Baruch

Dalam versi-versi Alkitab:

Gambar

Barukh: selebihnya..

Anak laki-laki Neria (Yer. 36:4). Nama itu ditemukan di atas meterai tanah liat dari abad ke-7 sM. Barukh adalah kawan dan sekretaris *Yeremia, yang, kecuali kemungkinan bekerja pada Raja *Yoyakim, memiliki keberanian membaca nubuat nubuat subversif Yeremia di depan umum, di Bait Allah (musim dingin tahun 604 sM). Raja membakar gulungan yang berisi nasihat untuk menyerah kepada *Babel. Namun,; kata-kata tersebut ditulis lagi (Yer. 36:28) Ketika Yeremia dipenjarakan, semua surat-surat resmi mengenai harta milik di kota tempat tinggal Yeremia, *Anatot, timur lau dekat Yerusalem, yang dipercayakan kepada Barukh (Yer. 32:12-16). Transaksi ini diadakan oleh Yeremia sebagai nubuat bahwa setelah orang *Khaldea (Babel) berlalu ladang-ladang akan dibeli dan dijual kembali (Yer. 32:44). Namun, hal itu tidak terjadi. Setelah pengepungan dan kemenangan, Babel, Yeremia dan Barukh dibawa ke *Mesir oleh suatu kelompok konspirasi anti Babel (586 sM).

Bagian-bagian Kitab Yeremia yang bersifat biografis ini biasanya dianggap sebagai karya Barukh, meskipun telah disunting untuk kepentingan sejarah *Deuteronomis (Yer. 39:11-12; 40:1-6), dengan refrain khasnya (40:3) bahwa malapetaka akan menimpa umat Israel 'karena mereka telah berdosa melawan Tuhan'.

(barukh, 'diberkati').

1. Putra Neria (Yer 36:4) dan saudara Seraya, kepala perlengkapan dari raja Zedekia (Yer 51:59). Ia pengikut setia nabi Yeremia (36:10), yg menuliskan nubuat-nubuatnya (36:4, 32) dan membacakannya kepada rakyat (ay 14, 15). Ia menjadi saksi dalam jual beli sebidang tanah antara nabi dan keluarganya yg terletak di Anatot (Yer 32). Setelah Yerusalem jatuh kepada Babel, ia dikatakan tinggal bersama Yeremia di Masfota (Mizpah, Yosefus, Ant 10.158). Tapi setelah Gedalya dibunuh, ia ditangkap karena mempengaruhi Yeremia untuk pergi (43:3). Ia bersama Yeremia dibawa ke Mesir (43:6), di mana menurut suatu cerita keduanya meninggal (Hieronymus ttg Yes 30:6).

Tapi Yosefus menceritakan bahwa mereka berdua dibawa ke Babel sebagai tawanan, setelah Nebukadnezar menyerang dan memasuki Mesir pada thn 583 sM (Ant 10.182). Yosefus juga mengatakan bahwa Barukh berasal dari keluarga ningrat (bnd Barukh 1:1). Hubungan Barukh dengan Yeremia membuat namanya diberikan kepada beberapa buku *Apokrifa, yg terkenal ialah 'Wahyu Barukh', buku yg sangat mungkin berasal dari golongan Ibrani atau Aram, tapi hanya bentuknya Yunani (abad 2 sM) dan bentuk Siria masih ada; 'Kitab Barukh', ada dalam LXX antara Yeremia dan Ratapan, adalah suatu kitab deuterokanonik. Dari kitab ini dikenal beberapa naskah (Latin dan Gnostik), dan 'Sisa dari Karya Barukh'. Tradisi Yahudi (Mid. Rabba ttg Kid 5:5) mengatakan bahwa Barukh adalah guru dari Ezra.

2. Seorang imam, putra Zabai, yg membantu Nehemia dalam pekerjaan pembangunan kembali Bait Suci (Neh 3:20) dan menjadi saksi pada suatu perjanjian (10:6).

3. Putra Kolhoze, seorang dari Yudea, bapak dari Maaseya (Neh 11:5). DJW/RS

Pendalaman Alkitab: Tokoh Barukh

Biodata:

• Nama: Barukh (Ibrani: בָּרוּךְ, artinya "diberkati")
• Asal: Kemungkinan besar dari keluarga bangsawan Yehuda, mengingat jabatannya dan kefasihannya dalam menulis.
• Jabatan: Juru tulis (sekretaris) Nabi Yeremia.
• Informasi Pribadi: Tidak banyak informasi detail mengenai kehidupan pribadi Barukh.

Peristiwa Penting:

1. Menuliskan Gulungan Nubuat Yeremia (Yeremia 36): Pada masa pemerintahan Raja Yoyakim, Allah memerintahkan Yeremia untuk menuliskan semua perkataan-Nya dalam sebuah gulungan. Karena Yeremia dilarang memasuki Bait Suci, ia mendiktekan perkataan Allah kepada Barukh, yang menuliskannya di gulungan tersebut. Barukh kemudian membacakan gulungan itu di Bait Suci, yang akhirnya sampai ke telinga para pemimpin Yehuda. Raja Yoyakim, yang marah mendengar nubuat tentang kehancuran Yehuda, membakar gulungan itu dan memerintahkan penangkapan Yeremia dan Barukh. Namun, Allah melindungi mereka.
2. Menuliskan Akta Pembelian Tanah (Yeremia 32): Saat Yeremia dipenjara karena nubuatnya, Allah memerintahkannya untuk membeli sebidang tanah di Anatot sebagai tanda bahwa umat Allah akan kembali ke tanah air mereka. Barukh terlibat dalam transaksi ini sebagai saksi dan juru tulis yang menuliskan akta pembelian.
3. Peringatan dan Janji Allah (Yeremia 45): Barukh, yang mungkin merasa putus asa dengan situasi Yehuda dan tugasnya yang berat, mengeluh kepada Allah. Allah menegurnya karena mementingkan dirinya sendiri dan mengingatkannya bahwa Ia akan meruntuhkan apa yang telah dibangun-Nya. Namun, Allah juga berjanji akan melindungi Barukh di tengah kehancuran yang akan datang.

Ayat-ayat Alkitab Terkait:

• Yeremia 36: Menceritakan tentang Barukh menuliskan gulungan nubuat Yeremia dan membacakannya di Bait Suci.
• Yeremia 32: Menceritakan tentang Barukh yang terlibat dalam pembelian tanah oleh Yeremia sebagai tanda pengharapan.
• Yeremia 45: Berisi peringatan dan janji Allah kepada Barukh.

Pelajaran dari Barukh:

• Kesetiaan dalam Melayani: Barukh menunjukkan kesetiaan yang besar kepada Allah dan Yeremia, meskipun menghadapi bahaya dan kesulitan.
• Keberanian dalam Menyampaikan Kebenaran: Barukh dengan berani membacakan gulungan nubuat Yeremia di Bait Suci, meskipun tahu risikonya.
• Pentingnya Perspektif Allah: Keluhan Barukh menunjukkan pentingnya untuk selalu mencari perspektif Allah di tengah kesulitan dan tidak terfokus pada keinginan pribadi.

Pertanyaan untuk Refleksi:

• Bagaimana saya dapat meneladani kesetiaan Barukh dalam melayani Allah, bahkan ketika menghadapi tantangan?
• Apakah saya berani untuk menyampaikan kebenaran Allah, meskipun tidak populer atau berisiko?
• Bagaimana saya dapat lebih mengandalkan Allah dan mencari perspektif-Nya dalam menghadapi kesulitan hidup?

Barukh adalah contoh teladan tentang seorang hamba Allah yang setia dan berani. Meskipun menghadapi bahaya dan kesulitan, ia tetap teguh dalam melayani Allah dan menyampaikan kebenaran-Nya. Semoga kita dapat belajar dari teladannya dan menjadi seperti dia: setia, berani, dan selalu mencari perspektif Allah dalam hidup kita.