Dalam Pasal 7 Kitab Amos, Tuhan menunjukkan kepada Amos beberapa penglihatan yang menggambarkan hukuman yang akan datang atas Israel. Pertama, Amos melihat kawanan belalang yang menghabiskan tumbuh-tumbuhan, dan Tuhan menyesal atas hal itu setelah Amos memohon pengampunan. Kemudian, Amos melihat api yang akan memakan habis tanah, dan Tuhan juga menyesal setelah permohonan Amos. Selanjutnya, Tuhan menunjukkan Amos sebuah tali sipat yang melambangkan pengukuran dan penilaian terhadap umat-Nya, serta akan menghancurkan tempat-tempat pengorbanan di Israel.

Amazia, imam di Betel, merasa terancam oleh nubuat Amos dan menyuruhnya untuk pergi dari Israel dan bernubuat di Yehuda. Namun, Amos menjelaskan bahwa ia bukan nabi, melainkan seorang peternak yang dipanggil Tuhan untuk menyampaikan firman-Nya kepada Israel. Ia menegaskan bahwa meskipun ia bukan bagian dari golongan nabi, ia harus menyampaikan pesan Tuhan, yang mencakup peringatan akan kehancuran yang akan menimpa Amazia dan keluarganya.

Berikut adalah penjelasan latar belakang dari pasal 7 Kitab Amos, serta konteks ayat-ayat sebelumnya:

Latar Belakang Pasal 7 Kitab Amos

1. Konteks Historis:

   • Kitab Amos ditulis pada abad ke-8 SM, pada masa pemerintahan Raja Yerobeam II di Kerajaan Israel Utara. Ini adalah periode kemakmuran ekonomi, tetapi juga ketidakadilan sosial dan penyembahan berhala yang merajalela.
   • Amos, seorang gembala dari Tekoa, dipanggil oleh Tuhan untuk menyampaikan pesan-Nya kepada Israel, yang saat itu terjebak dalam praktik-praktik yang tidak sesuai dengan hukum Tuhan.

2. Konteks Budaya:

   • Masyarakat Israel pada waktu itu sangat terpengaruh oleh budaya sekitarnya, termasuk penyembahan kepada dewa-dewa asing. Praktik-praktik keagamaan yang korup dan ketidakadilan sosial menjadi hal yang umum.
   • Amos menentang praktik-praktik ini dan menyerukan pertobatan serta kembalinya kepada Tuhan.

3. Konteks Literatur:

   • Pasal 7 terdiri dari beberapa penglihatan yang diberikan kepada Amos, termasuk penglihatan tentang belalang, api, dan benih yang diukur. Ini adalah bentuk sastra profetik yang umum dalam kitab-kitab nabi.
   • Amos menggunakan simbolisme untuk menyampaikan pesan Tuhan tentang hukuman yang akan datang jika Israel tidak bertobat.

4. Konteks Teologis:

   • Teologi Amos menekankan keadilan sosial dan kesetiaan kepada Tuhan. Dia menekankan bahwa ritual keagamaan tanpa tindakan keadilan tidak diterima oleh Tuhan.
   • Pesan Amos adalah panggilan untuk pertobatan dan pengembalian kepada hubungan yang benar dengan Tuhan.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 7, dalam pasal 6, Amos mengutuk orang-orang yang merasa aman dan nyaman dalam kemewahan mereka, sementara mengabaikan penderitaan orang-orang yang tertindas. Dia menekankan bahwa keadilan dan kebenaran harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka.

Pasal 7 dimulai dengan penglihatan pertama tentang belalang yang memakan tanaman, diikuti oleh penglihatan api yang menghanguskan tanah. Dalam konteks ini, Amos berdoa kepada Tuhan agar hukuman itu tidak terjadi, menunjukkan sikapnya sebagai perantara bagi umatnya.

Dengan memahami latar belakang ini, pembaca dapat lebih menghargai pesan yang disampaikan oleh Amos dan relevansinya bagi kehidupan spiritual dan sosial umat Tuhan.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Amos pasal 7 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Visi Belalang
  Tuhan menunjukkan kepada Amos tentang belalang yang menghabisi tumbuh-tumbuhan, melambangkan hukuman yang akan datang atas Israel. (Amos 7:1-2)

• Visi Api
  Amos melihat api yang akan memakan habis tanah, menggambarkan kehancuran yang akan menimpa bangsa Israel jika mereka tidak bertobat. (Amos 7:4-5)

• Tali Sipat
  Tuhan menunjukkan tali sipat sebagai simbol pengukuran dan penilaian terhadap umat-Nya, menandakan bahwa Tuhan akan menilai dan menghukum Israel. (Amos 7:7-8)

• Penolakan oleh Amazia
  Amazia, imam di Betel, menolak nubuat Amos dan menyuruhnya pergi, menunjukkan penolakan terhadap pesan Tuhan dan ketidakpuasan terhadap nabi. (Amos 7:10-13)

• Identitas Amos
  Amos menjelaskan bahwa ia bukan nabi profesional, melainkan seorang peternak yang dipanggil Tuhan untuk bernubuat, menekankan bahwa panggilan Tuhan dapat datang kepada siapa saja. (Amos 7:14-15)

• Peringatan terhadap Amazia
  Tuhan memberikan peringatan kepada Amazia tentang konsekuensi dari penolakannya terhadap firman Tuhan, menunjukkan bahwa tidak ada yang dapat menghindar dari hukuman Tuhan. (Amos 7:16-17)

Topik-topik ini mencerminkan tema besar dalam Kitab Amos, yaitu panggilan untuk pertobatan, keadilan Tuhan, dan konsekuensi dari penolakan terhadap firman-Nya.

Nama Orang

• Amos: Nabi yang menerima wahyu dari Tuhan dan bernubuat kepada umat Israel.
• Amazia: Imam di Betel yang menyuruh Amos untuk pergi dan tidak bernubuat di Betel.
• Yerobeam: Raja Israel yang disebutkan akan mati terbunuh oleh pedang.

Nama Lokasi

• Betel: Tempat kudus raja dan bait suci kerajaan, lokasi di mana Amos bernubuat.
• Tanah Yehuda: Tempat yang disarankan Amazia kepada Amos untuk pergi dan bernubuat.
• Israel: Umat yang menjadi sasaran nubuat Amos.

Berikut adalah analisis kata kunci dari Kitab "Amos" pasal 7:

1. Belalang

   • Simbol dari hukuman Tuhan yang akan menghabisi hasil pertanian dan kehidupan umat Israel.

2. Api

   • Melambangkan penghukuman yang akan datang, yang dapat menghancurkan tanah dan sumber kehidupan.

3. Tali Sipat

   • Simbol pengukuran dan penilaian Tuhan terhadap umat-Nya, menunjukkan bahwa Tuhan akan menilai dan mengukur kesetiaan umat Israel.

4. Amazia

   • Imam di Betel yang menolak nubuat Amos dan berusaha mengusirnya, melambangkan penolakan terhadap pesan Tuhan.

5. Yerobeam

   • Raja Israel yang akan menghadapi konsekuensi dari ketidaktaatannya, menjadi simbol dari pemimpin yang tidak setia kepada Tuhan.

6. Nubuat

   • Pesan yang disampaikan oleh Amos sebagai peringatan dari Tuhan kepada umat-Nya, menunjukkan pentingnya mendengarkan firman Tuhan.

7. Umat-Ku Israel

   • Menunjukkan bahwa pesan dan peringatan Tuhan ditujukan khusus kepada bangsa Israel, menekankan hubungan khusus antara Tuhan dan umat-Nya.

8. Tempat Kudus

   • Merujuk pada Betel sebagai tempat ibadah yang dianggap suci, tetapi juga menjadi tempat penolakan terhadap kebenaran Tuhan.

9. Pekerjaan

   • Amos menyatakan bahwa ia bukan nabi profesional, melainkan seorang peternak, menunjukkan bahwa Tuhan dapat memanggil siapa saja untuk menyampaikan firman-Nya.

10. Hukuman

    • Tema sentral dari pasal ini, menggambarkan konsekuensi dari dosa dan ketidaktaatan umat Israel terhadap Tuhan.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dari pasal 7, yaitu peringatan, penilaian, dan konsekuensi dari tindakan umat Israel di hadapan Tuhan.

Kitab Amos, khususnya pasal 7, memberikan banyak bahan untuk refleksi dan diskusi. Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam:

Pertanyaan Refleksi

1. Pengalaman Amos: Bagaimana pengalaman Amos sebagai seorang peternak dan pemungut buah ara hutan mempengaruhi cara dia menyampaikan pesan Tuhan? Apa yang bisa kita pelajari dari latar belakangnya?

2. Tanggapan Tuhan: Mengapa Tuhan menyesal atas keputusan-Nya untuk menghukum Israel? Apa yang ini katakan tentang sifat Tuhan yang penuh kasih dan pengertian?

3. Tali Sipat: Apa makna dari penglihatan tentang tali sipat yang digunakan Tuhan untuk mengukur umat-Nya? Bagaimana kita bisa menerapkan konsep pengukuran ini dalam kehidupan kita sehari-hari?

4. Persepsi terhadap Nubuat: Mengapa nubuat Amos ditolak oleh Amazia dan dianggap sebagai ancaman? Apa yang bisa kita pelajari tentang bagaimana orang sering kali menolak kebenaran yang tidak sesuai dengan keinginan mereka?

5. Panggilan untuk Bernubuat: Apa yang bisa kita ambil dari panggilan Tuhan kepada Amos untuk bernubuat meskipun dia bukan seorang nabi? Bagaimana kita bisa merespons panggilan Tuhan dalam hidup kita sendiri?

Pertanyaan Diskusi

1. Relevansi Pesan Amos: Bagaimana pesan Amos tentang keadilan dan penghakiman Tuhan masih relevan dalam konteks masyarakat modern saat ini?

2. Peran Pemimpin: Apa tanggung jawab pemimpin (baik dalam konteks gereja maupun masyarakat) dalam mendengarkan dan merespons suara nabi atau suara kebenaran?

3. Respon terhadap Tantangan: Bagaimana kita seharusnya merespons ketika kita menghadapi tantangan atau penolakan saat menyampaikan kebenaran atau nilai-nilai Kristen?

4. Kekudusan Tempat: Mengapa Amazia menganggap Betel sebagai tempat kudus dan bagaimana hal ini berhubungan dengan pemahaman kita tentang tempat ibadah dan kekudusan?

5. Dampak dari Dosa: Apa yang bisa kita pelajari tentang konsekuensi dari dosa dan ketidaktaatan dari peringatan yang diberikan kepada Israel melalui Amos?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan merenungkan isi dari Kitab Amos pasal 7!

Pasal 7 dari Kitab Amos mengandung banyak pelajaran berharga yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita pelajari dan terapkan:

Pelajaran dari Amos Pasal 7

1. Kesadaran akan Kehadiran Tuhan:

   • Amos menerima penglihatan dari Tuhan yang menunjukkan bahwa Tuhan memperhatikan keadaan umat-Nya. Ini mengingatkan kita untuk selalu menyadari bahwa Tuhan hadir dalam hidup kita dan memperhatikan tindakan serta sikap kita.

2. Pentingnya Pertobatan:

   • Dalam penglihatan pertama, Amos meminta pengampunan atas dosa umat Israel, dan Tuhan menyesal karena menghukum mereka. Ini menunjukkan bahwa Tuhan adalah Tuhan yang penuh kasih dan siap mengampuni jika kita bertobat.

3. Tanggung Jawab sebagai Penyampai Firman:

   • Amos bukanlah seorang nabi yang terlatih, tetapi Tuhan memanggilnya untuk menyampaikan pesan-Nya. Ini mengingatkan kita bahwa setiap orang dapat menjadi alat Tuhan, terlepas dari latar belakang atau pendidikan kita.

4. Menanggapi Penolakan:

   • Ketika Amazia menolak nubuat Amos dan menyuruhnya pergi, Amos tetap teguh pada panggilannya. Ini mengajarkan kita untuk tetap setia pada panggilan Tuhan meskipun ada penolakan atau tantangan.

5. Keadilan dan Kebenaran:

   • Pesan Amos menekankan pentingnya keadilan dan kebenaran dalam masyarakat. Kita dipanggil untuk memperjuangkan keadilan dan berbicara tentang kebenaran, meskipun itu tidak populer.

Doa Terkait Amos Pasal 7

1. Doa untuk Kesadaran akan Kehadiran Tuhan: "Tuhan yang Maha Kuasa, aku bersyukur karena Engkau selalu hadir dalam hidupku. Bantu aku untuk selalu menyadari kehadiran-Mu dan untuk hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Amin."

2. Doa untuk Pertobatan: "Ya Tuhan, aku datang kepada-Mu dengan hati yang hancur. Ampunilah segala dosaku dan kesalahanku. Bantu aku untuk bertobat dan hidup dalam kebenaran-Mu. Amin."

3. Doa untuk Kekuatan dalam Menyampaikan Firman: "Tuhan, berikanlah aku keberanian untuk menyampaikan kebenaran-Mu, meskipun itu sulit. Bantu aku untuk menjadi alat-Mu dalam menyebarkan kasih dan keadilan di dunia ini. Amin."

4. Doa untuk Keteguhan dalam Menghadapi Penolakan: "Tuhan, ketika aku menghadapi penolakan atau tantangan dalam hidupku, berikanlah aku keteguhan dan keberanian untuk tetap setia pada panggilan-Mu. Amin."

5. Doa untuk Keadilan dan Kebenaran: "Ya Tuhan, aku berdoa agar keadilan dan kebenaran dapat ditegakkan di tengah masyarakat kita. Bantu kami untuk menjadi suara bagi yang tertindas dan untuk memperjuangkan kebenaran. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam memperdalam iman dan menerapkan ajaran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab Amos pasal 7:

1. What (Apa)

• Isi Pasal: Pasal ini berisi penglihatan yang diterima Amos dari Tuhan mengenai hukuman yang akan datang kepada Israel. Terdapat tiga penglihatan: kawanan belalang, api yang menghanguskan, dan tali sipat. Amos juga berhadapan dengan Amazia, imam di Betel, yang menolak nubuatnya.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • Amos: Seorang nabi yang dipanggil Tuhan untuk bernubuat kepada umat Israel.
  • Tuhan: Yang memberikan penglihatan dan pesan kepada Amos.
  • Amazia: Imam di Betel yang menentang Amos dan menyuruhnya pergi.

3. Where (Di mana)

• Lokasi:
  • Betel: Tempat di mana Amazia berfungsi sebagai imam dan tempat di mana Amos bernubuat.
  • Israel: Umat yang menjadi sasaran nubuat Amos.

4. When (Kapan)

• Waktu:
  • Pasal ini tidak menyebutkan waktu spesifik, tetapi konteksnya adalah pada masa pemerintahan Yerobeam II, ketika Israel mengalami kemakmuran tetapi juga ketidaksetiaan kepada Tuhan.

5. Why (Mengapa)

• Alasan Nubuat:
  • Tuhan mengungkapkan penglihatan kepada Amos untuk memperingatkan umat Israel tentang hukuman yang akan datang akibat dosa dan ketidaktaatan mereka. Amos berdoa agar Tuhan mengampuni, tetapi Tuhan menunjukkan bahwa hukuman sudah ditentukan.

6. How (Bagaimana)

• Cara Penyampaian:
  • Tuhan menunjukkan penglihatan kepada Amos melalui simbol-simbol (belalang, api, tali sipat) yang menggambarkan keadaan umat Israel. Amos menyampaikan pesan ini dengan berani meskipun menghadapi penolakan dari Amazia.

7. How Much (Seberapa Besar)

• Dampak Pesan:
  • Pesan Amos memiliki dampak besar, karena ia memperingatkan tentang kehancuran yang akan datang. Penolakan dari Amazia menunjukkan bahwa ada ketidaknyamanan dan penolakan terhadap kebenaran yang disampaikan oleh Tuhan melalui nabi-Nya.

Semoga analisis ini membantu Anda dalam menggali lebih dalam tentang Kitab Amos pasal 7!

Dalam pasal 7 Kitab Amos, Tuhan menunjukkan kepada Amos dua kali bahwa Dia akan menghukum umat Israel. Pertama, Tuhan menunjukkan belalang yang memakan habis rumput, tetapi Amos berdoa agar Tuhan mengampuni umat Israel. Kemudian, Tuhan menunjukkan api yang melahap samudra dan tanah, tetapi Amos sekali lagi berdoa agar Tuhan menghentikan hukuman itu. Namun, Tuhan menegaskan bahwa hukuman itu akan terjadi. Kemudian, Amazia, imam di Betel, mengirim pesan kepada raja Israel bahwa Amos telah berbicara melawan raja dan umat Israel. Amazia meminta Amos pergi dan bernubuat di tempat lain. Namun, Amos menjawab bahwa dia adalah seorang gembala yang dipanggil oleh Tuhan untuk bernubuat kepada umat Israel. Amos menegaskan bahwa hukuman Tuhan akan menimpa raja dan umat Israel, termasuk kehancuran kota, pembuangan, dan kematian.

Kitab Amos adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang termasuk dalam kategori kitab-kitab nabi. Kitab ini ditulis oleh nabi Amos, yang hidup pada abad ke-8 SM. Amos adalah seorang gembala domba yang dipanggil oleh Allah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada umat Israel.

Latar belakang historis dari pasal 7 Kitab Amos adalah masa pemerintahan raja Yerobeam II di Kerajaan Utara Israel. Pada masa itu, Israel sedang mengalami kemakmuran ekonomi, tetapi juga terjadi ketidakadilan sosial yang merajalela. Banyak orang kaya dan berkuasa menindas orang miskin dan lemah.

Dalam konteks budaya, masyarakat Israel pada masa itu terbagi menjadi dua kelas sosial yang jelas, yaitu kelas atas yang kaya dan berkuasa, serta kelas bawah yang miskin dan tertindas. Ada juga praktik penyembahan berhala dan pelanggaran terhadap hukum-hukum Allah yang menjadi masalah di tengah masyarakat.

Secara literatur, Kitab Amos terdiri dari serangkaian nubuat dan penghakiman yang ditujukan kepada bangsa-bangsa di sekitar Israel, termasuk Israel sendiri. Nubuat-nubuat ini mengungkapkan keadilan Allah dan hukuman yang akan diterima oleh bangsa-bangsa yang berdosa.

Sebelum pasal 7, dalam pasal-pasal sebelumnya, Amos telah menyampaikan nubuat-nubuatnya tentang hukuman yang akan menimpa bangsa-bangsa di sekitar Israel, seperti Damsyik, Gaza, Tirus, Edom, dan Amon. Amos juga mengingatkan Israel tentang dosa-dosa mereka, termasuk ketidakadilan sosial dan penyembahan berhala.

Dalam pasal 7, Amos melanjutkan nubuatnya dengan melaporkan serangkaian penglihatan yang diberikan kepadanya oleh Allah. Penglihatan-penglihatan ini menggambarkan hukuman-hukuman yang akan menimpa Israel. Tujuannya adalah untuk membangunkan umat Israel dari keadaan mereka yang berdosa dan mengajak mereka untuk bertobat.

Secara teologis, pasal 7 Kitab Amos menekankan keadilan dan kekudusan Allah. Allah tidak akan mentolerir dosa dan ketidakadilan, baik di antara bangsa-bangsa di sekitar Israel maupun di dalam Israel sendiri. Pesan utama yang ingin disampaikan adalah pentingnya hidup sesuai dengan kehendak Allah dan menghindari dosa.

Demikianlah latar belakang dari pasal 7 Kitab Amos dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Amos Pasal 7:

1. Penglihatan tentang belalang dan api (Amos 7:1-6)
- Tuhan menunjukkan kepada Amos penglihatan tentang belalang yang memakan habis rumput.
- Amos berdoa untuk keselamatan umat Israel, dan Tuhan menyesal akan penghukuman tersebut.
- Tuhan menunjukkan penglihatan kedua tentang api yang melahap habis tanah.

2. Penglihatan tentang tali sipat (Amos 7:7-9)
- Tuhan menunjukkan kepada Amos penglihatan tentang tali sipat yang dipasang di tengah-tengah umat Israel.
- Tuhan menyatakan bahwa Dia tidak akan lagi melewati umat Israel tanpa memberikan hukuman.
- Tempat-tempat kudus Israel akan dibiarkan terlantar dan Tuhan akan bangkit melawan keluarga Yerobeam.

3. Pertentangan dengan Amazia (Amos 7:10-17)
- Amazia, imam di Betel, mengirim pesan kepada Raja Yerobeam bahwa Amos telah bersepakat melawan raja dan umat Israel.
- Amazia meminta Amos pergi dan bernubuat di tanah Yehuda.
- Amos menjawab bahwa dia bukan seorang nabi atau anak nabi, tetapi dia adalah seorang gembala dan pemungut buah ara yang disuruh oleh Tuhan untuk bernubuat kepada umat Israel.
- Amos menyampaikan firman Tuhan tentang hukuman yang akan menimpa Amazia dan umat Israel.

4. Hukuman yang akan menimpa Israel (Amos 7:17)
- Tuhan menyatakan bahwa istri Amazia akan bersundal di kota, anak-anaknya akan mati oleh pedang, dan tanahnya akan dibagi-bagi dengan tali pengukur.
- Israel dengan pasti akan pergi jauh dari negerinya ke pembuangan.

Catatan: Penjelasan singkat di atas hanya memberikan gambaran umum tentang topik-topik penting dalam Kitab Amos Pasal 7. Untuk pemahaman yang lebih mendalam, disarankan untuk membaca seluruh pasal tersebut.

Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
- Tuhan ALLAH
- Yakub
- Amos
- Tuhan
- Amazia
- Yerobeam
- Istrimu (tidak disebutkan namanya)Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
- Rumput terakhir
- Tanah itu
- Samudra raya
- Tembok yang dibangun dengan alat tali sipat
- Betel
- Tanah Yehuda
- Tempat kudus raja
- Tempat istana raja
- Kota

Analisis dan kata kunci dalam Kitab "Amos" pasal "7" dari Alkitab:

1. Belalang: Tuhan menunjukkan kepada Amos tentang belalang yang memakan habis rumput di tanah.
2. Yakub: Amos memohon kepada Tuhan untuk memberikan ampunan kepada Yakub yang sangat kecil.
3. Penghukuman dengan api: Tuhan menunjukkan kepada Amos tentang penghukuman dengan api yang akan melahap habis samudra raya dan tanah.
4. Tembok yang dibangun dengan alat tali sipat: Tuhan menunjukkan kepada Amos tentang tembok yang dibangun dengan alat tali sipat sebagai simbol penghukuman yang takkan pernah dilewati lagi.
5. Bukit-bukit pengurbanan Ishak: Tuhan menyatakan bahwa bukit-bukit pengurbanan Ishak akan diasingkan dan tempat-tempat kudus Israel akan dibiarkan terlantar.
6. Yerobeam: Amazia, imam di Betel, mengirim pesan kepada Raja Yerobeam tentang perkataan Amos yang melawan tuanku.
7. Amazia: Amazia meminta Amos untuk pergi ke tanah Yehuda dan tidak lagi bernubuat di Betel.
8. Gembala dan pemungut buah ara: Amos menyatakan bahwa dia bukan seorang nabi atau anak nabi, tetapi seorang gembala dan pemungut buah ara yang disuruh oleh Tuhan untuk bernubuat kepada umat Israel.
9. Istrimu akan bersundal: Tuhan menyatakan bahwa istri Amazia akan bersundal di kota, anak-anaknya akan mati oleh pedang, dan tanahnya akan dibagi-bagi dengan tali pengukur.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari pengalaman Amos dalam pasal ini tentang pentingnya doa bagi umat Allah?
2. Bagaimana sikap Tuhan terhadap umat-Nya yang berdosa? Apa yang dapat kita pelajari dari reaksi-Nya terhadap permohonan Amos?
3. Mengapa Amazia, imam di Betel, merasa terancam oleh perkataan Amos? Apakah ada pesan yang dapat kita ambil dari reaksi Amazia terhadap nubuat Amos?

Pertanyaan diskusi:
1. Apa yang dapat kita pelajari tentang karakter dan panggilan Amos sebagai seorang gembala dan pemungut buah ara? Bagaimana panggilan ini mempersiapkannya untuk menjadi seorang nabi?
2. Mengapa Tuhan memilih untuk menggunakan gambaran belalang dan api dalam penglihatan-Nya kepada Amos? Apa pesan yang ingin disampaikan melalui gambaran ini?
3. Mengapa Tuhan berjanji untuk menghukum keluarga Yerobeam dengan pedang? Apa yang dapat kita pelajari tentang konsekuensi dosa dan keadilan Tuhan dari janji ini?

Hal menarik terkait Kitab Amos pasal 7:
1. Dalam pasal ini, kita melihat bagaimana Amos berani berbicara kebenaran meskipun menghadapi penentangan dan ancaman dari imam di Betel. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya berdiri teguh dalam iman dan kebenaran, bahkan ketika kita dihadapkan pada tekanan dan penentangan.
2. Penglihatan belalang dan api yang diberikan kepada Amos menggambarkan kekuasaan Tuhan untuk menghukum dan membinasakan dosa. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya hidup dalam ketaatan dan menjauhi dosa.
3. Pesan Tuhan kepada Amos tentang hukuman yang akan menimpa keluarga Yerobeam mengingatkan kita akan pentingnya hidup dalam kesetiaan kepada Tuhan dan menjauhi penyembahan berhala. Tuhan tidak akan mentolerir dosa dan akan menghukum mereka yang melanggar perintah-Nya.

Dari pasal 7 Kitab Amos, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup:

1. Kepedulian terhadap orang lain: Amos melihat belalang yang memakan habis rumput di tanah itu dan ia berdoa untuk umat Israel. Hal ini mengajarkan kita untuk memiliki kepedulian terhadap sesama dan berdoa untuk mereka yang membutuhkan pertolongan.

2. Kepatuhan terhadap kehendak Tuhan: Amos melihat penghukuman yang akan datang atas umat Israel, tetapi ia berdoa agar Tuhan menghentikannya. Namun, Tuhan menegaskan bahwa penghukuman itu akan terjadi. Ini mengajarkan kita untuk taat dan patuh terhadap kehendak Tuhan, meskipun itu mungkin sulit atau tidak kita menginginkannya.

3. Keteguhan dalam panggilan: Amos menegaskan bahwa ia bukan seorang nabi atau anak nabi, tetapi ia adalah seorang gembala dan pemungut buah ara. Namun, Tuhan memanggilnya untuk menjadi seorang nabi bagi umat Israel. Ini mengajarkan kita untuk tetap teguh dalam panggilan Tuhan dalam hidup kita, meskipun mungkin kita merasa tidak layak atau tidak memadai.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Berdoa untuk kepedulian terhadap sesama: Mohonkan kepada Tuhan agar memberikan hati yang peka terhadap kebutuhan orang lain dan memberikan kesempatan untuk melayani mereka dengan kasih.

2. Berdoa untuk kepatuhan terhadap kehendak Tuhan: Mohonkan kepada Tuhan agar memberikan kekuatan dan keberanian untuk taat dan patuh terhadap kehendak-Nya, meskipun itu mungkin sulit atau tidak kita menginginkannya.

3. Berdoa untuk keteguhan dalam panggilan: Mohonkan kepada Tuhan agar memberikan kekuatan dan keberanian untuk tetap teguh dalam panggilan-Nya dalam hidup kita, meskipun mungkin kita merasa tidak layak atau tidak memadai.

Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu dalam mempelajari dan menerapkan pasal 7 Kitab Amos.

Analisis Amos 7 dengan 5W+1H

What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang tiga penglihatan Amos mengenai penghakiman Allah atas Israel dan konfrontasinya dengan Amazia, imam Betel.

Who (Siapa):

• Amos: Nabi yang menyampaikan pesan Allah.
• Tuhan ALLAH: Memberikan penglihatan dan pesan kepada Amos.
• Yakub: Simbol bangsa Israel.
• Amazia: Imam Betel yang menentang Amos.
• Yerobeam: Raja Israel.

When (Kapan): Tidak disebutkan secara spesifik, namun Amos bernubuat pada masa pemerintahan Yerobeam II, raja Israel (786-746 SM).

Where (Di mana):

• Tanah Israel: Tempat penglihatan Amos terjadi.
• Betel: Tempat kudus raja dan tempat Amos berkonfrontasi dengan Amazia.
• Yehuda: Tempat Amazia menyuruh Amos pergi.

Why (Mengapa):

• Penglihatan: Allah menunjukkan kepada Amos penghakiman yang akan datang atas Israel karena dosa-dosa mereka.
• Konfrontasi: Amazia menentang Amos karena nubuatnya mengancam kekuasaan raja dan agama resmi di Betel.

How (Bagaimana):

• Penglihatan: Allah menunjukkan Amos tiga penglihatan: belalang, api, dan tali sipat, yang melambangkan kehancuran.
• Konfrontasi: Amos dengan berani menyampaikan pesan Allah meskipun ditentang oleh Amazia. Allah kemudian menghukum Amazia dan keluarganya karena menentang firman-Nya.

Kesimpulan:

Pasal 7 Amos menunjukkan bahwa Allah tidak mentolerir dosa dan ketidakadilan. Meskipun Allah berbelas kasih dan mau mengampuni, Ia juga akan menghukum mereka yang menolak untuk bertobat. Pasal ini juga menunjukkan keberanian Amos dalam menyampaikan pesan Allah meskipun menghadapi pertentangan.