Statistik	14 pasal, 197 ayat, 5.175 kata
Penulis	Hosea
Tema	Hukuman dan Kasih Penebusan Allah; Cara Tuhan memulihkan pemurtadan.
Waktu	715 - 710 SM
Tempat	Israel (Samaria)
Kata Kunci	Kembali.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah suami yang setia, "Selamanya menikah dengan istri yang tidak setia."*

Hosea, yang namanya berarti "keselamatan", diperkenalkan sebagai putra Beeri (Hos 1:1). Tidak ada lagi yang diketahui tentang nabi ini selain beberapa kilasan otobiografis di dalam kitab itu sendiri. Hosea adalah penduduk Israel, bukan Yehuda, dan ia bernubuat kepada bangsanya sendiri. Hal ini tampak dari

1. (1) banyak acuannya kepada "Israel" dan "Efraim" (dua sebutan terkemuka bagi kerajaan utara) serta "Samaria" (ibu kota kerajaan utara),
2. (2) acuannya kepada raja Israel di Samaria sebagai "raja kita" (Hos 7:5), dan
3. (3) perhatiannya yang mendalam akan kebobrokan rohani, moral, politik dan sosial Israel.

Pelayanan Hosea kepada kerajaan utara terjadi segera setelah pelayanan Amos (seorang nabi Yehuda yang bernubuat kepada Israel). Hanya kitab nabi Amos dan Hosea di PL yang seluruh beritanya dialamatkan ke kerajaan utara dan menubuatkan kebinasaannya yang akan datang.

Hosea dipanggil Allah untuk bernubuat kepada kerajaan Israel yang sedang ambruk selama sekitar 30 tahunnya yang terakhir, seperti yang kemudian dilakukan oleh Yeremia kepada Yehuda. Ketika Hosea memulai pelayanannya pada masa akhir pemerintahan Yerobeam II, Israel sedang mengalami kemakmuran ekonomi dan kestabilan politik untuk sementara waktu yang menciptakan rasa aman yang palsu. Akan tetapi, segera setelah Yerobeam II wafat (753 SM), keadaan bangsa itu mulai memburuk dengan pesat dan menuju kehancurannya yang terjadi pada tahun 722 SM. Dalam 15 tahun setelah kematiannya, empat raja Israel terbunuh; dalam 15 tahun lagi Samaria merupakan puing-puing berasap dan penduduk Israel dibuang ke Asyur dan kemudian disebarkan di antara berbagai bangsa. Pernikahan Hosea yang tragis dan firman nubuatnya dipadukan sebagai pesan Allah kepada Israel sepanjang tahun-tahun terakhir yang kacau menuju kehancurannya ini.

Allah memerintahkan Hosea untuk "kawini seorang perempuan sundal" (Hos 1:2) untuk melukiskan ketidaksetiaan rohani Israel kepada Allah. Sekalipun ada yang menafsirkan pernikahan Hosea sebagai kiasan khayalan, kebanyakan sarjana Alkitab yang konservatif memandangnya sebagai benar-benar terjadi. Akan tetapi, kelihatan tidak mungkin bahwa Allah akan memerintahkan seorang nabi yang saleh menikahi perempuan sundal untuk menggambarkan berita-Nya kepada Israel; rupanya kemungkinannya lebih besar bahwa Hosea menikahi Gomer ketika ia masih perawan dan kemudian ia menjadi pelacur. Jadi, perintah untuk "kawinilah seorang perempuan sundal" diberikan sebagai nubuat yang mengantisipasi apa yang akan terjadi.

Latar belakang sejarah pelayanan Hosea disebutkan sebagai dalam pemerintahan Yerobeam II dari Israel dan empat raja Yehuda (Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia; lih. Hos 1:1) -- yaitu, sekitar 755-715 SM -- yang tidak hanya menjadikannya rekan sezaman yang lebih muda daripada Amos, tetapi juga dari Yesaya dan Mikha. Kenyataan bahwa Hosea menetapkan tanggal dari sebagian besar pelayanannya dengan mengacu kepada empat raja Yehuda dan bukan kepada masa pemerintahan yang singkat dari enam raja Israel terakhir, mungkin menunjukkan bahwa ia melarikan diri dari kerajaan utara untuk tinggal di Yehuda menjelang kehancuran Samaria, oleh Asyur (tahun 722 SM); di sanalah dia menyusun nubuat-nubuatnya menjadi kitab yang berjudul namanya ini.

1. Judul (Hos 1:1)
   
2. I. Pernikahan Hosea Menggambarkan Ketidaksetiaan,
   Penolakan dan Pemulihan Israel
   (Hos 1:2-3:5)
   
1. A. Pernikahan Dengan Gomer
   (Hos 1:2)
   
2. B. Kelahiran Ketiga Anak Mereka
   (Hos 1:3-9)
   
3. C. Sebuah Nubuat Tentang Pemulihan
   (Hos 1:10-2:1)
   
4. D. Gomer Sebagai Lambang Israel
   (Hos 2:2-22)
   
1. 1. Perzinaan Israel
   (Hos 2:2-4)
   
2. 2. Hukuman Allah
   (Hos 2:5-12)
   
3. 3. Janji Allah Akan Pemulihan Israel
   (Hos 2:13-22)
   
5. E. Hosea Menebus Gomer
   (Hos 3:1-5)
   
3. II. Amanat Hosea Menguraikan Ketidaksetiaan, Penolakan dan Pemulihan Israel
   (Hos 4:1-14:9)
   
1. A. Perzinaan Rohani Israel
   (Hos 4:1-19)
   
2. B. Hukuman Allah Terhadap Israel
   (Hos 5:1-14)
   
3. C. Pertobatan Israel yang Tidak Sungguh-Sungguh
   (Hos 5:15-6:3)
   
4. D. Catatan Dosa-Dosa Israel
   (Hos 6:4-8:6)
   
1. 1. Melanggar Perjanjian
   (Hos 6:4-10)
   
2. 2. Menolak untuk Mengandalkan dan Menaati Allah
   (Hos 6:11-7:16)
   
3. 3. Mengejar Ilah-Ilah Palsu
   (Hos 8:1-6)
   
5. E. Hukuman Israel Dinubuatkan
   (Hos 8:7-10:15)
   
1. 1. Dilahap oleh Bangsa-Bangsa
   (Hos 8:7-14)
   
2. 2. Kemakmuran Menguap
   (Hos 9:1-9)
   
3. 3. Keguguran Kandungan
   (Hos 9:10-17)
   
4. 4. Bangsa Akan Dihancurkan
   (Hos 10:1-15)
   
6. F. Kasih Allah Akan Israel yang Bertahan Terus
   (Hos 11:1-11)
   
7. G. Dosa-Dosa Israel Diulangi
   (Hos 11:12-12:14)
   
8. H. Perhatian Allah pada Masa Lalu dan Kemarahan-Nya Sekarang
   (Hos 13:1-16)
   
1. 1. Penyembahan Berhala Israel
   (Hos 13:1-3)
   
2. 2. Pemeliharaan Allah Dalam Peristiwa Keluaran
   (Hos 13:4-6)
   
3. 3. Rencana Allah untuk Membinasakan Israel
   (Hos 13:7-13)
   
4. 4. Rencana Allah bagi Pemulihan Akhir Israel
   (Hos 13:14)
   
5. 5. Kebinasaan Israel yang Akan Datang Ditekankan Kembali
   (Hos 13:15-14:1)
   
9. I. Janji Allah untuk Memulihkan Israel
   (Hos 14:1-9)
   
1. 1. Panggilan untuk Bertobat
   (Hos 14:2-4)
   
2. 2. Berkat Berlimpah-Limpah Dijanjikan
   (Hos 14:4-9)
   

Nubuat Hosea adalah usaha terakhir Allah untuk memanggil orang Israel supaya bertobat dari penyembahan berhala dan kefasikan mereka yang tak kunjung berakhir sebelum menyerahkan mereka kepada hukuman penuh atas dosa-dosa mereka. Kitab ini ditulis untuk menyatakan

1. (1) bahwa Allah mempertahankan kasih-Nya kepada umat perjanjian-Nya dan dengan sungguh-sungguh ingin menebus mereka dari kejahatan mereka, dan
2. (2) bahwa hal-hal menyedihkan terjadi apabila orang terus-menerus tidak menaati Allah dan menolak kasih-Nya yang menebus.

Ketidaksetiaan istri Hosea dicatat sebagai gambaran ketidaksetiaan Israel kepada Allah. Gomer mengejar-ngejar laki-laki lain, sedangkan Israel mengejar-ngejar dewa-dewa lain; Gomer melakukan zina jasmaniah, sedangkan Israel zina rohani.

1. Hubungan
Hosea menekankan bahwa dasar agama adalah hubungan nyata dengan Allah. Hubungan ini melahirkan tuntutan terhadap umat Allah, tetapi juga berharga mahal bagi Allah, yang menderita manakala kasih-Nya ditolak dan umat-Nya tidak setia. Hos 7:1-7; 8:1-14; 11:3-7. Dari ayat-ayat di atas dan pasal-pasal lainnya Anda dapat mencatat cara-cara yang Allah pakai untuk berhubungan dengan bangsa Israel dan bagaimana reaksi mereka.

2. Ketidaksetiaan Israel
Berpalinglah bangsa Israel dari Allah mempengaruhi kehidupan agama, politis dan moral mereka. Carilah ayat-ayat yang di dalamnya Hosea berbicara mengenai dosa-dosa yang mereka lakukan dalam bidang-bidang tersebut.

3. Kasih Allah
Allah mengasihi Israel, walaupun mereka telah berdosa. Buatlah sebuah daftar dari semua acuan yang terdapat dalam Hosea yang mengacu kepada kasih Allah, dan perhatikan beraneka cara yang Allah pakai untuk menyatakan kasih-Nya, yang menyangkut baik berkat maupun penghakiman.

4. Perlunya pengetahuan tentang Allah
Hosea yakin bahwa pokok masalah yang dihadapi bangsa Israel terletak pada kegagalan mereka untuk mengerti kehendak Allah. Jika mereka sungguh-sungguh tahu siapa Dia, dengan sendirinya sikap mereka akan berubah. Carilah ayat-ayat ini: Hos 2:13,20; 4:1,6,14; 5:4; 8:14; 13:6.

Pasal 1-3 (Hos 1:1--3:5) menerangkan pernikahan Hosea kepada Gomer. Nama ketiga anak mereka adalah tanda-tanda nubuat bagi Israel: Yizreel ("Allah mencerai-beraikan"), Lo-Ruhama ("Tidak dikasihi") dan Lo-Ami ("Bukan umat-Ku"). Kasih Hosea yang tekun kepada istrinya yang pezina melambangkan ketabahan kasih Allah kepada Israel.

Pasal 4-14 (Hos 4:1--14:10) berisi serangkaian nubuat oleh Hosea yang menyamakan ketidaksetiaan Israel dengan ketidaksetiaan istrinya. Perbuatan Gomer yang meninggalkan Hosea untuk kekasih lainnya (pasal 1; Hos 1:1-22) melambangkan Israel yang meninggalkan Allah (pasal 4-7; Hos 4:1--7:16). Gomer direndahkan (pasal 2; Hos 2:1-22) untuk melambangkan rasa malu dan hukuman atas Israel (pasal 8-10; Hos 8:1--10:15). Perbuatan Hosea yang menebus Gomer dari pasar budak (pasal 3; Hos 3:1-5) melambangkan keinginan dan rencana Allah untuk memulihkan Israel di masa depan (pasal 11-14; Hos 11:1--14:10). Kitab ini menekankan bahwa karena Israel telah menolak kasih Allah dan panggilan-Nya untuk bertobat, maka hukuman tidak bisa ditunda lagi.

Tujuh ciri utama menandai kitab Hosea.

1. (1) Inilah kitab pertama dalam kumpulan PL yang namanya "Kitab Dua Belas" atau juga dikenal dengan nama "Nabi-Nabi Kecil" ("kecil" karena singkat dibandingkan dengan Yesaya, Yeremia, dan Yehezkiel).
2. (2) Hosea adalah satu dari hanya dua nabi dari utara yang menulis kitab nubuat di PL (yang lain adalah Yunus).
3. (3) Seperti halnya Yeremia dan Yehezkiel, pengalaman pribadi Hosea melukiskan berita nubuatnya.
4. (4) Kitab ini berisi sekitar 150 pernyataan tentang dosa-dosa Israel, dan lebih dari separuhnya berkaitan dengan penyembahan berhala.
5. (5) Melebihi nabi PL lainnya, Hosea mengingatkan Israel bahwa Tuhan telah sabar dan setia dalam kasih-Nya terhadap mereka.
6. (6) Tidak ada tatanan khusus dari nubuat-nubuat Hosea dalam bagian utama kitab ini (pasal 4-14; Hos 4:1--14:10); sulit untuk mengetahui akhir sebuah nubuat dan awal nubuat berikutnya.
7. (7) Nubuat-nubuat kitab Hosea penuh dengan kiasan-kiasan yang hidup, kebanyakan diambil dari daerah pedesaan.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Kitab Hosea mempunyai beberapa ayat yang dikutip oleh PB sebagai tergenapi di dalam Yesus Kristus:

1. (1) pemanggilan putra Allah dari Mesir (Hos 11:1; bd. Mat 2:15);
2. (2) kemenangan Kristus atas kematian (Hos 13:14; bd. 1Kor 15:55);
3. (3) kerinduan Allah akan kasih setia bukan korban sembelihan (Hos 6:6; bd. Mat 9:13; Mat 12:7); dan
4. (4) orang bukan Yahudi yang bukan umat Allah, kini menjadi umat Allah (Hos 1:6,9-10; Hos 2:22; bd. Rom 9:25-26; 1Pet 1:10).

Selain dari ayat-ayat khusus, PB memperluas tema kitab ini tentang Allah sebagai suami umat-Nya, dalam hal Kristus menjadi mempelai laki-laki dari mempelai wanita yang ditebus, gereja (lih 1Kor 11:2; Ef 5:22-32; Wahy 19:6-9; Wahy 21:1-2,9-10). Hosea menekankan berita PB mengenai perlunya pengenalan akan Allah untuk memasuki hidup (Hos 2:19; Hos 4:6; Hos 5:15; Hos 6:3,6; bd. Yoh 17:1-3). Terpadu dengan berita ini, Hosea dengan jelas menunjukkan hubungan langsung di antara dosa yang terus-menerus dengan hukuman yang tidak terelakkan. Kedua penekanan utama Hosea dirangkum Paulus dalam Rom 6:23, "Upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita."

Penghakiman dinyatakan

Tuduhan terhadap Israel atas keberdosaan, perzinahan, dan kedunguan mereka.

4:1 TUHAN menyampaikan penghukuman atas Israel, karena ketidaksalehan dan ketidaksusilaan mereka yang menjadi-jadi.
4:12 Dia membongkar ketidakpedulian dan kejahatan para imam, dan kejangakan umat, Dia akan membiarkan istri-istri dan anak-anak perempuan mereka bersundal, tanpa hukuman sekarang.
4:15 Dia memperingatkan Yehuda, untuk tidak meniru kejahatan Israel, yang masih terus dicela.

Menentang imam dan bangsa yang tidak setia (4:1-19)

Allah, Hosea.

Allah, Bet-Awen, Efraim, Gilgal, Israel, TUHAN, Yehuda

Adalah hukuman yang menyedihkan dan berat bagi manusia ketika Allah harus mengatakan, "biarkan mereka sendiri"

-

Pasal 4 dari Kitab Hosea menggambarkan hukuman yang akan ditimpakan oleh TUHAN kepada bangsa Israel karena mereka telah melanggar perintah-perintah-Nya. TUHAN menegur mereka karena tidak ada kesetiaan, kasih setia, dan pengenalan akan Allah di negeri ini. Mereka melanggar semua batasan dengan melakukan kutuk, kebohongan, pembunuhan, pencurian, dan perzinahan. Akibatnya, negeri ini akan berduka dan semua yang tinggal di dalamnya akan merana. TUHAN juga akan menolak mereka menjadi imam dan melupakan anak-anak mereka. Mereka akan mengalami kehinaan dan tidak akan merasakan kepuasan dalam hidup mereka. Mereka akan terjerumus dalam dosa dan menyembah berhala. Oleh karena itu, bangsa ini akan hancur karena kekurangan pengetahuan dan ketidaktaatan mereka terhadap TUHAN.

Kitab Hosea adalah salah satu kitab dalam Alkitab Perjanjian Lama. Kitab ini ditulis oleh nabi Hosea, yang hidup pada abad ke-8 SM di Kerajaan Utara Israel. Latar belakang historis dari kitab ini adalah masa ketika Israel sedang mengalami kemerosotan moral dan rohani yang serius. Masyarakat Israel saat itu terjerumus dalam penyembahan berhala dan pelanggaran hukum Allah.

Dalam Kitab Hosea, pasal 4 berbicara tentang penghakiman Allah terhadap bangsa Israel karena dosa-dosa mereka. Ayat-ayat sebelumnya, terutama dalam pasal 1 hingga 3, menggambarkan pernikahan Hosea dengan seorang perempuan pelacur yang melambangkan hubungan yang rusak antara Allah dan umat-Nya. Ini adalah perumpamaan yang digunakan oleh Allah untuk menunjukkan bagaimana umat-Nya telah berpaling dari-Nya dan bersekutu dengan dewa-dewa palsu.

Dalam pasal 4, Allah mengecam para imam dan pemimpin Israel karena mereka telah gagal memimpin umat dengan benar. Mereka melakukan kejahatan, kebohongan, dan kekerasan. Masyarakat juga terjerumus dalam dosa-dosa seperti perzinahan, pembunuhan, pencurian, dan kekerasan. Allah mengancam akan menghukum mereka dengan menghapuskan keturunan mereka dan meninggalkan mereka dalam kehinaan.

Secara teologis, pasal ini menunjukkan bahwa Allah adalah Allah yang kudus dan adil, yang tidak akan mentolerir dosa dan pelanggaran hukum-Nya. Allah ingin umat-Nya hidup dalam ketaatan dan kesetiaan kepada-Nya. Pasal ini juga mengajarkan pentingnya kepemimpinan yang baik dan tanggung jawab individu dalam menjaga moralitas dan keadilan.

Dalam konteks budaya, pasal ini menggambarkan situasi sosial dan moral yang buruk di masyarakat Israel pada saat itu. Masyarakat telah jatuh ke dalam penyembahan berhala dan praktik-praktik dosa yang melanggar hukum Allah. Hal ini mencerminkan pengaruh budaya pagan yang kuat pada waktu itu.

Dalam konteks literatur, pasal ini termasuk dalam genre nubuat dan pengajaran moral. Nabi Hosea menggunakan bahasa metaforis dan perumpamaan untuk menyampaikan pesan Allah kepada umat-Nya. Gaya bahasa ini memberikan kekuatan dan kesan yang lebih dalam kepada pembaca.

Dengan demikian, pasal 4 dari Kitab Hosea menggambarkan penghakiman Allah terhadap dosa-dosa umat Israel pada masa itu. Ini adalah bagian dari pesan nabi Hosea yang menekankan pentingnya ketaatan dan kesetiaan kepada Allah dalam kehidupan individu dan masyarakat.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Hosea pasal 4:

1. Kehilangan pengetahuan tentang Allah (Hosea 4:1)
- Penduduk negeri kehilangan pengetahuan tentang Allah.
- Mereka tidak memiliki kesetiaan, kasih setia, dan pengenalan akan Allah.

2. Pelanggaran terhadap hukum Allah (Hosea 4:2)
- Penduduk negeri melanggar semua batasan moral.
- Mereka melakukan kutuk, kebohongan, pembunuhan, pencurian, dan perzinahan.

3. Konsekuensi dari pelanggaran tersebut (Hosea 4:3)
- Negeri ini berduka dan semua yang tinggal di dalamnya akan merana.
- Hewan-hewan liar, burung-burung, dan ikan-ikan akan binasa.

4. Hukuman terhadap para imam dan nabi palsu (Hosea 4:4-5)
- Para imam akan tersandung pada siang hari, dan nabi akan tersandung pada malam hari.
- Allah akan membinasakan ibu mereka.
- Umat Allah akan binasa karena kekurangan pengetahuan.

5. Penghukuman terhadap umat yang berdosa (Hosea 4:6-7)
- Allah akan menolak mereka menjadi imam-Nya.
- Allah akan melupakan anak-anak mereka.
- Mereka akan mengalami kehinaan dan kelaparan.

6. Praktik penyembahan berhala dan perzinaan (Hosea 4:12-14)
- Umat mencari ramalan dari pohon-pohon dan tongkat mereka.
- Mereka meninggalkan Allah dan mempersembahkan kurban di tempat-tempat yang tidak semestinya.

7. Konsekuensi dari perzinaan dan penyembahan berhala (Hosea 4:17)
- Anak-anak perempuan dan pengantin akan terjerumus dalam perzinaan.
- Bangsa yang tidak berpengertian akan hancur.

8. Peringatan untuk tidak mengikuti kejahatan Yehuda (Hosea 4:15)
- Israel diingatkan untuk tidak mengikuti kejahatan Yehuda.
- Mereka dilarang pergi ke tempat-tempat penyembahan berhala seperti Gilgal dan Bet-Awen.

9. Penghukuman terhadap Efraim (Hosea 4:17)
- Efraim bersekutu dengan ilah-ilah palsu.
- Mereka akan mendapat malu karena perbuatan mereka yang memalukan.

10. Penghukuman dan pemulihan (Hosea 4:19-20)
- Allah akan memberi makan mereka seperti domba di padang rumput yang luas.
- Efraim terus berzina dan penguasa mereka menyukai perbuatan yang memalukan.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Anak-anak Israel
- Penduduk negeri ini
- Imam
- Nabi
- Ibumu
- Umat-Ku
- Anak-anakmu
- Laki-laki mereka
- Perempuan-perempuan sundal
- Pelacur bakti
- Yehuda
- Efraim

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Negeri ini
- Ladang
- Udara
- Laut
- Puncak-puncak gunung
- Bukit-bukit
- Pohon tarbantin
- Pohon hawar
- Gilgal
- Bet-Awen
- Padang rumput yang luas

Kata kunci dalam Kitab Hosea pasal 4 adalah sebagai berikut:

1. Firman TUHAN: Firman TUHAN adalah pesan dan perintah yang diberikan oleh Allah kepada umat-Nya melalui nabi-nabi-Nya. Firman TUHAN menjadi otoritas yang harus didengarkan dan ditaati.

2. Kesetiaan dan kasih setia: Allah menuntut umat-Nya untuk hidup dalam kesetiaan dan kasih setia kepada-Nya. Namun, dalam pasal ini, Allah menegur umat Israel karena mereka tidak memiliki kesetiaan dan kasih setia.

3. Pengenalan akan Allah: Umat Israel tidak memiliki pengetahuan yang benar tentang Allah. Mereka tidak mengenal dan tidak menghormati Allah dengan cara yang seharusnya.

4. Pelanggaran batasan: Umat Israel melanggar semua batasan yang ditetapkan oleh Allah. Mereka melakukan perbuatan dosa seperti mengutuk, berbohong, membunuh, mencuri, dan berzina.

5. Penumpahan darah: Umat Israel melakukan kekerasan dan pembunuhan, sehingga darah ditumpahkan dengan sia-sia. Hal ini menyebabkan negeri ini berduka dan merana.

6. Tersandung: Allah mengancam akan membuat imam-imam dan nabi-nabi tersandung karena mereka juga terlibat dalam dosa dan ketidaktaatan.

7. Kekurangan pengetahuan: Umat Israel binasa karena mereka tidak memiliki pengetahuan yang benar tentang Allah. Mereka menolak pengetahuan dan hukum Allah.

8. Perubahan kemuliaan menjadi kehinaan: Allah mengancam akan mengubah kemuliaan umat Israel menjadi kehinaan karena mereka terus berdosa dan tidak bertobat.

9. Persundalan dan penyembahan berhala: Umat Israel terjerumus dalam perzinaan dan penyembahan berhala. Mereka mencari petunjuk dan ramalan dari pohon-pohon dan tongkat mereka, meninggalkan Allah yang sejati.

10. Penghukuman dan balasan: Allah akan menghukum umat Israel karena perbuatan mereka dan membalas mereka sesuai dengan perbuatan-perbuatan mereka.

11. Bangsa tanpa berpengertian: Umat Israel akan hancur karena mereka tidak memiliki pengertian yang benar tentang Allah dan hidup dalam dosa.

12. Keras kepala: Umat Israel keras kepala dan tidak mau bertobat. Mereka terus melakukan perbuatan yang memalukan dan tidak mau mengakui kesalahannya.

13. Efraim bersekutu dengan ilah-ilah: Efraim, salah satu suku Israel, bersekutu dengan ilah-ilah palsu dan terjerumus dalam penyembahan berhala.

14. Malu karena kurban sembelihan: Umat Israel akan mendapat malu karena mereka melakukan kurban sembelihan kepada berhala-berhala yang tidak berarti.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Hosea pasal 4:

1. Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh TUHAN melalui nabi Hosea dalam pasal ini?
2. Mengapa TUHAN mengutuk penduduk negeri ini? Apa yang mereka lakukan yang melanggar batasan-batasan-Nya?
3. Bagaimana pengaruh dosa dan ketidaktaatan terhadap hukum Allah terhadap umat-Nya?
4. Mengapa pengetahuan sangat penting dalam hubungan dengan TUHAN? Mengapa penolakan terhadap pengetahuan dapat menyebabkan hukuman dari TUHAN?
5. Apa yang dimaksud dengan "roh perzinaan" yang menyesatkan umat TUHAN? Bagaimana hal ini terjadi dalam kehidupan mereka?
6. Mengapa TUHAN menolak untuk menghukum anak perempuan dan pengantin-pengantin dalam pasal ini? Apakah ada alasan khusus di balik keputusan-Nya?
7. Apa yang dapat kita pelajari dari perbandingan antara Israel dan Yehuda dalam pasal ini? Mengapa Yehuda diingatkan untuk tidak menjadi bersalah?
8. Bagaimana kita dapat menghindari jatuh ke dalam dosa dan ketidaktaatan seperti yang terjadi pada umat TUHAN dalam pasal ini?
9. Apa yang dapat kita pelajari tentang karakter dan sifat TUHAN melalui hukuman dan kasih-Nya yang terungkap dalam pasal ini?
10. Bagaimana pesan dalam pasal ini relevan bagi kita sebagai orang percaya dan bagaimana kita dapat menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan isi dari Kitab Hosea pasal 4.

Dari pasal 4 Kitab Hosea, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup:

1. Pentingnya mendengarkan firman Tuhan: Firman Tuhan adalah petunjuk dan pedoman bagi kehidupan kita. Kita perlu mendengarkan dan memahami firman-Nya agar dapat hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

2. Konsekuensi dari meninggalkan Allah: Pasal ini menggambarkan konsekuensi yang akan terjadi ketika seseorang meninggalkan Allah dan hidup dalam dosa. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya hidup dalam ketaatan dan kasih setia kepada Allah.

3. Bahaya penyembahan berhala: Pasal ini menyoroti bahaya penyembahan berhala dan pengaruh negatifnya terhadap umat Allah. Kita perlu menjauhkan diri dari segala bentuk penyembahan berhala dan tetap setia kepada Allah.

4. Pentingnya pengetahuan akan Allah: Umat Allah binasa karena kurangnya pengetahuan akan Allah. Oleh karena itu, kita perlu terus belajar dan mengenal Allah dengan lebih dalam agar dapat hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Memohon pengampunan atas dosa-dosa kita dan kesalahan kita dalam hidup.

2. Memohon pertolongan dan kekuatan dari Tuhan untuk hidup dalam ketaatan dan kasih setia kepada-Nya.

3. Memohon hikmat dan pengetahuan yang lebih dalam akan firman Tuhan agar dapat hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

4. Memohon perlindungan dari pengaruh negatif dunia dan godaan dosa.

5. Memohon agar kita tetap setia dalam penyembahan kepada Allah dan menjauhi segala bentuk penyembahan berhala.

6. Memohon agar kita dapat menjadi saksi yang setia bagi Allah di tengah dunia yang jauh dari-Nya.

Semoga doa-doa ini dapat membantu kita dalam hidup yang setia kepada Tuhan dan mengenal-Nya dengan lebih dalam.