Latar belakang dari pasal ke-13 dari Kitab 2 Samuel adalah sebagai berikut:
Konteks Historis:
Pasal ini terjadi pada masa pemerintahan Raja Daud di Kerajaan Israel. Daud adalah raja yang dipilih oleh Allah dan menggantikan Raja Saul. Pada saat ini, Daud telah menjadi raja yang kuat dan berkuasa di Yerusalem.
Konteks Budaya:
Pada masa itu, poligami adalah praktik umum di kalangan raja dan bangsawan. Dalam konteks budaya ini, Daud memiliki beberapa istri dan banyak anak.
Konteks Literatur:
Kitab 2 Samuel adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini berisi kisah-kisah tentang pemerintahan Daud sebagai raja Israel.
Konteks Teologis:
Dalam konteks teologis, Kitab 2 Samuel menunjukkan bagaimana Allah memilih dan memakai Daud sebagai raja yang setia dan berkenan di hadapan-Nya. Kitab ini juga menggambarkan konsekuensi dosa dan kegagalan manusia dalam menjalankan kehendak Allah.
Dalam ayat-ayat sebelumnya, terjadi beberapa peristiwa penting. Salah satunya adalah pemberontakan Absalom, anak Daud, yang mencoba merebut takhta dari ayahnya. Daud juga melakukan dosa dengan berhubungan seksual dengan istri Uria, Batsyeba, dan membunuh Uria untuk menutupi perbuatannya. Hal ini menyebabkan murka Allah dan konsekuensi yang berat bagi keluarga Daud.
Dalam pasal
13, kisah tragis pemerkosaan yang dilakukan oleh Amnon, anak sulung Daud, terhadap saudara perempuannya, Tamar, diceritakan. Kisah ini menggambarkan kejahatan dan kekerasan dalam keluarga Daud, serta konsekuensi yang timbul akibatnya.