Statistik	28 pasal, 1.007 yat, 24. 250 kata
Penulis	Lukas; lihat Lukas 1.
Tema	Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui Kuasa Roh Kudus; Pekerjaan dilanjutkan Roh Kudus.
Waktu	Sekitar 63 T.M.
Tempat	Mungkin di Roma (cf. File 24; 2Tim 4:11).
Kata Kunci	Saksi-Saksi.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Roh Kudus

Kitab Kisah Para Rasul, seperti halnya Injil Lukas, dialamatkan kepada seorang yang bernama "Teofilus" (Kis 1:1). Sekalipun nama pengarangnya tidak disebutkan dalam kedua kitab itu, kesaksian kekristenan mula-mula dengan suara bulat, serta bukti intern yang mendukung dari kedua kitab ini menunjuk kepada satu orang penulis yaitu Lukas "tabib ... yang kekasih" (Kol 4:14).

Roh Kudus mendorong Lukas untuk menulis kepada Teofilus supaya mengisi keperluan dalam gereja orang Kristen bukan Yahudi, akan kisah yang lengkap mengenai awal kekristenan --

1. (1) "dalam bukuku yang pertama" ialah Injil tentang kehidupan Yesus, dan
2. (2) buku yang kemudian ialah laporannya dalam Kisah Para Rasul tentang pencurahan Roh Kudus di Yerusalem serta perkembangan gereja yang berikutnya.

Jelas Lukas adalah seorang penulis yang unggul, sejarawan yang cermat dan seorang teolog yang diilhami.

Kitab Kisah Para Rasul secara selektif meliput tiga puluh tahun pertama dalam sejarah gereja. Sebagai sejarawan gereja, Lukas menelusuri penyebaran Injil dari Yerusalem hingga ke Roma sambil menyebutkan sekitar 32 negara, 54 kota dan 9 pulau di Laut Tengah, 95 orang yang berbeda dengan nama serta beberapa pejabat dan administrator pemerintah dengan gelar jabatan yang tepat. Ilmu purbakala makin menguatkan ketepatan Lukas dalam semua detail. Selaku seorang teolog, Lukas dengan cerdas melukiskan makna beberapa pengalaman dan peristiwa dalam tahun-tahun mula-mula gereja.

Pada tahap awal, Alkitab PB terdiri atas dua kumpulan:

1. (1) keempat Injil dan
2. (2) surat-surat Paulus.

Kisah Para Rasul memainkan peranan yang penting sebagai penghubung di antara kedua kumpulan itu dan tempatnya benar dalam urutan kanonik adalah benar. Pasal 13 (Kis 13:1-28) memberikan latar belakang sejarah yang diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam pelayanan dan surat-surat Paulus. Bagian ayat-ayat dalam kitab ini di mana Lukas menggunakan istilah "kami" (Kis 16:10-17; Kis 20:5--21:18; Kis 27:1--28:16) menunjukkan keikutsertaannya dalam perjalanan Paulus.

1. Pendahuluan
   (Kis 1:1-11)
   
2. I. Pencurahan Roh Kudus
   (Kis 1:12-2:41)
   
1. A. Persiapan untuk Perjanjian
   (Kis 1:12-26)
   
2. B. Hari Pentakosta
   (Kis 2:1-41)
   
3. II. Hari-Hari Permulaan Gereja di Yerusalem
   (Kis 2:42-8:1a)
   
1. A. Ciri-Ciri Gereja Rasuli Setelah Pencurahan Roh Kudus
   (Kis 2:42-47)
   
2. B. Mukjizat Menakjubkan dan Dampak-Dampaknya
   (Kis 3:1-4:31)
   
3. C. Percobaan yang Berkelanjutan Dalam Hal Saling Membagi
   (Kis 4:32-5:11)
   
4. D. Kesembuhan-Kesembuhan Lebih Lanjut dan Perlawanan Para Pemimpin Agama
   (Kis 5:12-42)
   
5. E. Pemilihan Tujuh Diaken
   (Kis 6:1-7)
   
6. F. Stefanus: Syahid Kristen yang Pertama
   (Kis 6:8-8:1)
   
4. III.Penganiayaan Menghasilkan Pengembangan
   (Kis 8:1-9:31)
   
1. A. Orang Kristen Tersebar di Seluruh Yudea dan Samaria
   (Kis 8:1-4)
   
2. B. Filipus: Pelayanan Seorang Penginjil
   (Kis 8:5-40)
   
3. C. Saulus dari Tarsus: Pertobatan Seorang Penganiaya
   (Kis 9:1-31)
   
5. IV. Kekristenan Mulai Tersebar di Kalangan Orang Bukan Yahudi
   (Kis 9:32-12:25)
   
1. A. Pelayanan Petrus di Lida dan Yope
   (Kis 9:32-43)
   
2. B. Pelayanan Petrus di Kaisarea
   (Kis 10:1-48)
   
3. C. Laporan Petrus kepada Gereja di Yerusalem dan Tindakannya Disetujui
   (Kis 11:1-18)
   
4. D. Antiokhia: Gereja Bukan Yahudi yang Pertama
   (Kis 11:19-30)
   
5. E. Penganiayaan di Bawah Herodes Agripa I
   (Kis 12:1-23)
   
6. F. Ringkasan Perkembangan Gereja
   (Kis 12:24-25)
   
6. V. Perjalanan Misi Pertama Paulus
   (Kis 13:1-14:28)
   
1. A. Paulus dan Barnabas Diutus oleh Gereja di Antiokhia
   (Kis 13:1-3)
   
2. B. Wilayah Tertentu Diinjili
   (Kis 13:4-14:28)
   
7. VI. Sidang di Yerusalem
   (Kis 15:1-35)
   
8. VII.Perjalanan Misi Kedua Paulus
   (Kis 15:36-18:22)
   
1. A. Pertentangan Paulus dengan Barnabas
   (Kis 15:36-40)
   
2. B. Wilayah Lama Dikunjungi Kembali
   (Kis 15:41-16:5)
   
3. C. Penginjilan Wilayah Baru
   (Kis 16:6-18:21)
   
4. D. Kembali ke Antiokhia di Siria
   (Kis 18:22)
   
9. VIII.Perjalanan Misi Ketiga Paulus
   (Kis 18:23-21:16)
   
1. A. Dalam Perjalanan ke Efesus
   (Kis 18:23)
   Sisipan: Pelayanan Apolos
   (Kis 18:24-28)
   
2. B. Pelayanan yang Panjang di Efesus
   (Kis 19:1-41)
   
3. C. Ke Makedonia, Yunani dan Kembali ke Makedonia
   (Kis 20:1-5)
   
4. D. Kembali ke Yerusalem
   (Kis 20:6-21:16)
   
10. IX. Penangkapan Paulus dan Pelayanannya Dalam Penjara
    (Kis 21:17-28:31)
    
1. A. Di Yerusalem
   (Kis 21:17-23:35)
   
2. B. Di Kaisarea
   (Kis 24:1-26:32)
   
3. C. Menuju ke Roma
   (Kis 27:1-28:15)
   
4. D. Di Roma
   (Kis 28:16-31)
   

Di dalam mengisahkan permulaan berdirinya gereja, Lukas setidak-tidaknya mempunyai dua tujuan.

1. (1) Lukas menunjukkan bahwa Injil bergerak dengan kemenangan dari perbatasan Yudaisme yang sempit ke dunia kafir kendatipun tentangan dan penganiayaan.
2. (2) Dia mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam kehidupan dan misi gereja, menekankan baptisan Roh Kudus sebagai persediaan Allah dalam memperkuat gereja untuk memberitakan Injil dan melanjutkan pelayanan Yesus.

Lukas secara eksplisit mengisahkan tiga kali bahwa baptisan dengan Roh Kudus disertai bahasa lidah (Kis 2:4; Kis 10:45-46; Kis 19:1-7). Konteks dari bagian-bagian ini menunjukkan bahwa pengalaman ini adalah normatif dalam kekristenan mula-mula dan merupakan pola Allah yang tetap bagi gereja.

1. Bersaksi.
Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi 'saksi' berhubungan dengan kata 'martir'.
Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita betapa tinggi harga yang harus dibayar
dalam bersaksi - Stefanus harus membayar dengan nyawanya dan kesaksian Petrus
dan Paulus menyebabkan mereka dipenjarakan.
Carilah ayat-ayat lain yang mengandung kata' saksi'. Bandingkan siksaan yang
diterima oleh Stefanus dengan kematian Kristus di kayu salib (Luk. 23:34; Kis. 7:60).

2. Pertobatan.
Kisah para Rasul mencatat sejumlah peristiwa pertobatan yang unik. Keempat
contoh di bawah ini memperlihatkan bagaimana Allah membawa laki-laki dan
perempuan kepadaNya dengan berbagai cara: O Sida-sida dari Etiopia yang dibawa
kepada Kristus melalui pembacaan Kitab Suci (Kis 8:30).
o Saulus dari Tarsus, yang hidupnya berubah secara tiba-tiba dan dramatis (Kis 9:1-19).
o Lidia, wanita yang taat beribadah, yang telah siap menerima Injil (Kis 16:14).
o Kepala penjara Filipi yang mencari keselamatan karena didorong oleh rasa takut
(Kis 16:29, 30).
Carilah ayat-ayat yang berhubungan dengan keempat pertobatan di atas serta
bandingkanlah cara-cara yang Allah pakai waktu itu dan sekarang untuk membawa
orang kepada-Nya.

3.Tim penginjilan.
Kita melihat di dalam Kisah para Rasul pola kerja misionaris. Paulus tidak saja
menetapkan tempat-tempat yang strategis dan berusaha menyebarkan kabar baik di
daerah sekelilingnya, tetapi ia juga mempunyai rekan penolong.

Perhatikanlah kampanye Paulus yang berbeda-beda dalam perjalanan misionarisnya
yang tercatat dalam Kisah para Rasul.

Dalam Injil karangannya Lukas mencatat "segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus" (Kis 1:1), tetapi kitab ini menerangkan apa yang selanjutnya diperbuat dan diajar oleh Yesus setelah naik ke sorga, melalui kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam dan melalui murid-murid-Nya dan jemaat mula-mula. Ketika Yesus naik ke sorga (Kis 1:9-11), instruksi terakhir kepada murid-murid-Nya ialah menunggu di Yerusalem hingga mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus (Kis 1:4-5). Ayat kunci kitab ini (Kis 1:8) berisi ringkasan padat yang teologis dan geografis dari kitab ini: Yesus berjanji bahwa mereka akan menerima kuasa ketika Roh Kudus dicurahkan atas mereka -- kuasa untuk menjadi saksi-Nya

1. (1) "di Yerusalem" (pasal 1-7; Kis 1:1--7:60),
2. (2) "di seluruh Yudea dan Samaria" (pasal 8-12; Kis 8:1--12:25), dan
3. (3) "sampai ke ujung bumi" (pasal 13-28; Kis 13:1--28:31).

Kisah Para Rasul mengisahkan perpaduan tindakan ilahi dengan tindakan manusia. Seluruh gereja, bukan hanya para rasul, ikut "menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil" (Kis 8:4). Para diaken seperti Stefanus dan Filipus (Kis 6:1-6) menjadi perkasa di dalam Roh Kudus dan iman, "mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak" (Kis 6:8) bahkan sampai menggoncangkan beberapa kota dengan Injil (lih. Kis 8:5-13). Umat yang saleh berdoa dengan tekun, melihat malaikat-malaikat, mendapatkan penglihatan, menyaksikan tanda dan mukjizat yang ajaib, mengusir setan-setan, menyembuhkan yang sakit serta memberitakan Injil dengan keberanian dan kekuasaan. Sekalipun di dalam gereja ada persoalan, seperti ketegangan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi (pasal 15; Kis 15:1-41), dan kendatipun penganiayaan terus-menerus dari luar gereja oleh pemimpin agama dan penguasa sipil, nama Tuhan Yesus Kristus dimuliakan dalam perkataan dan tindakan dari kota yang satu ke kota yang lain.

Dalam pasal 1-12 (Kis 1:1--12:25) pusat utama dari penjangkauan gereja adalah Yerusalem. Di situlah Petrus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil. Dalam pasal 13-28 (Kis 13:1--28:31) pusat utama penjangkauan gereja adalah Antiokhia di Siria; di situlah Paulus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil kepada orang yang bukan Yahudi. Kitab Kisah Para Rasul berakhir tiba-tiba dengan Paulus di Roma, sedang menunggu pengadilannya di depan Kaisar. Walaupun hasil pengadilan tertangguh, kitab ini diakhiri dengan nada kemenangan. Paulus masih tertawan, namun ia tetap memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus dengan berani tanpa rintangan (Kis 28:31).

Sembilan ciri utama menandai surat ini.

1. (1) Gereja: kitab ini menyatakan sumber kuasa dan sifat sejati dari misi gereja, bersama beberapa prinsip yang harus menguasai gereja pada setiap angkatan.
2. (2) Roh Kudus: oknum ketiga dari Trinitas disebut secara khusus lima puluh kali; baptisan dalam dan pelayanan Roh Kudus memberikan kuasa ilahi (Kis 1:8), keberanian (Kis 4:31), ketakutan yang kudus akan Allah (Kis 5:3,5,11), kebijaksanaan (Kis 6:3,10), bimbingan (Kis 16:6-10) dan karunia-karunia Roh (Kis 19:6).
3. (3) Amanat gereja mula-mula: Lukas dengan cermat mencatat khotbah-khotbah yang diilhamkan yang disampaikan oleh Petrus, Stefanus, Paulus, Yakobus dan orang lain yang memberikan pengetahuan tentang gereja mula-mula yang tidak terdapat dalam kitab-kitab PB lainnya.
4. (4) Doa: Gereja mula-mula mengabdikan diri kepada doa yang tetap dan sungguh-sungguh; kadang-kadang sepanjang malam sehingga hasilnya luar biasa.
5. (5) Tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mukjizat-mukjizat: penyataan ini menyertai pekabaran Injil di dalam kuasa Roh Kudus.
6. (6) Penganiayaan: pekabaran Injil dengan kuasa terus-menerus membangkitkan pertentangan dan penganiayaan, baik dari pihak agama maupun yang sekular.
7. (7) Urutan Yahudi -- bukan Yahudi: sepanjang kitab ini Injil pertama-tama disampaikan kepada orang Yahudi, baru kepada bangsa-bangsa lainnya.
8. (8) Wanita: keterlibatan wanita disebutkan secara khusus dalam pelaksanaan pelayanan gerejani.
9. (9) Kemenangan: tembok pemisah (nasional, keagamaan, budaya, atau suku) dan pertentangan serta penganiayaan tidak dapat menahan meluasnya Injil.

Prinsip Hermeneutis

Beberapa penafsir memandang kitab Kisah Para Rasul seolah di bawah suatu perjanjian PB yang lain daripada melihatnya sebagai patokan Allah bagi gereja dan kesaksiannya selama seluruh periode yang disebut PB "hari-hari terakhir" (bd. lihat cat. --> "Kis 2:17"\). [atau ref. Kis 2:17] Kisah Para Rasul bukan saja buku sejarah dari gereja mula-mula, melainkan menjadi buku pedoman bagi kehidupan Kristen dan untuk gereja yang dipenuhi Roh. Orang percaya seharusnya mendambakan dan menantikan, sebagai norma atau patokan gereja masa kini, semua unsur pelayanan dan pengalaman gereja PB (kecuali penulisan PB); semuanya ini dapat dicapai apabila gereja bergerak dalam kuasa Roh yang penuh. Tidak ada sesuatu dalam Kisah Para Rasul atau PB yang mengatakan bahwa tanda-tanda, keajaiban-keajaiban, mukjizat-mukjizat, karunia-karunia rohani atau tolok ukur rasuli bagi kehidupan dan pelayanan gereja pada umumnya akan berhenti secara mendadak atau untuk selama-lamanya pada akhir masa para rasul. Kisah Para Rasul mencatat apa yang seharusnya gereja perbuat di dalam setiap generasi selama ia melanjutkan pelayanan Yesus dalam kuasa Pentakosta dari Roh Kudus (lihat cat. --> "Kis 7:44"\). [atau ref. Kis 7:44]

Khotbah Petrus

Datangnya Roh Kudus di hari Pentakosta. Injil diberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi. Khotbah besar Petrus tentang Kristus yang bangkit, dan pertobatan orang-orang.

2:1 Para rasul, dipenuhi oleh Roh Kudus, dan berbicara dalam berbagai bahasa, dikagumi oleh beberapa orang, tetapi dianggap mabuk oleh yang lain;
2:14 yang ditegur oleh Petrus;
2:37 dia membaptis sejumlah besar orang yang bertobat;
2:41 yang kemudian bertekun dan hidup berbagi bersama-sama; para rasul mengadakan banyak mujizat, dan setiap hari Allah menambahkan jumlah mereka.

Pentakosta (2:1-13)
Khotbah Petrus (2:14-40)
Cara hidup jemaat yang pertama (2:41-47)

Allah, Yesus, Roh Kudus, murid-murid, Petrus, Yoel, Daud.

Allah, Arab, Asia, Bait Allah, Daud, Elam, Frigia, Galilea, Israel, Kapadokia, Kirene, Kreta, Kristus, Libia, Media, Mesias, Mesir, Mesopotamia, Nazaret, Pamfilia, Partia, Pentakosta, Petrus, Pontus, Roh Kudus, Roma, Tuhan, Yahudi, Yerusalem, Yesus, Yoel, Yudea

Sampai Yesus Kristus kembali ke surga. Dia mencurahkan Roh Kudus atas milik kepunyaan-Nya, membuktikan kedatangan-Nya sebagai Anak Domba Allah yang dikorbankan, dan mengkhususkan para pengikut-Nya sebagai pembawa berita dari surga. Kepenuhan Roh Kudus diperlukan untuk pemahaman yang benar tentang Kitab Suci dan untuk memperkenalkan Yesus Kristus dengan kuasa yang meyakinkan kepada manusia yang belum selamat.

ay. 32-34. Tiga bukti yang meyakinkan di sini diberikan bahwa Yesus Kristus bangkit dari kematian. 1. Dia dilihat oleh para murid. 2. Roh Kudus telah turun ke atas manusia, dan janji ini dipersiapkan oleh Yesus pada kebangkitan-Nya. 3. Nubuat-nubuat menyatakan Dia tidak akan melihat lobang kubur.

Pasal 2 dari Kitab Kisah Para Rasul menceritakan tentang peristiwa Pentakosta, di mana Roh Kudus turun atas para murid Yesus. Pada hari itu, mereka semua berkumpul di satu tempat dan tiba-tiba terdengar bunyi seperti tiupan angin kencang dari langit. Lidah-lidah mereka seperti nyala api dan mereka mulai berbicara dalam berbagai bahasa. Orang-orang Yahudi yang tinggal di Yerusalem heran karena mereka semua dapat mendengar para murid berbicara dalam bahasa mereka sendiri. Petrus kemudian berdiri dan memberitakan tentang Yesus kepada orang banyak, mengajak mereka untuk bertobat dan dibaptis. Sekitar tiga ribu orang menerima perkataan Petrus dan dibaptis pada hari itu. Mereka hidup bersama dalam persekutuan, memecahkan roti, berdoa, dan saling berbagi harta benda. Setiap hari, Tuhan menambahkan jumlah mereka yang diselamatkan.

Latar belakang dari pasal 2 dalam Kitab Kisah Para Rasul adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal 2 terjadi setelah Yesus naik ke surga dan sebelum Roh Kudus turun pada hari Pentakosta. Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas sebagai kelanjutan dari Injil Lukas, dan menceritakan perkembangan gereja perdana setelah Yesus pergi.

Konteks Budaya:
Pasal 2 terjadi pada hari Pentakosta, sebuah perayaan Yahudi yang diadakan 50 hari setelah Paskah. Pada hari ini, orang-orang Yahudi berkumpul di Yerusalem untuk memperingati pemberian Taurat kepada Musa di Gunung Sinai.

Konteks Literatur:
Pasal 2 mencerminkan gaya narasi sejarah yang digunakan oleh Lukas dalam Kisah Para Rasul. Lukas menggunakan gaya ini untuk menggambarkan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah gereja perdana.

Konteks Teologis:
Pasal 2 menyoroti pentingnya Roh Kudus dalam kehidupan gereja. Roh Kudus turun pada hari Pentakosta dan memberikan kuasa dan pengaruh kepada para pengikut Yesus untuk memberitakan Injil dan membangun gereja.

Ayat-ayat sebelumnya:
Sebelum pasal 2, dalam pasal 1, Yesus naik ke surga setelah memberikan instruksi kepada para murid-Nya untuk menunggu janji Bapa. Para murid berkumpul di Yerusalem dan memilih Matias sebagai pengganti Yudas Iskariot.

Dengan demikian, pasal 2 dari Kisah Para Rasul mengisahkan turunnya Roh Kudus pada hari Pentakosta setelah Yesus naik ke surga. Hal ini menjadi titik awal bagi gereja perdana untuk berkembang dan memberitakan Injil dengan kuasa Roh Kudus.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Kisah Para Rasul pasal 2:

1. Hari Pentakosta (Kisah Para Rasul 2:1)
- Hari Pentakosta adalah hari di mana Roh Kudus turun kepada para murid Yesus.

2. Terjadinya penggenapan nubuat (Kisah Para Rasul 2:16-21)
- Petrus mengutip nubuat dari kitab Yoel yang mengatakan bahwa pada hari-hari terakhir, Allah akan mencurahkan Roh-Nya kepada semua manusia.

3. Kebangkitan Yesus (Kisah Para Rasul 2:24-32)
- Petrus menjelaskan bahwa Yesus telah dibangkitkan oleh Allah dan bahwa Daud telah meramalkan tentang kebangkitan-Nya.

4. Pertobatan dan pembaptisan (Kisah Para Rasul 2:38)
- Petrus mengajak orang-orang untuk bertobat dan dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosa-dosa mereka.

5. Pertumbuhan gereja awal (Kisah Para Rasul 2:41-47)
- Setelah mendengar perkataan Petrus, sekitar tiga ribu jiwa menerima baptisan dan bergabung dengan gereja. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul, persekutuan, memecahkan roti, dan berdoa.

6. Kehidupan bersama dalam gereja (Kisah Para Rasul 2:44-47)
- Orang-orang percaya menjual harta benda dan milik mereka, kemudian membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai kebutuhan. Mereka berkumpul bersama di Bait Allah, memecahkan roti dari rumah ke rumah, dan hidup dengan sukacita dan tulus hati.

7. Pertumbuhan gereja (Kisah Para Rasul 2:47)
- Setiap hari Tuhan menambahkan jumlah orang-orang yang diselamatkan dan bergabung dengan gereja.

Ini adalah beberapa topik penting yang dapat ditemukan dalam Kitab Kisah Para Rasul pasal 2.

Orang-orang:
- Petrus: Salah satu rasul Yesus yang berbicara kepada orang-orang Yahudi dan semua yang tinggal di Yerusalem.
- Yesus: Orang Nazaret yang dinyatakan di antara orang-orang Yahudi oleh Allah dengan hal-hal ajaib, mukjizat-mukjizat, dan tanda-tanda.
- Daud: Bapa leluhur yang telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada bersama dengan mereka sampai hari ini. Ia adalah seorang nabi yang mengetahui bahwa Allah telah berjanji dengan sumpah untuk mendudukkan satu dari keturunannya di atas takhta.
- Nabi Yoel: Nabi yang dikutip oleh Petrus, yang telah meramalkan bahwa Allah akan mencurahkan Roh-Nya ke atas semua manusia.
- Orang-orang Yahudi: Orang-orang yang tinggal di Yerusalem pada waktu itu.
- Orang-orang Galilea: Orang-orang yang sedang berbicara dalam bahasa mereka sendiri, yang membuat orang-orang lain takjub dan heran.
- Orang-orang Partia, Media, Elam, Mesopotamia, Yudea, Kapadokia, Pontus, Asia, Frigia, Pamfilia, Mesir, daerah-daerah Libia dekat Kirene, Roma, Kreta, dan Arab: Orang-orang dari berbagai bangsa yang tinggal di Yerusalem pada waktu itu.

Lokasi:
- Yerusalem: Tempat di mana orang-orang Yahudi tinggal pada waktu itu.
- Bait Allah: Tempat di mana orang-orang percaya berkumpul bersama untuk beribadah.
- Rumah-rumah: Tempat di mana orang-orang percaya berkumpul bersama untuk memecahkan roti dan berdoa.

Kata kunci dalam Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 2 adalah sebagai berikut:

1. Pentakosta: Hari raya Yahudi yang dirayakan 50 hari setelah Paskah, di mana Roh Kudus turun kepada para murid Yesus.
2. Lidah-lidah seperti nyala api: Gambaran visual dari Roh Kudus yang turun dan mengisi para murid.
3. Roh Kudus: Kuasa Allah yang turun kepada para murid dan memampukan mereka untuk berbicara dalam bahasa-bahasa yang berbeda.
4. Bahasa-bahasa: Kemampuan para murid untuk berbicara dalam bahasa-bahasa yang mereka tidak kuasai sebelumnya, sebagai tanda dari kuasa Roh Kudus.
5. Orang-orang Yahudi: Orang-orang Yahudi yang tinggal di Yerusalem pada waktu itu, yang menjadi saksi dari tanda-tanda yang terjadi.
6. Petrus: Salah satu dari kesebelas rasul yang berdiri dan memberikan pengajaran kepada orang-orang.
7. Yesus: Yesus Kristus, yang telah mati dan bangkit, dan yang diakui sebagai Tuhan dan Juruselamat.
8. Bertobat: Memperbaiki hidup dan berbalik dari dosa menuju Allah.
9. Baptisan: Tindakan pengurapan dengan air sebagai simbol pengampunan dosa dan penerimaan Roh Kudus.
10. Tiga ribu jiwa: Jumlah orang yang menerima perkataan Petrus dan dibaptis pada hari itu.
11. Pengajaran rasul-rasul: Ajaran-ajaran yang diajarkan oleh para rasul kepada orang-orang percaya.
12. Persekutuan: Kehidupan bersama dan saling berbagi dalam iman.
13. Memecahkan roti: Tindakan membagi roti sebagai simbol persekutuan dan mengingat kematian dan kebangkitan Yesus.
14. Penjualan harta benda: Tindakan sukarela dari orang-orang percaya untuk menjual harta benda mereka dan membagikannya kepada yang membutuhkan.
15. Bait Allah: Tempat ibadah umat Yahudi di Yerusalem.
16. Orang-orang yang diselamatkan: Orang-orang yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait dengan Kisah Para Rasul Pasal 2:

1. Apa yang terjadi pada hari Pentakosta? Bagaimana Roh Kudus turun kepada para murid Yesus?
2. Mengapa penting bagi Roh Kudus untuk turun pada hari Pentakosta? Apa peran Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya?
3. Mengapa ada kebingungan dan keheranan di antara orang-orang yang mendengar para murid berbicara dalam bahasa mereka sendiri? Apa pesan yang ingin disampaikan oleh tanda ini?
4. Bagaimana Petrus menjelaskan apa yang terjadi pada hari Pentakosta kepada orang-orang Yahudi? Apa yang dia sampaikan tentang Yesus?
5. Mengapa hati orang-orang yang mendengar perkataan Petrus tertusuk? Apa yang mereka lakukan sebagai respons terhadap pengajaran Petrus?
6. Bagaimana kehidupan jemaat awal terlihat setelah hari Pentakosta? Apa yang dapat kita pelajari dari cara mereka hidup bersama dan berbagi?
7. Bagaimana pengalaman hari Pentakosta dan pengajaran Petrus dapat diterapkan dalam kehidupan kita sebagai orang percaya saat ini?
8. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya pertobatan dan baptisan dalam nama Yesus Kristus?
9. Bagaimana kita dapat mengalami kuasa dan karunia Roh Kudus dalam kehidupan kita sehari-hari?
10. Bagaimana kita dapat menjadi saksi Kristus yang efektif seperti para rasul?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini membantu Anda untuk lebih memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kisah Para Rasul Pasal 2.

Dari pasal 2 Kitab Kisah Para Rasul, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Pentingnya Roh Kudus: Dalam pasal ini, kita melihat bagaimana Roh Kudus turun dan memenuhi orang-orang percaya. Roh Kudus memberikan kuasa, pengaruh, dan karunia-karunia yang diperlukan untuk melayani Tuhan dengan efektif. Kita perlu meminta dan mengandalkan Roh Kudus dalam hidup kita sehari-hari.

2. Pentingnya kesatuan dalam persekutuan: Orang-orang percaya pada waktu itu hidup dalam persekutuan yang erat. Mereka saling mendukung, berbagi, dan memperhatikan kebutuhan satu sama lain. Kita juga perlu hidup dalam persekutuan yang erat dengan sesama orang percaya, saling mendukung, dan memperhatikan kebutuhan satu sama lain.

3. Pentingnya kesaksian tentang Yesus: Petrus memberikan kesaksian yang kuat tentang Yesus kepada orang-orang Yahudi. Kita juga perlu memberikan kesaksian yang jelas dan kuat tentang Yesus kepada orang-orang di sekitar kita.

4. Pentingnya pertobatan dan baptisan: Petrus menyerukan kepada orang-orang untuk bertobat dan dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosa. Pertobatan adalah langkah pertama dalam hidup Kristen, dan baptisan adalah tanda publik dari pertobatan kita.

Doa terkait pasal ini:

1. Doa untuk meminta penggenapan Roh Kudus dalam hidup kita: "Ya Tuhan, aku memohon agar Engkau mencurahkan Roh Kudus-Mu dalam hidupku. Berikan aku kuasa, pengaruh, dan karunia-karunia yang diperlukan untuk melayani-Mu dengan efektif."

2. Doa untuk meminta kesatuan dalam persekutuan: "Ya Tuhan, bantu aku hidup dalam persekutuan yang erat dengan sesama orang percaya. Bantu aku saling mendukung, berbagi, dan memperhatikan kebutuhan satu sama lain."

3. Doa untuk meminta keberanian dan hikmat dalam memberikan kesaksian tentang Yesus: "Ya Tuhan, berikan aku keberanian dan hikmat untuk memberikan kesaksian yang jelas dan kuat tentang Yesus kepada orang-orang di sekitarku."

4. Doa untuk meminta pertobatan dan pengampunan dosa: "Ya Tuhan, aku bertobat dari segala dosaku dan memohon pengampunan-Mu. Bantu aku hidup dalam kebenaran dan kudus di hadapan-Mu."

5. Doa untuk meminta keberkatan dan pertumbuhan dalam hidup rohani: "Ya Tuhan, berikan aku keberkatan dan pertumbuhan dalam hidup rohani. Bantu aku hidup dengan setia dan mengasihi-Mu setiap hari."

Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu dalam mengerti dan menerapkan firman Tuhan.

Berikut adalah hasil analisis menggunakan 5W+1H dari Kisah Para Rasul Pasal 2 :

1. What (Apa):
- Pasal 2 dari Kitab Kisah Para Rasul menceritakan tentang peristiwa Pentakosta, di mana Roh Kudus turun atas para murid Yesus.
- Para murid dipenuhi dengan Roh Kudus dan mulai berbicara dalam berbagai bahasa yang diberikan oleh Roh Kudus.
- Petrus memberikan pengajaran kepada orang-orang Yahudi yang hadir, menyampaikan tentang Yesus sebagai Mesias yang telah bangkit dari kematian.

2. Who (Siapa):
- Para murid Yesus, termasuk Petrus dan kesebelas rasul.
- Orang-orang Yahudi yang tinggal di Yerusalem.
- Orang-orang yang mendengarkan pengajaran Petrus.

3. Where (Dimana):
- Peristiwa ini terjadi di Yerusalem, pada hari Pentakosta.

4. When (Kapan):
- Peristiwa ini terjadi pada hari Pentakosta, setelah Yesus naik ke surga.

5. Why (Mengapa):
- Roh Kudus turun atas para murid untuk memberikan kuasa dan penggenapan janji Yesus.
- Tujuan dari pengajaran Petrus adalah untuk menyampaikan kabar baik tentang Yesus sebagai Mesias dan mengajak orang-orang untuk bertobat dan dibaptis.

6. How (Bagaimana):
- Roh Kudus turun dengan bunyi seperti tiupan angin kencang dan lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran.
- Para murid mulai berbicara dalam berbagai bahasa yang mereka tidak kuasai sebelumnya.
- Petrus memberikan pengajaran dengan berbicara dengan sungguh-sungguh dan bersaksi tentang Yesus.

Semoga analisis ini membantu Anda untuk memahami lebih dalam tentang Kisah Para Rasul pasal 2. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya.