Statistik	28 pasal, 1.007 yat, 24. 250 kata
Penulis	Lukas; lihat Lukas 1.
Tema	Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui Kuasa Roh Kudus; Pekerjaan dilanjutkan Roh Kudus.
Waktu	Sekitar 63 T.M.
Tempat	Mungkin di Roma (cf. File 24; 2Tim 4:11).
Kata Kunci	Saksi-Saksi.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Roh Kudus

Kitab Kisah Para Rasul, seperti halnya Injil Lukas, dialamatkan kepada seorang yang bernama "Teofilus" (Kis 1:1). Sekalipun nama pengarangnya tidak disebutkan dalam kedua kitab itu, kesaksian kekristenan mula-mula dengan suara bulat, serta bukti intern yang mendukung dari kedua kitab ini menunjuk kepada satu orang penulis yaitu Lukas "tabib ... yang kekasih" (Kol 4:14).

Roh Kudus mendorong Lukas untuk menulis kepada Teofilus supaya mengisi keperluan dalam gereja orang Kristen bukan Yahudi, akan kisah yang lengkap mengenai awal kekristenan --

1. (1) "dalam bukuku yang pertama" ialah Injil tentang kehidupan Yesus, dan
2. (2) buku yang kemudian ialah laporannya dalam Kisah Para Rasul tentang pencurahan Roh Kudus di Yerusalem serta perkembangan gereja yang berikutnya.

Jelas Lukas adalah seorang penulis yang unggul, sejarawan yang cermat dan seorang teolog yang diilhami.

Kitab Kisah Para Rasul secara selektif meliput tiga puluh tahun pertama dalam sejarah gereja. Sebagai sejarawan gereja, Lukas menelusuri penyebaran Injil dari Yerusalem hingga ke Roma sambil menyebutkan sekitar 32 negara, 54 kota dan 9 pulau di Laut Tengah, 95 orang yang berbeda dengan nama serta beberapa pejabat dan administrator pemerintah dengan gelar jabatan yang tepat. Ilmu purbakala makin menguatkan ketepatan Lukas dalam semua detail. Selaku seorang teolog, Lukas dengan cerdas melukiskan makna beberapa pengalaman dan peristiwa dalam tahun-tahun mula-mula gereja.

Pada tahap awal, Alkitab PB terdiri atas dua kumpulan:

1. (1) keempat Injil dan
2. (2) surat-surat Paulus.

Kisah Para Rasul memainkan peranan yang penting sebagai penghubung di antara kedua kumpulan itu dan tempatnya benar dalam urutan kanonik adalah benar. Pasal 13 (Kis 13:1-28) memberikan latar belakang sejarah yang diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam pelayanan dan surat-surat Paulus. Bagian ayat-ayat dalam kitab ini di mana Lukas menggunakan istilah "kami" (Kis 16:10-17; Kis 20:5--21:18; Kis 27:1--28:16) menunjukkan keikutsertaannya dalam perjalanan Paulus.

1. Pendahuluan
   (Kis 1:1-11)
   
2. I. Pencurahan Roh Kudus
   (Kis 1:12-2:41)
   
1. A. Persiapan untuk Perjanjian
   (Kis 1:12-26)
   
2. B. Hari Pentakosta
   (Kis 2:1-41)
   
3. II. Hari-Hari Permulaan Gereja di Yerusalem
   (Kis 2:42-8:1a)
   
1. A. Ciri-Ciri Gereja Rasuli Setelah Pencurahan Roh Kudus
   (Kis 2:42-47)
   
2. B. Mukjizat Menakjubkan dan Dampak-Dampaknya
   (Kis 3:1-4:31)
   
3. C. Percobaan yang Berkelanjutan Dalam Hal Saling Membagi
   (Kis 4:32-5:11)
   
4. D. Kesembuhan-Kesembuhan Lebih Lanjut dan Perlawanan Para Pemimpin Agama
   (Kis 5:12-42)
   
5. E. Pemilihan Tujuh Diaken
   (Kis 6:1-7)
   
6. F. Stefanus: Syahid Kristen yang Pertama
   (Kis 6:8-8:1)
   
4. III.Penganiayaan Menghasilkan Pengembangan
   (Kis 8:1-9:31)
   
1. A. Orang Kristen Tersebar di Seluruh Yudea dan Samaria
   (Kis 8:1-4)
   
2. B. Filipus: Pelayanan Seorang Penginjil
   (Kis 8:5-40)
   
3. C. Saulus dari Tarsus: Pertobatan Seorang Penganiaya
   (Kis 9:1-31)
   
5. IV. Kekristenan Mulai Tersebar di Kalangan Orang Bukan Yahudi
   (Kis 9:32-12:25)
   
1. A. Pelayanan Petrus di Lida dan Yope
   (Kis 9:32-43)
   
2. B. Pelayanan Petrus di Kaisarea
   (Kis 10:1-48)
   
3. C. Laporan Petrus kepada Gereja di Yerusalem dan Tindakannya Disetujui
   (Kis 11:1-18)
   
4. D. Antiokhia: Gereja Bukan Yahudi yang Pertama
   (Kis 11:19-30)
   
5. E. Penganiayaan di Bawah Herodes Agripa I
   (Kis 12:1-23)
   
6. F. Ringkasan Perkembangan Gereja
   (Kis 12:24-25)
   
6. V. Perjalanan Misi Pertama Paulus
   (Kis 13:1-14:28)
   
1. A. Paulus dan Barnabas Diutus oleh Gereja di Antiokhia
   (Kis 13:1-3)
   
2. B. Wilayah Tertentu Diinjili
   (Kis 13:4-14:28)
   
7. VI. Sidang di Yerusalem
   (Kis 15:1-35)
   
8. VII.Perjalanan Misi Kedua Paulus
   (Kis 15:36-18:22)
   
1. A. Pertentangan Paulus dengan Barnabas
   (Kis 15:36-40)
   
2. B. Wilayah Lama Dikunjungi Kembali
   (Kis 15:41-16:5)
   
3. C. Penginjilan Wilayah Baru
   (Kis 16:6-18:21)
   
4. D. Kembali ke Antiokhia di Siria
   (Kis 18:22)
   
9. VIII.Perjalanan Misi Ketiga Paulus
   (Kis 18:23-21:16)
   
1. A. Dalam Perjalanan ke Efesus
   (Kis 18:23)
   Sisipan: Pelayanan Apolos
   (Kis 18:24-28)
   
2. B. Pelayanan yang Panjang di Efesus
   (Kis 19:1-41)
   
3. C. Ke Makedonia, Yunani dan Kembali ke Makedonia
   (Kis 20:1-5)
   
4. D. Kembali ke Yerusalem
   (Kis 20:6-21:16)
   
10. IX. Penangkapan Paulus dan Pelayanannya Dalam Penjara
    (Kis 21:17-28:31)
    
1. A. Di Yerusalem
   (Kis 21:17-23:35)
   
2. B. Di Kaisarea
   (Kis 24:1-26:32)
   
3. C. Menuju ke Roma
   (Kis 27:1-28:15)
   
4. D. Di Roma
   (Kis 28:16-31)
   

Di dalam mengisahkan permulaan berdirinya gereja, Lukas setidak-tidaknya mempunyai dua tujuan.

1. (1) Lukas menunjukkan bahwa Injil bergerak dengan kemenangan dari perbatasan Yudaisme yang sempit ke dunia kafir kendatipun tentangan dan penganiayaan.
2. (2) Dia mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam kehidupan dan misi gereja, menekankan baptisan Roh Kudus sebagai persediaan Allah dalam memperkuat gereja untuk memberitakan Injil dan melanjutkan pelayanan Yesus.

Lukas secara eksplisit mengisahkan tiga kali bahwa baptisan dengan Roh Kudus disertai bahasa lidah (Kis 2:4; Kis 10:45-46; Kis 19:1-7). Konteks dari bagian-bagian ini menunjukkan bahwa pengalaman ini adalah normatif dalam kekristenan mula-mula dan merupakan pola Allah yang tetap bagi gereja.

1. Bersaksi.
Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi 'saksi' berhubungan dengan kata 'martir'.
Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita betapa tinggi harga yang harus dibayar
dalam bersaksi - Stefanus harus membayar dengan nyawanya dan kesaksian Petrus
dan Paulus menyebabkan mereka dipenjarakan.
Carilah ayat-ayat lain yang mengandung kata' saksi'. Bandingkan siksaan yang
diterima oleh Stefanus dengan kematian Kristus di kayu salib (Luk. 23:34; Kis. 7:60).

2. Pertobatan.
Kisah para Rasul mencatat sejumlah peristiwa pertobatan yang unik. Keempat
contoh di bawah ini memperlihatkan bagaimana Allah membawa laki-laki dan
perempuan kepadaNya dengan berbagai cara: O Sida-sida dari Etiopia yang dibawa
kepada Kristus melalui pembacaan Kitab Suci (Kis 8:30).
o Saulus dari Tarsus, yang hidupnya berubah secara tiba-tiba dan dramatis (Kis 9:1-19).
o Lidia, wanita yang taat beribadah, yang telah siap menerima Injil (Kis 16:14).
o Kepala penjara Filipi yang mencari keselamatan karena didorong oleh rasa takut
(Kis 16:29, 30).
Carilah ayat-ayat yang berhubungan dengan keempat pertobatan di atas serta
bandingkanlah cara-cara yang Allah pakai waktu itu dan sekarang untuk membawa
orang kepada-Nya.

3.Tim penginjilan.
Kita melihat di dalam Kisah para Rasul pola kerja misionaris. Paulus tidak saja
menetapkan tempat-tempat yang strategis dan berusaha menyebarkan kabar baik di
daerah sekelilingnya, tetapi ia juga mempunyai rekan penolong.

Perhatikanlah kampanye Paulus yang berbeda-beda dalam perjalanan misionarisnya
yang tercatat dalam Kisah para Rasul.

Dalam Injil karangannya Lukas mencatat "segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus" (Kis 1:1), tetapi kitab ini menerangkan apa yang selanjutnya diperbuat dan diajar oleh Yesus setelah naik ke sorga, melalui kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam dan melalui murid-murid-Nya dan jemaat mula-mula. Ketika Yesus naik ke sorga (Kis 1:9-11), instruksi terakhir kepada murid-murid-Nya ialah menunggu di Yerusalem hingga mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus (Kis 1:4-5). Ayat kunci kitab ini (Kis 1:8) berisi ringkasan padat yang teologis dan geografis dari kitab ini: Yesus berjanji bahwa mereka akan menerima kuasa ketika Roh Kudus dicurahkan atas mereka -- kuasa untuk menjadi saksi-Nya

1. (1) "di Yerusalem" (pasal 1-7; Kis 1:1--7:60),
2. (2) "di seluruh Yudea dan Samaria" (pasal 8-12; Kis 8:1--12:25), dan
3. (3) "sampai ke ujung bumi" (pasal 13-28; Kis 13:1--28:31).

Kisah Para Rasul mengisahkan perpaduan tindakan ilahi dengan tindakan manusia. Seluruh gereja, bukan hanya para rasul, ikut "menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil" (Kis 8:4). Para diaken seperti Stefanus dan Filipus (Kis 6:1-6) menjadi perkasa di dalam Roh Kudus dan iman, "mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak" (Kis 6:8) bahkan sampai menggoncangkan beberapa kota dengan Injil (lih. Kis 8:5-13). Umat yang saleh berdoa dengan tekun, melihat malaikat-malaikat, mendapatkan penglihatan, menyaksikan tanda dan mukjizat yang ajaib, mengusir setan-setan, menyembuhkan yang sakit serta memberitakan Injil dengan keberanian dan kekuasaan. Sekalipun di dalam gereja ada persoalan, seperti ketegangan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi (pasal 15; Kis 15:1-41), dan kendatipun penganiayaan terus-menerus dari luar gereja oleh pemimpin agama dan penguasa sipil, nama Tuhan Yesus Kristus dimuliakan dalam perkataan dan tindakan dari kota yang satu ke kota yang lain.

Dalam pasal 1-12 (Kis 1:1--12:25) pusat utama dari penjangkauan gereja adalah Yerusalem. Di situlah Petrus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil. Dalam pasal 13-28 (Kis 13:1--28:31) pusat utama penjangkauan gereja adalah Antiokhia di Siria; di situlah Paulus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil kepada orang yang bukan Yahudi. Kitab Kisah Para Rasul berakhir tiba-tiba dengan Paulus di Roma, sedang menunggu pengadilannya di depan Kaisar. Walaupun hasil pengadilan tertangguh, kitab ini diakhiri dengan nada kemenangan. Paulus masih tertawan, namun ia tetap memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus dengan berani tanpa rintangan (Kis 28:31).

Sembilan ciri utama menandai surat ini.

1. (1) Gereja: kitab ini menyatakan sumber kuasa dan sifat sejati dari misi gereja, bersama beberapa prinsip yang harus menguasai gereja pada setiap angkatan.
2. (2) Roh Kudus: oknum ketiga dari Trinitas disebut secara khusus lima puluh kali; baptisan dalam dan pelayanan Roh Kudus memberikan kuasa ilahi (Kis 1:8), keberanian (Kis 4:31), ketakutan yang kudus akan Allah (Kis 5:3,5,11), kebijaksanaan (Kis 6:3,10), bimbingan (Kis 16:6-10) dan karunia-karunia Roh (Kis 19:6).
3. (3) Amanat gereja mula-mula: Lukas dengan cermat mencatat khotbah-khotbah yang diilhamkan yang disampaikan oleh Petrus, Stefanus, Paulus, Yakobus dan orang lain yang memberikan pengetahuan tentang gereja mula-mula yang tidak terdapat dalam kitab-kitab PB lainnya.
4. (4) Doa: Gereja mula-mula mengabdikan diri kepada doa yang tetap dan sungguh-sungguh; kadang-kadang sepanjang malam sehingga hasilnya luar biasa.
5. (5) Tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mukjizat-mukjizat: penyataan ini menyertai pekabaran Injil di dalam kuasa Roh Kudus.
6. (6) Penganiayaan: pekabaran Injil dengan kuasa terus-menerus membangkitkan pertentangan dan penganiayaan, baik dari pihak agama maupun yang sekular.
7. (7) Urutan Yahudi -- bukan Yahudi: sepanjang kitab ini Injil pertama-tama disampaikan kepada orang Yahudi, baru kepada bangsa-bangsa lainnya.
8. (8) Wanita: keterlibatan wanita disebutkan secara khusus dalam pelaksanaan pelayanan gerejani.
9. (9) Kemenangan: tembok pemisah (nasional, keagamaan, budaya, atau suku) dan pertentangan serta penganiayaan tidak dapat menahan meluasnya Injil.

Prinsip Hermeneutis

Beberapa penafsir memandang kitab Kisah Para Rasul seolah di bawah suatu perjanjian PB yang lain daripada melihatnya sebagai patokan Allah bagi gereja dan kesaksiannya selama seluruh periode yang disebut PB "hari-hari terakhir" (bd. lihat cat. --> "Kis 2:17"\). [atau ref. Kis 2:17] Kisah Para Rasul bukan saja buku sejarah dari gereja mula-mula, melainkan menjadi buku pedoman bagi kehidupan Kristen dan untuk gereja yang dipenuhi Roh. Orang percaya seharusnya mendambakan dan menantikan, sebagai norma atau patokan gereja masa kini, semua unsur pelayanan dan pengalaman gereja PB (kecuali penulisan PB); semuanya ini dapat dicapai apabila gereja bergerak dalam kuasa Roh yang penuh. Tidak ada sesuatu dalam Kisah Para Rasul atau PB yang mengatakan bahwa tanda-tanda, keajaiban-keajaiban, mukjizat-mukjizat, karunia-karunia rohani atau tolok ukur rasuli bagi kehidupan dan pelayanan gereja pada umumnya akan berhenti secara mendadak atau untuk selama-lamanya pada akhir masa para rasul. Kisah Para Rasul mencatat apa yang seharusnya gereja perbuat di dalam setiap generasi selama ia melanjutkan pelayanan Yesus dalam kuasa Pentakosta dari Roh Kudus (lihat cat. --> "Kis 7:44"\). [atau ref. Kis 7:44]

Paulus menceritakan kehidupan dan pertobatannya

Pembelaan Paulus di hadapan Agripa.

26:1 Paulus, di hadapan Agripa, menjelaskan hidupnya sejak dari masa kecil;
26:12 dan bagaimana dengan ajaib dia bertobat, dan dipanggil menjadi rasul.
26:24 Festus menganggap dia gila, yang dijawab dengan sopan.
26:28 Agripa hampir mau menjadi Kristen.
26:31 Seluruh orang yang hadir menyatakan bahwa dia tidak bersalah.

Pembelaan Paulus di hadapan Agripa (26:1-11)
Paulus menceriterakan pertobatan dan panggilannya (26:12-23)
Ajakan kepada Agripa untuk percaya (26:24-32)

Allah, Yesus, Paulus, Agripa, Setan, Festus, Bernike, Kaisar.

Agripa, Allah, bahasa Ibrani, Bait Allah, Bernike, Damsyik, Farisi, Festus, Iblis, Ibrani, Kaisar, Mesias, Musa, Nazaret, Paulus, Saulus, Tuhan, Yahudi, Yerusalem, Yesus, Yudea

Ketika hamba Allah mendapat kesempatan untuk membela dirinya sendiri, adalah baik jika dia bisa berbicara demi Kristus, dan tidak malu akan Injil Kristus di hadapan siapapun. Meskipun jawaban mereka disertai caci-maki dan hinaan, pastilah Allah akan dengan beberapa cara menggunakan kesaksian itu untuk kemuliaan-Nya.

ay. 23. Tiga dasar penting Injil harus terus-menerus ditekankan. 1. Bahwa Yesus Kristus ditentukan untuk menderita dan disalib. 2. Bahwa Dia harus menjadi yang pertama bangkit, membuka jalan bagi kebangkitan orang-orang kudus. 3. Bahwa Dia bangkit untuk menunjukkan terang kepada mereka yang ada di dalam kegelapan, dan oleh kuasa kebangkitan-Nya memberi bukti yang meyakinkan tentang kebenaran ajaran-Nya.

Dalam Kisah Para Rasul pasal 26, Paulus diberi kesempatan untuk membela diri di hadapan Raja Agripa. Paulus menyampaikan kisah hidupnya sebelum dan setelah bertemu dengan Yesus Kristus. Dia menjelaskan bahwa dia dulu adalah seorang Farisi yang menganiaya orang-orang Kristen, tetapi kemudian dia bertobat setelah mengalami penglihatan surgawi di jalan ke Damsyik. Paulus juga menyampaikan bahwa misinya adalah untuk memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi dan bangsa-bangsa lain. Festus, gubernur Romawi, menyebut Paulus gila, tetapi Paulus tetap teguh dalam imannya. Raja Agripa menyimpulkan bahwa Paulus bisa dibebaskan jika dia tidak naik banding kepada Kaisar.

Kitab Kisah Para Rasul adalah bagian dari Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Pasal 26 berisi catatan tentang persidangan Yesus di hadapan Imam Besar dan Sanhedrin sebelum Dia disalibkan.

Latar belakang historis dari pasal ini adalah pada masa itu, Yudea berada di bawah kekuasaan Romawi. Yesus telah mengajar dan melakukan mujizat selama tiga tahun sebelumnya, dan otoritas agama Yahudi merasa terancam oleh pengaruh dan pengikut-Nya.

Dalam konteks budaya, persidangan ini dilakukan menurut hukum Yahudi pada saat itu. Sanhedrin adalah badan pengadilan tertinggi dalam agama Yahudi, yang terdiri dari imam-imam besar, orang-orang tua, dan ahli Taurat.

Secara literatur, pasal ini mencatat peristiwa yang terjadi dalam persidangan tersebut, termasuk kesaksian palsu yang diberikan terhadap Yesus, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada-Nya, dan pengakuan-Nya sebagai Mesias.

Dalam konteks teologis, pasal ini menunjukkan bagaimana Yesus mengalami penghinaan, penolakan, dan pengadilan yang tidak adil sebelum menderita dan mati di atas salib. Hal ini merupakan bagian dari rencana keselamatan Allah untuk menebus dosa umat manusia melalui kematian dan kebangkitan-Nya.

Sebelum pasal 26, terdapat beberapa peristiwa penting seperti Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk mempersiapkan Paskah, perjamuan terakhir Yesus dengan murid-murid-Nya, pengkhianatan Yudas Iskariot, dan doa Yesus di Taman Getsemani.

Dengan latar belakang ini, kita dapat memahami bahwa pasal 26 dari Kitab Kisah Para Rasul menggambarkan persidangan dan penghinaan yang dialami Yesus sebelum Dia disalibkan, serta mengarahkan kita pada pemahaman tentang rencana keselamatan Allah melalui kematian dan kebangkitan-Nya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kisah Para Rasul pasal 26:

1. Paulus membela diri di hadapan Raja Agripa (ayat 1-3)
- Paulus diberi kesempatan untuk membela diri di hadapan Raja Agripa (ayat 1)
- Paulus menyatakan pembelaannya dan menganggap dirinya beruntung dapat berbicara di hadapan Raja Agripa (ayat 2-3)

2. Paulus menjelaskan kehidupan dan keyakinannya sebelum bertobat (ayat 4-11)
- Paulus menjelaskan bahwa sebelum bertobat, ia hidup sebagai orang Farisi yang taat (ayat 4-5)
- Paulus mengaku telah menganiaya orang-orang Kristen dan melakukan tindakan yang menentang nama Yesus (ayat 9-11)

3. Pengalaman pertobatan Paulus di jalan ke Damsyik (ayat 12-18)
- Paulus menceritakan pengalaman pertobatannya di jalan ke Damsyik, di mana ia melihat cahaya terang dan mendengar suara Tuhan (ayat 13-15)
- Tuhan menugaskan Paulus sebagai pelayan dan saksi-Nya untuk membuka mata orang-orang dari kegelapan kepada terang (ayat 16-18)

4. Paulus memberitakan Injil dan mengalami penindasan (ayat 19-23)
- Paulus memberitakan Injil dan mengajak orang untuk bertobat dan berbalik kepada Allah (ayat 20)
- Orang-orang Yahudi menangkap Paulus dan berusaha membunuhnya karena pemberitaannya (ayat 21-23)

5. Paulus menyampaikan nubuat tentang Kristus (ayat 22-23)
- Paulus menyampaikan bahwa Kristus harus menderita dan menjadi yang pertama bangkit dari antara orang mati (ayat 22-23)

6. Paulus mempertahankan kebenaran dan kata-katanya (ayat 24-26)
- Festus menyatakan bahwa pengetahuan Paulus membuatnya terlihat tidak waras, tetapi Paulus menyatakan bahwa ia menyampaikan kebenaran dan kata-kata yang masuk akal (ayat 24-25)
- Paulus berharap agar semua orang yang mendengarkannya dapat menjadi seperti dirinya, kecuali dalam hal mengenakan rantai (ayat 29)

7. Agripa dan Bernike menyatakan bahwa Paulus tidak pantas dihukum mati atau dipenjara (ayat 30-32)
- Agripa dan Bernike menyatakan bahwa Paulus tidak melakukan apa pun yang pantas mendapatkan hukuman mati atau penjara (ayat 31)
- Agripa menyatakan bahwa Paulus bisa dibebaskan jika tidak naik banding kepada Kaisar (ayat 32)

Orang-orang yang tercantum dalam pasal tersebut:
- Agripa: Raja yang mendengarkan pembelaan Paulus.
- Paulus: Tokoh utama dalam cerita ini, yang memberikan pembelaannya di hadapan Agripa.
- Orang-orang Yahudi: Orang-orang yang menuduh Paulus dan menangkapnya.
- Imam-imam kepala: Orang-orang yang memberikan wewenang kepada Paulus untuk memasukkan orang-orang kudus ke dalam penjara dan menyetujui hukuman mati terhadap mereka.
- Yesus: Tuhan yang menampakkan diri kepada Paulus dalam penglihatan surgawi.

Lokasi yang tercantum dalam pasal tersebut:
- Yerusalem: Tempat di mana Paulus hidup dan melakukan banyak tindakan yang menentang nama Yesus.
- Damsyik: Tempat di mana Paulus sedang dalam perjalanan sebelum penglihatan surgawi terjadi.
- Bait Allah: Tempat di mana orang-orang Yahudi menangkap Paulus dan berusaha membunuhnya.
- Seluruh wilayah Yudea: Wilayah di mana Paulus memberitakan pertobatan kepada orang-orang.Penjelasan singkat:
- Agripa adalah raja yang mendengarkan pembelaan Paulus.
- Paulus adalah tokoh utama dalam cerita ini, yang memberikan pembelaannya di hadapan Agripa.
- Orang-orang Yahudi menuduh Paulus dan menangkapnya.
- Imam-imam kepala memberikan wewenang kepada Paulus untuk memasukkan orang-orang kudus ke dalam penjara dan menyetujui hukuman mati terhadap mereka.
- Yesus adalah Tuhan yang menampakkan diri kepada Paulus dalam penglihatan surgawi.
- Yerusalem adalah tempat di mana Paulus hidup dan melakukan banyak tindakan yang menentang nama Yesus.
- Damsyik adalah tempat di mana Paulus sedang dalam perjalanan sebelum penglihatan surgawi terjadi.
- Bait Allah adalah tempat di mana orang-orang Yahudi menangkap Paulus dan berusaha membunuhnya.
- Seluruh wilayah Yudea adalah wilayah di mana Paulus memberitakan pertobatan kepada orang-orang.

Kata kunci dalam Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 26 adalah sebagai berikut:

1. Agripa: Raja Agripa adalah seorang penguasa yang mendengarkan pembelaan Paulus.
2. Paulus: Tokoh utama dalam pasal ini, yang memberikan pembelaannya di hadapan Agripa.
3. Pembelaan: Paulus menyampaikan pembelaannya terhadap tuduhan yang diajukan oleh orang-orang Yahudi.
4. Yahudi: Orang-orang yang menuduh Paulus dan menjadi lawan dalam pembelaannya.
5. Farisi: Paulus mengklaim bahwa dia hidup sebagai orang Farisi sebelum bertobat.
6. Yesus: Paulus menceritakan pengalaman pertemuannya dengan Yesus di jalan ke Damsyik.
7. Pertobatan: Paulus mengajak orang-orang untuk bertobat dan berbalik kepada Allah.
8. Kristus: Paulus menyampaikan bahwa Kristus harus menderita dan memberitakan terang.
9. Festus: Gubernur yang mendengarkan pembelaan Paulus dan menyebutnya gila.
10. Kaisar: Agripa menyatakan bahwa Paulus bisa dibebaskan jika tidak naik banding kepada Kaisar.

Ini adalah kata kunci utama dalam pasal 26 yang mencakup tokoh-tokoh, peristiwa, dan konsep teologis yang dibahas dalam pasal ini.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait dengan Kisah Para Rasul Pasal 26:

1. Bagaimana Paulus menggunakan kesempatan ini untuk membela dirinya di hadapan Raja Agripa? Apa yang dia tekankan dalam pembelaannya?
2. Mengapa Paulus menganggap dirinya beruntung dapat membela dirinya di hadapan Raja Agripa? Apa yang dia harapkan dari Raja Agripa?
3. Apa yang membuat Paulus dituduh oleh orang-orang Yahudi? Bagaimana dia menjelaskan tindakannya terhadap orang-orang Kristen?
4. Bagaimana pengalaman pertobatan Paulus di jalan ke Damsyik mempengaruhi hidup dan pelayanannya? Apa yang dia sampaikan kepada orang-orang dalam pembelaannya?
5. Bagaimana reaksi Festus terhadap pembelaan Paulus? Mengapa dia menganggap Paulus gila?
6. Bagaimana reaksi Raja Agripa terhadap pembelaan Paulus? Mengapa dia merasa tergugah oleh perkataan Paulus?
7. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap dan tindakan Paulus dalam situasi ini? Bagaimana kita dapat mengaplikasikan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan kita sehari-hari?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda untuk lebih memahami dan merenungkan isi dari Kisah Para Rasul Pasal 26.

Dari pasal 26 Kitab Kisah Para Rasul, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup:

1. Berani bersaksi tentang iman: Paulus dengan berani menyampaikan kesaksian tentang pengalaman pertobatannya kepada Raja Agripa dan orang-orang yang hadir. Kita juga dipanggil untuk berani bersaksi tentang iman kita kepada orang lain.

2. Menjalani hidup yang konsisten dengan iman: Paulus menyatakan bahwa hidupnya sebelum dan setelah bertobat konsisten dengan ajaran agama Yahudi. Hal ini mengingatkan kita untuk hidup konsisten dengan iman kita, sehingga orang lain dapat melihat kesaksian hidup kita.

3. Pertobatan dan perbuatan yang sesuai: Paulus menekankan pentingnya pertobatan dan melakukan perbuatan yang sesuai dengan pertobatan tersebut. Kita juga dipanggil untuk bertobat dan hidup sesuai dengan ajaran Tuhan.

4. Mengharapkan pertolongan dari Allah: Paulus menyatakan bahwa ia telah menerima pertolongan dari Allah dalam hidupnya. Hal ini mengingatkan kita untuk selalu mengharapkan pertolongan dan pimpinan Allah dalam setiap aspek kehidupan kita.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Memohon keberanian untuk bersaksi tentang iman kita kepada orang lain.

2. Memohon kemampuan untuk hidup konsisten dengan ajaran iman kita.

3. Memohon pertobatan dan kemampuan untuk melakukan perbuatan yang sesuai dengan pertobatan tersebut.

4. Memohon pertolongan dan pimpinan Allah dalam hidup kita.

Contoh doa: "Tuhan, kami bersyukur atas kesaksian hidup Paulus dalam pasal 26 Kitab Kisah Para Rasul. Kami memohon keberanian untuk bersaksi tentang iman kami kepada orang lain. Bantu kami hidup konsisten dengan ajaran iman kami, dan pertobatan kami menjadi nyata dalam perbuatan kami sehari-hari. Kami juga memohon pertolongan dan pimpinan-Mu dalam hidup kami. Amin."

Berikut adalah hasil analisis menggunakan 5W+1H dari Kisah Para Rasul Pasal 26 :

1. What (Apa):
- Paulus memberikan pembelaannya di hadapan Raja Agripa.
- Paulus menjelaskan bahwa dia hidup sebagai orang Farisi dan hidup sesuai dengan ajaran agama Yahudi.
- Paulus dituduh oleh orang-orang Yahudi karena pengharapannya akan janji Allah kepada nenek moyang mereka.
- Paulus menjelaskan pengalaman pertemuannya dengan Yesus di jalan ke Damsyik.

2. Who (Siapa):
- Paulus, seorang rasul dan penginjil Kristen.
- Raja Agripa, seorang penguasa yang mengepalai wilayah Yudea.

3. Where (Dimana):
- Pembelaan Paulus terjadi di hadapan Raja Agripa di Yerusalem.

4. When (Kapan):
- Tidak disebutkan secara spesifik dalam teks, tetapi pembelaan ini terjadi setelah Paulus ditangkap dan sebelum dia dikirim ke Roma.

5. Why (Mengapa):
- Paulus memberikan pembelaannya untuk menjelaskan keyakinannya dan pengalaman pertemuannya dengan Yesus.
- Paulus ingin menyampaikan pesan pertobatan kepada orang-orang yang mendengarkan.

6. How (Bagaimana):
- Paulus merentangkan tangannya dan menyatakan pembelaannya di hadapan Raja Agripa.
- Paulus menjelaskan pengalaman pertemuannya dengan Yesus di jalan ke Damsyik.
- Paulus menggunakan bahasa Ibrani dalam percakapannya dengan Yesus.
- Paulus menyampaikan pesan pertobatan kepada orang-orang yang mendengarkan.

Saya harap analisis ini dapat membantu Anda dalam memahami isi dari Kisah Para Rasul pasal 26. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya.