Kitab Bilangan adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang terdiri dari 36 pasal. Pasal
25 berbicara tentang peristiwa yang terjadi di tengah-tengah umat Israel saat mereka berada di padang gurun setelah keluar dari Mesir dan sebelum mereka memasuki tanah Kanaan.
Secara historis, peristiwa dalam pasal ini terjadi sekitar 40 tahun setelah kejadian keluarnya umat Israel dari Mesir. Umat Israel sedang berkemah di dekat gunung Sinai dan sedang menunggu perintah dari Tuhan untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju tanah Kanaan.
Secara budaya, umat Israel pada saat itu masih dipengaruhi oleh budaya Mesir yang mereka tinggalkan. Mereka juga sedang mengalami proses pembentukan sebagai bangsa yang dipimpin oleh Tuhan.
Secara literatur, pasal
25 ini merupakan bagian dari narasi yang menggambarkan perjalanan dan pengalaman umat Israel di padang gurun. Pasal-pasal sebelumnya menceritakan tentang perintah Tuhan kepada Musa untuk menghitung jumlah orang Israel dan membagi-bagi tanah pusaka di antara suku-suku mereka.
Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama pada pasal
24, terdapat peristiwa di mana Bileam, seorang nabi bayaran yang diundang oleh raja Moab untuk mengutuk umat Israel, justru memberkati mereka atas perintah Tuhan. Hal ini membuat raja Moab marah dan Bileam pergi kembali ke tempat tinggalnya.
Dalam konteks teologis, pasal
25 menggambarkan peringatan akan bahaya penyembahan berhala dan perzinahan. Umat Israel tergoda untuk menyembah dewa-dewa Baal-Peor dan terlibat dalam hubungan seksual dengan perempuan Moab. Hal ini menimbulkan murka Tuhan dan menyebabkan wabah penyakit menyebar di antara umat Israel.
Dengan demikian, latar belakang pasal
25 Kitab Bilangan mencakup konteks historis perjalanan umat Israel di padang gurun, pengaruh budaya Mesir, narasi literatur perjalanan mereka, serta pesan teologis tentang bahaya penyembahan berhala dan perzinahan.