[32:1] 1 Full Life : SETELAH PERISTIWA ... ITU.
Nas : 2Taw 32:1
Penulis Tawarikh mencatat bahwa Sanherib menyerbu Yehuda setelah tindakan-tindakan kesetiaan Hizkia (lih. pasal 2Raj 18:1-19:37; Yes 36:1-37:38). Kesulitan dan ujian kadang-kadang dialami seorang percaya yang sudah setia dan taat sepenuhnya kepada Allah. Akan tetapi, kepastian iman ialah: Dia yang ada bersama kita sedemikian besar sehingga Ia dapat mengalahkan segala serangan yang dilancarkan musuh kepada kita (ayat 2Taw 32:7; bd. 1Yoh 4:4).
[32:7] 2 Full Life : JANGANLAH TAKUT.
Nas : 2Taw 32:7
Kata-kata beriman Hizkia mungkin diilhami oleh pengalaman dan kata-kata nabi Elisa (2Raj 6:16). Nasihat Hizkia untuk jangan takut, bersama dengan janjinya bahwa "yang menyertai kita adalah Tuhan, Allah kita yang membantu kita dan melakukan peperangan kita" (ayat 2Taw 32:8), dapat diterapkan kepada semua orang yang mengikut Tuhan dengan kasih, iman yang sungguh-sungguh, dan hati yang murni. Menurut Yesaya, "orang-orang murtad diliputi kegentaran," (Yes 33:14), tetapi "orang yang hidup dalam kebenaran, ... tinggal aman di tempat-tempat tinggi" (Yes 33:15-16).
[32:19] 3 Full Life : MEREKA BERBICARA TENTANG ALLAH YERUSALEM.
Nas : 2Taw 32:19
Lihat cat. --> 2Raj 18:30.
[atau ref. 2Raj 18:30]
[32:20] 4 Full Life : BERDOA DAN BERSERU.
Nas : 2Taw 32:20
Lih. 2Raj 19:1-34 dan Yes 37:1-35 mengenai doa Hizkia
(lihat cat. --> 2Raj 19:15;
lihat cat. --> 2Raj 19:19).
[atau ref. 2Raj 19:15,19]
[32:21] 5 Full Life : LALU TUHAN MENGIRIM MALAIKAT.
Nas : 2Taw 32:21
Lihat cat. --> 2Raj 19:35.
[atau ref. 2Raj 19:35]
[32:24] 6 Full Life : HIZKIA JATUH SAKIT.
Nas : 2Taw 32:24
Untuk kisah yang lebih lengkap mengenai penyakit Hizkia dan kesembuhannya serta tanda ajaib yang menyertai kesembuhannya lih. 2Raj 20:1-11 (bd. Yes 38:1-8;
lihat cat. --> Yes 38:1;
lihat cat. --> Yes 38:5).
[atau ref. Yes 38:1,5]
[32:31] 7 Full Life : UNTUK MENCOBAINYA.
Nas : 2Taw 32:31
Kisah mengenai urusan Hizkia dengan utusan-utusan Babel terdapat dalam 2Raj 29:12-19 dan pasal Yes 39:1-8. Allah kadang-kadang menarik tanda-tanda kedekatan dan perkenan-Nya supaya menguji hati dan keteguhan kepercayaan hamba-hamba pilihan-Nya. Allah dapat juga menguji kemurnian pengabdian orang percaya supaya melatih mereka dalam kerendahan hati dan mempersiapkan mereka untuk tugas atau tanggung jawab yang lebih besar.
- 1) Beberapa cara Allah menguji umat-Nya ialah dengan
- (a) keadaan buruk yang tak kunjung berakhir, seperti Yusuf di Mesir (Kej 39:1-40:23),
- (b) penderitaan jasmaniah atau emosional, seperti Ayub (Ayub 1:1-2:13),
- (c) penundaan penggenapan janji-janji Allah, seperti Abraham dan Sara (pasal Kej 15:1-21:34) dan mimpi-mimpi Yusuf (Kej 37:1-36; 42:6; bd. Mazm 105:17-19),
- (d) ujian ketaatan yang sulit, seperti Abraham dengan Ishak (Kej 22:1-24) atau Raja Saul (1Sam 15:1-35), dan
- (e) musim-musim kekeringan atau kegelapan rohani yang dialami sebagian besar umat Allah pada waktu tertentu dalam kehidupan ini.
- 2) Belajar untuk mempercayai Allah dan tetap setia di tengah-tengah pengalaman yang berat menghasilkan buah iman teguh yang matang, watak teruji, ketaatan dewasa, dan perkenan Allah (bd. 2Kor 12:7-10). Di tengah-tengah ujian yang berat, Ayub menyatakan, "Karena Ia tahu jalan hidupku, seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas" (Ayub 23:10; bd. Za 13:9). Diuji oleh Allah belum tentu menjadi tanda bahwa Ia tidak berkenan atau menghukum kita, tetapi mungkin menjadi tanda dari maksud-Nya yang lebih besar bagi orang yang hatinya sedang diuji oleh-Nya.