Daftar Isi
BROWNING: HUKUMAN KEKAL

HUKUMAN KEKAL

HUKUMAN KEKAL [browning]

Tujuan terakhir dari orang jahat yang tidak dapat diselamatkan lagi. Orang Ibrani kuno menganggap *syeol tempat mereka yang sudah mati, sebagai tempat melelahkan dan dilupakan dan bukan tempat hukuman atau pembalasan dosa di dunia. Baru kemudian muncul gambaran sebagai tempat hukuman, di mana 'ulat-ulat bangkai tidak akan mati dan api tidak akan padam' (Yes. 66:24) dan pada waktu *kebangkitan semua orang mati (Dan. 12:2) orang jahat akan dihukum di tempat kotor kekal. Lembah Ben-*Hinom terkenal sebagai tempat pengorbanan anak-anak (2Raj. 23:10) menjadi simbol dari penghukuman kekal (2 Esdras 7:36) dan sekarang disebut *Gehena, suatu tempat penghukuman yang berapi-api, tempat bagi orang jahat yang tidak bertobat (Mat. 5:22). Penguraian lebih luas lagi menyusul dalam sastra apokalyptik. Dalam teologi modern gagasan penghukuman kekal itu umumnya dipandang sebagai tidak sesuai dengan pengertian Allah yang kasih. Yang dipikirkan ialah bahwa akhirnya kasih Allah itu akan nyata tidak terbendung dan secara universal semua akan diselamatkan -- tidak ada neraka -- atau mungkin seseorang begitu jahat tak terselamatkan sehingga ia kehilangan anugerah hidup kekal dan keberadaannya berhenti sama sekali. 'Neraka' dalam hal ini adalah ketidakhadiran Allah sama sekali. Dasar Alkitabiah untuk pengertian universalisme adalah Rm. 11:26-32. Injil Yohanes menyatakan bahwa *neraka adalah keadaan dalam hidup sekarang ini yang secara mutlak melawan Allah, sedangkan hidup kekal adalah suatu kwalitas kehidupan berlimpah-limpah sekarang dan di sini (Yoh. 5:24).




TIP #29: Klik ikon untuk merubah popup menjadi mode sticky, untuk merubah mode sticky menjadi mode popup kembali. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA