
Amsal 15
AlkiPEDIA (Perpustakaan Elektronik Dan Informasi Alkitab)

buka semuaAlkiPEDIA Kitab
Fakta
Fakta: Statistik 31 pasal, 915 ayat, 15.043 ayat Penulis Salomo dan Orang Lain Tema Hikmat untuk Hidup dengan Benar; Kesalehan : harus giat...
Statistik | 31 pasal, 915 ayat, 15.043 ayat |
Penulis | Salomo dan Orang Lain |
Tema | Hikmat untuk Hidup dengan Benar; Kesalehan : harus giat dipraktekkan. |
Waktu | Sekitar 970-700 SM |
Tempat | Yerusalem di Yehuda |
Kata Kunci | Hikmat |
Kristus Di Alkitab | Dia adalah hikmat kita |
Latar Belakang
Latar Belakang: PL Ibrani secara khusus terbagi atas tiga bagian: Hukum, Kitab Para Nabi,
dan Tulisan-Tulisan (bd. Luk 24:44 ). Termasuk dalam bagian ketiga...
PL Ibrani secara khusus terbagi atas tiga bagian: Hukum, Kitab Para Nabi, dan Tulisan-Tulisan (bd. Luk 24:44). Termasuk dalam bagian ketiga ialah kitab-kitab Syair dan Hikmat seperti Ayub, Mazmur, Amsal, dan Pengkhotbah. Demikian pula, Israel kuno mempunyai tiga golongan hamba Tuhan: para imam, para nabi, dan para bijak ("orang berhikmat"). Kelompok orang bijak khususnya dikaruniai hikmat dan nasihat ilahi mengenai masalah-masalah kehidupan yang praktis dan filosofis. Amsal merupakan hikmat para bijak yang terilhamkan.
Istilah Ibrani _mashal_, yang diterjemahkan "amsal", bisa berarti "ucapan" orang bijak, "perumpamaan", atau "peribahasa berhikmat". Karena itu ada beberapa ajaran (ucapan orang bijak) yang agak panjang dalam kitab ini (mis. Ams 1:20-33; Ams 2:1-22; Ams 5:1-14), dan juga aneka pernyataan ringkas yang menggugah berisi hikmat untuk hidup dengan bijaksana dan benar. Sedangkan kitab Amsal menyajikan suatu bentuk pengajaran berupa amsal yang umum dipakai di Timur Dekat zaman dahulu, hikmatnya itu khusus karena disajikan dalam konteks Allah dan semua standar kebenaran-Nya bagi umat perjanjian Allah. Alasan-alasan popularitas pengajaran berupa amsal pada zaman kuno ialah kejelasannya dan sifat mudah dihafalkan dan disampaikan kepada angkatan berikutnya.
Sebagaimana Daud menjadi sumber tradisi bermazmur di Israel, demikian Salomo menjadi sumber tradisi hikmat (lih. Ams 1:1; Ams 10:1; Ams 25:1). Menurut 1Raj 4:32, Salomo menghasilkan 3000 amsal dan 1005 kidung semasa hidupnya. Penulis lain yang disebutkan dalam Amsal adalah Agur (Ams 30:1-33) dan Raja Lemuel (Ams 31:1-9), keduanya tidak kita kenal. Penulis-penulis lain disebut secara tak langsung dalam Ams 22:17 dan Ams 24:23. Sekalipun sebagian besar Amsal ini digubah pada abad ke-10 SM, waktu terdini yang mungkin bagi selesainya penyusunan kitab ini adalah masa pemerintahan Hizkia (yaitu sekitar 700 SM). Keterlibatan para pegawai Hizkia dalam menyusun amsal-amsal Salomo (Ams 25:1--29:27) dapat diberi tanggal tahun 715-686 SM sementara masa kebangunan rohani yang dipimpin raja yang takut akan Allah ini. Sangat mungkin amsal-amsal gubahan Agur, Lemuel, dan "amsal-amsal dari orang bijak" lainnya terkumpul juga pada waktu itu.
Garis Besar
Garis Besar:
I. Prolog: Maksud dan Tema-Tema Amsal
( Ams 1:1-7 )
II. Tiga Belas Ajaran Hikmat bagi Kaum Muda
( Ams...
- I. Prolog: Maksud dan Tema-Tema Amsal
(Ams 1:1-7) - II. Tiga Belas Ajaran Hikmat bagi Kaum Muda
(Ams 1:8-9:18) - A. Hormatilah Orang-Tua dan Perhatikan Nasihat Mereka
(Ams 1:8-9) - B. Katakan "Tidak" kepada Semua Bujukan Orang Berdosa
(Ams 1:10-19) - C. Tunduklah pada Hikmat dan Takut akan Tuhan
(Ams 1:20-33) - D. Carilah Hikmat dengan Pengertian dan Kebajikannya
(Ams 2:1-22) - E. Ciri-Ciri Khas dan Manfaat Hikmat Sejati
(Ams 3:1-35) - F. Hikmat Sebagai Harta Keluarga
(Ams 4:1-13,20-27) - G. Hikmat dan Dua Jalan Hidup Ini
(Ams 4:14-19) - H. Bujukan dan Kebodohan Kebejatan Seksual
(Ams 5:1-14) - I. Nasihat Mengenai Kesetiaan Dalam Pernikahan
(Ams 5:15-23) - J. Hindari Tanggungan Utang Orang Lain, Kemalasan dan Penipuan
(Ams 6:1-19) - K. Kebodohan yang Sangat dari Semua Bentuk Kebejatan Seksual
(Ams 6:20-7:27) - L. Imbauan Hikmat
(Ams 8:1-36) - M. Hikmat dan Kebebalan Diperbandingkan
(Ams 9:1-18) - III.Himpunan Utama Amsal-Amsal Salomo
(Ams 10:1-22:16) - A. Amsal-Amsal yang Membandingkan Orang Benar dengan Orang Fasik
(Ams 10:1-15:33) - B. Amsal-Amsal yang Mendorong Hidup Benar
(Ams 16:1-22:16) - IV. Perkataan Tambahan Orang Bijak
(Ams 22:17-24:34) - V. Amsal-Amsal Salomo yang Dikumpulkan Para Pegawai Hizkia
(Ams 25:1-29:27) - A. Amsal-Amsal Tentang Bermacam-Macam Orang
(Ams 25:1-26:28) - B. Amsal-Amsal Tentang Berbagai Kegiatan
(Ams 27:1-29:27) - VI. Kata-Kata Hikmat Terakhir
(Ams 30:1-31:31) - A. Oleh Agur
(Ams 30:1-33) - B. Oleh Lemuel
(Ams 31:1-9) - C. Mengenai Istri yang Bersifat Mulia
(Ams 31:10-31)
Tujuan
Tujuan: Tujuan kitab ini dinyatakan dengan jelas dalam Ams 1:2-7 : memberi hikmat
dan pengertian mengenai perilaku yang bijak, kebenaran, keadilan, dan...
Tujuan kitab ini dinyatakan dengan jelas dalam Ams 1:2-7: memberi hikmat dan pengertian mengenai perilaku yang bijak, kebenaran, keadilan, dan kejujuran (Ams 1:2-3) sehingga
- (1) orang yang tidak berpengalaman dapat menjadi orang bijak (Ams 1:4),
- (2) kaum muda dapat memperoleh pengetahuan dan kebijaksanaan (Ams 1:4), dan
- (3) orang bijak bisa menjadi lebih bijak lagi (Ams 1:5-6).
Sekalipun Amsal pada hakikatnya adalah buku pedoman hikmat untuk hidup dengan benar dan bijaksana, landasan yang diperlukan oleh hikmat tersebut dinyatakan dengan jelas sebagai "takut akan Tuhan" (Ams 1:7).
Tema-tema Kunci
Tema-tema Kunci: 1. Kerja Teks kunci: Ams 6:6-11 . Si pemalas membesar-besarkan masalahnya dan tidak melakukan apa-apa ( Ams 22:13; 26:13,14; 21:25,26 )....
1. Kerja
Teks kunci: Ams 6:6-11. Si pemalas membesar-besarkan masalahnya dan tidak melakukan apa-apa (Ams 22:13; 26:13,14; 21:25,26). Perhatikan akibat dari kemalasan (Ams 10:4,5; 12:24; 13:4; 19:15).
Orang yang rajin mengumpulkan kekayaan dengan menggunakan kesempatan yang ada (Ams 10:4,5). Ia diberi tanggung jawab (Ams 12:27) dan menjadi makmur. (Bandingkan Mat 25:24-30; Yoh 9:4; Gal 6:9,10; Efe 5:16).
2. Faedah lidah
Teks kunci: Ams 10:11,13,18-21,31,32. Orang bijaksana berhati-hati dalam menggunakan kata-kata, sedangkan orang bodoh kurang dapat menenggang rasa sehingga menimbulkan sakit hati dan kerugian. (Lihat juga Ams 6:16,18,19; 10:11,19; 11:13; 12:18; 14:23; 15:1; 16:28; 17:9,22; 18:6-8; 20:19; 24:2; 25:11,15,23; 26:20,22,29:11; 31:26. Bandingkan dengan Ams Mat 7:1-1; 12:34-36;15:11,17,18; Yak 3:5-8).
3. Persahabatan
Pasal kunci: Ams 18. sedikit teman akrab lebih baik daripada banyak kenalan. Persahabatan harus dimenangkan; menjalin persahabatan memerlukan temperamen yang baik (Ams 3:29; 25:8,9, 21,22; 24:17,19; 11:12;14:21;21:10;12:26). Seorang sahabat yang baik itu setia dan takpernah meninggalkan (Ams 14:20; 19:4,6,7; 17: 17). Dia juga jujur (Ams 27:6; 29:5). Dia meyakinkan dan mendorong semangat (Ams 17:9,17). Persahabatan sejati memerlukan hikmat dan tenggang rasa (Ams 25:17; 27:14; 26:18,19). Namun demikian, hubungan persahabatan antar manusia selalu mengandung risiko (Ams 2:17; 16:28; 17:9).
4. Kekayaan dan kemiskinan
Pasal kunci: Ams 19. Kekayaan memberikan ke-ntungan-keuntungan yang nyata. Kekayaan memberikan perasaan aman (Ams 10:15; 18:11); membuka berbagai jalan (Ams 18:16); menarik banyak teman (Ams 14:20; 19:4,6). Bersama dengan itu, kekayaan cenderung membuat orang menjadi keras (Ams 18:23) dan memberikannya kekuasaan yang sewenang-wenang (Ams 22:7). Kekayaan menimbulkan percaya diri (Ams 30:8-9). Namun demikian, kekayaan dunia tidaklah kekal (Ams 23:4,5; 27:24). Kekayaan sama sekali tidak dapat membantu pada saat Hari Penghakiman datang (Ams 11:4), sedangkan kocek yang kosong membantu seseorang untuk bergantung sepenuhnya kepada Allah dan hidup dalam kebenaran (Ams 15:16; 28:6). Seorang miskin mungkin saja mempunyai kekayaan yang besar (Ams 13:7; bandingkan dengan Mat 6:19-24; 2Ko 6:10).
Survei
Survei: Tema yang mempersatukan kitab ini ialah "hikmat untuk hidup dengan benar",
sebuah hikmat yang berawal dari tunduk dengan rendah hati kepada Allah...
Tema yang mempersatukan kitab ini ialah "hikmat untuk hidup dengan benar", sebuah hikmat yang berawal dari tunduk dengan rendah hati kepada Allah dan kemudian mengalir kepada semua bidang kehidupan. Hikmat dalam Amsal ini
- (1) memberi nasihat mengenai keluarga, kaum muda, kemurnian seksual, kesetiaan hubungan pernikahan, kejujuran, kerja keras, kemurahan, persahabatan, keadilan, kebenaran, dan disiplin;
- (2) memperingatkan mengenai bodohnya dosa, pertengkaran, bahaya lidah, kebebalan, minuman keras, kerakusan, nafsu, kebejatan, kebohongan, kemalasan, teman-teman yang tidak baik;
- (3) membandingkan kebijaksanaan dengan kebodohan, orang benar dengan orang fasik, kesombongan dengan kerendahan hati, kemalasan dengan kerajinan, kemiskinan dan kekayaan, kasih dan hawa nafsu, benar dan salah, serta kematian dan kehidupan.
Walaupun kitab ini, seperti Mazmur, tidak dapat diringkas dengan mudah seperti kitab lainnya dalam Alkitab, terdapat struktur yang jelas (lih. Garis Besar); secara khusus hal ini berlaku dalam pasal 1-9 (Ams 1:1--9:18) yang berisi 13 ajaran sebagaimana akan diberikan oleh seorang ayah kepada putranya bila memasuki usia remaja. Terkecuali tiga ajaran (lih. Ams 1:30; Ams 8:1; Ams 9:1), masing-masing diawali dengan "hai, anakku" atau "hai, anak-anakku." Ke-13 ajaran ini berisi banyak titah hikmat yang penting bagi kaum muda. Mulai dengan pasal 10 (Ams 10:1-32) Amsal berisi pengarahan penting mengenai hubungan keluarga (mis. Ams 10:1; Ams 12:4; Ams 17:21,25; Ams 18:22; Ams 19:14,26; Ams 20:7; Ams 21:9,19; Ams 22:6,28; Ams 23:13-14,22,24-25; Ams 25:24; Ams 27:15-16; Ams 29:15-17; Ams 30:11; Ams 31:10-31). Sekalipun Amsal adalah kitab yang isinya sangat praktis, kitab ini juga berisi pandangan yang dalam tentang Allah. Allah adalah perwujudan hikmat (mis. Ams 8:22-31) dan Pencipta (mis. Ams 3:19-20; Ams 8:22-31; Ams 14:31; Ams 22:2); Allah digambarkan sebagai mahatahu (mis. Ams 5:21; Ams 15:3,11; Ams 21:2), adil (mis. Ams 11:1; Ams 15:25-27,29; Ams 19:17; Ams 21:2-3), dan berdaulat (mis Ams 16:9,33; Ams 19:21; Ams 21:1). Amsal ditutup dengan sebuah pujian mengesankan bagi seorang istri yang berbudi luhur (Ams 31:10-31).
Ciri Khas
Ciri Khas: Delapan ciri utama menandai kitab ini.
(1) Hikmat, bukannya dikaitkan dengan kepandaian atau pengetahuan yang luas,
tetapi...
Delapan ciri utama menandai kitab ini.
- (1) Hikmat, bukannya dikaitkan dengan kepandaian atau pengetahuan yang luas, tetapi dihubungkan langsung dengan "takut akan Tuhan" (Ams 1:7); jadi orang berhikmat adalah mereka yang mengenal Allah dan menaati perintah-perintah-Nya. Takut akan Tuhan ditekankan berulang-ulang dalam kitab ini (Ams 1:7,29; Ams 2:5; Ams 3:7; Ams 8:13; Ams 9:10; Ams 10:27; Ams 14:26-27; Ams 15:16,33; Ams 16:6; Ams 19:23; Ams 22:4; Ams 23:17; Ams 24:21).
- (2) Sebagian besar nasihat bijaksana dalam Amsal ini adalah dalam bentuk nasihat seorang ayah yang saleh kepada anak atau anak-anaknya.
- (3) Inilah kitab yang paling praktis dalam PL karena menyentuh lingkup prinsip-prinsip dasar yang luas untuk hubungan dan perilaku hidup sehari-hari yang benar -- prinsip-prinsip yang dapat diterapkan kepada semua angkatan dan kebudayaan.
- (4) Hikmat praktis, ajaran saleh, dan prinsip-prinsip hidup mendasar disajikan dalam bentuk pernyataan singkat dan mengesankan yang mudah dihafalkan dan diingat oleh kaum muda sebagai garis pedoman bagi hidup mereka.
- (5) Keluarga menduduki tempat penting yang menentukan dalam Amsal, bahkan seperti dalam perjanjian Allah dengan Israel (bd. Kel 20:12,14,17; Ul 6:1-9). Dosa-dosa yang melanggar maksud Allah bagi keluarga disingkapan secara khusus dan diberi peringatan.
- (6) Ciri sastra yang menonjol dalam amsal-amsal ialah banyak menggunakan bahasa kiasan yang hidup (mis. simile dan metafora), perbandingan dan perbedaan, ajaran singkat, dan pengulangan.
- (7) Istri dan ibu bijaksana yang digambarkan pada akhir kitab (pasal 31; Ams 31:1-31) adalah unik dalam sastra kuno karena
pandangannya yang tinggi dan mulia tentang seorang wanita bijak.
- (8) Nasihat berhikmat dalam Amsal merupakan pendahulu PL bagi banyak nasihat praktis yang terdapat dalam surat-surat PB.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Hikmat diwujudkan dalam pasal 8 (Ams 8:1-36) dengan cara yang mirip dengan perwujudan _logos_ ("Firman") dalam kitab Yohanes (Yoh 1:1-18). Hikmat itu
- (1) ikut terlibat dalam penciptaan (Ams 3:19-20; Ams 8:22-31),
- (2) terkait dengan asal-usul kehidupan biologis dan rohani (Ams 3:19; Ams 8:35),
- (3) dapat diterapkan pada hidup yang benar dan bermoral (Ams 8:8-9), dan
- (4) tersedia bagi mereka yang mencarinya (Ams 2:1-10; Ams 3:13-18; Ams 4:7-9; Ams 8:35-36). Hikmat Amsal diungkapkan dengan sempurna dalam Yesus Kristus, yang "lebih daripada Salomo" (Luk 11:31), yang "telah menjadi hikmat bagi kita" (1Kor 1:30) dan yang "di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan" (Kol 2:3).

buka semuaAlkiPEDIA Pasal
Penjelasan Singkat
Penjelasan Singkat: Lanjutan ... Kebaikan dan keburukan dipertentangkan
Isi Pasal
Isi Pasal: Amsal mengontraskan kebaikan dan kejahatan.
Garis Besar
Garis Besar: 15:1
Judul Perikop
Judul Perikop:
Tokoh
Tokoh: Allah .
Nama dan Tempat
Nama dan Tempat: TUHAN
Kesimpulan
Kesimpulan: Jalan orang jahat adalah kekejian bagi Allah, tidak ada korban apapun yang bisa diberikan kepada Allah yang bisa diterima, sepanjang hatinya...
Fakta
Fakta: -
Storyboard Amsal 15
Infografis Amsal 15
Infografis Amsal 15

buka semuaAI-PEDIA
Ringkasan
Ringkasan: Pasal 15 dari Kitab Amsal menekankan pentingnya sikap dan perilaku yang bijaksana dalam kehidupan sehari-hari. Jawaban yang lembut dapat...
Pasal 15 dari Kitab Amsal menekankan pentingnya sikap dan perilaku yang bijaksana dalam kehidupan sehari-hari. Jawaban yang lembut dapat meredakan kemarahan, sementara lidah orang bijak menyampaikan pengetahuan. Tuhan mengawasi segala sesuatu, dan orang yang bijak akan mencari pengetahuan serta menghargai didikan. Sebaliknya, orang bodoh menolak nasihat dan mengabaikan ajaran, yang mengarah pada kebinasaan. Hati yang gembira dan takut akan Tuhan lebih berharga daripada kekayaan materi.
Pasal ini juga mengingatkan bahwa rancangan yang baik memerlukan pertimbangan, dan orang yang malas akan menghadapi kesulitan. Tuhan menjauh dari orang fasik, dan tindakan mereka dianggap kekejian. Sebaliknya, orang benar akan menemukan sukacita dan kebahagiaan dalam hidup mereka. Dengan demikian, pasal ini mengajak pembaca untuk hidup dengan bijaksana, menghargai didikan, dan menjaga hubungan yang baik dengan Tuhan.
Pengantar & Latar Belakang
Pengantar & Latar Belakang: Berikut adalah penjelasan latar belakang dari Amsal pasal 15 dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologis, serta ringkasan dari...
Berikut adalah penjelasan latar belakang dari Amsal pasal 15 dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologis, serta ringkasan dari ayat-ayat sebelumnya.
Latar Belakang Amsal Pasal 15
-
Konteks Historis:
- Kitab Amsal ditulis dalam konteks masyarakat Israel kuno, di mana kebijaksanaan sangat dihargai. Amsal sering kali dianggap sebagai kumpulan ajaran yang ditujukan untuk mendidik generasi muda dalam cara hidup yang benar dan bijaksana.
-
Konteks Budaya:
- Dalam budaya Timur Dekat kuno, termasuk Israel, peribahasa dan ungkapan bijak digunakan untuk menyampaikan nilai-nilai moral dan etika. Amsal berfungsi sebagai panduan praktis untuk kehidupan sehari-hari, mengajarkan tentang hubungan antarpribadi, keadilan, dan kearifan.
-
Konteks Literatur:
- Amsal adalah bagian dari sastra hikmat dalam Alkitab, yang juga mencakup kitab-kitab seperti Pengkhotbah dan Ayub. Pasal 15 berisi berbagai pernyataan bijak yang sering kali berbentuk kontras, seperti antara kebijaksanaan dan kebodohan, atau antara kebaikan dan kejahatan.
-
Konteks Teologis:
Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya
Sebelum pasal 15, Amsal 14 membahas berbagai tema, termasuk kebijaksanaan dan kebodohan, serta konsekuensi dari tindakan yang tidak bijaksana. Ayat-ayat tersebut menekankan pentingnya hidup sesuai dengan prinsip-prinsip Tuhan dan bagaimana tindakan kita dapat mempengaruhi kehidupan kita dan orang lain di sekitar kita.
Kesimpulan
Amsal pasal 15 melanjutkan tema kebijaksanaan dengan memberikan nasihat praktis dan perbandingan antara perilaku yang bijaksana dan bodoh. Dengan memahami konteks historis, budaya, literatur, dan teologis, pembaca dapat lebih menghargai ajaran yang terkandung dalam pasal ini dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Topik
Topik: Berikut adalah topik-topik penting dalam Amsal pasal 15 beserta penjelasan singkat dan referensinya:
Jawaban yang Lemah Lembut...
Berikut adalah topik-topik penting dalam Amsal pasal 15 beserta penjelasan singkat dan referensinya:
-
Jawaban yang Lemah Lembut
Menunjukkan bahwa sikap lembut dapat meredakan kemarahan dan konflik. (Amsal 15:1) -
Kebijaksanaan dan Pengetahuan
Orang bijak menggunakan lidahnya untuk menyampaikan pengetahuan yang bermanfaat. (Amsal 15:2) -
Pengawasan Tuhan
Menegaskan bahwa Tuhan melihat segala sesuatu yang terjadi di dunia ini. (Amsal 15:3) -
Lidah Lembut sebagai Kehidupan
Menggambarkan bahwa kata-kata yang lembut dapat memberikan kehidupan dan kedamaian. (Amsal 15:4) -
Didikan dan Kebodohan
Menyatakan bahwa orang bodoh menolak didikan, yang dapat mengarah pada kebinasaan. (Amsal 15:5) -
Kekayaan di Rumah Orang Benar
Menunjukkan bahwa rumah orang benar dipenuhi dengan berkat dan harta. (Amsal 15:6) -
Korban dan Jalan Orang Fasik
Menyatakan bahwa tindakan orang fasik adalah kekejian di hadapan Tuhan. (Amsal 15:8, 15:9) -
Didikan yang Keras
Menyiratkan bahwa didikan yang keras diperlukan bagi mereka yang menyimpang dari jalan yang benar. (Amsal 15:10) -
Sukacita dan Hati yang Gembira
Menunjukkan bahwa hati yang gembira dapat memancarkan keceriaan dan kebahagiaan. (Amsal 15:13) -
Pentingnya Pertimbangan dalam Rancangan
Menekankan bahwa rencana yang baik memerlukan pertimbangan yang matang. (Amsal 15:22) -
Hikmat dan Takut akan Tuhan
Menyatakan bahwa takut akan Tuhan adalah awal dari hikmat dan pengertian. (Amsal 15:33) -
Teguran dan Kehidupan
Menunjukkan bahwa mendengarkan teguran yang baik dapat membawa kepada kehidupan yang lebih baik. (Amsal 15:31)
Setiap topik ini memberikan wawasan yang berharga tentang kebijaksanaan, hubungan antar manusia, dan sikap yang benar di hadapan Tuhan.
Nama dan Tempat
Nama dan Tempat: Nama Orang
TUHAN : Merujuk kepada Tuhan dalam konteks kepercayaan Kristen, sebagai penguasa dan pencipta.
Nama Lokasi
Rumah orang...
Nama Orang
- TUHAN: Merujuk kepada Tuhan dalam konteks kepercayaan Kristen, sebagai penguasa dan pencipta.
Nama Lokasi
- Rumah orang benar: Tempat yang menggambarkan kehidupan orang yang hidup sesuai dengan ajaran Tuhan.
- Dunia orang mati: Mengacu pada keadaan atau tempat orang yang telah meninggal, sering kali diartikan sebagai dunia yang terpisah dari kehidupan.
Kata Kunci
Kata Kunci: Berikut adalah analisis kata kunci dari Amsal Pasal 15 :
Jawaban yang lemah lembut
Meredakan kemarahan dan konflik.
Lidah...
Berikut adalah analisis kata kunci dari Amsal Pasal 15:
-
Jawaban yang lemah lembut
- Meredakan kemarahan dan konflik.
-
Lidah orang bijak
- Mengeluarkan pengetahuan dan kebijaksanaan.
-
Mata TUHAN
- Mengawasi segala sesuatu di dunia.
-
Lidah lembut
- Menjadi sumber kehidupan dan kedamaian.
-
Orang bodoh
- Menolak didikan dan nasihat dari orang tua.
-
Rumah orang benar
- Dikenal dengan banyak harta dan berkat.
-
Bibir orang bijak
- Menyebarkan pengetahuan dan kebijaksanaan.
-
Korban orang fasik
- Diterima sebagai kekejian oleh TUHAN.
-
Jalan orang fasik
- Dikenal sebagai jalan yang tidak benar dan dibenci TUHAN.
-
Didikan yang keras
- Dikhususkan bagi mereka yang meninggalkan kebenaran.
-
Dunia orang mati
- Terbuka di hadapan TUHAN, menunjukkan pengetahuan-Nya tentang segala hal.
-
Si pencemooh
- Tidak suka ditegur dan menolak nasihat.
-
Hati yang gembira
- Menciptakan wajah yang berseri-seri.
-
Hati orang berpengertian
- Selalu mencari pengetahuan dan hikmat.
-
Hari orang berkesusahan
- Buruk dan penuh kesulitan.
-
Takut akan TUHAN
- Lebih berharga daripada kekayaan materi.
-
Si pemarah
- Menyebabkan pertengkaran dan konflik.
-
Jalan si pemalas
- Seperti pagar duri, penuh rintangan.
-
Anak yang bijak
- Membawa sukacita bagi orang tua.
-
Kebodohan
- Menjadi kesukaan bagi orang yang tidak berakal budi.
-
Rancangan gagal
- Tanpa pertimbangan dan kebijaksanaan.
-
Sukacita karena jawaban
- Menunjukkan kepuasan dalam komunikasi yang baik.
-
Jalan kehidupan
- Menuju ke atas bagi orang yang berakal budi.
-
Rumah orang congkak
- Akan dirombak oleh TUHAN.
-
Rancangan orang jahat
- Dikenal sebagai kekejian di hadapan TUHAN.
-
Siapa loba akan keuntungan gelap
- Mengacaukan rumah tangganya sendiri.
-
Hati orang benar
- Menimbang-nimbang jawaban dengan bijaksana.
-
TUHAN jauh dari orang fasik
- Menunjukkan pemisahan antara yang benar dan yang salah.
-
Mata yang bersinar-sinar
- Menyukakan hati dan memberikan kebahagiaan.
-
Teguran yang membawa kepada kehidupan
- Diterima dengan baik oleh orang yang bijak.
-
Mengabaikan didikan
- Mengakibatkan kerugian bagi diri sendiri.
-
Takut akan TUHAN
- Merupakan sumber hikmat dan pengertian.
Kata-kata kunci ini mencerminkan tema-tema penting dalam Amsal 15, seperti kebijaksanaan, didikan, dan hubungan dengan TUHAN.
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Amsal pasal 15 :
Pertanyaan...
Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Amsal pasal 15:
Pertanyaan Refleksi
-
Jawaban yang Lemah Lembut: Bagaimana Anda dapat menerapkan prinsip "jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman" dalam interaksi sehari-hari Anda? Apakah ada situasi tertentu di mana Anda merasa sulit untuk merespons dengan lembut?
-
Mata TUHAN: Apa makna bagi Anda bahwa "Mata TUHAN ada di segala tempat"? Bagaimana pemahaman ini mempengaruhi cara Anda hidup dan berperilaku?
-
Didikan dan Kebodohan: Dalam ayat yang menyebutkan bahwa "orang bodoh menolak didikan ayahnya", bagaimana Anda melihat pentingnya didikan dalam kehidupan Anda? Apakah ada pengalaman pribadi yang bisa Anda bagikan tentang menerima atau menolak didikan?
-
Hati yang Gembira: Apa yang membuat hati Anda gembira? Bagaimana Anda bisa lebih sering menemukan kebahagiaan dalam hidup Anda sehari-hari?
-
Takut akan TUHAN: Apa arti "takut akan TUHAN" bagi Anda? Bagaimana hal ini dapat diterapkan dalam keputusan dan tindakan Anda sehari-hari?
Pertanyaan Diskusi
-
Perbandingan Antara Orang Bijak dan Orang Bodoh: Dalam konteks Amsal 15, bagaimana Anda membedakan antara orang bijak dan orang bodoh? Apa ciri-ciri yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari?
-
Peran Didikan: Mengapa didikan dianggap penting dalam Amsal? Bagaimana kita bisa mendidik generasi muda dengan cara yang sesuai dengan ajaran Alkitab?
-
Konsekuensi dari Kebodohan: Apa yang terjadi ketika seseorang menolak didikan dan memilih jalan kebodohan? Bagaimana hal ini dapat mempengaruhi kehidupan mereka dan orang-orang di sekitar mereka?
-
Hubungan Antara Hati dan Tindakan: Bagaimana hubungan antara hati yang gembira dan tindakan kita sehari-hari? Apakah Anda percaya bahwa emosi kita dapat mempengaruhi keputusan yang kita buat?
-
Rancangan dan Pertimbangan: Dalam ayat yang menyebutkan bahwa "rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan", bagaimana kita bisa memastikan bahwa kita membuat keputusan yang bijaksana dalam hidup kita? Apa langkah-langkah yang bisa diambil untuk merencanakan dengan baik?
Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan merenungkan ajaran-ajaran dalam Amsal pasal 15!
Pelajaran dan Doa
Pelajaran dan Doa: Dari Amsal pasal 15 , terdapat banyak pelajaran berharga yang dapat kita ambil dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa...
Dari Amsal pasal 15, terdapat banyak pelajaran berharga yang dapat kita ambil dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa poin penting yang bisa dipelajari:
Pelajaran dari Amsal 15
-
Kekuatan Kata-kata:
- "Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman" (ay. 1). Ini mengajarkan kita untuk berbicara dengan lembut dan bijaksana, terutama dalam situasi yang tegang.
-
Pentingnya Pengetahuan:
- "Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan" (ay. 2). Kita diajak untuk terus belajar dan berbagi pengetahuan dengan orang lain.
-
Pengawasan Tuhan:
- "Mata TUHAN ada di segala tempat" (ay. 3). Ini mengingatkan kita bahwa Tuhan selalu mengawasi tindakan kita, sehingga kita harus hidup dengan integritas.
-
Nilai Didikan:
- "Orang bodoh menolak didikan ayahnya" (ay. 5). Penting untuk menerima didikan dan nasihat dari orang tua dan orang yang lebih bijak.
-
Kebijaksanaan dan Harta:
- "Di rumah orang benar ada banyak harta benda" (ay. 6). Hidup yang benar di hadapan Tuhan akan mendatangkan berkat.
-
Kedamaian dalam Hubungan:
- "Si pemarah membangkitkan pertengkaran" (ay. 18). Kita diajak untuk menghindari kemarahan dan mencari kedamaian dalam hubungan dengan orang lain.
-
Hati yang Gembira:
- "Hati yang gembira membuat muka berseri-seri" (ay. 13). Kebahagiaan berasal dari dalam hati dan dapat mempengaruhi suasana di sekitar kita.
-
Pentingnya Pertimbangan:
- "Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan" (ay. 22). Sebelum mengambil keputusan, penting untuk mempertimbangkan dengan baik.
-
Takut akan Tuhan:
- "Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat" (ay. 33). Menghormati Tuhan adalah dasar dari kebijaksanaan sejati.
Doa Terkait Amsal 15
-
Doa untuk Kebijaksanaan: "Tuhan, berikanlah aku kebijaksanaan untuk berbicara dengan lembut dan bijaksana dalam setiap situasi. Ajari aku untuk mendengarkan dan menerima didikan dari orang-orang di sekitarku."
-
Doa untuk Menghindari Kemarahan: "Ya Tuhan, jauhkanlah aku dari sifat pemarah. Bantu aku untuk mencari kedamaian dalam setiap hubungan dan menghindari pertengkaran."
-
Doa untuk Hati yang Gembira: "Tuhan, berikanlah aku hati yang gembira dan penuh syukur. Biarlah sukacita-Mu memancarkan wajahku dan mempengaruhi orang-orang di sekitarku."
-
Doa untuk Pertimbangan yang Baik: "Tuhan, ajar aku untuk selalu mempertimbangkan setiap rencanaku dengan bijaksana. Bimbinglah langkahku agar sesuai dengan kehendak-Mu."
-
Doa untuk Takut akan Tuhan: "Ya Tuhan, tanamkanlah dalam hatiku rasa takut akan-Mu. Bantu aku untuk hidup dalam ketaatan dan menghormati-Mu dalam segala hal."
Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam menjalani kehidupan yang lebih baik dan lebih dekat dengan Tuhan.
5W2H
5W2H: Berikut adalah analisis Pasal 15 dari Kitab Amsal menggunakan model 5W+2H:
1. What (Apa)
Pasal ini berisi berbagai pernyataan dan...
Berikut adalah analisis Pasal 15 dari Kitab Amsal menggunakan model 5W+2H:
1. What (Apa)
- Pasal ini berisi berbagai pernyataan dan nasihat bijak mengenai perilaku, komunikasi, dan hubungan antar manusia serta hubungan dengan Tuhan.
- Tema utama mencakup pentingnya kebijaksanaan, pengendalian diri, dan dampak dari tindakan serta perkataan.
2. Who (Siapa)
- Penulis: Amsal umumnya dianggap ditulis oleh Raja Salomo, yang dikenal karena kebijaksanaannya.
- Audiens: Orang-orang yang mencari kebijaksanaan dan nasihat dalam hidup, termasuk generasi muda dan mereka yang ingin hidup sesuai dengan ajaran Tuhan.
3. Where (Di mana)
- Kitab Amsal ditulis dalam konteks budaya Israel kuno, di mana kebijaksanaan dan ajaran moral sangat dihargai.
- Amsal ini dapat diterapkan di mana saja, dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, tempat kerja, maupun dalam komunitas.
4. When (Kapan)
- Amsal ditulis pada zaman pemerintahan Salomo, sekitar abad ke-10 SM.
- Meskipun ditulis ribuan tahun yang lalu, prinsip-prinsip yang terkandung tetap relevan hingga saat ini.
5. Why (Mengapa)
- Tujuan penulisan Amsal adalah untuk memberikan nasihat praktis dan kebijaksanaan yang dapat membantu orang hidup dengan cara yang benar dan menyenangkan di hadapan Tuhan.
- Pasal ini mengingatkan pembaca tentang pentingnya komunikasi yang baik, pengendalian emosi, dan nilai-nilai moral.
6. How (Bagaimana)
- Pembaca dapat menerapkan ajaran dalam pasal ini dengan:
- Menggunakan jawaban yang lembut dalam berkomunikasi untuk meredakan konflik.
- Mencari pengetahuan dan hikmat melalui pembelajaran dan pengajaran.
- Menghargai didikan dan teguran sebagai cara untuk tumbuh dalam kebijaksanaan.
- Menghindari perilaku yang merugikan diri sendiri dan orang lain.
7. How Much (Seberapa Banyak)
- Amsal 15 mengandung banyak prinsip yang dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, dari hubungan pribadi hingga interaksi sosial.
- Nilai-nilai yang diajarkan dalam pasal ini dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan jika diterapkan dengan konsisten.
Semoga analisis ini membantu Anda dalam menggali lebih dalam mengenai Amsal 15 dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari!
Ringkasan
Ringkasan: Pasal 15 dari Kitab Amsal berisi berbagai ajaran hikmat mengenai kebijaksanaan dalam berbicara, perlunya mendengarkan teguran, pentingnya hidup...
Pengantar & Latar Belakang
Pengantar & Latar Belakang: Kitab Amsal adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang termasuk dalam kategori kitab hikmat. Kitab ini dikaitkan dengan Raja Salomo, meskipun...
Pasal 15 dari Kitab Amsal berisi berbagai ajaran hikmat yang berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan, seperti lidah yang bijaksana, kebijaksanaan dalam memilih teman, dan pentingnya takut akan Tuhan. Pasal ini juga menekankan pentingnya hidup yang jujur, rendah hati, dan rendah diri.
Dalam ayat-ayat sebelumnya, terdapat beberapa ajaran hikmat yang relevan. Misalnya, dalam ayat :1" context="true">1, dikatakan bahwa jawaban yang lembut dapat meredakan kemarahan, sedangkan kata-kata yang kasar dapat memicu pertengkaran. Ayat 2 menyatakan bahwa lidah yang bijaksana dapat menyampaikan pengetahuan dengan baik, sedangkan mulut orang bodoh hanya mengeluarkan kebodohan.
Dalam ayat-ayat berikutnya, terdapat ajaran tentang pentingnya mendengarkan nasihat dan teguran, serta pentingnya hidup yang jujur dan takut akan Tuhan. Semua ajaran ini bertujuan untuk membimbing pembaca agar hidup dengan bijaksana dan bertanggung jawab.
Secara teologis, Kitab Amsal mengajarkan bahwa takut akan Tuhan adalah awal dari kebijaksanaan (:7">Amsal 1:7). Kitab ini juga menekankan pentingnya hidup yang jujur, rendah hati, dan menghindari kejahatan.
Dengan memahami latar belakang historis, budaya, literatur, dan teologisnya, pembaca dapat lebih memahami pesan dan ajaran yang terkandung dalam pasal 15 Kitab Amsal.
Topik
Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Amsal Pasal 15 :
1. Kekuatan kata-kata:
- Jawaban yang lembut meredakan kemurkaan (...
1. Kekuatan kata-kata:
- Jawaban yang lembut meredakan kemurkaan (Amsal 15:1)
- Perkataan yang menyakitkan mendatangkan kemarahan (Amsal 15:1)
- Lidah orang berhikmat membuat pengetahuan dapat diterima (Amsal 15:2)
- Mulut orang bodoh mencurahkan kebodohan (Amsal 15:2)
2. Pengawasan Tuhan:
- Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang yang jahat dan orang yang baik (Amsal 15:3)
3. Kekuatan lidah:
- Lidah yang menyembuhkan adalah pohon kehidupan (Amsal 15:4)
- Kecurangan pada lidah mematahkan semangat (Amsal 15:4)
- Bibir orang berhikmat menyebarkan pengetahuan (Amsal 15:7)
- Hati orang bodoh tidak demikian (Amsal 15:7)
4. Kehidupan orang benar dan orang fasik:
- Di rumah orang benar terdapat banyak harta benda (Amsal 15:6)
- Kesusahan menimpa penghasilan orang fasik (Amsal 15:6)
- Kurban sembelihan orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN (Amsal 15:8)
- Doa orang jujur diperkenan oleh-Nya (Amsal 15:8)
- Jalan orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN (Amsal 15:9)
- Dia mengasihi orang yang mengejar kebenaran (Amsal 15:9)
5. Pentingnya mendengarkan teguran:
- Didikan keras adalah bagi orang yang meninggalkan jalan (Amsal 15:10)
- Siapa saja yang membenci teguran akan mati (Amsal 15:10)
- Pencemooh tidak suka ditegur (Amsal 15:12)
- Hati yang gembira membuat muka berseri-seri (Amsal 15:13)
- Kesedihan hati menghancurkan roh (Amsal 15:13)
- Hati orang yang berpengertian mencari pengetahuan (Amsal 15:14)
- Mulut orang bodoh memakan kebodohan (Amsal 15:14)
- Tanpa nasihat, rencana menjadi gagal (Amsal 15:22)
- Dengan banyak penasihat, semua itu berhasil (Amsal 15:22)
- Hati orang benar merenungkan cara menjawab (Amsal 15:28)
- Mulut orang fasik mencurahkan kejahatan (Amsal 15:28)
- Siapa mengabaikan didikan menghina dirinya sendiri (Amsal 15:32)
- Dia yang mendengarkan teguran memperoleh akal budi (Amsal 15:32)
6. Kehidupan yang bijaksana:
- Lebih baik sedikit disertai takut akan TUHAN daripada banyak harta disertai kegelisahan (Amsal 15:16)
- Lebih baik hidangan sayuran disertai kasih, daripada sapi tambun disertai kebencian (Amsal 15:17)
- Orang yang cepat gusar membangkitkan pertengkaran (Amsal 15:18)
- Orang yang lambat marah memadamkan perselisihan (Amsal 15:18)
- Jalan si pemalas bagaikan pagar duri (Amsal 15:19)
- Jalan orang jujur itu rata (Amsal 15:19)
- Anak yang berhikmat menjadikan ayahnya bersukacita (Amsal 15:20)
- Orang bodoh menghina ibunya (Amsal 15:20)
- Kebodohan adalah kesukaan bagi yang tidak berakal budi (Amsal 15:21)
- Orang yang berpengertian berjalan lurus (Amsal 15:21)
- Takut akan TUHAN adalah didikan hikmat (Amsal 15:33)
- Kerendahan hati mendahului kehormatan (Amsal 15:33)
Nama dan Tempat
Nama dan Tempat: Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini :
- TUHAN : Merujuk kepada Allah dalam agama Kristen.
- Orang yang jahat : Merujuk kepada...
- TUHAN: Merujuk kepada Allah dalam agama Kristen.
- Orang yang jahat: Merujuk kepada individu yang melakukan perbuatan jahat atau tidak benar.
- Orang yang baik: Merujuk kepada individu yang hidup dengan kebenaran dan kebajikan.
- Orang bodoh: Merujuk kepada individu yang kurang bijaksana atau tidak memiliki pengetahuan yang cukup.
- Ayah: Merujuk kepada figur ayah sebagai orang tua.
- Orang fasik: Merujuk kepada individu yang melakukan perbuatan jahat atau tidak benar.
- Orang benar: Merujuk kepada individu yang hidup dengan kebenaran dan kebajikan.
- Orang mati: Merujuk kepada kondisi kehidupan setelah kematian.
- Pencemooh: Merujuk kepada individu yang suka mencemooh atau menghina orang lain.
- Orang berhikmat: Merujuk kepada individu yang memiliki kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik.
- Si pemalas: Merujuk kepada individu yang malas atau tidak produktif.
- Anak: Merujuk kepada anak sebagai keturunan.
- Orang sombong: Merujuk kepada individu yang sombong atau angkuh.
- Janda: Merujuk kepada seorang wanita yang suaminya telah meninggal.
Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
- Tidak ada lokasi yang secara spesifik disebutkan dalam pasal ini.
Kata Kunci
Kata Kunci: Berikut adalah kata kunci dalam Kitab Amsal pasal 15 :
1. Jawaban yang lembut : Menenangkan kemurkaan. 2. Perkataan yang menyakitkan :...
1. Jawaban yang lembut: Menenangkan kemurkaan.
2. Perkataan yang menyakitkan: Menyebabkan kemarahan.
3. Lidah orang berhikmat: Membuat pengetahuan diterima.
4. Mulut orang bodoh: Mencurahkan kebodohan.
5. Mata TUHAN: Mengawasi orang jahat dan orang baik.
6. Lidah yang menyembuhkan: Pohon kehidupan.
7. Kecurangan: Mematahkan semangat.
8. Orang bodoh: Menghina didikan ayahnya.
9. Siapa memelihara teguran: Bijak.
10. Rumah orang benar: Banyak harta benda.
11. Penghasilan orang fasik: Kesusahan.
12. Bibir orang berhikmat: Menyebarkan pengetahuan.
13. Hati orang bodoh: Tidak menyebarkan pengetahuan.
14. Kurban sembelihan orang fasik: Kekejian bagi TUHAN.
15. Doa orang jujur: Diperkenan oleh TUHAN.
16. Jalan orang fasik: Kekejian bagi TUHAN.
17. Orang yang mengejar kebenaran: Dikasihi oleh TUHAN.
18. Didikan keras: Bagi orang yang meninggalkan jalan.
19. Pencemooh: Tidak suka ditegur.
20. Hati yang gembira: Muka berseri-seri.
21. Kesedihan hati: Merusak roh.
22. Hati orang yang berpengertian: Mencari pengetahuan.
23. Mulut orang bodoh: Memakan kebodohan.
24. Semua hari milik orang yang menderita: Buruk.
25. Hati yang gembira: Senantiasa berpesta.
26. Sedikit disertai takut akan TUHAN: Lebih baik daripada banyak harta disertai kegelisahan.
27. Hidangan sayuran disertai kasih: Lebih baik daripada sapi tambun disertai kebencian.
28. Orang yang cepat gusar: Membangkitkan pertengkaran.
29. Orang yang lambat marah: Memadamkan perselisihan.
30. Jalan si pemalas: Pagar duri.
31. Jalan orang jujur: Rata.
32. Anak yang berhikmat: Menjadikan ayahnya bersukacita.
33. Orang bodoh: Menghina ibunya.
34. Kebodohan: Kesukaan bagi yang tidak berakal budi.
35. Orang yang berpengertian: Berjalan lurus.
36. Rencana: Gagal tanpa nasihat.
37. Banyak penasihat: Rencana berhasil.
38. Jawaban dari mulut: Menyebabkan sukacita.
39. Jalan hidup orang bijak: Menuju ke atas, menjauh dari dunia orang mati di bawah.
40. Tuhan: Meruntuhkan rumah orang sombong, menegakkan batas tanah seorang janda.
41. Rancangan kejahatan: Kekejian bagi TUHAN.
42. Perkataan yang menyenangkan: Murni.
43. Siapa tamak demi laba yang tidak adil: Menyusahkan rumah tangganya.
44. Dia yang membenci suap: Akan hidup.
45. Hati orang benar: Merenungkan cara menjawab.
46. Mulut orang fasik: Mencurahkan kejahatan.
47. TUHAN: Jauh dari orang fasik, tetapi mendengar doa orang benar.
48. Mata yang terang: Menyukakan hati.
49. Kabar baik: Menyegarkan tulang.
50. Telinga yang mendengarkan teguran: Tinggal di antara orang berhikmat.
51. Siapa mengabaikan didikan: Menghina dirinya sendiri.
52. Dia yang mendengarkan teguran: Memperoleh akal budi.
53. Takut akan TUHAN: Didikan hikmat.
54. Kerendahan hati: Mendahului kehormatan.
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, saya senang melihat semangat Anda untuk menggali lebih dalam mengenai Alkitab. Berikut ini beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan...
1. Apa yang dapat kita pelajari dari perbandingan antara jawaban yang lembut dan perkataan yang menyakitkan dalam mengelola kemarahan?
2. Bagaimana lidah orang berhikmat dapat membuat pengetahuan dapat diterima? Mengapa mulut orang bodoh mencurahkan kebodohan?
3. Apa artinya bahwa mata TUHAN ada di segala tempat dan mengawasi orang yang jahat dan orang yang baik?
4. Mengapa lidah yang menyembuhkan diibaratkan sebagai pohon kehidupan? Mengapa kecurangan padanya dapat mematahkan semangat?
5. Mengapa orang bodoh menghina didikan ayahnya? Mengapa penting bagi kita untuk memelihara teguran?
6. Apa yang dapat kita pelajari dari perbandingan antara rumah orang benar dan penghasilan orang fasik?
7. Bagaimana bibir orang berhikmat dapat menyebarkan pengetahuan? Mengapa hati orang bodoh tidak dapat melakukannya?
8. Mengapa kurban sembelihan orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN? Mengapa doa orang jujur diperkenan oleh-Nya?
9. Mengapa jalan orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN? Mengapa Dia mengasihi orang yang mengejar kebenaran?
10. Apa yang dapat kita pelajari tentang hati anak manusia dan dunia orang mati dari pasal ini?
11. Mengapa pencemooh tidak suka ditegur? Mengapa mereka tidak mau mendatangi orang berhikmat?
12. Bagaimana hati yang gembira dapat membuat muka berseri-seri? Mengapa kesedihan hati dapat menghancurkan roh?
13. Mengapa hati orang yang berpengertian mencari pengetahuan? Mengapa mulut orang bodoh memakan kebodohan?
14. Apa yang dapat kita pelajari tentang kehidupan orang yang menderita dan kehidupan yang penuh harta dalam konteks kehidupan rohani?
15. Mengapa lebih baik memiliki sedikit harta disertai takut akan TUHAN daripada memiliki banyak harta disertai kegelisahan?
16. Bagaimana sifat pemalas dapat membangkitkan pertengkaran? Mengapa orang yang lambat marah dapat memadamkan perselisihan?
17. Mengapa jalan si pemalas diibaratkan sebagai pagar duri? Mengapa jalan orang jujur itu rata?
18. Bagaimana anak yang berhikmat dapat menjadikan ayahnya bersukacita? Mengapa orang bodoh menghina ibunya?
19. Mengapa kebodohan adalah kesukaan bagi yang tidak berakal budi? Mengapa orang yang berpengertian berjalan lurus?
20. Mengapa nasihat sangat penting dalam merencanakan sesuatu? Mengapa dengan banyak penasihat, semua itu berhasil?
21. Mengapa seseorang dapat bersukacita karena jawaban dari mulutnya? Mengapa perkataan yang tepat waktu sangat baik?
22. Apa yang dapat kita pelajari tentang jalan hidup orang bijak dan jalan hidup orang sombong dalam konteks kehidupan rohani?
23. Mengapa Tuhan meruntuhkan rumah orang sombong? Mengapa Dia menegakkan batas tanah seorang janda?
24. Mengapa rancangan kejahatan adalah kekejian bagi TUHAN? Mengapa perkataan yang menyenangkan itu murni?
25. Mengapa tamak demi laba yang tidak adil dapat menyusahkan rumah tangga? Mengapa membenci suap dapat membawa hidup?
26. Bagaimana hati orang benar dapat merenungkan cara menjawab? Mengapa mulut orang fasik mencurahkan kejahatan?
27. Mengapa Tuhan jauh dari orang fasik, tetapi mendengar doa orang benar?
28. Mengapa mata yang terang menyukakan hati? Mengapa kabar baik menyegarkan tulang?
29. Mengapa telinga yang mendengarkan teguran yang membawa kepada kehidupan akan tinggal di antara orang berhikmat?
30. Mengapa takut akan TUHAN adalah didikan hikmat? Mengapa kerendahan hati mendahului kehormatan?
Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan pesan yang terkandung dalam Kitab Amsal pasal 15.
Pelajaran dan Doa
Pelajaran dan Doa: Dari pasal 15 Kitab Amsal, ada beberapa hal yang bisa kamu pelajari dan terapkan dalam hidupmu:
1. Perkataan yang lembut dapat meredakan...
1. Perkataan yang lembut dapat meredakan kemarahan, sedangkan perkataan yang menyakitkan dapat memicu kemarahan. Oleh karena itu, berbicaralah dengan lembut dan bijaksana dalam setiap situasi.
2. Lidah orang yang bijaksana dapat menyebarkan pengetahuan, sedangkan mulut orang bodoh hanya mencurahkan kebodohan. Jadi, berbicaralah dengan bijaksana dan berusaha untuk memperoleh pengetahuan yang benar.
3. Mata Tuhan melihat segala sesuatu, baik orang yang jahat maupun orang yang baik. Oleh karena itu, hiduplah dengan integritas dan berusaha untuk hidup yang benar di hadapan Tuhan.
4. Lidah yang menyembuhkan adalah pohon kehidupan, tetapi kecurangan dalam perkataan dapat mematahkan semangat. Jadi, gunakanlah kata-kata yang membangun dan jujur dalam berkomunikasi.
5. Orang yang bijaksana menerima teguran dan didikan, sedangkan orang bodoh menghina dan menolak teguran. Oleh karena itu, terimalah teguran dengan rendah hati dan berusaha untuk belajar dan berkembang.
6. Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, sedangkan kesedihan hati dapat merusak semangat. Oleh karena itu, berusaha untuk hidup dengan sukacita dan mencari kegembiraan dalam Tuhan.
7. Lebih baik memiliki sedikit harta tetapi takut akan Tuhan daripada memiliki banyak harta tetapi hidup dalam kegelisahan. Jadi, berusaha untuk hidup dengan takut akan Tuhan dan mengutamakan-Nya dalam segala hal.
8. Orang yang cepat marah memicu pertengkaran, tetapi orang yang sabar dapat meredakan perselisihan. Oleh karena itu, berusaha untuk mengendalikan emosi dan hidup dengan sabar.
9. Anak yang bijaksana dapat membuat orang tuanya bersukacita, tetapi orang bodoh menghina ibunya. Oleh karena itu, hormatilah dan hargailah orang tua serta berusaha untuk menjadi anak yang bijaksana.
10. Rencana akan berhasil dengan banyak penasihat, tetapi tanpa nasihat, rencana akan gagal. Oleh karena itu, berusaha untuk mendengarkan nasihat dari orang-orang bijaksana sebelum mengambil keputusan.
Berikut adalah doa yang dapat kamu doakan berdasarkan pasal ini:
Tuhan yang bijaksana,
Aku bersyukur atas ajaran yang Engkau berikan melalui Kitab Amsal pasal 15. Ajarilah aku untuk berbicara dengan lembut dan bijaksana, sehingga aku dapat meredakan kemarahan dan membangun hubungan yang baik dengan orang lain. Bantulah aku untuk menggunakan kata-kata yang menyembuhkan dan jujur, sehingga aku dapat membangun dan menginspirasi orang lain. Berikanlah aku hati yang gembira dan sukacita yang datang dari-Mu, sehingga aku dapat hidup dengan penuh semangat dan kegembiraan. Bimbinglah aku untuk hidup dengan takut akan-Mu dan mengutamakan-Mu dalam segala hal. Berikanlah aku kesabaran dalam menghadapi konflik dan perselisihan, sehingga aku dapat meredakan ketegangan dan membangun perdamaian. Ajarilah aku untuk menghormati dan menghargai orang tua, serta menjadi anak yang bijaksana. Berikanlah aku hikmat dan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan, dan bimbinglah aku untuk mendengarkan nasihat dari orang-orang bijaksana. Terima kasih Tuhan, karena Engkau adalah sumber kebijaksanaan dan Engkau mendengar doaku. Dalam nama Yesus aku berdoa, Amin.
5W1H
5W1H: Analisis Amsal 15 (5W+1H)
What (Apa): Amsal 15 berisi kumpulan peribahasa yang membahas berbagai aspek kehidupan, terutama kebijaksanaan,...
Analisis Amsal 15 (5W+1H)
What (Apa): Amsal 15 berisi kumpulan peribahasa yang membahas berbagai aspek kehidupan, terutama kebijaksanaan, kebodohan, kebenaran, kefasikan, dan hubungan dengan Tuhan.
Who (Siapa): Penulis Amsal secara tradisional dianggap Raja Salomo, yang dikenal karena kebijaksanaannya. Namun, beberapa bagian mungkin ditulis oleh orang bijak lainnya.
Whom (Kepada Siapa): Amsal ditujukan kepada semua orang, terutama kaum muda, untuk membimbing mereka dalam menjalani hidup yang bijaksana dan takut akan Tuhan.
When (Kapan): Meskipun waktu penulisan yang tepat tidak diketahui, Amsal kemungkinan besar ditulis selama masa pemerintahan Raja Salomo (sekitar 970-931 SM).
Where (Di Mana): Amsal ditulis di Israel kuno.
How (Bagaimana): Amsal 15 menyampaikan pesannya melalui peribahasa singkat dan padat yang mudah diingat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa tema utama yang dibahas dalam Amsal 15:
- Kekuatan Kata-Kata: Amsal 15 menekankan pentingnya memilih kata-kata dengan bijak. Kata-kata yang lembut dapat meredakan amarah, sementara kata-kata yang kasar memicu konflik.
- Kebijaksanaan vs. Kebodohan: Amsal 15 membandingkan orang bijak dan orang bodoh, menunjukkan bahwa orang bijak mencari pengetahuan dan menerima teguran, sementara orang bodoh menolak nasihat dan hidup dalam kebodohan.
- Keadilan Tuhan: Amsal 15 menegaskan bahwa Tuhan adil dan memperhatikan perbuatan manusia. Dia memberkati orang benar dan menghukum orang fasik.
- Nilai-Nilai Moral: Amsal 15 menjunjung tinggi nilai-nilai seperti kejujuran, kerendahan hati, kasih, dan takut akan Tuhan. Nilai-nilai ini digambarkan sebagai jalan menuju kehidupan yang bermakna dan diberkati.
Kesimpulan: Amsal 15 memberikan panduan praktis untuk menjalani hidup yang bijaksana dan saleh. Pesannya relevan bagi orang-orang dari segala usia dan latar belakang, menantang kita untuk mencari kebijaksanaan, berbicara dengan penuh kasih, dan hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi