Daftar Isi
BROWNING: KEMERDEKAAN

KEMERDEKAAN

KEMERDEKAAN [browning]

1) Dalam Alkitab berarti pembebasan dari status perbudakan, baik dalam pengertian harfiah, maupun metaforis. Umat Israel mendapatkan kebebasannya dari perbudakan di *Mesir di bawah kepemimpinan Musa, namun jika umat ini meninggalkan kesetiaannya terhadap *perjanjian, Allah akan mengembalikan mereka kepada perbudakan (Ul. 28:47-48). Orang-orang Israel yang telah dijual ke dalam perbudakan oleh sesama orang Israel sendiri harus dibebaskan setiap tahun ketujuh (Ul. 15:12 dst.).

Dalam PB kemerdekaan merupakan gagasan yang mencolok, namun yang dibela Yesus bukanlah kemerdekaan dari kuk Romawi dengan menggunakan senjata, melainkan kemerdekaan dari kekuasaan kuasa *jahat (Yoh. 8:34 dst.). Paulus meneruskan berita ini dengan mengajarkan bahwa umat Kristen telah memperoleh kemerdekaan dari cengkeraman hukum *Taurat (Gal. 5:1) dan adat kebiasaan *Yudaisme. Umat Kristen adalah *anak-anak *Abraham yang sesungguhnya (Gal. 3:7).

2) Kemerdekaan bagi bangsa-bangsa dan perseorangan. Orang Yahudi kehilangan kemerdekaan politik mereka sejak 586 sM pada waktu orang Babel menaklukkan negara mereka. Mereka mendapatkan kemerdekaan kembali pada masa *Makabe lalu kehilangan lagi sampai lahirnya negara Israel modern pada 1948 M. Bagi sebagian orang, pengharapan akan kerajaan mesianik adalah pengharapan akan kemerdekaan politik. Sewaktu-waktu orang perseorangan dibebaskan dari perbudakan seperti pada tahun *Yobel (Im. 25:8-17). Pada masa PB (Kis. 12:7-11; Ibr. 13:23) orang Kristen kadang-kadang yang terpenjara mendapatkan kemerdekaan mereka kembali.

Kemerdekaan merupakan suatu pengertian penting dalam PB, sebagai salah satu aspek dari *keselamatan dalam Kristus (Yoh. 8:32). Kristus memerdekakan dan membebaskan orang percaya dari 'musuh-musuh' yang juga disebut *dosa (terasingkan dari Allah), *Taurat (suatu sistem keselamatan oleh perbuatan), *setan (kuasa kegelapan, Kol. 1:13), dan *maut (suatu kuasa kepunahan, atau kerusakan). Setelah dimerdekakan orang percaya dapat menjawab dengan *gembira dan menyerahkan dirinya ke dalam *kasih dan *pelayanan kepada Allah dan sesama manusia (Gal. 5:13-14, 22). Kemerdekaan baru ini begitu sempurna, sehingga Rasul Paulus secara paradoks dapat menyatakan keadaan itu sebagai suatu perhambaan baru (pada *kebenaran; Rm. 6:18-22) yang menghantar manusia pada kehidupan yang berlimpah-limpah dalam *Roh (2Kor. 3:17).




TIP #21: Untuk mempelajari Sejarah/Latar Belakang kitab/pasal Alkitab, gunakan Boks Temuan pada Tampilan Alkitab. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA