Dalam versi-versi Alkitab:
Hazaya: TB TLHazaya [MYSABDA]
Hazayamale person |
Definisi | : | Anak Adaya; Leluhur dari Maaseya; Seorang Yehuda |
Nomor Strong | : | H2382 |
Kata Asli | : | חֲזָיָה |
Orang Tua | : | Adaya |
Keturunan | : | Kolhoze |
Hazaya [AI-PEDIA]
Pendalaman Alkitab: Tokoh Ahazia
A. Biodata
- Nama: Ahazia (Bahasa Ibrani: אֲחַזְיָהוּ, 'Ǎḥazyāhû, artinya "Yah telah memegang")
- Nama Lain: Yoahas (2 Tawarikh 21:17; 22:1)
- Ayah: Ahab (1 Raja-raja 22:51) atau Yoram (2 Raja-raja 8:16)
- Ibu: Izebel (2 Raja-raja 8:18, 26)
- Kerajaan: Israel (Samaria)
- Masa Pemerintahan: 853-852 SM (1 tahun)
- Pendahulu: Ahab (ayahnya)
- Pengganti: Yoram (pamannya)
B. Peristiwa Penting
-
Naik Takhta dan Melanjutkan Kebijakan Buruk: Ahazia naik takhta menggantikan ayahnya, Ahab, dan memerintah selama satu tahun di Israel. Sayangnya, ia mengikuti jejak orang tuanya dalam hal penyembahan berhala kepada Baal, yang membuat Allah murka (1 Raja-raja 22:51-53; 2 Raja-raja 8:25-27).
-
Pemberontakan Moab: Selama pemerintahan Ahazia, Moab memberontak terhadap Israel (2 Raja-raja 1:1; 3:4-5). Peristiwa ini menandai hilangnya pendapatan dan pengaruh yang signifikan bagi kerajaan Israel.
-
Jatuh Sakit dan Mencari Petunjuk dari Baal-Zebub: Ahazia jatuh sakit setelah terjatuh dari kisi-kisi jendelanya. Alih-alih mencari pertolongan Tuhan, ia mengirim utusan untuk bertanya kepada Baal-Zebub, dewa Ekron, tentang kesembuhannya (2 Raja-raja 1:2). Tindakan ini menunjukkan ketidakpercayaan Ahazia kepada Tuhan dan kesetiaannya pada penyembahan berhala.
-
Pertemuan dengan Elia dan Kematian: Nabi Elia diutus Tuhan untuk menegur Ahazia atas tindakannya. Elia menyampaikan pesan Tuhan bahwa Ahazia tidak akan pulih dari sakitnya karena ia mencari petunjuk dari dewa asing. Ahazia mengirim pasukan untuk menangkap Elia, tetapi api turun dari langit dan menghanguskan mereka. Ia mengulangi tindakan ini dua kali lagi, dengan hasil yang sama. Akhirnya, Ahazia meninggal sesuai dengan firman Tuhan (2 Raja-raja 1:3-17).
C. Ayat Alkitab Terkait
- 1 Raja-raja 22:51-53: Menceritakan tentang Ahazia menjadi raja dan mengikuti jejak Ahab dalam hal penyembahan berhala.
- 2 Raja-raja 1: Menjelaskan secara detail tentang penyakit Ahazia, upayanya mencari pertolongan dari Baal-Zebub, pertemuannya dengan Elia, dan kematiannya.
- 2 Raja-raja 3:4-5: Menyebutkan tentang pemberontakan Moab terhadap Israel selama pemerintahan Ahazia.
- 2 Raja-raja 8:16-29: Memberikan ringkasan singkat tentang pemerintahan Ahazia, termasuk garis keturunannya, dosa-dosanya, dan kematiannya.
- 2 Tawarikh 21:17; 22:1-6: Memberikan catatan paralel tentang pemerintahan Ahazia, dengan penekanan pada dosa-dosanya dan hukuman dari Tuhan.
D. Pelajaran dari Kehidupan Ahazia
- Bahaya Penyembahan Berhala: Kehidupan Ahazia menjadi contoh nyata tentang betapa seriusnya dosa penyembahan berhala di mata Tuhan.
- Pentingnya Mencari Tuhan: Alih-alih mencari pertolongan Tuhan, Ahazia memilih untuk mencari petunjuk dari dewa asing. Ini menunjukkan betapa pentingnya untuk selalu mengandalkan Tuhan dalam segala hal.
- Akibat dari Tidak Taat: Ketidaktaatan Ahazia terhadap Tuhan berujung pada konsekuensi yang fatal. Kisahnya mengingatkan kita bahwa ketidaktaatan kepada Tuhan selalu membawa konsekuensi.
E. Penerapan dalam Kehidupan
- Menjauhi Penyembahan Berhala: Seperti Ahazia, kita hidup di dunia yang penuh dengan berbagai bentuk "berhala" modern. Kita perlu mewaspadai hal-hal yang dapat menggantikan posisi Tuhan dalam hidup kita.
- Mengutamakan Tuhan: Dalam setiap aspek kehidupan, baik besar maupun kecil, kita perlu belajar untuk selalu mencari kehendak Tuhan dan mengandalkan tuntunan-Nya.
- Hidup dalam Ketaatan: Ketaatan kepada Tuhan adalah kunci untuk hidup dalam berkat dan janji-Nya. Marilah kita belajar dari kesalahan Ahazia dan memilih untuk hidup taat kepada Tuhan.
Semoga penjelasan ini membantu Anda dalam memahami lebih dalam tentang tokoh Ahazia dan pelajaran yang dapat dipetik dari kehidupannya.