Kitab Yeremia adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang termasuk dalam kategori kitab-kitab nabi. Kitab ini ditulis oleh nabi Yeremia, yang hidup pada abad ke-7 SM di Kerajaan Yehuda. Pasal
28 dalam Kitab Yeremia berbicara tentang pertentangan antara nabi Yeremia dan nabi palsu bernama Hananya.
Dalam konteks historis, pada saat itu, Kerajaan Yehuda sedang menghadapi ancaman dari Kerajaan Babel yang dipimpin oleh Raja Nebukadnezar. Nabi Yeremia telah mengingatkan raja dan rakyatnya bahwa mereka harus tunduk kepada Kerajaan Babel sebagai hukuman dari Allah atas dosa-dosa mereka. Namun, Hananya muncul dengan pesan yang berlawanan, mengklaim bahwa dalam waktu dua tahun, Kerajaan Babel akan dikalahkan dan semua orang yang telah diangkut ke Babel akan kembali.
Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama pada pasal
27, nabi Yeremia telah mengenakan belenggu dan tali kayu di lehernya sebagai simbol bahwa Kerajaan Yehuda harus tunduk kepada Kerajaan Babel. Ia juga telah mengirim surat kepada para tawanan di Babel, mengingatkan mereka untuk membangun rumah, menanam kebun, dan hidup dengan damai di sana.
Namun, Hananya datang dengan pesan yang berbeda, mengklaim bahwa nabi Yeremia adalah seorang pendusta dan bahwa Kerajaan Babel akan segera dikalahkan. Hananya bahkan merobek belenggu dari leher nabi Yeremia sebagai tanda bahwa Allah akan mematahkan kekuasaan Babel dalam waktu dua tahun.
Dalam konteks teologis, pertentangan antara nabi Yeremia dan Hananya mencerminkan pertentangan antara kebenaran dan kebohongan, antara nabi yang benar dan nabi palsu. Nabi Yeremia adalah nabi yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada umat-Nya, sementara Hananya adalah nabi palsu yang menyampaikan pesan yang bertentangan dengan kehendak Allah.
Dalam pasal
28 ini, Allah akhirnya menegaskan bahwa Hananya adalah seorang nabi palsu dan bahwa hukuman atas Kerajaan Yehuda akan tetap berlangsung. Hananya sendiri meninggal dalam waktu satu tahun setelah pertemuan ini, sesuai dengan firman Allah melalui nabi Yeremia.
Dengan demikian, latar belakang pasal
28 dari Kitab Yeremia mencakup konteks historis perjuangan Kerajaan Yehuda dengan Kerajaan Babel, pertentangan antara nabi Yeremia dan nabi palsu Hananya, serta konteks teologis tentang kebenaran dan kebohongan dalam penyampaian pesan Allah.