu legendanya tumbuh subur di Timur, dan reinkarnasinya sangat dinanti-nantikan, malah diumumkan. Pada pihak lain, di kalangannya sendiri dan di tengah-tengah ningrat sebayanya, kelakuannya seram sekali. Kepercayaan bahwa ibu kandungnya membunuh Klaudius (ayah tiri Nero) guna menjamin Nero pasti menjadi kaisar, tidak mengurangi perasaan ngeri apabila kemudian Nero membunuh ibu kandungnya itu. Biarpun kelihatannya ada masa pemerintahan yg stabil sewaktu dia masih di bawah pengaruh senator Burrus dan Seneka, akhirnya dia membebaskan diri dari pengekangan mereka, dan didorong oleh kecurigaan-kecurigaannya yg haus darah itu dia sampai kepada kematiannya yg tidak terelakkan.

\\==> Image 00206\\

Nero secara tidak langsung berurusan dengan PB dalam tiga hal.

1. Kepada Nero -- sang penguasa tertinggi -- Paulus naik banding, akibat kebimbangan terhadap wakilnya, Festus (Kis 25:10, 11). Dan Nero, yg otoritasnya berasal dari Allah, didukung oleh Paulus dalam tulisannya ke jemaat Roma (Rm 13:1-7). Terkandung ironi yg mengerikan dan tragis dalam tulisan itu, 'tidak percuma pemerintah menyandang pedang' (ay 4). Tidak diketahui apa hasil naik banding Paulus, tapi masyarakat Kristen Roma -- karena kesetiaan mereka kepada Kristus -- dibantai secara massal -- pembantaian paling biadab dalam sejarah.

2. Pada thn 64 sebagian besar kota Roma musnah terbakar. Menangkis kecurigaan bahwa dia yg membakar Roma sebagai hiburannya, Nero menuduh golongan lain, yg dibenci rakyat pula. Setelah hukuman dipaksakan terhadap orang-orang Kristen tertentu dengan tuduhan membakar, Nero melancarkan penangkapan besar-besaran. Di antara siksaan yg dia timpakan ialah membakar korban-korbannya hidup-hidup di muka umum (Tacitus, Ann. 15.44). Hal-hal penting. mengenai peristiwa ini ialah, bahwa orang Kristen dibedakan dari orang Yahudi (istri Nero, Poppaea, pro Yahudi), dan tidak sulit menuduh orang Kristen melakukan kesalahan demikian. Biarpun Tacitus menerangkan bahwa tuduhan itu adalah rekayasa, dan bahwa tuduhan itu justru melahirkan simpati terhadap orang Kristen, Tacitus malah menyatakan bahwa umum sangat mencurigai moral orang Kristen itu. Suetonius (Nero 16.2) tanpa menyebut kebakaran itu, mendaftarkan serangan-serangan terhadap orang Kristen bersama sejumlah pembaharuan lain, yg dicatat dalam daftar penghargaan Nero. Yg menjadi malapetaka bagi orang Kristen, ialah bahwa perbuatan Nero itu menjadi contoh resmi untuk mewujudkan kebencian umum itu menjadi tindakan resmi. Surat Kiriman 1 Ptr menggambarkan situasi demikian. Orang Kristen berada dalam keadaan sukar; mereka diwajibkan menghormati pemerintah, sementara itu disadari bahwa tiap penyelewengan moral dapat menjurus kepada penentangan resmi terhadap mereka, dan bahwa mereka dapat dituntut hanya berdasarkan keanggotaan mereka sebagai Kristen.

3. Menjelang akhir kekuasaan Nero, panglima-panglimanya di Palestina ditarik untuk berperang, yg berakhir dengan kehancuran Yerusalem thn 70 M, suatu kejadian yg pada akhirnya membebaskan gereja Kristen dari orientasi Yahudi. Nero tidak berperan dalam kampanye ini, dan mungkin dia melupakan persoalannya: pada masa genting thn 67 didapati dia asyik dalam kejayaan kesusastraan di panggung-panggung Yunani.

KEPUSTAKAAN. J. H Bishop, Nero: The Man and the Legend, 1964; B. H Warmington, Nero: Reality and Legend, 1969; M Grant, Nero, 1970. EAJ/AL/HAO




TIP #33: Situs ini membutuhkan masukan, ide, dan partisipasi Anda! Klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA