Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah pembangunan Menara Babel? Apa pesan moral yang terkandung di dalamnya?
2. Mengapa TUHAN mengacaukan bahasa manusia dan mencerai-beraikan mereka ke seluruh bumi? Apa tujuan-Nya dalam tindakan ini?
3. Bagaimana kisah pembangunan Menara Babel menggambarkan sifat manusia yang sombong dan ingin menjadi seperti Allah?
4. Bagaimana kisah ini berkaitan dengan tema kesatuan dan keragaman dalam Alkitab?
Pertanyaan diskusi:
1. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya kerendahan hati dan ketaatan kepada TUHAN dari kisah pembangunan Menara Babel?
2. Bagaimana kita dapat menerapkan pelajaran dari kisah ini dalam kehidupan sehari-hari kita? Apakah ada situasi di mana kita mungkin tergoda untuk menjadi sombong dan mengabaikan kehendak TUHAN?
3. Bagaimana kita dapat membangun kesatuan dalam keragaman di tengah-tengah umat Kristen? Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini tentang pentingnya saling memahami dan bekerja sama?
4. Bagaimana kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya menghormati dan menghargai perbedaan bahasa, budaya, dan latar belakang orang lain?
Hal menarik terkait Kitab Kejadian pasal 11:
1. Kisah pembangunan Menara Babel menunjukkan ambisi manusia untuk mencapai kemuliaan dan kebesaran sendiri, tanpa mengakui keberadaan dan kehendak TUHAN.
2. Tindakan TUHAN untuk mengacaukan bahasa manusia dan mencerai-beraikan mereka ke seluruh bumi menunjukkan kuasa-Nya yang adil dan berdaulat.
3. Nama "Babel" berasal dari kata Ibrani "balal" yang berarti "bingung" atau "kacau". Nama ini menggambarkan keadaan yang terjadi setelah TUHAN mengacaukan bahasa manusia.
4. Pasal ini juga mencatat silsilah keturunan Sem, salah satu anak Nuh, yang menjadi garis keturunan yang penting dalam sejarah keselamatan manusia.