Dalam Yehezkiel 43, nabi Yehezkiel dibawa oleh Tuhan ke pintu gerbang Bait Suci yang menghadap ke timur, di mana kemuliaan Allah Israel muncul dengan suara yang menggelegar. Tuhan menyatakan bahwa Dia akan tinggal di tengah-tengah umat Israel selamanya, dan mereka tidak boleh menajiskan nama-Nya lagi dengan perbuatan-perbuatan keji. Yehezkiel diperintahkan untuk menjelaskan kepada umat Israel tentang Bait Suci dan peraturannya, agar mereka merasa malu atas kesalahan mereka.

Selanjutnya, Tuhan memberikan rincian ukuran dan tata cara mezbah yang akan digunakan untuk korban. Ditetapkan bahwa korban penghapus dosa harus dipersembahkan oleh imam dari keturunan Zadok, dan proses penyucian mezbah harus dilakukan selama tujuh hari. Setelah masa itu, korban bakaran dan korban keselamatan akan dipersembahkan di atas mezbah, dan Tuhan akan berkenan kepada umat-Nya.

Berikut adalah penjelasan latar belakang dari Pasal 43 Kitab Yehezkiel:

Latar Belakang Pasal 43 Kitab Yehezkiel

1. Konteks Historis

Kitab Yehezkiel ditulis pada masa pembuangan bangsa Israel di Babel, sekitar tahun 586 SM. Yehezkiel adalah seorang nabi yang diangkat untuk memberikan penghiburan dan harapan kepada umat Israel yang terasing. Pasal 43 berfokus pada penglihatan Yehezkiel tentang kemuliaan Tuhan yang kembali ke Bait Suci di Yerusalem, yang merupakan simbol pemulihan bagi bangsa Israel.

2. Konteks Budaya

Budaya pada masa itu sangat dipengaruhi oleh praktik penyembahan berhala dan ritual yang dilakukan oleh bangsa-bangsa sekitar. Yehezkiel berusaha mengingatkan umat Israel akan pentingnya kesucian tempat ibadah dan ketaatan kepada Tuhan. Kembalinya kemuliaan Tuhan ke Bait Suci menandakan bahwa Tuhan masih peduli dan ingin berhubungan dengan umat-Nya.

3. Konteks Literatur

Pasal 43 merupakan bagian dari bagian akhir dari kitab Yehezkiel yang menggambarkan visi tentang Bait Suci baru dan pemulihan umat Israel. Sebelumnya, dalam pasal 40-42, Yehezkiel menggambarkan ukuran dan struktur Bait Suci yang baru. Pasal 43 melanjutkan tema ini dengan penekanan pada kehadiran Tuhan di tengah-tengah umat-Nya.

4. Konteks Teologis

Teologis, pasal ini menekankan pentingnya kehadiran Tuhan di antara umat-Nya. Kembalinya kemuliaan Tuhan menunjukkan bahwa meskipun umat-Nya telah berbuat dosa dan mengalami hukuman, Tuhan tetap setia dan ingin memulihkan hubungan-Nya dengan mereka. Ini juga mencerminkan tema keselamatan dan harapan yang sering muncul dalam kitab-kitab nabi.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 43, dalam pasal 40-42, Yehezkiel menggambarkan visi tentang Bait Suci yang baru, termasuk rincian arsitektur dan tata cara ibadah. Pasal-pasal ini menekankan pentingnya kesucian dan ketertiban dalam ibadah. Dalam pasal 43, setelah menggambarkan Bait Suci, Yehezkiel melihat kemuliaan Tuhan kembali ke tempat tersebut, menandakan pemulihan dan kehadiran Tuhan di tengah umat-Nya.

Dengan pemahaman ini, pembaca dapat lebih menghargai makna dan pesan yang terkandung dalam Pasal 43 Kitab Yehezkiel.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Yehezkiel pasal 43 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Kemuliaan Allah
  Kemuliaan Allah Israel datang dari sebelah timur, menunjukkan kehadiran dan kuasa-Nya yang menyertai umat-Nya. (Yehezkiel 43:1-2)

• Bait Suci sebagai Tempat Tinggal Allah
  Allah menyatakan bahwa Bait Suci adalah tempat takhta-Nya dan tempat di mana Dia akan tinggal di tengah-tengah umat Israel selamanya. (Yehezkiel 43:7)

• Pentingnya Kesucian
  Allah menekankan bahwa umat-Nya tidak boleh menajiskan nama-Nya yang kudus dengan perbuatan-perbuatan yang keji, dan harus menjauhkan ketidaksetiaan dari-Nya. (Yehezkiel 43:8-9)

• Pendidikan dan Pengajaran tentang Bait Suci
  Yehezkiel diperintahkan untuk menjelaskan tentang Bait Suci kepada umat Israel agar mereka merasa malu atas kesalahan mereka dan memahami rencana Allah. (Yehezkiel 43:10-11)

• Ukuran dan Rancangan Mezbah
  Penjelasan rinci tentang ukuran dan struktur mezbah menunjukkan pentingnya ketertiban dan kesucian dalam ibadah kepada Allah. (Yehezkiel 43:13-17)

• Prosedur Persembahan Korban
  Allah memberikan instruksi tentang bagaimana korban harus dipersembahkan, termasuk jenis korban dan cara penyucian mezbah, menekankan pentingnya ritual dalam ibadah. (Yehezkiel 43:18-27)

• Pendamaian dan Penyucian
  Proses pendamaian dan penyucian mezbah selama tujuh hari menunjukkan pentingnya persiapan spiritual sebelum beribadah kepada Allah. (Yehezkiel 43:26)

• Kepuasan Allah terhadap Persembahan
  Allah berjanji akan berkenan kepada umat-Nya ketika mereka mengikuti peraturan dan hukum-Nya dalam ibadah. (Yehezkiel 43:27)

Nama Orang

• Anak Manusia: Sebutan yang digunakan untuk merujuk kepada Yehezkiel sebagai nabi.
• Imam-imam: Para pemimpin agama yang bertugas di Bait Suci.
• Orang Lewi: Keturunan Lewi yang ditugaskan untuk tugas-tugas di Bait Suci.
• Zadok: Keturunan yang diizinkan untuk mendekat kepada Tuhan dan menyelenggarakan kebaktian.

Nama Lokasi

• Bait Suci: Tempat suci di mana ibadah dan persembahan dilakukan.
• Pintu Gerbang yang Menghadap ke Sebelah Timur: Pintu gerbang yang menjadi akses masuk ke Bait Suci.
• Gunung: Merujuk pada lokasi di mana Bait Suci dibangun, dianggap sebagai tempat yang maha kudus.
• Tempat yang Sudah Ditentukan: Lokasi di sekitar Bait Suci untuk membakar korban.
• Sungai Kebar: Tempat di mana Yehezkiel sebelumnya mengalami penglihatan dari Tuhan.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab Yehezkiel pasal 43:

1. Pintu Gerbang Timur

   • Menunjukkan arah kedatangan kemuliaan Allah, simbol dari kehadiran ilahi.

2. Kemuliaan Allah

   • Menggambarkan kehadiran dan kekuatan Allah yang terlihat dan dirasakan, membawa cahaya dan suara.

3. Bait Suci

   • Tempat suci di mana Allah berdiam di tengah umat-Nya, menjadi pusat ibadah dan pengorbanan.

4. Takhta dan Tapak Kaki Allah

   • Menunjukkan posisi Allah yang berdaulat dan kehadiran-Nya yang nyata di antara umat-Nya.

5. Penajisan

   • Mengacu pada tindakan umat yang mencemari nama Allah melalui dosa dan penyembahan berhala.

6. Penyucian

   • Proses yang diperlukan untuk mengembalikan kesucian Bait Suci dan mezbah melalui pengorbanan.

7. Korban Penghapus Dosa

   • Korban yang dipersembahkan untuk menghapus dosa dan mendamaikan hubungan antara Allah dan umat.

8. Imam-imam dari Keturunan Zadok

   • Menunjukkan peran khusus dari keturunan Zadok dalam pelayanan di Bait Suci, sebagai pelayan yang setia.

9. Peraturan dan Hukum

   • Instruksi yang diberikan untuk menjaga kesucian dan ketertiban dalam ibadah di Bait Suci.

10. Pendamaian

    • Tindakan yang dilakukan untuk mengembalikan hubungan yang baik antara Allah dan umat-Nya setelah dosa.

11. Hari Kedua dan Hari Kedelapan

    • Menunjukkan waktu spesifik untuk pelaksanaan ritual penyucian dan pengorbanan.

12. Garam

    • Simbol dari perjanjian dan kesucian yang harus ada dalam setiap korban yang dipersembahkan.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dari pasal ini, yaitu kehadiran Allah, kesucian tempat ibadah, dan pentingnya pengorbanan dalam hubungan dengan Allah.

Kitab Yehezkiel pasal 43 adalah bagian yang sangat penting dalam konteks penglihatan Yehezkiel tentang Bait Suci dan kemuliaan Tuhan. Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai pasal ini:

Pertanyaan Refleksi

1. Kemuliaan Tuhan: Apa makna kemuliaan Tuhan yang datang dari sebelah timur dalam konteks kehidupan spiritual Anda? Bagaimana Anda merasakannya dalam kehidupan sehari-hari?
2. Kesucian Bait Suci: Mengapa penting bagi Tuhan untuk menekankan kesucian Bait Suci? Apa yang bisa kita pelajari tentang kesucian dalam hidup kita sebagai orang percaya?
3. Pentingnya Pengorbanan: Mengapa pengorbanan hewan menjadi bagian penting dalam penyucian dan pendamaian? Apa relevansinya bagi kita sebagai orang Kristen yang percaya pada pengorbanan Yesus Kristus?
4. Perubahan Hati: Dalam ayat 10, Tuhan meminta Yehezkiel untuk menjelaskan Bait Suci kepada orang Israel agar mereka merasa malu atas kesalahan mereka. Bagaimana kita bisa menerapkan prinsip ini dalam hidup kita sendiri ketika kita menyadari kesalahan kita?
5. Peran Imam: Apa yang dapat kita pelajari dari peran imam dalam konteks Bait Suci dan pengorbanan? Bagaimana peran ini berhubungan dengan pelayanan kita di gereja saat ini?

Pertanyaan Diskusi

1. Simbolisme Bait Suci: Apa simbolisme dari Bait Suci dalam konteks hubungan kita dengan Tuhan? Bagaimana kita bisa melihat Bait Suci sebagai representasi dari kehadiran Tuhan di tengah-tengah kita?
2. Relevansi Hukum dan Peraturan: Bagaimana hukum dan peraturan yang diberikan kepada Yehezkiel dapat diterapkan dalam konteks gereja modern? Apakah ada prinsip-prinsip yang masih relevan?
3. Kedekatan dengan Tuhan: Dalam pasal ini, Tuhan menyatakan bahwa Dia akan diam di tengah-tengah orang Israel. Apa artinya bagi kita bahwa Tuhan ingin tinggal di dalam hati kita? Bagaimana kita bisa menjaga hubungan yang dekat dengan-Nya?
4. Pentingnya Pertobatan: Mengapa pertobatan menjadi tema yang berulang dalam kitab Yehezkiel? Bagaimana kita bisa mendorong diri kita dan orang lain untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan?
5. Persepsi tentang Kemuliaan: Bagaimana persepsi kita tentang kemuliaan Tuhan dapat mempengaruhi cara kita beribadah dan hidup sehari-hari? Apa yang bisa kita lakukan untuk lebih menghargai kemuliaan-Nya dalam hidup kita?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam makna dan aplikasi dari Kitab Yehezkiel pasal 43!

Pasal 43 dari Kitab Yehezkiel menggambarkan penglihatan Yehezkiel tentang kemuliaan Allah yang kembali ke Bait Suci dan peraturan mengenai penyucian mezbah. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dipelajari dan diterapkan dalam hidup kita, serta doa yang relevan.

Hal-Hal yang Bisa Dipelajari dan Diterapkan:

1. Kemuliaan Allah:

   • Pentingnya Menghormati Kehadiran Allah: Kemuliaan Allah datang dari timur, menunjukkan bahwa Dia adalah sumber cahaya dan kehidupan. Kita perlu menghormati kehadiran-Nya dalam hidup kita dan dalam ibadah kita.
   • Sikap Sujud: Yehezkiel sujud ketika melihat kemuliaan Allah. Ini mengajarkan kita untuk memiliki sikap rendah hati dan hormat di hadapan Tuhan.

2. Pentingnya Penyucian:

   • Penyucian Diri: Sebelum mendekat kepada Allah, kita perlu menyucikan diri dari dosa dan hal-hal yang tidak berkenan. Ini bisa diterapkan dengan mengakui dosa kita dan meminta pengampunan.
   • Ritual dan Peraturan: Allah memberikan peraturan yang jelas tentang bagaimana mempersembahkan korban. Ini menunjukkan bahwa Allah menghargai ketertiban dan kesucian dalam ibadah.

3. Peran Pemimpin Rohani:

   • Imam dan Pemimpin: Imam dari keturunan Zadok memiliki tanggung jawab untuk mendekat kepada Allah dan menyelenggarakan kebaktian. Kita perlu menghargai pemimpin rohani dan mendukung mereka dalam tugas mereka.
   • Tanggung Jawab Bersama: Setiap orang percaya memiliki tanggung jawab untuk menjaga kesucian dan kehormatan nama Tuhan dalam komunitas mereka.

4. Pentingnya Mengajarkan Firman Tuhan:

   • Mendidik Generasi Selanjutnya: Yehezkiel diperintahkan untuk menjelaskan Bait Suci kepada kaum Israel agar mereka merasa malu atas kesalahan mereka. Kita juga perlu mengajarkan kebenaran Firman Tuhan kepada orang lain, terutama generasi muda.

Doa Terkait Pasal 43:

1. Doa Penyucian: "Ya Tuhan, aku datang kepada-Mu dengan hati yang penuh kerendahan. Ampunilah segala dosaku dan bersihkanlah aku dari segala yang tidak berkenan di hadapan-Mu. Biarlah kemuliaan-Mu memenuhi hidupku dan aku dapat hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Amin."

2. Doa untuk Menghormati Kehadiran Allah: "Tuhan yang Maha Kuasa, aku bersyukur atas kehadiran-Mu dalam hidupku. Ajarlah aku untuk selalu menghormati dan menghargai kehadiran-Mu. Biarlah setiap ibadahku menjadi suatu persembahan yang menyenangkan hati-Mu. Amin."

3. Doa untuk Pemimpin Rohani: "Ya Tuhan, aku berdoa untuk para pemimpin rohani di gerejaku. Berikanlah mereka hikmat dan kekuatan untuk memimpin kami dalam kebenaran-Mu. Lindungilah mereka dan berikanlah mereka keberanian untuk menyampaikan firman-Mu. Amin."

4. Doa untuk Mendidik Generasi Selanjutnya: "Tuhan, berikanlah aku hikmat untuk mengajarkan kebenaran-Mu kepada generasi berikutnya. Biarlah mereka mengenal Engkau dan hidup dalam jalan-Mu. Semoga mereka tidak mengulangi kesalahan yang telah dilakukan oleh generasi sebelumnya. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam memperdalam iman dan hubungan Anda dengan Tuhan.

Berikut adalah analisis Pasal 43 dari Kitab Yehezkiel menggunakan model 5W+2H:

1. What (Apa)

• Isi Pasal: Pasal ini menggambarkan penglihatan Yehezkiel tentang kemuliaan Allah yang datang ke Bait Suci melalui pintu gerbang timur. Allah menyatakan bahwa Dia akan tinggal di tengah-tengah umat Israel dan memberikan peraturan mengenai mezbah dan korban yang harus dipersembahkan.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • Yehezkiel: Nabi yang menerima penglihatan ini.
  • Allah: Yang berbicara kepada Yehezkiel dan memberikan instruksi.
  • Imam-imam dari keturunan Zadok: Mereka yang ditunjuk untuk melayani di Bait Suci.

3. Where (Di mana)

• Lokasi:
  • Bait Suci: Tempat suci yang dijelaskan dalam penglihatan Yehezkiel.
  • Pintu gerbang timur: Tempat di mana kemuliaan Allah muncul.

4. When (Kapan)

• Waktu:
  • Dalam konteks penglihatan: Tidak disebutkan waktu spesifik, tetapi ini terjadi setelah pengusiran umat Israel dan saat mereka di pengasingan.

5. Why (Mengapa)

• Tujuan:
  • Untuk menunjukkan bahwa Allah ingin tinggal di tengah-tengah umat-Nya dan mengingatkan mereka untuk tidak menajiskan nama-Nya dengan perbuatan yang keji.
  • Untuk memberikan instruksi mengenai cara mempersembahkan korban dan menyucikan mezbah.

6. How (Bagaimana)

• Proses:
  • Yehezkiel dibawa oleh Roh ke Bait Suci dan melihat kemuliaan Allah.
  • Allah memberikan instruksi tentang ukuran dan cara pembuatan mezbah, serta tata cara mempersembahkan korban.
  • Proses penyucian mezbah dilakukan dengan darah korban dan pengorbanan yang ditentukan.

7. How Much (Seberapa banyak)

• Detail Korban:
  • Diperlukan berbagai jenis korban, termasuk lembu jantan muda, kambing jantan, dan domba jantan, yang harus dipersembahkan selama tujuh hari untuk menyucikan mezbah.

Analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang Pasal 43 dari Kitab Yehezkiel, membantu untuk memahami konteks dan makna dari teks tersebut. Semoga ini bermanfaat dalam studi Alkitab Anda!

Dalam Yehezkiel 43, Yehezkiel melihat kemuliaan Allah Israel datang dari timur dan memenuhi Bait Suci. Allah berbicara kepadanya bahwa Bait Suci adalah tempat tinggal-Nya di tengah-tengah bangsa Israel selamanya. Allah juga menyatakan bahwa keturunan Israel tidak boleh lagi menajiskan nama-Nya dengan persundalan dan penyembahan berhala. Allah memerintahkan Yehezkiel untuk menggambarkan Bait Suci kepada keturunan Israel agar mereka malu atas kesalahan-kesalahan mereka dan mengukur polanya. Allah juga memberikan ketetapan-ketetapan mengenai mazbah dan persembahan penebusan dosa yang harus dilakukan oleh imam-imam Lewi. Selama tujuh hari, mereka harus menyucikan mazbah dan mengadakan penebusan dosa. Setelah itu, imam-imam akan mempersembahkan persembahan bakaran dan persembahan perdamaian di atas mazbah, dan Allah akan menerimanya.

Latar belakang dari pasal 43 dari Kitab Yehezkiel adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal 43 terjadi selama masa pembuangan bangsa Israel di Babel pada abad ke-6 SM. Yehezkiel, seorang nabi, menerima wahyu dari Allah di tengah-tengah umat Israel yang sedang mengalami penderitaan dan kebingungan. Tujuan utama dari Kitab Yehezkiel adalah untuk mengingatkan umat Israel akan dosa-dosa mereka dan mengajak mereka untuk bertobat.

Konteks Budaya:
Pada saat itu, umat Israel sedang mengalami kehancuran Yerusalem dan Bait Suci mereka oleh tentara Babel. Bait Suci adalah tempat suci bagi umat Israel, tempat mereka menyembah Allah. Kehancuran Bait Suci sangat menghancurkan hati umat Israel, karena mereka percaya bahwa kehadiran Allah bersemayam di sana.

Konteks Literatur:
Kitab Yehezkiel adalah salah satu kitab nabi dalam Alkitab. Kitab ini berisi wahyu-wahyu yang diterima oleh Yehezkiel dari Allah. Pasal 43 adalah bagian dari wahyu yang diterima oleh Yehezkiel mengenai rencana Allah untuk memulihkan Bait Suci yang hancur.

Konteks Teologis:
Pasal 43 berbicara tentang penglihatan Yehezkiel mengenai Bait Suci yang baru. Allah menunjukkan kepada Yehezkiel bagaimana Bait Suci yang baru akan dibangun dan diisi dengan kemuliaan-Nya. Tujuan dari penglihatan ini adalah untuk memberikan harapan dan penghiburan kepada umat Israel yang sedang mengalami penderitaan dan keputusasaan.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Yehezkiel menerima wahyu dari Allah mengenai penghancuran Bait Suci yang lama karena dosa-dosa umat Israel. Allah menunjukkan kepada Yehezkiel bagaimana dosa-dosa tersebut telah mencemarkan Bait Suci dan mengakibatkan kepergian kemuliaan-Nya dari tempat itu. Pasal 43 melanjutkan dengan penglihatan Yehezkiel mengenai Bait Suci yang baru yang akan dibangun oleh Allah.

Demikianlah latar belakang singkat dari pasal 43 Kitab Yehezkiel.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Yehezkiel pasal 43:

1. Kemuliaan Allah Israel datang dari timur (ayat 2)
- Kemuliaan Allah yang datang dari timur menunjukkan kehadiran-Nya yang agung dan kuasa-Nya yang besar.

2. Kemuliaan TUHAN memenuhi Bait Suci (ayat 5)
- Kemuliaan TUHAN yang memenuhi Bait Suci menunjukkan kehadiran-Nya yang kudus dan kehadiran-Nya di tengah-tengah umat-Nya.

3. Tempat takhta dan tumpuan kaki TUHAN di Bait Suci (ayat 7)
- Tempat takhta dan tumpuan kaki TUHAN menunjukkan bahwa Bait Suci adalah tempat di mana Allah tinggal dan memerintah atas umat-Nya.

4. Larangan menajiskan nama kudus TUHAN (ayat 7-9)
- Allah melarang umat-Nya untuk menajiskan nama-Nya dengan melakukan persundalan dan memasang ambang pintu dan tiang pintu di dekat Bait Suci.

5. Penggambaran Bait Suci kepada keturunan Israel (ayat 10-12)
- Yehezkiel diminta untuk menggambarkan Bait Suci kepada keturunan Israel agar mereka malu atas kesalahan-kesalahan mereka dan mengukur polanya.

6. Hukum Bait Suci (ayat 12)
- Hukum Bait Suci menetapkan bahwa seluruh daerah di puncak gunung dan sekelilingnya adalah yang paling kudus.

7. Ukuran mazbah (ayat 13-17)
- Mazbah memiliki ukuran yang spesifik, termasuk tinggi, lebar, dan panjangnya, serta jumlah tanduk dan anak tangga yang menghadap ke timur.

8. Persembahan penebusan dosa di Bait Suci (ayat 18-27)
- Allah memberikan ketetapan mengenai persembahan penebusan dosa yang harus dipersembahkan di Bait Suci, termasuk sapi jantan muda dan kambing jantan yang tidak bercacat.

9. Persiapan dan pelaksanaan persembahan penebusan dosa (ayat 21-27)
- Selama tujuh hari, persembahan penebusan dosa harus disediakan dan dilakukan untuk menyucikan mazbah, dan setelah itu, persembahan bakaran dan perdamaian dapat dipersembahkan di atas mazbah.

Referensi: Yehezkiel 43:2, 5, 7-9, 10-12, 13-17, 18-27.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Yehezkiel: Nabi yang menerima penglihatan ini dari Tuhan.
- Anak manusia: Gelar yang diberikan kepada Yehezkiel oleh Tuhan.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:- Pintu gerbang yang menghadap ke sebelah timur: Tempat di mana kemuliaan Allah Israel datang dari timur.
- Bait Suci: Tempat di mana kemuliaan TUHAN memenuhi dan di mana Dia akan tinggal di tengah-tengah bangsa Israel selama-lamanya.
- Sungai Kebar: Tempat di mana Yehezkiel melihat penglihatan-penglihatan sebelumnya.
- Tempat-tempat tinggi mereka: Tempat-tempat penyembahan berhala yang telah dinajiskan oleh keturunan Israel dengan memasang ambang pintu dan tiang pintu mereka di dekat Bait Suci TUHAN.
- Daerah di puncak gunung dan sekelilingnya: Daerah yang akan menjadi paling kudus di Bait Suci.
- Mazbah: Tempat di mana persembahan bakaran dan persembahan penebusan dosa dipersembahkan.
- Bait Suci: Tempat di mana persembahan bakaran dan persembahan penebusan dosa dipersembahkan.
- Tempat kudus: Bagian dalam Bait Suci di mana imam-imam melayani TUHAN.
- Tempat yang ditentukan di Bait Suci: Tempat di mana sapi jantan muda untuk persembahan penebus dosa akan dibakar.
- Tempat yang ditentukan di bagian luar tempat kudus: Tempat di mana sapi jantan muda untuk persembahan penebus dosa akan dibakar.
- Mazbah: Tempat di mana persembahan bakaran dan persembahan penebusan dosa dipersembahkan.

Kata kunci dalam Kitab "Yehezkiel" pasal "43" adalah sebagai berikut:

1. Pintu gerbang yang menghadap ke timur: Menunjukkan arah kemuliaan Allah Israel datang.
2. Kemuliaan Allah Israel: Suara-Nya seperti suara air yang besar dan bumi bersinar karena kemuliaan-Nya.
3. Bait Suci: Tempat di mana kemuliaan TUHAN datang dan di mana Dia akan tinggal di tengah-tengah bangsa Israel selama-lamanya.
4. Penajisan nama Allah: Keturunan Israel tidak akan lagi menajiskan nama-Nya yang kudus dengan persundalan dan mayat-mayat raja-raja mereka di tempat-tempat tinggi mereka.
5. Malu karena kesalahan: Keturunan Israel harus malu atas kesalahan-kesalahan mereka dan mengukur pola Bait Suci.
6. Hukum Bait Suci: Menjelaskan ukuran dan rancangan Bait Suci yang harus diikuti.
7. Mazbah: Ukuran dan ketetapan untuk mempersembahkan persembahan bakaran dan memercikkan darah di atasnya.
8. Persembahan penebus dosa: Sapi jantan muda digunakan untuk persembahan penebus dosa, dan kambing jantan digunakan pada hari kedua.
9. Tujuh hari penyucian: Selama tujuh hari, penyucian dilakukan dengan mempersembahkan kambing dan sapi jantan muda yang tidak bercacat.
10. Hari kedelapan: Setelah tujuh hari, persembahan bakaran dan persembahan perdamaian akan diterima oleh TUHAN.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari tentang kemuliaan Allah dari pasal ini?
2. Bagaimana reaksi Yehezkiel ketika ia melihat kemuliaan Allah memenuhi Bait Suci?
3. Apa arti dari pernyataan bahwa Allah akan tinggal di tengah-tengah bangsa Israel selama-lamanya?
4. Mengapa Allah menghendaki agar nama-Nya yang kudus tidak lagi dinajiskan oleh keturunan Israel?
5. Bagaimana kita dapat menghubungkan pengajaran ini dengan kehidupan kita sebagai orang percaya saat ini?

Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana gambaran Bait Suci yang diberikan kepada Yehezkiel dapat menginspirasi kita dalam memahami kehadiran Allah di tengah-tengah kita?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari hukum-hukum Bait Suci yang diberikan kepada Yehezkiel?
3. Mengapa Allah memberikan instruksi yang sangat rinci tentang ukuran dan tata letak mazbah?
4. Bagaimana persembahan penebusan dosa yang dijelaskan dalam pasal ini mencerminkan pengorbanan Yesus Kristus sebagai penebus dosa kita?
5. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan prinsip-prinsip yang ditemukan dalam pasal ini dalam kehidupan kita sehari-hari sebagai orang percaya?

Hal-hal menarik terkait Kitab Yehezkiel pasal 43:
1. Pasal ini memberikan gambaran yang indah tentang kemuliaan Allah yang memenuhi Bait Suci.
2. Yehezkiel mengalami penglihatan yang mirip dengan penglihatan yang ia alami sebelumnya di tepi Sungai Kebar.
3. Allah menegaskan bahwa Dia akan tinggal di tengah-tengah bangsa Israel selama-lamanya dan bahwa nama-Nya yang kudus tidak boleh dinajiskan.
4. Yehezkiel diperintahkan untuk menggambarkan Bait Suci kepada keturunan Israel agar mereka malu atas kesalahan-kesalahan mereka.
5. Pasal ini juga memberikan instruksi rinci tentang ukuran dan tata letak mazbah serta persembahan penebusan dosa yang harus dilakukan.

Dalam pasal 43 dari Kitab Yehezkiel, terdapat beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Menghormati kemuliaan Allah: Pasal ini menggambarkan kemuliaan Allah yang datang ke Bait Suci. Kita dapat belajar untuk menghormati dan mengagungkan kemuliaan Allah dalam kehidupan kita, baik dalam ibadah maupun dalam tindakan sehari-hari.

2. Menjauhi dosa dan kekejian: Allah berfirman bahwa keturunan Israel tidak boleh lagi menajiskan nama-Nya yang kudus dengan dosa dan kekejian mereka. Kita juga harus menjauhi dosa dan kekejian dalam hidup kita, agar kita tidak menajiskan nama Allah yang kudus.

3. Malu atas kesalahan: Allah meminta Yehezkiel untuk menggambarkan Bait Suci kepada keturunan Israel agar mereka malu atas kesalahan-kesalahan mereka. Kita juga harus memiliki sikap rendah hati dan malu atas kesalahan-kesalahan kita, serta berusaha untuk memperbaiki diri.

4. Mengamati dan melaksanakan hukum Allah: Allah meminta Yehezkiel untuk menuliskan dan mengamati semua rancangan dan ketetapan Bait Suci. Kita juga harus mengamati dan melaksanakan hukum Allah dalam hidup kita, agar kita hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Memohon kemuliaan Allah: Doakan agar kemuliaan Allah hadir dalam hidup kita dan dalam gereja kita, sehingga kita dapat mengagungkan-Nya dengan sepenuh hati.

2. Memohon pengampunan dosa: Doakan agar Allah mengampuni dosa-dosa kita dan membantu kita untuk menjauhi dosa dan kekejian dalam hidup kita.

3. Memohon bimbingan Roh Kudus: Doakan agar Roh Kudus membimbing kita dalam mengamati dan melaksanakan hukum Allah, sehingga kita dapat hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

4. Memohon kerendahan hati: Doakan agar kita memiliki sikap rendah hati dan malu atas kesalahan-kesalahan kita, serta berusaha untuk memperbaiki diri.

5. Memohon kekuatan untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah: Doakan agar Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya, sehingga kita dapat menjadi saksi yang setia bagi-Nya.

Semoga hal-hal ini dapat menjadi pengajaran dan doa yang bermanfaat bagi hidup kita.

Analisis Yehezkiel 43 (5W+1H)

What (Apa): Pasal ini menggambarkan kembalinya kemuliaan Allah ke Bait Suci yang baru, disertai instruksi detail tentang pentahbisan Bait Suci dan mazbah.

Who (Siapa):

• Yehezkiel: Nabi yang menerima penglihatan dan instruksi dari Allah.
• Allah: Sumber kemuliaan dan instruksi untuk Bait Suci.
• Imam-imam Lewi dari keturunan Zadok: Mereka yang ditugaskan untuk melakukan ritual pentahbisan.

When (Kapan): Pasal ini tidak menyebutkan waktu spesifik, tetapi merupakan penglihatan tentang masa depan setelah pembuangan bangsa Israel.

Where (Di mana): Lokasi utama adalah Bait Suci di Yerusalem, khususnya pintu gerbang timur dan pelataran bagian dalam.

Why (Mengapa):

• Kembalinya kemuliaan Allah: Menunjukkan pemulihan hubungan Allah dengan umat-Nya setelah periode pembuangan akibat dosa-dosa mereka.
• Instruksi pentahbisan: Untuk memastikan kekudusan Bait Suci dan mazbah, sehingga layak menjadi tempat tinggal Allah di tengah umat-Nya.
• Penekanan pada ketaatan: Bangsa Israel harus belajar dari kesalahan masa lalu dan hidup sesuai dengan hukum-hukum Allah agar dapat menikmati kehadiran-Nya secara permanen.

How (Bagaimana):

• Penglihatan: Yehezkiel menerima penglihatan tentang kemuliaan Allah dan instruksi detail tentang Bait Suci.
• Ritual pentahbisan: Melibatkan persembahan hewan (sapi jantan, kambing jantan, domba jantan) dan penggunaan darah untuk penyucian.
• Pengukuran dan rancangan: Allah memberikan spesifikasi rinci tentang ukuran dan tata letak Bait Suci dan mazbah.

Kesimpulan: Yehezkiel 43 memberikan harapan pemulihan bagi bangsa Israel, menekankan pentingnya kekudusan, ketaatan, dan pemulihan hubungan dengan Allah. Pasal ini juga menunjukkan bahwa Allah menginginkan tempat tinggal permanen di tengah umat-Nya, tetapi mereka harus hidup sesuai dengan kehendak-Nya agar hal itu terjadi.