Elzabad

Dalam versi-versi Alkitab:

Ibrani

Strongs #0443: dbzla 'Elzabad

443 'Elzabad el-zaw-bawd'

Elzabad: Sahabat Ayub yang Bijaksana?

Elzabad adalah salah satu dari tiga sahabat Ayub yang datang menghiburnya saat Ayub mengalami penderitaan hebat. Ia berasal dari Teman, sebuah daerah di Edom (Ayub 2:11). Meskipun digambarkan sebagai seorang yang bijaksana, perkataan Elzabad kepada Ayub justru sarat akan tuduhan dan kurangnya empati.

Biodata:

• Nama: Elzabad
• Asal: Teman (suku Teman)
• Keluarga: Tidak disebutkan secara spesifik
• Pekerjaan: Kemungkinan seorang pemimpin atau orang bijak di sukunya
• Disebutkan dalam: Ayub 2:11; 4:1; 8:1; 15:1; 22:1; 42:9

Peristiwa Penting:

• Kedatangannya kepada Ayub (Ayub 2:11-13): Elzabad bersama Elifas dan Bildad datang untuk menghibur Ayub. Mereka duduk di tanah bersama Ayub selama tujuh hari tujuh malam tanpa mengucapkan sepatah kata pun karena menyaksikan penderitaan Ayub yang begitu hebat.
• Pidato-pidato Elzabad (Ayub 4:1-5:27; 15:1-35; 22:1-30): Elzabad menyampaikan tiga pidato panjang kepada Ayub. Dalam pidatonya, ia berargumen bahwa penderitaan Ayub adalah akibat langsung dari dosa-dosanya. Ia menuduh Ayub sombong, kejam terhadap orang miskin, dan menyembunyikan dosanya. Elzabad juga menekankan kedaulatan Allah dan ketidakmampuan manusia untuk memahami jalan-Nya.
• Ditegur Tuhan (Ayub 42:7-9): Setelah Tuhan menegur Elifas, Bildad, dan Ayub, Tuhan memerintahkan mereka untuk mempersembahkan korban bakaran dan meminta Ayub untuk berdoa bagi mereka. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak berkenan dengan argumen dan tuduhan Elzabad terhadap Ayub.

Ayat-ayat Alkitab Terkait:

• Ayub 2:11: "Ketika tiga orang sahabat Ayub, yakni Elifas, orang Teman, Bildad, orang Suah, dan Zofar, orang Naama, mendengar tentang segala malapetaka yang menimpa dia, datanglah mereka bersama-sama dari tempat kediaman mereka masing-masing. Mereka telah berjanji akan datang menghibur dan menguatkan hati dia."
• Ayub 4:1-2: "Lalu Elifaz, orang Teman itu, menjawab, katanya: "Jika seseorang berani berbicara dengan engkau, tidakkah engkau menjadi jemu? Tetapi siapakah yang dapat menahan diri, sehingga tidak berbicara?"
• Ayub 15:1: "Lalu Elifaz, orang Teman itu, menjawab, katanya: "Dapatkah orang bijak menjawab dengan pengetahuan angin, dan dapatkah ia mengisi perutnya dengan angin timur?"
• Ayub 22:1: "Kemudian Elifaz, orang Teman itu, menjawab, katanya: "Dapatkah manusia berguna bagi Allah? Sebenarnya orang yang pandai berguna bagi dirinya sendiri."
• Ayub 42:7-9: "Setelah TUHAN mengucapkan firman itu kepada Elifaz, maka firman-Nya kepada Elifaz, orang Teman: "Murka-Ku menyala terhadap engkau dan terhadap kedua sahabatmu itu, karena kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub. Maka sekarang, ambillah tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan, pergilah kepada hamba-Ku Ayub, dan persembahkanlah semuanya itu sebagai korban bakaran untuk dirimu. Dan hamba-Ku Ayub akan meminta doa untuk kamu, maka Aku akan memandang kepadanya, supaya Aku tidak melakukan kepadamu yang kurang ajar, sebab kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub."

Pelajaran dari Elzabad:

Meskipun Elzabad memiliki niat baik untuk menghibur Ayub, argumennya yang menghakimi dan menyalahkan justru menunjukkan kurangnya pengertian dan belas kasihan. Kisah Elzabad mengingatkan kita untuk berhati-hati dalam menasihati orang yang sedang menderita. Alih-alih berasumsi dan menghakimi, kita perlu menunjukkan empati, kasih, dan dukungan.