Statistik	50 pasal, 1533 ayat, 38.267 kata
Penulis	Musa
Tema	Permulaan; Kegagalan manusia menemukan keselamatan dari Tuhan.
Waktu	+ 1445 -- 1405 SM
Tempat	Bumi, Eden, Ararat, Babel; Ur, Haran Mesopotamia, Kanaan, Mesir
Kata Kunci	Permulaan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah keturunan dari *sang wanita

Kejadian cocok sebagai kitab Perjanjian Lama yang pertama dan sebagai pendahuluan yang hakiki dari seluruh Alkitab. Judul kitab ini di dalam bahasa Ibrani diambil dari kata pertamanya, _bereshith_ ("pada mulanya"). Nama "Kejadian" merupakan terjemahan judul Ibrani itu ke bahasa Yunani dan berarti "asal mula, sumber, penciptaan atau awal dari sesuatu." Kejadian merupakan "kitab permulaan."

Penulisnya tidak disebutkan dalam kitab ini. Akan tetapi, kesaksian lain dalam Alkitab menunjukkan bahwa Musa merupakan penulis seluruh Pentateukh (yaitu, kelima kitab PL pertama) dan oleh karenanya juga Kejadian (mis. 1Raj 2:3; 2Raj 14:6; Ezr 6:18; Neh 13:1; Dan 9:11-13; Mal 4:4; Mr 12:26; Luk 16:29,31; Yoh 7:19-23; Kis 26:22; 1Kor 9:9; 2Kor 3:15). Demikian pula para penulis Yahudi kuno dan para bapa gereja semuanya menyatakan bahwa Musa menjadi penulis/penyusun Kejadian. Karena seluruh sejarah dalam Kejadian terjadi sebelum kehidupan Musa, peranannya dalam menulis Kejadian adalah menyusun, di bawah pengilhaman Roh Kudus, semua catatan lisan dan tulisan yang ada sejak Adam hingga wafatnya Yusuf yang sekarang menjadi isi Kejadian. Yang mungkin merupakan petunjuk dipakainya catatan-catatan sejarah oleh Musa ketika menulis Kejadian ialah bahwa terdapat 11 kali pemakaian "Demikianlah riwayat" atau "Iniliah keturunan" (Ibr. 'elleh toledoth' ) yang dapat diterjemahkan "inilah sejarah oleh" (lih. Kej 2:4; Kej 5:1; Kej 6:9; Kej 10:1; Kej 11:10,27; Kej 25:12,19; Kej 36:1,9; Kej 37:2).

Kejadian mencatat penciptaan, permulaan sejarah manusia, dan asal mula umat Ibrani dan perjanjian Allah dengan mereka melalui Abraham dan leluhur lainnya dengan tepat. Ketepatan sejarahnya selaku Alkitab yang terilham dipastikan dalam PB oleh Tuhan Yesus (Mat 19:4-6; Mat 24:37-39; Luk 11:51; Luk 17:26-32; Yoh 7:21-23; Yoh 8:56-58) dan para rasul (Rom 4:1-25; 1Kor 15:21-22,45-47; 2Kor 11:3; Gal 3:8; Gal 4:22-24,28; 1Tim 2:13-14; Ibr 11:4-22; 2Pet 3:4-6; Yud 1:7,11). Sejarah Kejadian masih diperkuat oleh berbagai penemuan purbakala pada zaman modern. Musa dipersiapkan secara luar biasa melalui pendidikan (Kis 7:22) dan oleh Allah untuk menulis kitab pertama yang unik dalam Alkitab.

1. I. Permulaan Sejarah Manusia
   (Kej 1:1-11:26)
   
1. A. Asal Mula Alam Semesta dan Kehidupan
   (Kej 1:1-2:25)
   
1. 1. Ringkasan Seluruh Penciptaan
   (Kej 1:1-2:4)
   
2. 2. Kisah Penciptaan Adam dan Hawa yang Lebih Lengkap
   (Kej 2:5-25)
   
2. B. Asal Mula Dosa
   (Kej 3:1-24)
   
1. 1. Pencobaan dan Kejatuhan
   (Kej 3:1-6)
   
2. 2. Dampak-Dampak Kejatuhan
   (Kej 3:7-24)
   
3. C. Asal Mula Peradaban
   (Kej 4:1-5:32)
   
1. 1. Kain: Kebudayaan Kafir
   (Kej 4:1-24)
   
2. 2. Set: Kaum Sisa yang Benar
   (Kej 4:25-26)
   
3. 3. Sejarah Silsilah Bapa Leluhur Pra-Air Bah
   (Kej 5:1-32)
   
4. D. Air Bah: Hukuman Allah Atas Peradaban Purba
   (Kej 6:1-8:19)
   
1. 1. Kebejatan Universal
   (Kej 6:1-8,11-12)
   
2. 2. Nuh: Persiapan untuk Menyelamatkan Kaum Sisa yang Benar
   (Kej 6:9-22)
   
3. 3. Beberapa Pengarahan Terakhir dan Air Bah
   (Kej 7:1-8:19)
   
5. E. Permulaan Baru bagi Manusia
   (Kej 8:20-11:26)
   
1. 1. Keturunan Nuh
   (Kej 8:20-10:32; dan khususnya Sem, Kej 11:10-26)
   
2. 2. Menara Babel
   (Kej 11:1-9)
   
3. 3. Hubungan Keluarga Antara Sem dengan Abraham
   (Kej 11:10-26)
   
2. II. Permulaan Bangsa Ibrani
   (Kej 11:27-50:26)
   
1. A. Abraham
   (Kej 11:27-25:18)
   
1. 1. Latar Belakang Keluarga Abram
   (Kej 11:27-32)
   
2. 2. Panggilan dan Perjalanan Iman Abram
   (Kej 12:1-14:24)
   
3. 3. Perjanjian Allah yang Resmi dengan Abram
   (Kej 15:1-21)
   
4. 4. Hagar dan Ismael
   (Kej 16:1-16)
   
5. 5. Perjanjian dengan Abraham Dimeterai dengan Nama Baru dan Sunat
   (Kej 17:1-27)
   
6. 6. Janji Abraham dan Tragedi Lot
   (Kej 18:1-19:38)
   
7. 7. Abraham dan Abimelekh
   (Kej 20:1-18)
   
8. 8. Abraham dan Ishak, Anak Perjanjian
   (Kej 21:1-24:67)
   
9. 9. Keturunan Abraham
   (Kej 25:1-18)
   
2. B. Ishak
   (Kej 25:19-28:9)
   
1. 1. Kelahiran Esau dan Yakub
   (Kej 25:19-26)
   
2. 2. Esau Menjual Hak Kesulungannya
   (Kej 25:27-34)
   
3. 3. Ishak, Ribka, dan Abimelekh II
   (Kej 26:1-17)
   
4. 4. Sengketa Mengenai Sumber Air dan Perpindahan ke Bersyeba
   (Kej 26:18-33)
   
5. 5. Ishak Memberkati Anak-Anaknya
   (Kej 26:34-28:9)
   
3. C. Yakub
   (Kej 28:10-37:2)
   
1. 1. Mimpi dan Perjalanan Yakub
   (Kej 28:10-22)
   
2. 2. Yakub dengan Laban di Haran
   (Kej 29:1-31:55)
   
3. 3. Yakub dan Esau Berdamai Kembali
   (Kej 32:1-33:17)
   
4. 4. Yakub Kembali ke Tanah Perjanjian
   (Kej 33:18-35:20)
   
5. 5. Keturunan Yakub dan Esau
   (Kej 35:21-37:2)
   
4. D. Yusuf
   (Kej 37:2-50:26)
   
1. 1. Yusuf dan Saudara-Saudaranya di Kanaan
   (Kej 37:2-36)
   
2. 2. Yehuda dan Tamar
   (Kej 38:1-30)
   
3. 3. Ujian dan Kenaikan Pangkat Yusuf di Mesir
   (Kej 39:1-41:57)
   
4. 4. Yusuf dan Saudara-Saudaranya di Mesir
   (Kej 42:1-45:28)
   
5. 5. Ayah dan Saudara-Saudara Yusuf Pindah ke Mesir
   (Kej 46:1-47:26)
   
6. 6. Hari-Hari dan Nubuat-Nubuat Terakhir Yusuf dan Kematiannya
   (Kej 47:27-50:14)
   
7. 7. Ringkasan Yusuf
   (Kej 50:15-26)
   

Kejadian menyediakan suatu landasan hakiki bagi Pentateukh dan semua penyataan Alkitabiah selanjutnya. Kejadian memelihara satu-satunya catatan yang dapat dipercaya mengenai awal alam semesta, umat manusia, perkawinan, dosa, kota-kota, bahasa-bahasa, bangsa-bangsa, Israel dan sejarah penebusan. Kejadian ditulis sesuai dengan tujuan Allah untuk memberikan umat perjanjian-Nya suatu pemahaman mendasar tentang diri-Nya, ciptaan, umat manusia, kejatuhan, kematian, penghakiman, perjanjian, dan janji penebusan melalui keturunan Abraham.

1. Pemilihan
Habel, Nuh, Abraham, Yakub dan Yusuf semuanya dipanggil Allah dan dipilih untuk ditempatkan dalam sejarah umat Allah. Kadang-kadang seperti dalam kisah Yakub, pilihan tersebut bertentangan dengan cara-cara tradisional yang lazim dilakukan. Bacalah sekali lagi kisah mengenai panggilan mereka dan catatlah apa yang Anda pelajari tentang bagaimana Allah memilih.

2. Keselamatan
Setelah manusia berdosa, Allah menyatakan dengan jelas bahwa Dia akan menyelamatkannya. Kej 3:15; 4:4; 22:8 menunjuk kepada karya Kristus di kemudian hari. Pengajaran apa lagi mengenai keselamatan yang Anda temukan dalam kitab ini?

3. Kerja
Bahkan sebelum kejatuhannya, manusia sudah mempunyai tugas untuk dikerjakan di dunia ini (Kej 1:28). Manusia diciptakan untuk bekerja. Setelah jatuh ke dalam dosa, tugas itu menjadi kurang menyenangkan (Kej 3:17-19). Pelajaran apa yang dapat kita ambil dalam hubungannya dengan pekerjaan dalam dunia dewasa ini?

4. Istirahat
Gagasan untuk menjadikan satu hari dalam seminggu sebagai waktu untuk beristirahat datang dari pasal-pasal pertama dalam Alkitab (Kej 2:2,3). Perintah itu bukan saja merupakan salah satu dari sepuluh perintah Allah, tetapi merupakan perintah utama dari pencipta kita. Apa pesan semuanya ini bagi masyarakat kita sendiri?

5. Setan
Baca kembali kisah tentang kejatuhan manusia (Kej 3:1-7) dan perhatikan apa yang diajarkan mengenai setan dan cara-cara kerjanya.

6. Maut
Maut mengancam (Kej 3:3), dikalahkan (Kej 5:24) dan dihadapi (contoh Kej 49:1-50:3). Apa yang dapat kita pelajari dari sini?

7. Moralitas
Dalam keseluruhan Kitab Kejadian kita membaca adanya perhatian terhadap kehidupan moral. Apa ciri-ciri utama dari moralitas yang digariskan di sini?

8. Perkawinan
Apa yang diajarkan dalam ayat-ayat Kej2:18-25 mengenai maksud perkawinan?

9. Ibadah
Apa yang diajarkan Kitab Kejadian tentang bagaimana kita seharusnya menyembah Allah (contoh Kej 4:1-7; 28:10-22)?

Kejadian dengan sendirinya terbagi atas dua bagian utama.

1. (1) Pasal 1-11 (Kej 1:1--11:32) memberi suatu pandangan luas mengenai permulaan manusia dari Adam hingga Abraham dan berpusat pada lima peristiwa yang sangat penting.
1. (a) Penciptaan: Allah menciptakan segala sesuatu, termasuk Adam dan Hawa yang ditempatkan-Nya di taman Eden (pasal 1-2; Kej 1:1--2:25).
2. (b) Kejatuhan: Melalui pelanggaran mereka, Adam dan Hawa memasukkan kutukan dosa dan kematian ke dalam sejarah manusia (pasal 3; Kej 3:1-24).
3. (c) Kain dan Habel: Tragedi ini menggerakkan dua arus utama dalam sejarah: peradaban humanistik dan kaum sisa yang tertebus (pasal 4-5; Kej 4:1--5:32).
4. (d) Air bah: Dunia purbakala telah demikian jahat pada waktu angkatan Nuh sehingga Allah memusnahkannya dengan suatu banjir universal, hanya menyelamatkan Nuh yang benar dan keluarganya sebagai sisa (pasal 6-10; Kej 6:1--10:32).
5. (e) Menara Babel: Ketika dunia pasca-air bah bersatu dalam penyembahan berhala dan pemberontakan, Allah membubarkan persatuan mereka dengan mengacaukan bahasa dan kebudayaan serta dengan menyebarkan umat manusia ke seluruh penjuru dunia (pasal 11; Kej 11:1-32).
2. (2) Pasal 12-50 (Kej 12:1--50:26) mencatat permulaan umat Ibrani dan memusatkan perhatian kepada kesinambungan tujuan penebusan Allah melalui empat bapa leluhur besar -- Abraham, Ishak, Yakub, dan Yusuf. Panggilan Allah kepada Abraham (pasal 12; Kej 12:1-20) dan perlakuan-Nya terhadap Abraham dan keturunannya dalam kaitan dengan perjanjian-Nya merupakan awal yang sangat penting dari pelaksanaan maksud Allah tentang seorang Penebus dan penebusan dalam sejarah. Kitab Kejadian berakhir dengan kematian Yusuf dan perbudakan yang akan datang di Mesir.

Tujuh ciri utama menandai Kejadian.

1. (1) Kejadian adalah kitab pertama yang ditulis (mungkin kecuali Ayub), dan mencatat permulaan sejarah manusia, dosa, bangsa Ibrani, dan penebusan.
2. (2) Sejarah dalam Kejadian meliputi jangka waktu yang lebih lama dari seluruh sisa Alkitab, dimulai dengan pasangan manusia pertama, berkembang hingga sejarah dunia pra-air bah, dan kemudian menyempit lagi pada sejarah bangsa Ibrani sebagai arus penebusan yang dirunut sepanjang sisa PL.
3. (3) Kejadian menyatakan bahwa alam semesta dan hidup di bumi ini adalah jelas karya Allah dan bukan suatu proses lepas dari alam. Lima puluh kali dalam pasal 1-2 (Kej 1:1--2:25) Allah menjadi subyek dari kata kerja yang menunjukkan apa yang dilakukan-Nya selaku Pencipta.
4. (4) Kejadian mengisahkan berbagai peristiwa perdana -- pernikahan pertama, keluarga pertama, kelahiran pertama, dosa pertama, pembunuhan pertama, tokoh poligami pertama, alat-alat musik pertama, janji penebusan pertama, dan sebagainya.
5. (5) Perjanjian Allah dengan Abraham, yang dimulai dengan panggilannya (Kej 12:1-3), diresmikan dalam pasal 15 (Kej 15:1-21) dan disahkan dalam pasal 17 (Kej 17:1-27), merupakan inti dari seluruh Alkitab.
6. (6) Hanya Kejadian menerangkan asal mula kedua belas suku Israel.
7. (7) Kejadian menyatakan bagaimana keturunan Abraham akhirnya tinggal di Mesir (selama 430 tahun) dan demikian menyiapkan untuk keluaran, peristiwa penebusan yang utama dalam PL.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Kejadian menyatakan sejarah nubuat penebusan dan seorang Penebus yang akan datang melalui benih wanita (Kej 3:15), melalui keturunan Set (Kej 4:25-26), melalui keturunan Sem (Kej 9:26-27), dan melalui keturunan Abraham (Kej 12:3). PB menerapkan Kej 12:3 langsung pada persediaan Allah untuk penebusan di dalam Yesus Kristus (Gal 3:16,29). Banyak tokoh dan peristiwa dari Kejadian disebut dalam PB berkaitan dengan iman dan kebenaran (mis. Rom 4:1; Ibr 11:1-22), penghakiman oleh Allah (mis. Luk 17:26-29,32; 2Pet 3:6; Yud 1:7,11), dan pribadi Kristus (mis. Mat 1:1; Yoh 8:58; Ibr 7:1).

Sikhem//slan??

Tuaian tahun-tahun jahat terjadi pada Yakub dan keluarga. Dina ternoda dan pembalasan dendam yang berdarah.

34:1 Dina diperkosa oleh Sikhem.
34:4 Dia memohon untuk menikahinya.
34:13 Anak-anak Yakub memberikan syarat sunat kepada setiap laki-laki Sikhem.
34:20 Hemor dan Sikhem meyakinkan orang-orang untuk menerimanya.
34:25 Anak-anak Yakub memanfaatkan keadaan itu untuk membunuh mereka, dan menghabisi kota mereka.
34:30 Yakub memarahi Simeon dan Lewi.

Dina dan Sikhem (34:1-31)

Dina, Yakub, Hemor, anak-anak yakub, Simeon, Lewi.

Dina, Feris, Hemor, Hewi, Israel, Kanaan, Lea, Lewi, Sikhem, Simeon, Yakub

Gadis lugu yang pergi "keluyuran"

Allah memimpin Yakub ke Betel. Dia tinggal di Sikhem. Ketaatan sebagian kepada Kristus menjadi penyebab masalah besar yang menimpa keluarga Kristen.

Dalam pasal 34 Kitab Kejadian, Dina, anak perempuan Yakub, pergi mengunjungi anak-anak perempuan di suatu negeri. Di sana, Sikhem, pemimpin negeri itu, melihat Dina dan memerkosanya. Sikhem jatuh cinta pada Dina dan meminta ayahnya, Hemor, untuk mendapatkan Dina sebagai istrinya. Yakub mendengar tentang hal ini, tetapi anak-anaknya masih di padang sehingga dia menunggu mereka pulang. Ketika anak-anak Yakub pulang dan mendengar tentang kejadian ini, mereka marah dan menipu Sikhem dan Hemor. Mereka mengatakan bahwa mereka hanya akan setuju dengan pernikahan jika semua laki-laki di negeri itu disunat. Hemor dan Sikhem setuju dan mengajak laki-laki di kota untuk disunat. Namun, ketika mereka masih kesakitan, Simeon dan Lewi, kakak-kakak Dina, memasuki kota dan membunuh semua laki-laki di sana, termasuk Hemor dan Sikhem. Anak-anak Yakub kemudian merampok kota itu. Yakub marah pada Simeon dan Lewi karena tindakan mereka, karena dia khawatir akan balas dendam dari orang-orang di sekitarnya.

Latar belakang dari pasal 34 Kitab Kejadian adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal 34 terjadi setelah peristiwa di mana Yakub dan keluarganya tinggal di daerah Sikhem. Sikhem adalah sebuah kota di tanah Kanaan yang dihuni oleh orang Kanaan. Pada waktu itu, Yakub memiliki dua belas anak laki-laki, termasuk Dina, satu-satunya anak perempuannya.

Konteks Budaya:
Pada masa itu, pernikahan antara suku-suku atau keluarga yang berbeda sangat penting untuk menjaga hubungan sosial dan politik. Dalam budaya tersebut, pernikahan dianggap sebagai alat untuk memperkuat ikatan antara keluarga atau suku.

Konteks Literatur:
Pasal 34 adalah narasi tentang peristiwa yang terjadi di antara Dina, anak perempuan Yakub, dengan Sikhem, seorang pangeran di kota Sikhem. Kisah ini menggambarkan konflik antara keluarga Yakub dengan orang Kanaan.

Konteks Teologis:
Pasal 34 menunjukkan bagaimana perbuatan dosa dan kejahatan dapat mempengaruhi keluarga dan masyarakat secara keseluruhan. Ini juga menyoroti pentingnya menjaga kesucian dan integritas moral dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, pasal 33 menceritakan tentang pertemuan antara Yakub dan Esau setelah mereka berpisah selama bertahun-tahun. Yakub memberikan hadiah kepada Esau sebagai tanda perdamaian di antara mereka. Setelah itu, Yakub dan keluarganya pergi ke Sikhem dan menetap di sana.

Dengan demikian, pasal 34 dimulai dengan peristiwa yang terjadi setelah kedatangan Yakub dan keluarganya di Sikhem.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Kejadian pasal 34:

1. Perkosaan dan pemerkosaan Dina oleh Sikhem (Kejadian 34:1-2)
2. Cinta Sikhem kepada Dina dan permintaannya untuk menikahinya (Kejadian 34:3-4)
3. Reaksi Yakub terhadap perkosaan Dina (Kejadian 34:5)
4. Tawaran Hemor kepada Yakub untuk menikahkan Dina dengan Sikhem (Kejadian 34:6-12)
5. Tuntutan Simeon dan Lewi agar semua laki-laki di kota itu disunat (Kejadian 34:13-17)
6. Pembalasan Simeon dan Lewi dengan membunuh semua laki-laki di kota itu (Kejadian 34:25-26)
7. Penjarahan kota itu oleh anak-anak Yakub (Kejadian 34:27-29)
8. Kekhawatiran Yakub terhadap kemungkinan pembalasan dari orang-orang Kanaan dan Feris (Kejadian 34:30)

Catatan: Pasal 34 ini mengisahkan tentang perkosaan Dina dan pembalasan yang dilakukan oleh Simeon dan Lewi. Meskipun ada banyak topik yang dapat dibahas dalam pasal ini, penting untuk diingat bahwa Alkitab menggambarkan peristiwa-peristiwa ini sebagai bagian dari sejarah dan bukan sebagai contoh moral yang harus diikuti.

Orang-orang:
- Dina: Anak perempuan Lea, anak perempuan Yakub.
- Lea: Istri Yakub, ibu Dina.
- Yakub: Ayah Dina, suami Lea.
- Sikhem: Anak Hemor, pemimpin negeri.
- Hemor: Ayah Sikhem.
- Anak-anak laki-laki Yakub: Anak-anak laki-laki Yakub yang sedang bersama ternak di padang.
- Orang-orang Israel: Orang-orang yang merasa sakit hati dan marah karena tindakan Sikhem.

Lokasi:- Negeri itu: Negeri tempat tinggal Sikhem dan Hemor.
- Padang: Tempat di mana anak-anak laki-laki Yakub sedang bersama ternak.
- Gerbang kotanya: Tempat di mana Hemor dan Sikhem berbicara kepada para laki-laki di kota.
- Kota itu: Kota tempat tinggal Sikhem dan Hemor.

Kata kunci dalam Kitab "Kejadian" pasal "34" adalah:

1. Dina: Anak perempuan Yakub yang dikunjungi dan diperkosa oleh Sikhem.
2. Sikhem: Anak Hemor, pemimpin negeri, yang meniduri Dina dan mencintainya.
3. Hemor: Ayah Sikhem, yang berbicara dengan Yakub tentang pernikahan antara Dina dan Sikhem.
4. Menodai: Tindakan yang dilakukan oleh Sikhem terhadap Dina.
5. Sunat: Persyaratan yang diajukan oleh anak-anak Yakub agar Dina dapat dinikahi oleh Sikhem.
6. Pembalasan: Simeon dan Lewi membunuh Sikhem, Hemor, dan semua laki-laki di kota sebagai pembalasan atas tindakan mereka terhadap Dina.
7. Penjarahan: Anak-anak Yakub menjarah kota itu sebagai balasan atas tindakan mereka terhadap Dina.
8. Kekhawatiran: Yakub khawatir bahwa tindakan anak-anaknya akan menyebabkan bahaya bagi dirinya dan keluarganya.
9. Pertanyaan moral: Yakub mempertanyakan apakah tindakan anak-anaknya yang membunuh laki-laki itu benar atau tidak.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Kejadian pasal 34:

1. Bagaimana Anda menafsirkan tindakan Sikhem terhadap Dina? Apakah tindakan ini dapat dibenarkan?
2. Bagaimana reaksi Yakub terhadap tindakan Sikhem? Apakah reaksinya sesuai dengan ajaran moral dan etika Kristen?
3. Apa yang dapat kita pelajari dari tindakan Simeon dan Lewi dalam membela kehormatan adik perempuan mereka? Apakah tindakan mereka dapat dibenarkan?
4. Bagaimana pendekatan Hemor dalam mencoba menyelesaikan masalah ini? Apakah pendekatannya adil dan bijaksana?
5. Apa yang dapat kita pelajari dari reaksi Yakub terhadap tindakan Simeon dan Lewi? Apakah ada pelajaran moral yang dapat diambil dari situasi ini?
6. Bagaimana pandangan Alkitab tentang perlindungan terhadap kehormatan dan martabat perempuan? Bagaimana kita dapat menerapkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari?
7. Bagaimana sikap kita sebagai orang Kristen dalam menghadapi situasi di mana keadilan tampaknya sulit dicapai? Apakah ada prinsip-prinsip Alkitab yang dapat membimbing kita dalam menghadapi situasi semacam ini?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan isi dari Kitab Kejadian pasal 34.

Dari pasal 34 Kitab Kejadian, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Pentingnya menjaga integritas dan moralitas: Kisah ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga integritas dan moralitas dalam hidup kita. Sikhem melakukan perbuatan yang tidak pantas dengan Dina, anak perempuan Yakub, dan ini menimbulkan kemarahan dan sakit hati bagi keluarga Yakub. Kita harus berusaha untuk hidup dalam kekudusan dan menjauhi perbuatan dosa.

2. Pentingnya komunikasi yang baik: Dalam kisah ini, terjadi kesalahpahaman dan ketidaksepakatan antara keluarga Yakub dan keluarga Sikhem. Jika mereka dapat berkomunikasi dengan baik dan mencari solusi yang adil, mungkin konflik tersebut dapat dihindari. Kita juga perlu belajar untuk berkomunikasi dengan baik dalam hubungan kita dengan orang lain.

3. Pentingnya menghormati dan melindungi perempuan: Dina adalah korban dalam kisah ini. Sikhem menodainya dan memerkosanya. Kita harus menghormati dan melindungi perempuan, serta berjuang untuk keadilan dan kesetaraan gender dalam masyarakat kita.

Doa terkait pasal ini:

Tuhan yang Maha Kudus, kami datang kepada-Mu dengan hati yang rendah dan penuh kerendahan hati. Kami memohon ampunan-Mu atas dosa-dosa kami dan kesalahan-kesalahan kami. Kami berdoa agar Engkau memberikan kami kekuatan untuk hidup dalam kekudusan dan menjauhi perbuatan dosa. Bantu kami untuk menjaga integritas dan moralitas dalam hidup kami, sehingga kami dapat menjadi saksi yang setia bagi Engkau di dunia ini.

Tuhan, kami juga berdoa agar Engkau memberikan kami kebijaksanaan dan pengertian dalam berkomunikasi dengan orang lain. Bantu kami untuk berbicara dengan lembut dan bijaksana, sehingga kita dapat membangun hubungan yang baik dan menghindari konflik yang tidak perlu.

Tuhan, kami juga berdoa agar Engkau melindungi dan menghormati perempuan di dunia ini. Lindungi mereka dari segala bentuk kekerasan dan penindasan. Bantu kami untuk berjuang untuk keadilan dan kesetaraan gender dalam masyarakat kami.

Terima kasih Tuhan, karena Engkau mendengarkan doa kami. Amin.