Kitab 2 Tawarikh adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang terdiri dari 36 pasal. Pasal
2 Tawarikh 2 berbicara tentang upaya raja Salomo untuk membangun Bait Suci di Yerusalem.
Latar belakang historis dari pasal ini adalah bahwa Salomo adalah putra raja Daud dan menjadi raja Israel setelah kematian ayahnya. Salomo adalah raja yang bijaksana dan kaya, dan ia ingin membangun Bait Suci sebagai tempat penyembahan bagi umat Israel.
Dalam konteks budaya, Bait Suci adalah tempat yang sangat penting bagi umat Israel. Itu adalah tempat di mana mereka akan mempersembahkan korban dan beribadah kepada Allah mereka. Pembangunan Bait Suci juga akan meningkatkan status Yerusalem sebagai pusat keagamaan dan politik.
Dalam konteks literatur, pasal ini adalah bagian dari catatan sejarah Israel yang terdapat dalam Kitab 2 Tawarikh. Kitab ini ditulis oleh seorang penulis yang tidak diketahui dengan pasti, tetapi diyakini bahwa penulisnya adalah Ezra, seorang imam dan ahli Taurat.
Dalam konteks teologis, pembangunan Bait Suci oleh Salomo adalah bagian dari rencana Allah untuk membangun rumah-Nya di tengah-tengah umat-Nya. Ini juga menunjukkan pentingnya penyembahan yang benar dan pengabdian kepada Allah.
Sebelum pasal
2 Tawarikh 2, dalam pasal
1, Salomo telah diurapi menjadi raja dan ia meminta hikmat dari Allah. Pasal
2 berlanjut dengan Salomo memerintahkan pengumpulan bahan-bahan yang diperlukan untuk membangun Bait Suci, termasuk kayu dan batu.
Dalam ayat-ayat sebelumnya, Salomo juga mengirim surat kepada raja Hiram dari Tirus untuk meminta bantuan dalam memperoleh kayu cedar yang langka. Raja Hiram setuju untuk membantu Salomo dan mengirimkan kayu cedar serta tukang-tukang kayu yang terampil.
Dengan demikian, pasal
2 Tawarikh 2 berfungsi sebagai pengantar untuk pembangunan Bait Suci oleh Salomo dan menunjukkan persiapan awal yang dilakukan olehnya.