Pasal 32 dari Kitab 2 Tawarikh menceritakan tentang raja Hizkia yang menghadapi ancaman dari Sanherib, raja Asyur, yang mengepung Yerusalem. Dalam menghadapi situasi ini, Hizkia berunding dengan para panglima dan memperkuat pertahanan kota dengan menutup mata air di luar Yerusalem dan membangun kembali tembok kota. Ia juga menguatkan hati rakyatnya dengan meyakinkan mereka bahwa Tuhan, Allah mereka, akan membantu mereka melawan musuh. Sanherib kemudian mengirimkan pesan yang merendahkan Tuhan dan Hizkia, tetapi Hizkia dan nabi Yesaya berdoa kepada Tuhan, yang kemudian mengirimkan malaikat untuk menghancurkan pasukan Asyur.

Setelah kemenangan tersebut, Hizkia mengalami sakit parah, tetapi setelah berdoa, Tuhan memberinya tanda ajaib dan menyembuhkannya. Namun, Hizkia menjadi angkuh dan tidak bersyukur atas kebaikan Tuhan, yang menyebabkan murka Tuhan. Meskipun demikian, ia akhirnya merendahkan diri dan menghindari murka tersebut. Hizkia juga berhasil dalam berbagai usahanya, termasuk membangun infrastruktur dan mengumpulkan kekayaan. Ia meninggal dan dihormati oleh rakyatnya, dan anaknya, Manasye, menggantikannya sebagai raja.

Berikut adalah penjelasan latar belakang dari Pasal 32 Kitab 2 Tawarikh:

Latar Belakang Pasal 32

1. Konteks Historis: Pasal 32 dari Kitab 2 Tawarikh mencatat peristiwa yang terjadi pada masa pemerintahan Raja Hizkia, raja Yehuda, yang memerintah sekitar tahun 715-686 SM. Hizkia dikenal sebagai raja yang taat kepada Tuhan dan melakukan reformasi keagamaan yang signifikan, termasuk menghancurkan tempat-tempat penyembahan berhala.

2. Konteks Budaya: Pada masa itu, Yehuda berada di bawah ancaman dari Asyur, yang merupakan kekuatan besar di wilayah tersebut. Budaya saat itu sangat dipengaruhi oleh praktik penyembahan berhala dan kepercayaan kepada banyak dewa, yang sering kali bertentangan dengan ajaran monoteisme yang diajarkan oleh para nabi Israel.

3. Konteks Literatur: Kitab 2 Tawarikh ditulis dengan tujuan untuk memberikan catatan sejarah yang menekankan pentingnya kesetiaan kepada Tuhan dan pemulihan ibadah yang benar. Penulisnya, yang diyakini adalah seorang penulis yang hidup setelah pembuangan Babel, berfokus pada aspek-aspek positif dari pemerintahan raja-raja Yehuda, terutama yang taat kepada Tuhan.

4. Konteks Teologis: Teologi dalam pasal ini menekankan kekuasaan Tuhan sebagai pelindung umat-Nya. Dalam konteks ancaman dari Sanherib, raja Asyur, Hizkia berdoa dan meminta pertolongan Tuhan, yang menunjukkan keyakinan bahwa Tuhan adalah sumber keselamatan dan perlindungan.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 32, dalam pasal 31, Hizkia melakukan reformasi keagamaan dengan membersihkan bait suci dan mengembalikan ibadah yang benar kepada Tuhan. Ia juga mengatur sistem perpuluhan dan memberikan perintah untuk mengumpulkan persembahan bagi para imam dan orang Lewi. Ini menunjukkan komitmen Hizkia untuk memulihkan hubungan umat dengan Tuhan sebelum menghadapi ancaman dari Asyur.

Dengan latar belakang ini, Pasal 32 melanjutkan narasi tentang bagaimana Hizkia menghadapi tantangan besar dan menunjukkan iman yang kuat kepada Tuhan dalam situasi yang sulit.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 2 Tawarikh pasal 32 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Kesetiaan Hizkia
  Hizkia menunjukkan kesetiaan kepada Tuhan dengan mempersiapkan pertahanan Yerusalem dan mengandalkan Tuhan dalam menghadapi ancaman Sanherib. (2 Tawarikh 32:1-5)

• Persiapan Pertahanan
  Hizkia mengambil langkah-langkah strategis untuk menutup mata air dan memperkuat tembok kota sebagai persiapan menghadapi serangan. (2 Tawarikh 32:3-5)

• Penguatan Iman Rakyat
  Hizkia menguatkan hati rakyatnya dengan mengingatkan mereka bahwa Tuhan lebih kuat daripada musuh yang mereka hadapi. (2 Tawarikh 32:7-8)

• Ancaman Sanherib
  Sanherib mengirim utusan untuk menakut-nakuti rakyat Yerusalem dan merendahkan Tuhan, menantang kemampuan Tuhan untuk menyelamatkan mereka. (2 Tawarikh 32:9-15)

• Doa dan Pertolongan Tuhan
  Hizkia dan nabi Yesaya berdoa kepada Tuhan, dan Tuhan menjawab doa mereka dengan mengirimkan malaikat untuk mengalahkan tentara Asyur. (2 Tawarikh 32:20-21)

• Kekalahan Sanherib
  Sanherib mengalami kekalahan yang memalukan dan akhirnya dibunuh oleh anak-anaknya sendiri saat kembali ke negerinya. (2 Tawarikh 32:21-23)

• Kebaikan dan Keangkuhan Hizkia
  Setelah diselamatkan, Hizkia mengalami keangkuhan dan tidak berterima kasih kepada Tuhan, yang menyebabkan murka Tuhan. (2 Tawarikh 32:24-26)

• Kekayaan dan Kemuliaan Hizkia
  Hizkia diberkati dengan kekayaan dan kemuliaan yang besar, serta berhasil dalam segala usahanya. (2 Tawarikh 32:27-29)

• Ujian dari Tuhan
  Ketika utusan Babel datang, Tuhan meninggalkan Hizkia untuk menguji isi hatinya. (2 Tawarikh 32:31)

• Akhir Hidup Hizkia
  Hizkia meninggal dan dihormati oleh rakyatnya, dan anaknya Manasye menggantikannya sebagai raja. (2 Tawarikh 32:33)

Nama Orang

• Hizkia: Raja Yehuda yang berjuang melawan Sanherib.
• Sanherib: Raja Asyur yang menyerang Yehuda.
• Yesaya: Nabi yang berdoa bersama Hizkia.
• Manasye: Anak Hizkia yang menjadi raja setelahnya.

Nama Lokasi

• Yehuda: Kerajaan tempat Hizkia memerintah.
• Yerusalem: Ibu kota Yehuda yang dikepung oleh Sanherib.
• Lakhis: Kota yang sedang dikepung oleh Sanherib.
• Kota Daud: Lokasi di mana Hizkia memperkuat pertahanan.
• Gihon: Aliran air yang dibendung oleh Hizkia.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab "2 Tawarikh" pasal "32":

1. Hizkia

   • Raja Yehuda yang menunjukkan kesetiaan kepada Tuhan dan berjuang melawan Sanherib.

2. Sanherib

   • Raja Asyur yang menyerang Yehuda dan mengepung Yerusalem, menantang kekuatan Allah Israel.

3. Perundingan

   • Hizkia berunding dengan panglima dan pahlawan untuk menutup mata air agar musuh tidak mendapatkan sumber air.

4. Penguatan

   • Hizkia memperkuat tembok kota dan membangun menara untuk pertahanan.

5. Kata-kata Penghiburan

   • Hizkia menenangkan rakyat dengan keyakinan bahwa Tuhan akan membantu mereka melawan musuh.

6. Surat Ancaman

   • Sanherib mengirim surat yang menghujat Tuhan dan meragukan kemampuan-Nya untuk menyelamatkan.

7. Doa

   • Hizkia dan nabi Yesaya berdoa kepada Tuhan untuk meminta pertolongan.

8. Malaikat Tuhan

   • Tuhan mengirim malaikat untuk menghancurkan pasukan Asyur, menyelamatkan Yerusalem.

9. Kekayaan dan Kemuliaan

   • Setelah kemenangan, Hizkia menerima penghormatan dan kekayaan dari bangsa-bangsa lain.

10. Kesombongan

    • Hizkia jatuh sakit dan tidak berterima kasih kepada Tuhan, yang menyebabkan murka-Nya.

11. Pertobatan

    • Hizkia menyadari kesombongannya dan merendahkan diri, sehingga Tuhan tidak menimpakan murka-Nya.

12. Perbendaharaan

    • Hizkia mengumpulkan harta dan membangun tempat penyimpanan untuk berbagai barang berharga.

13. Ujian dari Tuhan

    • Ketika utusan Babel datang, Tuhan meninggalkan Hizkia untuk menguji isi hatinya.

14. Akhir Hidup Hizkia

    • Hizkia meninggal dan dihormati oleh rakyat, digantikan oleh anaknya, Manasye.

Kata-kata kunci ini mencerminkan tema utama dan peristiwa penting dalam pasal ini, termasuk tantangan, iman, dan intervensi Tuhan.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Kitab 2 Tawarikh pasal 32:

Pertanyaan Refleksi

1. Kepercayaan kepada Tuhan: Bagaimana sikap Hizkia dalam menghadapi ancaman Sanherib mencerminkan kepercayaannya kepada Tuhan? Apa yang bisa kita pelajari dari sikapnya dalam menghadapi tantangan hidup kita sendiri?

2. Peran Doa: Dalam situasi yang sangat sulit, Hizkia dan nabi Yesaya berdoa kepada Tuhan. Seberapa pentingkah doa dalam hidup kita ketika menghadapi masalah? Bagaimana kita bisa lebih konsisten dalam berdoa?

3. Kesadaran akan Keangkuhan: Hizkia mengalami masa di mana ia menjadi angkuh setelah menerima berkat dari Tuhan. Apa yang bisa kita lakukan untuk tetap rendah hati dan bersyukur atas berkat yang kita terima?

4. Tindakan Proaktif: Hizkia tidak hanya berdoa, tetapi juga mengambil tindakan dengan memperkuat pertahanan Yerusalem. Bagaimana kita bisa menggabungkan iman dan tindakan dalam kehidupan sehari-hari?

5. Pengaruh Lingkungan: Bagaimana pengaruh ancaman dari luar (seperti Sanherib) dapat mempengaruhi iman dan tindakan kita? Apa yang bisa kita lakukan untuk tetap teguh dalam iman di tengah tekanan?

Pertanyaan Diskusi

1. Perbandingan dengan Pemimpin Lain: Bandingkan sikap Hizkia dengan pemimpin lain dalam Alkitab yang menghadapi tantangan. Apa yang membuat Hizkia berbeda?

2. Tanda Ajaib: Apa makna dari tanda ajaib yang diberikan Tuhan kepada Hizkia? Bagaimana tanda-tanda seperti ini berfungsi dalam kehidupan kita saat ini?

3. Persembahan kepada Tuhan: Mengapa banyak orang membawa persembahan ke Yerusalem setelah kemenangan atas Sanherib? Apa arti persembahan dalam konteks syukur dan pengakuan akan kuasa Tuhan?

4. Pentingnya Komunitas: Bagaimana peran komunitas (seperti rakyat Yehuda) dalam mendukung Hizkia selama masa krisis? Apa yang bisa kita lakukan untuk mendukung satu sama lain dalam iman?

5. Peringatan dari Keangkuhan: Apa yang bisa kita ambil sebagai pelajaran dari keangkuhan Hizkia setelah menerima berkat? Bagaimana kita bisa menjaga hati kita agar tetap bersyukur dan tidak terjebak dalam keangkuhan?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam makna dan aplikasi dari Kitab 2 Tawarikh pasal 32 dalam kehidupan sehari-hari!

Dari Kitab 2 Tawarikh pasal 32, terdapat banyak pelajaran berharga yang dapat kita ambil dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa poin penting yang bisa dipelajari:

Pelajaran yang Dapat Dipelajari

1. Keberanian dalam Menghadapi Tantangan: Hizkia menunjukkan keberanian dan kepemimpinan yang kuat dalam menghadapi ancaman dari Sanherib. Ia tidak hanya mengandalkan kekuatan manusia, tetapi juga berdoa dan berharap kepada Tuhan. Ini mengajarkan kita untuk tetap berani dan percaya kepada Tuhan dalam menghadapi tantangan hidup.

2. Pentingnya Persatuan dan Kerja Sama: Hizkia mengajak para panglima dan rakyat untuk bersatu dalam menghadapi musuh. Ini menunjukkan bahwa dalam situasi sulit, persatuan dan kerja sama sangat penting. Kita perlu saling mendukung dan bekerja sama dalam komunitas kita.

3. Kepercayaan kepada Tuhan: Hizkia menekankan bahwa yang menyertai mereka adalah Tuhan, yang lebih kuat daripada musuh yang ada. Ini mengingatkan kita untuk selalu menaruh kepercayaan kepada Tuhan, bukan hanya pada kekuatan atau kemampuan kita sendiri.

4. Doa sebagai Senjata: Ketika menghadapi ancaman, Hizkia dan nabi Yesaya berdoa kepada Tuhan. Ini menunjukkan bahwa doa adalah senjata yang ampuh dalam menghadapi masalah. Kita harus menjadikan doa sebagai bagian penting dalam hidup kita.

5. Menghindari Keangkuhan: Setelah menerima berkat dan kemuliaan, Hizkia menjadi angkuh dan tidak berterima kasih kepada Tuhan. Ini mengingatkan kita untuk selalu rendah hati dan bersyukur atas segala berkat yang kita terima.

6. Pentingnya Pertobatan: Ketika Hizkia menyadari keangkuhannya, ia merendahkan diri dan bertobat. Ini menunjukkan bahwa pertobatan adalah langkah penting dalam menjaga hubungan kita dengan Tuhan.

Doa Terkait Pasal 32

1. Doa untuk Keberanian: "Tuhan yang Maha Kuasa, berikanlah aku keberanian untuk menghadapi setiap tantangan dalam hidupku. Ajari aku untuk selalu mengandalkan-Mu dan tidak takut pada ancaman yang ada. Amin."

2. Doa untuk Persatuan: "Ya Tuhan, satukanlah hati kami dalam komunitas ini. Bantu kami untuk bekerja sama dan saling mendukung dalam setiap situasi. Semoga kami selalu bersatu dalam iman dan kasih. Amin."

3. Doa untuk Kepercayaan: "Tuhan, ajarilah aku untuk selalu percaya kepada-Mu, terutama di saat-saat sulit. Ingatkan aku bahwa Engkau lebih besar dari segala masalah yang kuhadapi. Amin."

4. Doa untuk Kekuatan dalam Doa: "Tuhan, ajarilah aku untuk menjadikan doa sebagai bagian penting dalam hidupku. Bantu aku untuk selalu berdoa dan berseru kepada-Mu dalam setiap keadaan. Amin."

5. Doa untuk Kerendahan Hati: "Ya Tuhan, jauhkanlah aku dari keangkuhan. Ajarilah aku untuk selalu bersyukur atas berkat-Mu dan merendahkan diri di hadapan-Mu. Amin."

6. Doa untuk Pertobatan: "Tuhan, jika aku telah jatuh dalam keangkuhan atau kesombongan, aku datang kepada-Mu dengan hati yang hancur. Ampunilah aku dan ajarilah aku untuk hidup dalam kerendahan hati dan ketaatan kepada-Mu. Amin."

Semoga pelajaran dan doa-doa ini dapat membantu kita dalam memperdalam iman dan menjalani kehidupan yang berkenan di hadapan Tuhan.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab "2 Tawarikh" pasal 32:

1. What (Apa)

• Peristiwa: Sanherib, raja Asyur, menyerang Yehuda dan mengepung Yerusalem.
• Tindakan Hizkia: Hizkia menutup mata air, memperkuat tembok kota, dan mengangkat panglima perang untuk menenangkan rakyat.
• Pesan Sanherib: Sanherib mengirim utusan untuk menakut-nakuti rakyat Yerusalem dan merendahkan Allah mereka.
• Tindakan Tuhan: Tuhan mengirim malaikat untuk menghancurkan tentara Asyur dan menyelamatkan Hizkia serta penduduk Yerusalem.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama: Hizkia, raja Yehuda.
• Musuh: Sanherib, raja Asyur.
• Pahlawan: Para panglima dan pahlawan Yehuda.
• Nabi: Yesaya bin Amos.
• Rakyat: Penduduk Yerusalem dan Yehuda.

3. Where (Di mana)

• Lokasi: Yerusalem, kota yang dikepung oleh Sanherib.
• Tempat lain: Lakhis, tempat Sanherib mengepung sebelum menyerang Yerusalem.

4. When (Kapan)

• Waktu Peristiwa: Setelah Hizkia menunjukkan kesetiaan kepada Tuhan, saat Sanherib menyerang Yehuda.
• Kondisi Hizkia: Hizkia jatuh sakit setelah peristiwa penyelamatan dari Sanherib.

5. Why (Mengapa)

• Alasan Penyerangan: Sanherib ingin merebut Yerusalem dan merendahkan Allah Israel.
• Tindakan Hizkia: Untuk melindungi rakyat dan kota dari serangan Asyur serta untuk menunjukkan iman kepada Tuhan.
• Penyelamatan oleh Tuhan: Sebagai respons terhadap doa Hizkia dan Yesaya, serta untuk menunjukkan kuasa-Nya.

6. How (Bagaimana)

• Strategi Hizkia: Menutup mata air, memperkuat tembok, dan mengangkat pemimpin untuk memotivasi rakyat.
• Tindakan Sanherib: Mengirim utusan dengan pesan menakut-nakuti dan merendahkan Allah Israel.
• Penyelamatan oleh Tuhan: Mengirim malaikat yang menghancurkan tentara Asyur.

7. How Much (Seberapa banyak)

• Kekayaan Hizkia: Hizkia mengumpulkan banyak harta, termasuk emas, perak, dan barang berharga lainnya.
• Jumlah Tentara Asyur: Tidak disebutkan secara spesifik, tetapi mereka datang dengan seluruh kekuatan tentara.

Analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang peristiwa yang terjadi dalam 2 Tawarikh pasal 32, serta konteks dan makna dari tindakan yang diambil oleh Hizkia dan respons Tuhan terhadap situasi tersebut. Semoga ini bermanfaat untuk pemahaman yang lebih dalam tentang Alkitab!

Dalam pasal ke-32 dari Kitab 2 Tawarikh, diceritakan tentang serangan raja Asyur, Sanherib, terhadap Yehuda. Hizkia, raja Yehuda, mengadakan persiapan dengan menutup sumber air di luar kota dan memperkuat tembok-temboknya. Ketika Sanherib mengirim utusan untuk menghasut dan mencemooh TUHAN dan Hizkia, Hizkia berdoa kepada TUHAN dan malaikat TUHAN menghancurkan pasukan Sanherib. Hizkia mendapat kekayaan dan kehormatan yang besar, tetapi kemudian jatuh sakit karena hatinya menjadi angkuh. Setelah merendahkan diri, Hizkia mendapat kembali kasih karunia TUHAN dan meninggal dengan dihormati. Anaknya, Manasye, menjadi raja menggantikannya.

Kitab 2 Tawarikh adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang menceritakan sejarah bangsa Israel, terutama sejarah kerajaan Israel dan Yehuda. Pasal 32 dalam Kitab 2 Tawarikh berbicara tentang raja Hizkia dari Yehuda dan pertahanannya terhadap serangan raja Asyur, Sennacherib.

Secara historis, peristiwa ini terjadi pada abad ke-8 SM, ketika kerajaan Asyur sedang dalam masa kejayaannya. Raja Sennacherib menyerang dan menaklukkan banyak kota di sekitar Yehuda, termasuk kota-kota yang dikuasai oleh Hizkia. Namun, Hizkia berhasil membangun pertahanan yang kuat di Yerusalem dan berhasil mengusir pasukan Asyur.

Secara budaya, Yehuda pada masa itu dipengaruhi oleh budaya Israel kuno dan agama Yahudi. Hizkia adalah seorang raja yang saleh dan berusaha untuk mengembalikan kepatuhan rakyatnya terhadap hukum-hukum Allah.

Secara literatur, Kitab 2 Tawarikh adalah bagian dari sejarah Israel yang ditulis oleh penulis yang tidak diketahui. Kitab ini berfungsi sebagai catatan sejarah dan juga memiliki unsur teologis yang kuat.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama dalam pasal 31, diceritakan tentang reformasi agama yang dilakukan oleh Hizkia. Ia menghancurkan berhala-berhala dan memulihkan ibadah yang benar kepada Allah. Hizkia juga mengatur ulang tugas-tugas imam dan orang-orang Lewi dalam ibadah di Bait Suci.

Dengan latar belakang ini, pasal 32 menceritakan tentang serangan Asyur dan pertahanan yang dilakukan oleh Hizkia. Hizkia memperkuat tembok Yerusalem, mengatur pasukan, dan membangun saluran air untuk menghadapi serangan Asyur. Allah pun memberikan pertolongan kepada Hizkia dan pasukannya, sehingga mereka berhasil mengalahkan pasukan Asyur.

Secara teologis, pasal ini menekankan pentingnya kepercayaan dan ketaatan kepada Allah. Hizkia adalah seorang raja yang mengandalkan Allah dalam segala hal, dan Allah memberikan pertolongan-Nya kepada Hizkia dan rakyatnya. Pasal ini juga mengajarkan bahwa Allah adalah Allah yang kuasa dan setia dalam melindungi umat-Nya.

Demikianlah latar belakang dari pasal 32 dalam Kitab 2 Tawarikh, yang mencakup konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 2 Tawarikh Pasal 32:

1. Serangan Sanherib terhadap Yehuda (ayat 1-2)
- Sanherib, raja Asyur, menyerang dan mengepung Yehuda.

2. Persiapan Hizkia menghadapi serangan (ayat 3-8)
- Hizkia menutup sumber-sumber mata air di luar kota.
- Dia memperkuat tembok-tembok dan membangun menara-menara.
- Hizkia menguatkan hati rakyat dan mempersiapkan pasukan perang.

3. Ancaman Sanherib kepada Yehuda (ayat 9-19)
- Sanherib mengirim utusan-utusannya untuk menghasut dan menakut-nakuti Yehuda.
- Dia mencela TUHAN dan Hizkia, serta mengancam akan menaklukkan Yerusalem.

4. Doa Hizkia dan Yesaya (ayat 20-23)
- Hizkia dan Nabi Yesaya berdoa kepada TUHAN menghadapi ancaman Sanherib.
- TUHAN mengirim malaikat untuk menghancurkan pasukan Sanherib.

5. Kemenangan dan kehormatan Hizkia (ayat 24-27)
- Sanherib dikalahkan dan dibunuh oleh anak-anaknya sendiri.
- Hizkia dan Yerusalem diselamatkan oleh TUHAN.
- Hizkia diberkati dengan kekayaan dan kehormatan yang besar.

6. Penyakit dan pemulihan Hizkia (ayat 28-30)
- Hizkia jatuh sakit dan hampir mati.
- Dia berdoa kepada TUHAN dan diberi tanda ajaib.
- Hizkia merendahkan diri dan mendapat pengampunan dari TUHAN.

7. Karya dan keberhasilan Hizkia (ayat 31-33)
- Hizkia membangun perbendaharaan dan gudang perbekalan.
- Dia berhasil dalam segala pekerjaannya.
- Hizkia meninggalkan warisan yang baik dan dihormati oleh rakyatnya.

8. Penerus Hizkia, Raja Manasye (ayat 33)
- Setelah Hizkia meninggal, Manasye menjadi raja menggantikannya.

Referensi: 2 Tawarikh 32

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Hizkia: Raja Yehuda yang berunding dengan para pahlawan dan panglimanya untuk melawan serangan Sanherib.
- Sanherib: Raja Asyur yang menyerang Yehuda.
- Para pahlawan dan panglima: Orang-orang yang berunding dengan Hizkia untuk melawan serangan Sanherib.
- Rakyat: Orang-orang Yehuda yang berkumpul untuk menutup sumber mata air dan sungai.
- Panglima-panglima perang: Pemimpin-pemimpin militer yang diangkat oleh Hizkia untuk melawan serangan Sanherib.
- Pegawai-pegawai Sanherib: Utusan-utusan yang dikirim oleh Sanherib untuk menakut-nakuti penduduk Yerusalem.
- Nabi Yesaya, anak Amos: Nabi yang berdoa bersama Hizkia dan berbicara kepada TUHAN tentang serangan Sanherib.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Yehuda: Negeri yang diserang oleh Sanherib.
- Yerusalem: Kota yang dikelilingi oleh Sanherib dan tempat Hizkia berunding dengan para pahlawan dan panglimanya.
- Kota-kota berkubu: Kota-kota yang dikelilingi oleh Sanherib.
- Kota Daud: Kota yang diperkuat oleh Hizkia.
- Lakhis: Kota yang sedang dikepung oleh Sanherib.
- Kuil ilahnya: Tempat ibadah dewa Sanherib.
- Gihon: Aliran sungai yang dibendung oleh Hizkia.

Kata kunci dalam Kitab "2 Tawarikh" pasal 32 adalah:

1. Hizkia: Raja Yehuda yang melakukan tindakan kesetiaan dan berperang melawan Sanherib, raja Asyur.
2. Sanherib: Raja Asyur yang menyerang Yehuda dan mengepung kota-kota berkubu.
3. Yerusalem: Kota yang diserang oleh Sanherib dan menjadi pusat pertahanan Hizkia.
4. Pahlawan dan panglima: Orang-orang yang berunding dengan Hizkia untuk melawan serangan Sanherib.
5. Sumber mata air: Hizkia menutup sumber-sumber mata air di luar kota untuk menghalangi pasukan Asyur mendapatkan air.
6. Tembok dan menara: Hizkia memperkuat tembok dan menara di Yerusalem untuk melindungi kota dari serangan musuh.
7. TUHAN, Allah kita: Hizkia menguatkan hati rakyat dengan mengingatkan bahwa Allah akan menolong mereka dalam peperangan.
8. Surat Sanherib: Surat yang mencela TUHAN dan Hizkia, tetapi TUHAN mengirim malaikat untuk menghancurkan pasukan Asyur.
9. Keamanan dan kehormatan: Hizkia diberikan keamanan dan kehormatan oleh TUHAN setelah melawan Sanherib.
10. Kekayaan dan perbendaharaan: Hizkia memiliki kekayaan dan perbendaharaan yang besar.
11. Penghormatan pada kematiannya: Seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem memberikan penghormatan pada Hizkia saat kematiannya.
12. Manasye: Anak Hizkia yang menjadi raja menggantikan dia.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab 2 Tawarikh pasal 32:

1. Apa yang dapat kita pelajari dari tindakan Hizkia dalam menghadapi serangan Sanherib, raja Asyur?
2. Bagaimana Hizkia mempersiapkan diri dan rakyatnya menghadapi serangan tersebut?
3. Mengapa Hizkia memilih untuk menutup sumber-sumber mata air di luar kota? Apa dampaknya?
4. Bagaimana Hizkia menguatkan hati rakyatnya dalam menghadapi serangan tersebut?
5. Bagaimana Sanherib mencoba untuk menghasut dan menakuti Hizkia dan rakyat Yerusalem? Bagaimana Hizkia dan Nabi Yesaya meresponsnya?
6. Bagaimana TUHAN menyelamatkan Hizkia dan Yerusalem dari serangan Sanherib?
7. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Hizkia setelah TUHAN menyelamatkannya? Mengapa penting bagi kita untuk merendahkan diri di hadapan TUHAN?
8. Bagaimana Hizkia diberkati oleh TUHAN dalam hal kekayaan dan kehormatan? Apa yang dapat kita pelajari dari hal ini?
9. Mengapa Allah menguji Hizkia ketika utusan-utusan Babel datang kepadanya? Apa yang dapat kita pelajari dari pengujian ini?
10. Bagaimana akhir kehidupan Hizkia dan apa yang terjadi setelah kematiannya?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan Kitab 2 Tawarikh pasal 32.

Dari pasal 32 Kitab 2 Tawarikh, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Mengandalkan Tuhan dalam segala situasi: Hizkia menguatkan hatinya dan meyakinkan rakyatnya bahwa yang bersama mereka adalah Tuhan, Allah mereka, yang akan menolong dan berperang dalam peperangan mereka. Kita juga perlu mengandalkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita, percaya bahwa Dia adalah sumber kekuatan dan pertolongan kita.

2. Berdoa dalam segala situasi: Hizkia dan Nabi Yesaya berdoa kepada Tuhan ketika mereka dihadapkan dengan ancaman dari raja Asyur. Kita juga perlu belajar untuk berdoa dalam segala situasi, baik dalam kesulitan maupun dalam keberhasilan, mengandalkan Tuhan sebagai sumber kekuatan dan hikmat.

3. Merendahkan diri dan mengakui dosa: Ketika Hizkia menjadi angkuh dan tidak berterima kasih atas kebaikan Tuhan, murka Tuhan menimpa dia, Yehuda, dan Yerusalem. Namun, Hizkia merendahkan diri dan penduduk Yerusalem juga merendahkan diri, sehingga murka Tuhan tidak menimpa mereka. Kita juga perlu belajar untuk merendahkan diri, mengakui dosa-dosa kita, dan hidup dalam kerendahan hati di hadapan Tuhan.

4. Menghormati dan menghargai pemimpin: Ketika Hizkia meninggal, seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem memberikan penghormatan kepadanya. Kita juga perlu belajar untuk menghormati dan menghargai pemimpin yang telah berjasa dalam hidup kita.

Berikut adalah beberapa doa yang dapat kita doakan berdasarkan pasal ini:

1. Berdoa untuk mengandalkan Tuhan dalam segala situasi: "Ya Tuhan, ajarilah kami untuk mengandalkan Engkau dalam segala situasi hidup kami. Bantu kami percaya bahwa Engkau adalah sumber kekuatan dan pertolongan kami."

2. Berdoa untuk belajar berdoa dalam segala situasi: "Ya Tuhan, ajarilah kami untuk selalu berdoa dalam segala situasi hidup kami. Bantu kami mengandalkan Engkau sebagai sumber kekuatan dan hikmat kami."

3. Berdoa untuk merendahkan diri dan mengakui dosa: "Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosa kami dan ajarilah kami untuk merendahkan diri di hadapan-Mu. Bantu kami hidup dalam kerendahan hati dan mengakui dosa-dosa kami."

4. Berdoa untuk menghormati dan menghargai pemimpin: "Ya Tuhan, berkatilah pemimpin-pemimpin kami dan ajarkanlah kami untuk menghormati dan menghargai mereka. Bantu kami untuk hidup dalam ketaatan dan penghormatan kepada mereka."

Semoga kita dapat belajar dan menerapkan pelajaran dari pasal ini dalam hidup kita sehari-hari.

Analisis 2 Tawarikh 32 (5W+1H)

What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang invasi Sanherib, raja Asyur, ke Yehuda dan bagaimana Raja Hizkia dan rakyatnya menghadapi ancaman tersebut.

Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah:

• Hizkia: Raja Yehuda yang saleh dan mempersiapkan rakyatnya untuk menghadapi serangan Asyur.
• Sanherib: Raja Asyur yang arogan dan berambisi menaklukkan Yehuda.
• Rabsyaqe: Panglima perang Asyur yang mengejek dan mengintimidasi rakyat Yehuda.
• Yesaya: Nabi Allah yang menguatkan Hizkia dan menyampaikan pesan Tuhan.

When (Kapan): Pasal ini tidak menyebutkan tahun pasti kejadiannya, tetapi berdasarkan konteks sejarah, invasi Sanherib terjadi sekitar tahun 701 SM.

Where (Dimana): Peristiwa dalam pasal ini terjadi di:

• Yehuda: Kerajaan yang dipimpin oleh Hizkia.
• Yerusalem: Ibukota Yehuda yang menjadi target utama Sanherib.
• Lakhis: Kota berkubu di Yehuda yang dikepung oleh Sanherib.

Why (Mengapa): Sanherib menginvasi Yehuda karena ambisinya untuk memperluas kekuasaan Asyur dan menaklukkan seluruh wilayah di sekitarnya. Hizkia menolak tunduk pada Asyur dan memilih untuk mengandalkan Tuhan.

How (Bagaimana):

• Persiapan Hizkia: Hizkia memperkuat pertahanan Yerusalem, menutup sumber air di luar kota, dan menguatkan semangat rakyatnya.
• Serangan Sanherib: Sanherib mengepung kota-kota berkubu di Yehuda, termasuk Lakhis, dan mengirim Rabsyaqe untuk mengintimidasi rakyat Yerusalem.
• Doa Hizkia: Hizkia berdoa kepada Tuhan memohon pertolongan dan bimbingan.
• Nubuatan Yesaya: Yesaya menyampaikan pesan Tuhan kepada Hizkia, meyakinkannya bahwa Tuhan akan melindungi Yerusalem.
• Kehancuran tentara Asyur: Malaikat Tuhan membunuh 185.000 tentara Asyur dalam semalam, memaksa Sanherib mundur dan akhirnya terbunuh oleh anak-anaknya sendiri.

Kesimpulan: Pasal 32 dari 2 Tawarikh menunjukkan bagaimana iman dan ketaatan Hizkia kepada Tuhan membawa kemenangan bagi Yehuda atas kekuatan Asyur yang jauh lebih besar. Kisah ini mengajarkan kita untuk selalu mengandalkan Tuhan dalam menghadapi tantangan dan percaya pada kuasa-Nya untuk memberikan pertolongan.