Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang membuat Yesus menjadi Imam Besar yang lebih mulia daripada imam-imam besar sebelumnya?
2. Bagaimana perjanjian baru yang diperantarai oleh Yesus berbeda dengan perjanjian lama?
3. Mengapa Allah memutuskan untuk membuat perjanjian baru dengan umat Israel dan Yehuda?
4. Apa arti dari Allah menaruh hukum-hukum-Nya dalam pikiran dan menuliskannya pada hati umat-Nya?
5. Bagaimana perjanjian baru ini mempengaruhi hubungan antara Allah dan umat-Nya?
Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana peran Imam Besar dalam agama Yahudi pada masa itu? Bagaimana peran Yesus sebagai Imam Besar dalam konteks perjanjian baru?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari perjanjian baru ini tentang karakter Allah?
3. Bagaimana perjanjian baru ini mempengaruhi cara kita memahami dan mengalami kasih karunia Allah?
4. Bagaimana perjanjian baru ini mempengaruhi hubungan kita dengan sesama pengikut Kristus?
5. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip perjanjian baru ini dalam kehidupan sehari-hari?
Hal-
hal menarik terkait Kitab Ibrani pasal 8:
1. Pasal ini menekankan bahwa Yesus adalah Imam Besar yang lebih mulia dan melayani di Kemah Suci sejati yang didirikan oleh Allah sendiri.
2. Perjanjian baru yang diperantarai oleh Yesus jauh lebih tinggi dan didasarkan pada janji-janji yang lebih baik daripada perjanjian lama.
3. Allah berjanji untuk menaruh hukum-hukum-Nya dalam pikiran dan menuliskannya pada hati umat-Nya, sehingga mereka akan mengenal-Nya dan hidup dalam hubungan yang intim dengan-Nya.
4. Perjanjian baru ini menghapuskan perjanjian lama dan membawa pembaruan yang lebih baik.
5. Allah berbelas kasihan atas pelanggaran dan dosa-dosa umat-Nya, dan tidak lagi mengingat kesalahan-kesalahan mereka.
Semoga pertanyaan-pertanyaan ini membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kitab Ibrani pasal
8.