Statistik	36 pasal, 1288 ayat, 32.902 atau 32.092 kata
Penulis	Musa
Tema	Pengembaraan di Padang Gurun; Ditebus, diselamatkan untuk melayani hati-hati yang tidak percaya.
Waktu	+ 1405 SM
Tempat	Gunung Sinai, Kadesh, Padang belantara, Moab, Trans-Jordan*
Kata Kunci	Persinggahan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari

Judul kitab ini muncul pertama kali dalam naskah versi Yunani dan Latin dan diambil dari dua sensus kaum pria Israel yang dicatat dalam kitab ini (pasal 1, 26; Bil 1:1-54 dan Bil 26:1-65). Akan tetapi, sebagian besar kitab ini mengisahkan pengalaman-pengalaman Israel selama mengembara "di padang gurun"; oleh karena itu di dalam Alkitab PL berbahasa Ibrani kitab ini dikenal dengan nama "Di Padang Gurun."

Secara kronologis, Bilangan merupakan sambungan sejarah yang dicatat di kitab Keluaran. Setelah tinggal di Gunung Sinai selama sekitar satu tahun -- ketika itu Allah menetapkan perjanjian dengan Israel, memberikan hukum Taurat dan pola Kemah Suci kepada Musa, serta memberikan pengarahan mengenai isi kitab Imamat -- bangsa Israel bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju tanah yang dijanjikan Allah kepada mereka sebagai keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub. Akan tetapi, sejenak sebelum meninggalkan Gunung Sinai, Allah menyuruh Musa membuat sensus menghitung semua laki-laki Israel yang sanggup berperang (Bil 1:2-3). Sembilan belas hari kemudian bangsa itu berangkat mengadakan perjalanan singkat ke Kadesy (Bil 10:11). Bilangan mencatat pemberontakan serius Israel di Kadesy dan hukumannya di padang gurun selama 39 tahun, sehingga Allah membawa suatu angkatan orang Israel yang baru ke dataran Moab, yang terletak di seberang Sungai Yordan dari Yeriko dan tanah perjanjian.

Sejarah menganggap bahwa kitab ini ditulis oleh Musa.

1. (1) Hal ini dinyatakan oleh Pentateukh Yahudi dan Samaria,
2. (2) tradisi Yahudi,
3. (3) oleh Yesus dan para penulis PB,
4. (4) para penulis Kristen kuno,
5. (5) para cendekiawan konservatif zaman modern dan
6. (6) bukti di dalam kitab itu sendiri (mis. Bil 33:1-2).

Rupanya Musa mencatat dalam buku hariannya sepanjang pengembaraan di padang gurun dan kemudian menyusun isi kitab Bilangan dalam bentuk narasi menjelang kematiannya (sekitar 1405 SM). Kebiasaan Musa untuk menyebut dirinya dengan kata ganti orang ketiga memang biasa dilakukan dalam tulisan-tulisan kuno dan karena itu tidak melemahkan kredibilitasnya sebagai penulisan.

1. I. Allah Mempersiapkan "Angkatan Keluaran" untuk Memperoleh Tanah Perjanjian
   (Bil 1:1-10:10)
   
1. A. Persiapan untuk Menuju Kanaan
   (Bil 1:1-4:49)
   
1. 1. Menghitung Kekuatan Tempur Israel
   (Bil 1:1-54)
   
2. 2. Mengatur Perkemahan
   (Bil 2:1-34)
   
3. 3. Mengatur Suku Lewi
   (Bil 3:1-4:49)
   
2. B. Menguduskan Umat Israel
   (Bil 5:1-10:10)
   
2. II. "Angkatan Keluaran" Kehilangan Warisan Mereka Karena Dosa
   dan Ketidakpercayaan
   (Bil 10:11-25:18)
   
1. A. Bersungut-Sungut Dalam Perjalanan ke Kadesy
   (Bil 10:11-12:16)
   
2. B. Pemberontakan dan Ketidakpercayaan di Kadesy
   (Bil 13:1-14:45)
   
3. C. Dosa dan Pemberontakan di Padang Gurun
   (Bil 15:1-19:22)
   
4. D. Ketidaktaatan Dalam Perjalanan ke Moab
   (Bil 20:1-25:18)
   
3. III.Allah Mempersiapkan Angkatan Baru untuk Menduduki Tanah Itu
   (Bil 26:1-36:13)
   
1. A. Menghitung Angkatan Baru
   (Bil 26:1-65)
   
2. B. Mengarahkan Umat Itu
   (Bil 27:1-30:16)
   
3. C. Mengalahkan Bangsa Midian
   (Bil 31:1-54)
   
4. D. Menetap di Transyordan
   (Bil 32:1-42)
   
5. E. Mengisahkan Kembali Perjalanan dari Mesir sampai Moab
   (Bil 33:1-49)
   
6. F. Janji Kemenangan Atas Kanaan
   (Bil 33:50-56)
   
7. G. Persiapan Memasuki dan Membagi Tanah Itu
   (Bil 34:1-36:13)
   

Bilangan ditulis untuk mengisahkan mengapa Israel tidak langsung masuk tanah perjanjian setelah meninggalkan Gunung Sinai. Bilangan menggambarkan tuntutan Allah akan iman dari umat-Nya, balasan dan hukuman-Nya atas pemberontakan, dan bagaimana maksud-Nya yang berkelanjutan itu akhirnya diwujudkan.

1. Pemeliharaan Allah
Kita menemukan beberapa ilustrasi dalam Bilangan mengenai bagaimana Allah memenuhi kebutuhan umat-Nya. Contoh: Bil 20:1-11; 21:1-9; 27:1-11, (lihat Bil 36:1-12); Bil 27:12-23; 35:1-5; 35:6-28. Renungkanlah bagaimana cara Allah memenuhi kebutuhan umat-Nya dewasa ini.

2. Ketidaksenangan Allah
Salah satu aspek yang menyedihkan dalam Bilangan ialah kenyataan bahwa Allah sering kali murka kepada umat-Nya. Lihat Bil 11:1-3; 11:33; 12:1-16; 14:20-23; 14:36-38; 16:31-35; 25:1-3. Apa yang diperbuat oleh umat Allah pada masa kini yang membuat Allah sedih?

3. Keteraturan Allah
Allah adalah Allah yang teratur dan tertib. Lihat pasal Bil 1; 2; 3; 4; 26; 32 mengenai penjumlahan umat-Nya, pengaturan perkemahan suku-suku. Lihat juga Bil 7:1-19:14; pasal Bil 15; 18; 19; 28; 29 mengenai tata-cara ibadah.

4. Pimpinan Allah
Patut dicatat bahwa, kendatipun terjadi pembangkangan yang terus menerus, Allah masih memimpin umat-Nya dalam pengembaraan mereka dengan tiang awan dan api (Bil 9:15-23). Sampai saat ini Allah masih memimpin umat-Nya: bagaimana cara Allah melakukannya?

Amanat utama Bilangan jelas: umat Allah maju terus hanya dengan mempercayai Dia dan janji-janji-Nya dan dengan menaati sabda-Nya. Sekalipun melewati padang gurun perlu untuk waktu tertentu, bukanlah maksud Allah semula bahwa ujian padang gurun diperpanjang sehingga satu angkatan orang Israel hidup dan mati di situ. Akan tetapi, perjalanan singkat dari Gunung Sinai ke Kadesy menjadi penderitaan dan hukuman selama 39 tahun karena ketidakpercayaan mereka. Sepanjang sebagian besar kitab Bilangan, "angkatan Keluaran" Israel tidak beriman, memberontak, dan tidak berterima kasih atas mukjizat-mukjizat dan pemeliharaan Allah. Umat itu mulai bersungut-sungut segera setelah meninggalkan Gunung Sinai (pasal 11; Bil 11:1-35); Miryam dan Harun menentang Musa (pasal 12; Bil 12:1-16); Israel secara keseluruhan memberontak dengan ketidakpercayaan yang membandel di Kadesy dan menolak masuk ke Kanaan (pasal 14; Bil 14:1-45); Korah dan banyak orang Lewi membangkang terhadap Musa (pasal 16; Bil 16:1-50); karena didesak sampai hilang kesabarannya oleh umat yang membangkang itu, akhirnya Musa berbuat dosa dengan meluapkan kejengkelannya (pasal 20; Bil 20:1-29); dan Israel menyembah Baal (pasal 25; Bil 25:1-18). Semua orang Israel berusia 20 tahun ke atas di Kadesy (kecuali Yoshua dan Kaleb) wafat di padang gurun. Akhirnya suatu angkatan baru orang Israel diantar hingga batas timur tanah perjanjian (pasal 26-36; Bil 26:1--36:13).

Enam ciri utama menandai Bilangan.

1. (1) Bilangan merupakan "Kitab Pengembaraan di Padang Gurun," yang menyatakan dengan jelas mengapa Israel tidak segera menduduki tanah perjanjian setelah meninggalkan Gunung Sinai, tetapi sebaliknya harus mengembara tanpa tujuan selama 39 tahun lebih.
2. (2) Bilangan merupakan "Kitab Keluhan," dan berkali-kali mencatat keluhan ketidakpuasan dan keluhan pahit orang Israel terhadap Allah dan perlakuan-Nya terhadap mereka.
3. (3) Kitab ini menunjukkan prinsip bahwa tanpa iman, tidak mungkin kita berkenan kepada Allah (bd. Ibr 11:6). Sepanjang kitab ini kita dapat melihat bahwa umat Allah bergerak maju hanya karena mempercayai-Nya dengan iman yang kokoh, mempercayai janji-janji-Nya dan bersandar kepada-Nya sebagai sumber hidup dan pengharapan mereka.
4. (4) Bilangan dengan jelas sekali menyatakan prinsip bahwa jikalau satu angkatan gagal, Allah akan membangkitkan angkatan lain untuk memenuhi janji-janji-Nya dan melaksanakan misi-Nya.
5. (5) Sensus sebelum Kadesy (pasal 1-4; Bil 1:1--4:49) dan sensus kemudian di dataran Moab sebelum memasuki Kanaan (pasal 26; Bil 26:1-65) menyatakan bahwa bukan kekuatan yang tidak memadai dari tentara Israel yang membuat mereka tidak bisa masuk Kanaan di Kadesy tetapi kekurangan iman dan ketaatan mereka.
6. (6) Bilangan merupakan "Kitab Disiplin Ilahi," yang menunjukkan bahwa Allah memang mendisiplin dan menghukum umat-Nya sendiri ketika mereka terus mengeluh dan tidak percaya (bd. pasal 13-14; Bil 13:1--14:45).

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Keluhan dan ketidakpercayaan Israel disebutkan sebagai peringatan bagi orang percaya di bawah perjanjian yang baru (1Kor 10:5-11; Ibr 3:16--4:6). Hebatnya dosa Bileam (pasal 22-24; Bil 22:1--24:25) dan pemberontakan Korah (pasal 16; Bil 16:1-50) juga disebutkan (2Pet 2:15-16; Yud 1:11; Wahy 2:14). Yesus mengacu kepada ular tembaga (Bil 21:7-9) sebagai ilustrasi dari diri-Nya yang diangkat sehingga mereka yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal (Yoh 3:14-16); juga Kristus dibandingkan dengan batu karang di mana orang Israel minum air di padang gurun (1Kor 10:4) dan dengan manna surgawi yang mereka makan (Yoh 6:31-33).

Berbagai macam hukum diberikan

Korban api-apian dan kehendak bebas.

15:1 Aturan tentang korban binatang, dan korban minuman.
15:14 Aturan yang sama juga berlaku bagi orang asing.
15:17 Aturan tentang adonan roti pertama untuk persembahan khusus.
15:22 Korban untuk dosa ketidaksengajaan.
15:30 Hukuman atas kesengajaan.
15:32 Orang yang melanggar hari Sabat dilempari batu.
15:37 Aturan tentang jumbai pada punca baju.

Korban api-apian (15:1-21)
Dosa yang tidak disengaja (15:22-31)
Orang yang melanggar peraturan Sabat (15:32-36)
Jumbai peringatan (15:37-41)

Allah, Musa, orang yang melanggar hari Sabat.

Allah, Harun, Israel, Mesir, Musa, Sabat, TUHAN

Dosa yang tidak disengaja harus mendapatkan pengampunan, karena meskipun Allah sangat berbelas kasihan kepada orang yang tidak sengaja, ketidaktahuan mereka tidak dapat membenarkan mereka. Orang berdosa yang sombong mendatangkan penghukuman yang berat.

ay. 35. Allah cemburu akan dihormatinya hari Sabat dan tidak akan menganggap mereka yang mencemarkannya tidak berdosa. Allah memberikan hukuman contoh ini sebagai peringatan umum terhadap sikap congkak yang tidak menghormati hari kudus-Nya.

Dalam pasal ke-15 dari Kitab Bilangan, TUHAN memberikan perintah kepada Musa untuk memberikan persembahan dengan api kepada TUHAN ketika orang Israel memasuki negeri yang diberikan-Nya. Persembahan tersebut meliputi kurban bakaran, kurban nazar, kurban sukarela, dan kurban pada perayaan yang ditetapkan. Setiap persembahan harus disertai dengan persembahan sajian dan persembahan curahan yang sesuai dengan jenis hewan yang dipersembahkan. Peraturan ini berlaku bagi seluruh umat Israel dan orang asing yang tinggal di antara mereka. Selain itu, TUHAN juga memberikan perintah kepada Musa untuk membuat rumbai pada ujung-ujung pakaian mereka sebagai pengingat akan perintah-perintah TUHAN, agar mereka selalu melakukan perintah-Nya dan menjadi kudus bagi Allah mereka.

Kitab Bilangan adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang terdiri dari 36 pasal. Pasal 15 dari Kitab Bilangan berbicara tentang peraturan-peraturan yang diberikan oleh Allah kepada bangsa Israel saat mereka berada di padang gurun.

Secara historis, pasal ini terjadi setelah bangsa Israel keluar dari Mesir dan sedang dalam perjalanan menuju Tanah Perjanjian. Mereka telah menerima hukum-hukum Allah di Gunung Sinai dan sedang belajar untuk hidup sebagai umat yang kudus dan setia kepada Allah.

Dalam konteks budaya, bangsa Israel saat itu hidup dalam sistem persembahan korban dan peraturan-peraturan yang ketat. Pasal 15 memberikan petunjuk tentang bagaimana mereka harus mempersembahkan korban bakaran, korban sajian, dan korban perdamaian kepada Allah. Tujuannya adalah untuk mengajarkan mereka tentang pentingnya beribadah dengan benar dan menghormati Allah.

Secara literatur, pasal ini merupakan bagian dari narasi yang lebih besar dalam Kitab Bilangan. Sebelumnya, dalam pasal 14, bangsa Israel telah menolak untuk memasuki Tanah Perjanjian karena takut akan bangsa-bangsa yang tinggal di sana. Akibatnya, Allah menghukum mereka dengan memerintahkan mereka untuk tetap tinggal di padang gurun selama 40 tahun. Pasal 15 kemudian memberikan peraturan-peraturan ibadah yang harus mereka ikuti selama masa tersebut.

Dalam konteks teologis, pasal ini menekankan pentingnya ketaatan dan pengabdian kepada Allah. Allah menginginkan umat-Nya untuk hidup dalam kesucian dan menghormati-Nya melalui persembahan-persembahan yang benar. Peraturan-peraturan ini juga mengajarkan mereka tentang pentingnya menghormati perjanjian yang telah mereka buat dengan Allah.

Dengan demikian, pasal 15 dari Kitab Bilangan memberikan petunjuk tentang ibadah dan ketaatan kepada Allah dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Bilangan Pasal 15:

1. Persembahan kepada TUHAN (ayat 1-16)
- Orang Israel diperintahkan untuk memberikan persembahan dengan api kepada TUHAN.
- Jenis persembahan yang harus diberikan termasuk kurban bakaran, kurban nazar, kurban sukarela, dan kurban pada perayaan yang ditetapkan.
- Persembahan harus diberikan bersamaan dengan persembahan sajian dan persembahan curahan.

2. Peraturan yang sama untuk orang asing (ayat 14-16)
- Orang asing yang tinggal di antara orang Israel juga diharuskan untuk memberikan persembahan kepada TUHAN dengan cara yang sama seperti orang Israel.
- Peraturan ini berlaku selamanya dan berlaku bagi semua umat.

3. Persembahan dari hasil bumi (ayat 17-21)
- Ketika orang Israel memasuki negeri yang diberikan oleh TUHAN, mereka harus memberikan persembahan kepada TUHAN dari hasil bumi.
- Dari adonan pertama, mereka harus memberikan persembahan kepada TUHAN dari generasi ke generasi.

4. Kurban penghapus dosa (ayat 22-31)
- Jika seseorang melakukan dosa dengan tidak sengaja, mereka harus mempersembahkan kurban penghapus dosa.
- Imam harus mengadakan pendamaian untuk seluruh umat Israel sehingga mereka diampuni.

5. Hukuman bagi pelanggaran dengan sengaja (ayat 30-36)
- Jika seseorang melakukan dosa dengan sengaja, baik orang Israel maupun pendatang, mereka harus dilenyapkan dari antara bangsanya.
- Orang tersebut harus dibinasakan dan kesalahannya akan ditanggungkan kepadanya.

6. Hukuman terhadap pelanggaran hari Sabat (ayat 32-36)
- Ketika orang Israel berada di padang gurun, mereka menemukan seseorang yang mengumpulkan kayu pada hari Sabat.
- Orang tersebut harus dihukum mati dengan dilempari batu oleh seluruh umat di luar perkemahan.

7. Rumbai pada pakaian sebagai pengingat (ayat 37-41)
- Umat Israel diperintahkan untuk membuat rumbai pada ujung-ujung pakaian mereka, dengan benang berwarna biru.
- Rumbai ini akan menjadi pengingat bagi mereka untuk melakukan semua perintah TUHAN dan tidak mengikuti kehendak hati dan mata mereka sendiri.

Referensi: Bilangan 15:1-41

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Musa: Nabi yang menerima firman TUHAN dan memimpin orang Israel keluar dari Mesir.
- Orang Israel: Bangsa yang dipimpin oleh Musa dan akan memasuki negeri yang diberikan oleh TUHAN.
- Orang asing: Orang yang bukan dari keturunan Israel, tetapi tinggal di antara mereka.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:- Negeri yang akan diberikan oleh TUHAN: Negeri yang akan dihuni oleh orang Israel.
- Perkemahan: Tempat tinggal sementara orang Israel di padang gurun.Penjelasan singkat:
- Musa adalah nabi yang menerima perintah dari TUHAN untuk menyampaikan peraturan-peraturan mengenai persembahan kurban.
- Orang Israel adalah bangsa yang diberikan perintah untuk memberikan persembahan kurban kepada TUHAN.
- Orang asing yang tinggal di antara orang Israel juga diharapkan untuk mengikuti peraturan-peraturan yang sama dalam memberikan persembahan kurban.
- Negeri yang akan diberikan oleh TUHAN adalah tempat tinggal yang akan dihuni oleh orang Israel.
- Perkemahan adalah tempat tinggal sementara orang Israel di padang gurun.

Kata kunci dalam Kitab "Bilangan" pasal 15 adalah sebagai berikut:

1. Persembahan dengan api kepada TUHAN: Pasal ini mengatur tentang persembahan yang harus diberikan kepada TUHAN, baik kurban bakaran maupun kurban nazar, kurban sukarela, atau kurban pada perayaan yang sudah ditetapkan.

2. Persembahan sajian: Pasal ini menjelaskan tentang persembahan sajian yang harus disertakan bersama kurban, seperti tepung halus yang dicampur dengan minyak dan anggur.

3. Orang asing: Pasal ini menyebutkan bahwa peraturan yang sama berlaku bagi orang asing yang tinggal di antara umat Israel.

4. Kelalaian dan dosa yang tidak disengaja: Pasal ini memberikan petunjuk tentang persembahan yang harus diberikan jika seseorang melakukan dosa yang tidak disengaja.

5. Dosa yang disengaja: Pasal ini menyebutkan bahwa seseorang yang melakukan dosa dengan sengaja harus dilenyapkan dari antara bangsanya.

6. Orang yang mengumpulkan kayu pada hari Sabat: Pasal ini menceritakan tentang seorang yang melanggar perintah TUHAN dengan mengumpulkan kayu pada hari Sabat, dan akhirnya dia dihukum mati.

7. Rumbai pada ujung-ujung pakaian: Pasal ini memerintahkan umat Israel untuk membuat rumbai pada ujung-ujung pakaian mereka sebagai pengingat akan perintah-perintah TUHAN.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa pesan utama yang dapat kita ambil dari pasal ini tentang memberikan persembahan kepada TUHAN?
2. Bagaimana persembahan-persembahan yang dijelaskan dalam pasal ini mencerminkan hubungan antara umat Israel dengan TUHAN?
3. Mengapa TUHAN memberikan peraturan yang sama untuk orang Israel dan orang asing yang tinggal di antara mereka? Apa artinya bagi kita sebagai orang percaya saat ini?

Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip memberikan persembahan kepada TUHAN dalam kehidupan kita sebagai orang percaya saat ini?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari hukuman yang diberikan kepada orang yang melanggar perintah TUHAN dengan sengaja?
3. Bagaimana rumbai pada ujung pakaian dapat menjadi pengingat bagi umat Israel untuk taat kepada perintah-perintah TUHAN? Apakah ada hal serupa yang dapat kita terapkan dalam kehidupan kita sebagai orang percaya saat ini?

Hal menarik terkait Kitab Bilangan pasal 15:
1. Pasal ini memberikan instruksi rinci tentang jenis-jenis persembahan yang harus diberikan kepada TUHAN, baik dalam bentuk kurban bakaran maupun persembahan sajian.
2. Peraturan-peraturan ini menunjukkan betapa pentingnya memberikan persembahan yang harum bagi TUHAN dan mengikuti perintah-perintah-Nya dengan setia.
3. Pasal ini juga menekankan pentingnya pendamaian dan pengampunan dosa bagi umat Israel, baik yang dilakukan dengan sengaja maupun tidak sengaja.
4. Instruksi tentang membuat rumbai pada ujung pakaian sebagai pengingat akan perintah-perintah TUHAN menunjukkan betapa pentingnya hidup yang taat dan kudus bagi umat Israel.

Dari pasal 15 Kitab Bilangan, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Memberikan persembahan kepada Tuhan: Pasal ini mengajarkan pentingnya memberikan persembahan kepada Tuhan sebagai bentuk penghormatan dan pengakuan atas berkat-Nya dalam hidup kita. Kita dapat memberikan persembahan dengan sukarela dan dengan hati yang tulus kepada Tuhan.

2. Menghormati peraturan Tuhan: Pasal ini menekankan pentingnya menghormati peraturan-peraturan Tuhan dan melakukan apa yang diperintahkan-Nya. Kita harus hidup sesuai dengan kehendak-Nya dan tidak melanggar perintah-perintah-Nya.

3. Mengampuni kesalahan: Pasal ini juga mengajarkan tentang pentingnya mengampuni kesalahan orang lain dan meminta pengampunan atas kesalahan kita sendiri. Kita harus siap untuk mengakui kesalahan kita dan melakukan pendamaian dengan Tuhan dan sesama.

4. Menjaga kesucian: Pasal ini mengingatkan kita untuk menjaga kesucian hidup kita dan tidak mengikuti kehendak hati dan mata kita sendiri. Kita harus hidup kudus dan setia kepada Tuhan.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup permohonan untuk:

1. Kemampuan untuk memberikan persembahan dengan sukarela dan tulus kepada Tuhan.
2. Kekuatan untuk hidup sesuai dengan peraturan-peraturan Tuhan.
3. Pengampunan atas kesalahan kita dan kemampuan untuk mengampuni orang lain.
4. Kekuatan untuk menjaga kesucian hidup kita dan hidup setia kepada Tuhan.

Doa: Tuhan yang Mahakuasa, kami bersyukur atas ajaran yang Engkau berikan melalui Kitab Bilangan pasal 15. Kami memohon agar Engkau memberikan kami kemampuan untuk memberikan persembahan dengan sukarela dan tulus kepada-Mu. Bantu kami untuk hidup sesuai dengan peraturan-peraturan-Mu dan menjaga kesucian hidup kami. Kami memohon pengampunan atas kesalahan kami dan kemampuan untuk mengampuni orang lain. Berikanlah kami kekuatan untuk hidup setia kepada-Mu. Dalam nama Yesus kami berdoa, amin.