Nabal

Dalam versi-versi Alkitab:

Ibrani

Strongs #05037: lbn Nabal

5037 Nabal naw-bawl'

('tolol'). Seorang kaya penghuni Maon, di tenggara Hebron, dari suku Kaleb yg beternak domba dan kambing dekat Karmel. Waktu Daud menjadi buron pada masa pemerintahan Saul, Daud mendengar bahwa Nabal mencukur domba-dombanya. Menurut tradisi, masa mencukur bulu domba adalah masa 'ceria menyambut tamu'. Daud mengutus 10 orang anak buahnya menjumpai Nabal dengan permintaan agar Nabal melayani anak buahnya itu pada hari raya, sebagai imbalan jasa Daud melindungi kawanan ternaknya dari penyamun.

Nabal -- yg tingkah lakunya sesuai namanya, menganggap Daud tidak punya anti apa pun (hanyalah perampas kuasa) -- menolak permintaannya. Karena itu Daud dengan 400 orang anak buahnya bergerak hendak menjumpai Nabal. Seketika Abigail, istri Nabal yg cantik dan cerdik, mengetahui kunjungan utusan itu, dia mengatur agar makanan dan anggur dikirim mendahuluinya dan pergi menemui Daud. Tindakan ini mencegah Daud melakukan pembalasan hutang darah terhadap Nabal.

Sekembalinya, Abigail mendapati suaminya mabuk. Hari berikutnya, jantung Nabal terhenti dan membeku seketika dia mendengar perbuatan istrinya. Nabal meninggal kr sepuluh hari kemudian (1 Sam 25). RAHG/AL/HAO

Pendalaman Alkitab: Nabal

Biodata:

• Nama: Nabal (berarti "bodoh" atau "tidak berakal" dalam bahasa Ibrani).
• Istri: Abigail
• Suku: Caleb (1 Samuel 25:3)
• Pekerjaan: Peternak domba dan kambing yang kaya raya.
• Tempat Tinggal: Maon, sebuah kota di wilayah pegunungan Yehuda (1 Samuel 25:2).
• Karakter: Keras hati, kasar, tamak, dan jahat perbuatannya (1 Samuel 25:3).

Peristiwa Penting:

1. Pertemuan dengan Daud dan anak buahnya: Saat Daud dan anak buahnya melarikan diri dari Saul, mereka berkemah di dekat padang gembalaan Nabal. Daud mengutus sepuluh orang untuk meminta persediaan makanan dari Nabal, mengingat mereka telah melindungi para gembala dan ternak Nabal selama ini (1 Samuel 25:4-8).

2. Penolakan dan penghinaan Nabal: Nabal menolak permintaan Daud dengan kasar dan menghina Daud. Ia menganggap Daud sebagai budak yang memberontak dan tidak sudi berbagi hartanya (1 Samuel 25:9-11).

3. Kemarahan Daud dan rencana pembalasan: Daud sangat marah mendengar jawaban Nabal dan berniat membunuh Nabal beserta semua laki-laki di rumahnya (1 Samuel 25:12-13, 21-22).

4. Tindakan Abigail: Abigail, istri Nabal, mendengar rencana Daud dan segera bertindak. Ia mempersiapkan banyak makanan dan minuman untuk Daud dan anak buahnya, lalu pergi menemui Daud. Abigail memohon pengampunan dan merendahkan diri di hadapan Daud, memohon agar ia tidak melakukan pertumpahan darah (1 Samuel 25:14-31).

5. Daud mengurungkan niatnya: Daud tersentuh oleh kebijaksanaan dan kerendahan hati Abigail. Ia menyadari bahwa Allah telah memakai Abigail untuk mencegahnya berbuat dosa. Daud menerima persembahan Abigail dan mengurungkan niatnya untuk membalas dendam (1 Samuel 25:32-35).

6. Kematian Nabal: Setelah Abigail kembali, ia menceritakan kejadian itu kepada Nabal. Mendengar hal itu, Nabal terkena serangan jantung dan meninggal sepuluh hari kemudian. Tuhan sendiri yang menghukum Nabal atas kejahatannya (1 Samuel 25:36-38).

7. Abigail menjadi istri Daud: Setelah kematian Nabal, Daud mengutus orang untuk melamar Abigail. Abigail menerima lamaran Daud dan menjadi salah satu istrinya (1 Samuel 25:39-42).

Ayat-ayat Alkitab terkait:

• 1 Samuel 25:2-42

Pelajaran dari kisah Nabal:

• Bahaya kesombongan dan ketamakan: Nabal adalah contoh nyata bagaimana kesombongan dan ketamakan dapat membutakan hati seseorang dan membawanya kepada kehancuran.
• Pentingnya kerendahan hati dan kebijaksanaan: Abigail menunjukkan bagaimana kerendahan hati dan kebijaksanaan dapat meredakan amarah dan mencegah bencana.
• Kedaulatan Allah: Meskipun rencana jahat manusia, Allah tetap berdaulat dan dapat memakai segala sesuatu untuk mencapai tujuan-Nya.

Kisah Nabal memberikan banyak pelajaran berharga tentang karakter, konsekuensi dosa, dan anugerah Allah.