Pada Pasal 32 Kitab Bilangan, bani Ruben dan bani Gad, yang memiliki banyak ternak, meminta kepada Musa agar diberikan tanah Yaezer dan Gilead sebagai milik mereka, tanpa harus menyeberang ke seberang sungai Yordan. Musa menanggapi permintaan mereka dengan mengingatkan bahwa tindakan mereka dapat membuat hati orang Israel enggan untuk memasuki tanah yang dijanjikan Tuhan. Ia menekankan pentingnya partisipasi mereka dalam peperangan untuk membantu saudara-saudara mereka sebelum mereka dapat menetap di tanah yang mereka inginkan.

Setelah berdiskusi, bani Gad dan bani Ruben setuju untuk mempersenjatai diri dan berperang di depan orang Israel hingga tanah Kanaan ditaklukkan. Musa kemudian memberikan izin kepada mereka untuk menetap di tanah yang diminta, asalkan mereka memenuhi janji untuk berperang. Mereka membangun kota-kota dan tempat kandang untuk ternak mereka, dan beberapa keturunan Manasye juga merebut tanah di Gilead. Dengan demikian, mereka mendapatkan tanah yang dijanjikan sambil tetap berkomitmen untuk mendukung perjuangan bangsa Israel.

Berikut adalah latar belakang dari Pasal 32 Kitab Bilangan dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologis, serta ringkasan dari ayat-ayat sebelumnya.

Latar Belakang Pasal 32 Kitab Bilangan

1. Konteks Historis:

   • Kitab Bilangan ditulis dalam konteks perjalanan bangsa Israel di padang gurun setelah keluar dari Mesir. Mereka sedang bersiap untuk memasuki Tanah Perjanjian.
   • Pasal 32 terjadi setelah kemenangan atas Sihon dan Og, raja-raja Amori dan Basan, yang menunjukkan bahwa Israel telah mendapatkan kekuatan militer dan wilayah baru.

2. Konteks Budaya:

   • Suku Ruben dan Gad, serta setengah suku Manasye, meminta untuk menetap di tanah yang telah ditaklukkan di sebelah timur Sungai Yordan. Permintaan ini mencerminkan budaya agraris mereka yang lebih memilih tanah subur untuk ternak.
   • Permintaan ini juga menunjukkan dinamika sosial dan politik di antara suku-suku Israel, di mana kepentingan individu suku dapat bertentangan dengan tujuan kolektif bangsa.

3. Konteks Literatur:

   • Pasal ini merupakan bagian dari narasi yang lebih besar mengenai perjalanan dan penaklukan Israel. Ini juga berfungsi sebagai pengingat akan tanggung jawab yang harus diemban oleh setiap suku dalam konteks perjanjian dengan Tuhan.
   • Dalam konteks literatur, Bilangan 32 berfungsi untuk menunjukkan bagaimana keputusan individu dapat mempengaruhi komunitas secara keseluruhan.

4. Konteks Teologis:

   • Teologis, pasal ini menyoroti pentingnya komitmen terhadap perjanjian dengan Tuhan. Meskipun suku-suku ini ingin menetap di luar Tanah Perjanjian, mereka harus tetap berpartisipasi dalam pertempuran untuk membantu saudara-saudara mereka.
   • Ini juga menunjukkan bahwa Tuhan menginginkan kesatuan dan kerjasama di antara umat-Nya, serta tanggung jawab bersama dalam menjalankan perintah-Nya.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum Bilangan 32, dalam ayat-ayat sebelumnya (Bilangan 31), Israel telah mengalami kemenangan melawan Midian, dan mereka sedang dalam proses membagi tanah yang telah ditaklukkan. Dalam konteks ini, suku Ruben dan Gad melihat kesempatan untuk meminta tanah yang subur di sebelah timur Yordan, yang mereka anggap lebih cocok untuk ternak mereka. Permintaan ini menimbulkan kekhawatiran tentang komitmen mereka terhadap perjuangan bersama bangsa Israel.

Dengan memahami latar belakang ini, pembaca dapat lebih menghargai dinamika yang terjadi dalam Bilangan 32 dan implikasi dari keputusan yang diambil oleh suku-suku tersebut.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Bilangan pasal 32 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Permintaan Bani Gad dan Bani Ruben
  Bani Gad dan Bani Ruben meminta kepada Musa untuk diberikan tanah di sebelah timur Sungai Yordan karena tanah tersebut cocok untuk peternakan. (Bilangan 32:1-5)

• Peringatan Musa
  Musa memperingatkan mereka tentang bahaya yang ditimbulkan jika mereka tidak ikut berperang bersama saudara-saudara mereka, mengingat sejarah ketidaktaatan bangsa Israel sebelumnya. (Bilangan 32:6-15)

• Janji untuk Berperang
  Bani Gad dan Bani Ruben berjanji untuk mempersenjatai diri dan berperang di depan orang Israel sampai negeri yang dijanjikan Tuhan ditaklukkan. (Bilangan 32:16-19)

• Persetujuan Musa
  Musa setuju dengan syarat bahwa mereka harus memenuhi janji mereka untuk berperang sebelum kembali ke tanah mereka. (Bilangan 32:20-24)

• Pembagian Tanah
  Musa memberikan tanah Sihon dan Og kepada Bani Gad, Bani Ruben, dan setengah suku Manasye sebagai milik mereka setelah mereka berperang. (Bilangan 32:25-33)

• Pembangunan Kota
  Bani Gad dan Bani Ruben membangun kota-kota dan tempat-tempat untuk ternak mereka di tanah yang telah diberikan. (Bilangan 32:34-36)

• Penaklukan oleh Bani Manasye
  Bani Makhir bin Manasye merebut Gilead dan menamainya, menunjukkan keberanian dan tindakan mereka dalam menguasai tanah. (Bilangan 32:39-41)

Topik-topik ini mencerminkan dinamika antara kepemimpinan, tanggung jawab, dan komitmen dalam konteks perjanjian Tuhan dengan bangsa Israel.

Nama Orang

• Musa: Pemimpin umat Israel yang berbicara dengan bani Gad dan bani Ruben.
• Eleazar: Imam yang disebutkan dalam konteks perintah Musa.
• Yosua bin Nun: Pemimpin Israel yang juga disebut dalam konteks perintah Musa.
• Kaleb bin Yefune: Salah satu dari dua orang yang setia kepada Tuhan dan tidak mati di padang gurun.
• Yosua bin Nun: Pemimpin yang setia kepada Tuhan.
• Makhir bin Manasye: Anggota suku Manasye yang merebut Gilead.
• Yair: Anak Makhir yang merebut dusun-dusun dan menamainya.
• Nobah: Orang yang merebut Kenat dan menamainya.

Nama Lokasi

• Yaezer: Tanah yang dianggap baik untuk peternakan oleh bani Gad dan bani Ruben.
• Gilead: Wilayah yang menjadi tempat permohonan bani Gad dan bani Ruben.
• Atarot: Salah satu kota yang disebutkan oleh bani Gad dan bani Ruben.
• Dibon: Kota yang disebutkan oleh bani Gad dan bani Ruben.
• Nimra: Kota yang disebutkan oleh bani Gad dan bani Ruben.
• Hesybon: Kota yang dibangun oleh bani Ruben.
• Eleale: Kota yang dibangun oleh bani Ruben.
• Sebam: Kota yang disebutkan oleh bani Gad dan bani Ruben.
• Nebo: Kota yang dibangun oleh bani Ruben.
• Beon: Kota yang disebutkan oleh bani Gad dan bani Ruben.
• Sihon: Raja orang Amori yang kerajaannya diberikan kepada bani Gad dan bani Ruben.
• Og: Raja Basan yang kerajaannya juga diberikan kepada bani Gad dan bani Ruben.
• Hawot-Yair: Nama yang diberikan oleh Yair untuk dusun-dusun yang direbutnya.
• Kenat: Kota yang direbut oleh Nobah.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab Bilangan pasal 32:

1. Bani Ruben dan Bani Gad

   • Dua suku Israel yang memiliki banyak ternak dan meminta tanah untuk peternakan.

2. Tanah Yaezer dan Gilead

   • Tempat yang dianggap baik untuk peternakan oleh Bani Ruben dan Bani Gad.

3. Permohonan kepada Musa

   • Bani Ruben dan Bani Gad meminta agar tanah tersebut diberikan kepada mereka sebagai milik.

4. Perang dan Tanggung Jawab

   • Musa mengingatkan mereka tentang tanggung jawab untuk berperang bersama saudara-saudara mereka sebelum menetap.

5. Murka Tuhan

   • Mengingatkan bahwa ketidaktaatan sebelumnya menyebabkan murka Tuhan dan pengembaraan di padang gurun.

6. Kewajiban Berperang

   • Bani Ruben dan Bani Gad berjanji untuk berperang terlebih dahulu sebelum menetap di tanah yang mereka inginkan.

7. Perintah Musa

   • Musa memberikan instruksi kepada pemimpin Israel mengenai pembagian tanah setelah perang.

8. Pembangunan Kota

   • Bani Gad dan Bani Ruben membangun kota-kota dan kandang untuk ternak mereka di tanah yang mereka pilih.

9. Perebutan Gilead

   • Bani Makhir bin Manasye merebut Gilead dan menetap di sana, menunjukkan ekspansi dan penguasaan tanah.

10. Penamaan Kota

    • Proses penamaan kota-kota baru yang dibangun oleh Bani Gad dan Bani Ruben, menandakan kepemilikan dan identitas.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dari pasal ini, yaitu permohonan, tanggung jawab, dan pembagian tanah di antara suku-suku Israel.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Kitab Bilangan pasal 32:

Pertanyaan Refleksi

1. Motivasi dan Keputusan: Apa yang mendorong bani Gad dan bani Ruben untuk meminta tanah di sebelah timur sungai Yordan? Apakah keputusan mereka mencerminkan iman atau ketidakpercayaan terhadap janji Tuhan?

2. Tanggung Jawab Bersama: Bagaimana tanggung jawab bersama dalam komunitas terlihat dalam permintaan bani Gad dan bani Ruben? Apa yang bisa kita pelajari tentang pentingnya berkontribusi dalam perjuangan bersama?

3. Peringatan dari Sejarah: Musa mengingatkan bani Gad dan bani Ruben tentang kesalahan bapa-bapa mereka yang membuat orang Israel enggan masuk ke tanah perjanjian. Apa pelajaran yang bisa kita ambil dari sejarah ini dalam konteks kehidupan kita saat ini?

4. Kepemimpinan dan Ketaatan: Bagaimana sikap Musa sebagai pemimpin dalam menghadapi permintaan bani Gad dan bani Ruben? Apa yang bisa kita pelajari tentang kepemimpinan yang baik dan ketaatan kepada Tuhan?

5. Komitmen dan Pengorbanan: Bani Gad dan bani Ruben berjanji untuk berperang sebelum kembali ke tanah mereka. Apa arti komitmen dan pengorbanan dalam iman Kristen kita saat ini?

Pertanyaan Diskusi

1. Persepsi Tanah yang Baik: Mengapa bani Gad dan bani Ruben menganggap tanah Yaezer dan Gilead sebagai tempat yang baik untuk peternakan? Apa yang bisa kita pelajari tentang bagaimana kita menilai "tanah" atau "berkat" dalam hidup kita?

2. Dampak Keputusan Individu: Bagaimana keputusan individu dalam komunitas dapat mempengaruhi keseluruhan kelompok? Apakah ada contoh dalam kehidupan kita di mana keputusan satu orang berdampak pada banyak orang?

3. Peran Anak-anak dalam Komunitas: Bani Gad dan bani Ruben menyatakan bahwa mereka akan membangun kota untuk anak-anak mereka. Apa pentingnya memikirkan generasi mendatang dalam keputusan yang kita buat hari ini?

4. Perjuangan Bersama: Dalam konteks gereja atau komunitas Kristen, bagaimana kita bisa memastikan bahwa kita semua berjuang bersama untuk tujuan yang sama? Apa tantangan yang mungkin kita hadapi?

5. Janji dan Ketaatan: Apa yang bisa kita pelajari tentang pentingnya menepati janji kita kepada Tuhan dan sesama? Bagaimana kita bisa lebih baik dalam memenuhi komitmen kita dalam iman?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam makna dan aplikasi dari Kitab Bilangan pasal 32 dalam kehidupan sehari-hari!

Pasal 32 dari Kitab Bilangan memberikan banyak pelajaran berharga yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita pelajari dan terapkan, serta doa yang relevan.

Pelajaran dari Bilangan 32

1. Pentingnya Komitmen dan Tanggung Jawab:

   • Bani Gad dan Bani Ruben ingin menetap di tanah yang baik untuk peternakan, tetapi mereka juga menyadari tanggung jawab mereka untuk berperang bersama saudara-saudara mereka. Ini mengajarkan kita pentingnya komitmen terhadap tanggung jawab kita, baik dalam keluarga, pekerjaan, maupun komunitas.

2. Menghindari Kesalahan Generasi Sebelumnya:

   • Musa mengingatkan mereka tentang kesalahan generasi sebelumnya yang tidak percaya dan tidak mau masuk ke tanah yang dijanjikan. Ini mengingatkan kita untuk belajar dari kesalahan orang lain dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.

3. Kepemimpinan yang Bijaksana:

   • Musa menunjukkan kepemimpinan yang bijaksana dengan mendengarkan permohonan Bani Gad dan Bani Ruben, tetapi juga menekankan pentingnya tindakan yang benar. Ini mengajarkan kita untuk menjadi pemimpin yang bijaksana, mendengarkan, tetapi juga menegakkan prinsip.

4. Keseimbangan antara Kebutuhan Pribadi dan Kewajiban Bersama:

   • Bani Gad dan Bani Ruben harus menemukan keseimbangan antara kebutuhan pribadi mereka dan kewajiban mereka terhadap komunitas. Ini mengajarkan kita untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga mempertimbangkan orang lain dalam keputusan kita.

5. Pentingnya Persetujuan dan Kesepakatan:

   • Musa meminta persetujuan dari para pemimpin lainnya sebelum memberikan tanah kepada Bani Gad dan Bani Ruben. Ini menunjukkan pentingnya kesepakatan dalam pengambilan keputusan, terutama yang berdampak pada banyak orang.

Doa Terkait Bilangan 32

1. Doa untuk Komitmen dan Tanggung Jawab: "Tuhan, ajar aku untuk selalu bertanggung jawab atas setiap keputusan yang aku buat. Bantu aku untuk tidak hanya memikirkan kepentingan diriku sendiri, tetapi juga untuk memperhatikan tanggung jawabku terhadap orang lain. Amin."

2. Doa untuk Kebijaksanaan dalam Memimpin: "Ya Tuhan, berikanlah aku kebijaksanaan dalam setiap langkah yang aku ambil. Bantu aku untuk menjadi pemimpin yang bijaksana, yang mendengarkan dan menegakkan kebenaran. Amin."

3. Doa untuk Belajar dari Kesalahan: "Tuhan, ajar aku untuk belajar dari kesalahan masa lalu, baik milikku maupun orang lain. Bantu aku untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dan untuk selalu berjalan dalam jalan-Mu. Amin."

4. Doa untuk Keseimbangan dalam Hidup: "Tuhan, bantu aku menemukan keseimbangan antara kebutuhan pribadiku dan kewajiban terhadap orang lain. Ajar aku untuk selalu mengutamakan kepentingan bersama dalam setiap keputusan yang aku buat. Amin."

5. Doa untuk Persatuan dan Kesepakatan: "Ya Tuhan, ajar kami untuk selalu berkomunikasi dan bersepakat dalam setiap keputusan yang kami ambil sebagai komunitas. Bantu kami untuk saling mendukung dan menghormati satu sama lain. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik dan lebih dekat kepada Tuhan.

Berikut adalah analisis Pasal 32 dari Kitab Bilangan menggunakan model 5W+2H:

1. What (Apa)

• Isi Pasal: Pasal ini menceritakan tentang permohonan bani Ruben dan bani Gad kepada Musa untuk diberikan tanah di sebelah timur sungai Yordan sebagai milik mereka, karena tanah tersebut baik untuk peternakan. Musa awalnya menolak permohonan mereka karena khawatir mereka akan membuat orang Israel enggan menyeberang ke tanah yang dijanjikan Tuhan. Namun, setelah mereka berjanji untuk berperang di depan orang Israel, Musa setuju.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • Bani Ruben dan Bani Gad: Dua suku yang memiliki banyak ternak dan meminta tanah untuk peternakan.
  • Musa: Pemimpin Israel yang memberikan keputusan terkait permohonan mereka.
  • Imam Eleazar dan Yosua bin Nun: Tokoh yang terlibat dalam pengaturan tanah setelah pertempuran.

3. Where (Di mana)

• Lokasi:
  • Tanah Yaezer dan Gilead: Tempat yang dilihat oleh bani Ruben dan bani Gad sebagai baik untuk peternakan.
  • Sungai Yordan: Batas yang mereka sebutkan dalam permohonan mereka.
  • Tanah Kanaan: Tanah yang dijanjikan Tuhan kepada umat Israel.

4. When (Kapan)

• Waktu:
  • Pasal ini terjadi setelah umat Israel keluar dari Mesir dan dalam perjalanan menuju tanah Kanaan, sebelum mereka menyeberangi sungai Yordan.

5. Why (Mengapa)

• Alasan Permohonan:
  • Bani Ruben dan bani Gad melihat tanah di sebelah timur Yordan sebagai tempat yang baik untuk peternakan karena banyaknya ternak yang mereka miliki.
  • Mereka ingin menetap di sana agar tidak perlu menyeberang ke tanah Kanaan.

6. How (Bagaimana)

• Proses Permohonan:
  • Bani Ruben dan bani Gad mengajukan permohonan mereka kepada Musa dan para pemimpin.
  • Musa menanggapi dengan mengingatkan mereka tentang konsekuensi dari tindakan bapa-bapa mereka yang membuat orang Israel enggan masuk ke tanah yang dijanjikan.
  • Setelah berjanji untuk berperang di depan orang Israel, Musa memberikan izin kepada mereka untuk menetap di tanah yang diminta.

7. How Much (Seberapa Banyak)

• Jumlah dan Luas Tanah:
  • Bani Gad dan bani Ruben diberikan tanah yang luas, termasuk kerajaan Sihon dan Og, serta kota-kota yang mereka bangun di daerah tersebut.

Analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang isi Pasal 32 dari Kitab Bilangan, serta konteks dan implikasi dari tindakan bani Ruben dan bani Gad. Semoga ini membantu dalam pemahaman yang lebih dalam tentang Alkitab!

Dalam pasal 32 Kitab Bilangan, suku Ruben dan Gad meminta kepada Musa untuk mendapatkan tanah Yaezer dan Gilead sebagai tempat pemukiman mereka yang sangat cocok untuk peternakan. Musa mengingatkan mereka tentang kesalahan yang dilakukan oleh bapa-bapa mereka yang membuat orang Israel takut untuk memasuki tanah yang telah Tuhan berikan kepada mereka. Suku Ruben dan Gad berjanji untuk berperang bersama umat Israel sampai semua musuh diusir, tetapi mereka ingin tinggal di tanah di seberang Sungai Yordan. Musa menyetujui permintaan mereka dan memberikan tanah Gilead kepada suku Ruben, suku Gad, dan setengah suku Manasye. Suku-suku ini membangun kota-kota berbenteng dan kandang-kandang untuk hewan ternak mereka. Keluarga Makhir dan Yair juga menguasai beberapa wilayah dan mengganti nama tempat-tempat tersebut.

Kitab Bilangan adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang terdiri dari 36 pasal. Pasal 32 berbicara tentang suku Ruben, suku Gad, dan separuh suku Manasye yang meminta tanah di sebelah timur sungai Yordan sebagai pusat pemukiman mereka, bukan di tanah Kanaan yang dijanjikan.

Latar belakang historisnya adalah ketika bangsa Israel berada di padang gurun setelah keluar dari perbudakan di Mesir. Mereka sedang dalam perjalanan menuju tanah Kanaan yang dijanjikan oleh Allah kepada leluhur mereka, Abraham. Pada saat itu, mereka berada di sebelah timur sungai Yordan.

Latar belakang budayanya adalah suku Ruben, suku Gad, dan separuh suku Manasye adalah suku-suku yang memiliki banyak ternak. Mereka melihat bahwa tanah di sebelah timur sungai Yordan sangat cocok untuk beternak dan mereka ingin menetap di sana.

Latar belakang literatur dan teologisnya adalah pasal-pasal sebelumnya dalam Kitab Bilangan mengisahkan tentang perjalanan bangsa Israel di padang gurun, termasuk pertempuran melawan bangsa-bangsa di sekitar mereka. Pasal 32 sendiri merupakan kelanjutan dari perjanjian yang dibuat oleh Musa dengan suku-suku tersebut.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama dalam pasal 31, Musa telah memimpin bangsa Israel dalam pertempuran melawan bangsa Midian. Setelah kemenangan itu, suku Ruben, suku Gad, dan separuh suku Manasye datang kepada Musa dan meminta tanah di sebelah timur sungai Yordan sebagai pusat pemukiman mereka.

Dalam konteks historis, permintaan ini menunjukkan bahwa suku-suku tersebut lebih tertarik pada kekayaan dan kenyamanan daripada memenuhi janji Allah untuk memasuki dan menduduki tanah Kanaan yang dijanjikan.

Dalam konteks teologis, permintaan ini menunjukkan kurangnya kepercayaan dan ketidakpatuhan mereka terhadap Allah. Allah telah memberikan janji dan perintah kepada bangsa Israel untuk memasuki tanah Kanaan, tetapi suku-suku ini ingin menetap di luar tanah yang dijanjikan.

Musa kemudian menegur suku-suku tersebut dan mengingatkan mereka tentang konsekuensi yang akan mereka hadapi jika mereka tidak memenuhi janji Allah. Akhirnya, suku Ruben, suku Gad, dan separuh suku Manasye setuju untuk ikut serta dalam pertempuran untuk merebut tanah Kanaan sebelum mereka menetap di sebelah timur sungai Yordan.

Dengan demikian, latar belakang historis, budaya, literatur, dan teologis dari pasal 32 Kitab Bilangan adalah penting untuk memahami konteks dan makna dari permintaan suku Ruben, suku Gad, dan separuh suku Manasye serta tanggapan Musa terhadap permintaan tersebut.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Bilangan pasal 32:

1. Suku Ruben dan Gad meminta tanah di seberang Sungai Yordan (Bilangan 32:1-5)
2. Musa mengingatkan mereka tentang perbuatan bapa-bapa mereka (Bilangan 32:6-15)
3. Ancaman hukuman jika mereka tidak mengikuti Tuhan (Bilangan 32:16-19)
4. Suku Ruben dan Gad setuju untuk berperang bersama umat Israel (Bilangan 32:20-27)
5. Musa memberikan tanah Gilead kepada suku Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye (Bilangan 32:28-33)
6. Pembangunan kota-kota dan kandang-kandang oleh suku Ruben dan Gad (Bilangan 32:34-38)
7. Keluarga Makhir mendapatkan Gilead (Bilangan 32:39-42)
8. Yair mengalahkan desa-desa dan mengganti namanya (Bilangan 32:40-42)

Ini adalah beberapa topik penting yang dapat ditemukan dalam Kitab Bilangan pasal 32.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Suku Ruben
- Suku Gad
- Musa
- Imam Eleazar
- Para pemimpin umat
- Kaleb, anak Yefune, orang Kenas
- Yosua, anak Nun
- Bapa-bapamu (merujuk pada generasi sebelumnya)
- Suku Manasye, anak Yusuf
- Sihon, raja Amori
- Og, raja Basan
- Kelompok keluarga Makhir, anak Manasye
- Yair, anak Manasye
- Nobah

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Tanah Yaezer
- Tanah Gilead
- Atarot
- Dibon
- Nimra
- Hesybon
- Eleale
- Sebam
- Nebo
- Beon
- Sungai Yordan
- Kadesh-Barnea
- Lembah Eskol
- Padang gurun
- Kota-kota Gilead
- Kota Dibon
- Aroer
- Atarot-Sofan
- Yogbeha
- Bet-Nimra
- Bet-Haran
- Hesybon
- Kiryataim
- Baal-Meon
- Sibma
- Gilead
- Hawot-Yair
- Kenat
- Nobah

Kata kunci dalam Kitab Bilangan pasal 32 adalah:

1. Suku Ruben dan Gad memiliki hewan ternak yang banyak (ayat :1" context="true">1)
2. Tanah Yaezer dan Gilead cocok untuk peternakan (ayat :1" context="true">1)
3. Suku Ruben dan Gad ingin mendapatkan tanah itu sebagai milik mereka (ayat :4" context="true">4)
4. Musa mengingatkan mereka tentang perbuatan bapa-bapa mereka yang membuat orang Israel takut untuk menyeberang ke tanah yang Tuhan berikan (ayat :6-15" context="true">6-15)
5. Suku Ruben dan Gad berjanji untuk membantu umat Israel menaklukkan tanah Kanaan sebelum kembali ke tanah mereka (ayat :16-19" context="true">16-19)
6. Musa memberikan perintah kepada mereka dan menetapkan bagian tanah untuk suku Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye (ayat :20-33" context="true">20-33)
7. Suku Gad dan Ruben membangun kota-kota dan kandang-kandang untuk hewan ternak mereka (ayat :34-38" context="true">34-38)
8. Keluarga Makhir, anak Manasye, mendapatkan tanah di Gilead (ayat :39-40" context="true">39-40)
9. Yair, anak Manasye, merebut desa-desa dan mengganti namanya (ayat :41-42" context="true">41-42)
10. Nobah merebut Kenat dan memberikan nama tempat itu sesuai namanya (ayat :42" context="true">42)