Jam
JAM [ensiklopedia]
(Ibrani, Aram sya'a; Yunani hora) dipakai dalam Kitab Suci dengan arti yg tepat dan lebih umum.
1. Dalam pengertian yg lebih tepat (mungkin lebih kemudian dari pengertian yg lebih umum itu), satu jam adalah seperduabelas dari jangka waktu satu hari siang: 'Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari?' (Yoh 11:9). Jam dihitung dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, sama dengan 3 (Yahudi) atau 4 jam jaga (Romawi), dan malam dihitung mulai dari terbenamnya sampai dengan terbitnya matahari. Karena saat terbit dan terbenamnya matahari berbeda-beda sepanjang thn, maka jam di dalam Alkitab tidak dapat dikatakan secara tepat sesuai jam lonceng modem. Dan karena tidak adanya alat pengukur waktu yg tepat, maka waktu yg ditentukan dalam istilah yg lebih umum, adalah berbeda daripada yg kita punyai.
Tidaklah mengherankan apabila waktu-waktu yg secara tetap disebutkan adalah sebagai jam ketiga, keenam dan kesembilan. Ketiga-tiganya disebutkan dalam perumpamaan pekerja-pekerja kebun anggur (Mat 20:3, 5), demikian juga yg kesebelas (ay 6, 9), yg diangkat ke dalam pepatah yg menunjuk pada kesempatan terakhir. Kedua murid dalam Yoh 1:35 dst setelah pergi dengan Yesus ke rumah-Nya tinggal bersama-sama dengan Dia pada sisa waktu dad hari itu, karena 'waktu itu kr pukul empat' (ay 39), yakni jam yg kesepuluh dihitung mulai dari matahari terbit. Jam yg ketiga, keenam, dan kesembilan disebutkan dalam catatan Sinoptik mengenai penyaliban Kristus (Mrk 15:25, 33 dab).
\\==> Image 00106\\
Kesukaran untuk mempertemukan 'jam yg keenam' dalam Yoh 19:14 dengan 'jam yg ketiga' dalam Mrk 15:25, mengakibatkan timbulnya dugaan bahwa dalam Yoh jam-jam dihitung mulai dari tengah malam, bukan mulai dari terbitnya matahari. Dalam hubungan ini, pernyataan mengenai mati martirnya Polikarpus (The Martyrdom of Polycarp, 21), dimana disebutkan Polikarpus mati martir 'pada jam yg kedelapan', mengakibatkan ada orang yg berpendapat bahwa pukul 8 pagi adalah lebih mungkin daripada pukul 2 siang. Hal itu tidaklah cukup untuk mempertentangkan fakta yg telah terbukti baik, bahwa sama seperti orang Romawi, orang Yahudi pun menghitung jam-jam mereka mulai dari terbitnya matahari. (Akan halnya orang Romawi menghitung hari biasanya dgn mulai dari tengah malam, sedangkan orang Yahudi menghitung hari biasanya mulai dgn terbenamnya matahari, tidaklah mempunyai hubungan apa-apa dgn pemberian angka pada jam-jam itu.) Jam yg 'ketujuh' dalam Yoh 4:52 adalah jam 1 siang; kesukaran yg demikian sebagaimana terasa dalam hunjukan mengenai hari 'kemarin' dalam ay itu, tidak tergeser oleh penafsiran atas jam itu secara berbeda. Istilah 'setengah jam' dalam Why 8:1 menyalin istilah Yunani hemiorion.
2. Secara lebih umum, sya'a dan hora menunjuk pada suatu titik waktu yg diketahui. 'Pada waktu itu juga' (Dan 5:5) berarti 'sementara raja dan para tamunya berada pada puncak kesukaan yg mencemarkan benda-benda suci'. 'Pada saat itu juga' (Mat 8:13) berarti 'pada ketika itu juga, pada saat mana Yesus meyakinkan perwira itu bahwa permohonannya supaya hambanya disembuhkan, maka kesembuhan itu diberikan'. Sering beberapa kesempatan penting secara khusus ditunjuk sebagai suatu 'saat'. Mis saat Yesus dikhianati (Mrk 14:41; bnd Luk 22:53, 'saatmu', yaitu 'saat singkat kekuasaanmu'); saat kembali Tuhan Yesus, disertai dengan kebangkitan dan penghakiman (Mat 25:13; Yoh 5:28 dab). Dalam Yoh jam yg ditetapkan bagi penderitaan dan kemuliaan Yesus secara berulang disebutkan sebagai 'saat'-Nya (bnd Yoh 2:4; 7:30; 8:20, juga 12:23; 17:1). Keadaan sekarang ini yg terdapat di antara waktu-waktu adalah 'waktu yg terakhir' (1 Yoh 2:18): bangkitnya banyak antikristus menunjukkan bahwa Kristus segera akan datang.
\\==> Image 00107\\
KEPUSTAKAAN. W. M O'Neil, Time and the Calendars, 1975; H-C Hahn, NIDNTT 3, hlm 845-850. FFB/JMP