Statistik	48 pasal, 1273 ayat, 39.407 kata
Penulis	Yehezkiel
Tema	Hukuman dan Kemuliaan Allah; Kebaikan dan kekerasan Allah.
Waktu	590-570 SM
Tempat	Yehuda (Yerusalem), Babel
Kata Kunci	Pengelihatan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah manusia bermuka empat yang menakjubkan**

Latar belakang sejarah Kitab Yehezkiel ialah Babel pada tahun-tahun awal pembuangan (593-571 SM). Nebukadnezar telah membawa tawanan orang Yahudi dari Yerusalem ke Babel dalam tiga tahap:

1. (1) pada tahun 605 SM, pemuda-pemuda Yahudi pilihan dibawa ke Babel, antara lain Daniel dan ketiga sahabatnya;
2. (2) pada tahun 597 SM, 10.000 tawanan dibawa ke Babel, di antaranya Yehezkiel; dan
3. (3) pada tahun 586 SM, pasukan Nebukadnezar telah membinasakan kota dan Bait Sucinya, lalu membawa sebagian besar orang yang tidak terbunuh ke Babel.

Pelayanan Yehezkiel sebagai nabi terjadi pada masa sejarah PL yang paling gelap: tujuh tahun sebelum kebinasaan itu pada tahun 586 SM (593-586 SM) dan 15 tahun setelah kebinasaan itu (586-571 SM). Kitab ini mungkin selesai sekitar tahun 570 SM.

Yehezkiel, yang namanya berarti "Allah menguatkan", berasal dari keluarga imam (Yeh 1:3) dan tinggal di Yerusalem sepanjang 25 tahun pertama hidupnya. Dia sedang dalam pendidikan untuk menjadi imam di Bait Suci ketika dibawa ke Babel pada tahun 597 SM. Sekitar lima tahun kemudian, pada umur 30 tahun (Yeh 1:2-3), Yehezkiel menerima panggilan sebagai nabi dan penugasan ilahinya, setelah itu ia melayani dengan setia selama sekurang-kurangnya 22 tahun (Yeh 29:17); Yehezkiel berusia sekitar 17 tahun ketika Daniel dibawa pergi, sehingga keduanya kurang lebih sama umurnya. Baik Yehezkiel maupun Daniel merupakan rekan sezaman yang lebih muda daripada Yeremia dan sangat mungkin banyak dipengaruhi oleh nabi Yerusalem yang lebih tua ini (bd.Dan 9:2). Pada saat Yehezkiel tiba di Babel, Daniel sudah terkenal sebagai orang yang memiliki hikmat nubuat yang luar biasa; Yehezkiel menyebutnya tiga kali di dalam kitab ini (Yeh 14:14,20; Yeh 28:3). Berbeda dengan Daniel, Yehezkiel berkeluarga (Yeh 24:15-18) dan hidup sebagai warga biasa di antara para buangan Yahudi di tepi Sungai Kebar. (Yeh 1:1; Yeh 3:15,24; bd.Mazm 137:1).

Kitab ini dengan jelas menyebutkan bahwa nubuat-nubuatnya adalah dari Yehezkiel (Yeh 1:3; Yeh 24:24). Pemakaian kata ganti "aku" dalam seluruh kitab, bersama dengan kesatuan kitab ini dalam gaya dan bahasa yang dipakai, menunjuk kepada Yehezkiel sebagai penulis tunggalnya. Nubuat-nubuatnya dapat diberi tanggal dengan tepat karena cara penanggalannya yang teratur (bd. Yeh 1:1-2; Yeh 8:1; Yeh 20:1; Yeh 24:1; Yeh 26:1; Yeh 29:1,17; Yeh 30:20; Yeh 31:1; Yeh 32:1,17; Yeh 33:21; Yeh 40:1). Pelayanannya dimulai bulan Juli tahun 593 SM dan berlangsung sampai sekurang-kurangnya nubuat terakhir yang dicatat pada bulan April, 571 SM.

1. I. Panggilan dan Penugasan Yehezkiel
   (Yeh 1:1-3:27)
   
1. A. Penglihatan Tentang Kemuliaan Allah
   (Yeh 1:1-28)
   
2. B. Ditugaskan untuk Menjadi Nabi
   (Yeh 2:1-3:27)
   
2. II. Nubuat Tentang Hukuman atas Yehuda dan Yerusalem
   (Yeh 4:1-24:27)
   
1. A. Tanda-Tanda Nubuat Tentang Hukuman yang Akan Datang
   (Yeh 4:1-5:17)
   
1. 1. Batu Bata
   (Yeh 4:1-3)
   
2. 2. Yehezkiel Berbaring pada Sisi Kiri
   (Yeh 4:4-8)
   
3. 3. Makanan yang Kurang
   (Yeh 4:9-17)
   
4. 4. Pedang Tajam Ilahi
   (Yeh 5:1-17)
   
2. B. Berbagai Nubuat Tentang Hukuman yang Akan Datang
   (Yeh 6:1-7:27)
   
3. C. Aneka Penglihatan Tentang Hukuman yang Akan Datang
   (Yeh 8:1-11:25)
   
1. 1. Penglihatan Tentang Berhala Kekejian di Dalam Bait Suci
   (Yeh 8:1-18)
   
2. 2. Penglihatan Tentang Kebinasaan Yerusalem
   (Yeh 9:1-11)
   
3. 3. Penglihatan Tentang Kemuliaan Allah yang Pergi
   (Yeh 10:1-22)
   
4. 4. Penglihatan Tentang Pemimpin Fasik dan Kemuliaan yang Telah Hilang
   (Yeh 11:1-25)
   
4. D. Aneka Tanda, Amanat, dan Perumpamaan Tentang Hukuman yang Akan Datang
   (Yeh 12:1-24:27)
   
1. 1. Tanda-Tanda Pembuangan Yerusalem
   (Yeh 12:1-28)
   
2. 2. Amanat Terhadap Nabi-Nabi Palsu
   (Yeh 13:1-23)
   
3. 3. Amanat Terhadap Tua-Tua Penyembah Berhala
   (Yeh 14:1-23)
   
4. 4. Perumpamaan Tentang
   Pohon Anggur yang Tidak Berguna,
   (Yeh 15:1-8)
   Wanita Pezinah,
   (Yeh 16:1-23)
   dan Dua Ekor Rajawali
   (Yeh 17:1-24)
   
5. 5. Satu Pelajaran
   (Yeh 18:1-32)
   dan Sebuah Ratapan
   (Yeh 19:1-14)
   
6. 6. Berita Selanjutnya dan Tanda-Tanda Tentang Penghukuman
   Terhadap Yerusalem
   (Yeh 20:1-24:27)
   
3. III.Nubuat Tentang Hukuman atas Bangsa-Bangsa Asing
   (Yeh 25:1-32:32)
   
1. A. Amon
   (Yeh 25:1-7)
   
2. B. Moab
   (Yeh 25:8-11)
   
3. C. Edom
   (Yeh 25:12-14)
   
4. D. Filistin
   (Yeh 25:15-17)
   
5. E. Tirus
   (Yeh 26:1-28:19)
   
6. F. Sidon
   (Yeh 28:20-26)
   
7. G. Mesir
   (Yeh 29:1-32:32)
   
4. IV. Nubuat Mengenai Pemulihan
   (Yeh 33:1-48:35)
   
1. A. Penjaga Pemulihan
   (Yeh 33:1-33)
   
2. B. Janji-Janji Pemulihan
   (Yeh 34:1-39:28)
   
3. C. Penglihatan Tentang Pemulihan
   (Yeh 40:1-48:35)
   

Tujuan nubuat-nubuat Yehezkiel terutama bersifat ganda:

1. (1) untuk menyampaikan berita Allah mengenai hukuman atas Yehuda dan Yerusalem yang sudah murtad (pasal 1-24; Yeh 1:1--24:27) dan tujuh bangsa asing di sekitar mereka (pasal 25-32; Yeh 25:1--32:32) dan
2. (2) untuk menopang iman sisa umat Allah dalam pembuangan mengenai pemulihan umat perjanjian-Nya dan kemuliaan akhir dari kerajaan-Nya (pasal 33-48; Yeh 33:1--48:35). Sang nabi juga menekankan tanggung jawab pribadi setiap orang di hadapan Allah dan bukan memikirkan hukuman pembuangan sebagai sekadar akibat dosa-dosa leluhur saja (Yeh 18:1-32; Yeh 33:10-20).

1. Kebesaran Allah
Bangsa Israel berpikir bahwa kebesaran Israel adalah sama dengan kebesaran Allah, sehingga Allah tidak akan membiarkan Israel dihancurkan. Pendapat ini salah; Israel sendiri telah mencemarkan nama Allah. Demi untuk kemuliaan-Nya sendiri Allah bertindak, pertama-tama menghukum dan kemudian menyelamatkan. Bacalah Yeh 20:40-44; 28:25,26; 36:16-23; 38:17-23; 39:7,8,25-29. Dengan cara bagaimana orang Kristen dewasa ini mencemarkan nama Allah?

2. Allah memelihara
Allah terus memelihara bangsa Israel, bahkan pada waktu Dia harus menghukum mereka sekalipun. Bacalah: Yeh 11:17; 16:60-63; 28:24-26; 34:11-31; 37:25-27. Bandingkan gambaran Allah sebagai gembala Israel yang terdapat pada pasal Yeh 34, dengan pengajaran mengenai Gembala Agung dalam Yohanes 10:7-18.

3. Tanggung jawab
Setiap orang harus mempertanggungjawabkan segala perbuatannya di hadapan Allah. Bukan keluarga atau keadaan yang akhirnya harus dipersalahkan tentang apa yang terjadi pada seseorang. Ia sendiri yang harus memilih untuk melayani Allah dan terus melayani atau tidak. Baca Yeh 18:1-32; 33:7-20.

4. Penjaga
Yehezkiel menerima panggilan sebagai seorang penjaga atau "pengawas" dengan penuh kesungguhan dan ia memperingatkan bangsanya bahwa penghakiman Allah sudah dekat, dan memberikan kepada mereka kesempatan untuk berbalik serta menerima jalan keselamatan yang Allah sediakan. Carilah ayat-ayat: Yeh 3:12-21; 33:1-9. Dari ayat-ayat di atas dan ayat-ayat lainnya, buatlah daftar mengenai tanggung jawab yang diberikan Allah kepada hamba-hamba-Nya di dunia.

Kitab Yehezkiel disusun dengan baik, dan ke-48 pasalnya dengan sendirinya terbagi menjadi empat bagian utama.

1. (1) Bagian pengantar (pasal 1-3; Yeh 1:1--3:27) menguraikan penglihatan penuh kuasa Yehezkiel tentang kemuliaan dan takhta Allah (pasal 1; Yeh 1:1-28) dan dilanjutkan dengan penugasan ilahi sang nabi ke dalam tugas kenabian (pasal 2-3; Yeh 2:1--3:27); perhatikan pengalaman Musa di semak yang menyala (Kel 3:1--4:31) dan penglihatan Yesaya di Bait Suci (Yes 6:13) sebagai penyataan luar biasa yang sama dari Allah pada permulaan tugas-tugas kenabian mereka.
2. (2) Bagian kedua (pasal 4-24; Yeh 4:1--24:27) mencatat amanat Yehezkiel yang keras dan menghilangkan harapan mengenai hukuman atas Yehuda dan Yerusalem yang tidak terelakkan lagi karena mereka terus memberontak dan murtad. Sepanjang tujuh tahun terakhir dari Yerusalem (593-586 SM), Yehezkiel memperingatkan orang Yahudi di Yerusalem dan para buangan di Babel tentang harapan palsu bahwa Yerusalem akan lolos dari hukuman. Dosa-dosa Yerusalem pada masa lalu dan masa kini memastikan kehancurannya yang sekarang. Yehezkiel mengumandangkan amanat kenabian tentang malapetaka dahsyat ini melalui berbagai penglihatan, perumpamaan, dan tindakan simbolik. Ps Yeh 8:1--11:25 menggambarkan Yehezkiel dibawa Allah ke Yerusalem dalam penglihatan untuk menyampaikan nubuat-nubuat kepada kota itu. Dalam pasal 24 (Yeh 24:1-27) kematian istri tercinta Yehezkiel menjadi suatu perumpamaan dan tanda tentang akhir Yerusalem.
3. (3) Bagian ketiga (pasal 25-32; Yeh 25:1--32:32) berisi nubuat-nubuat hukuman terhadap tujuh bangsa asing yang bersukacita atas malapetaka Yehuda. Dalam nubuat yang cukup panjang terhadap Tirus muncul suatu penggambaran samar-samar tentang Iblis (Yeh 28:11-19) sebagai kekuatan sesungguhnya di belakang raja Tirus.
4. (4) Bagian terakhir (pasal 33-48; Yeh 33:1--48:35) menandai suatu peralihan dalam berita sang nabi dari hukuman suram ke penghiburan dan harapan di masa depan (bd. Yes 40:1--66:24). Setelah Yerusalem jatuh, Yehezkiel bernubuat tentang kebangunan rohani dan pemulihan di masa depan, ketika Allah akan menjadi gembala yang sejati bagi umat-Nya (pasal 34; Yeh 34:1-31) dan memberi mereka "hati yang baru" dan "roh yang baru" (pasal 36; Yeh 36:1-38). Di dalam konteks ini terdapat penglihatan Yehezkiel yang terkenal mengenai sejumlah besar tulang yang secara nubuat dihidupkan kembali (pasal 37; Yeh 37:1-28). Kitab ini ditutup dengan melukiskan bahwa pada akhir zaman Bait Suci, kota suci, dan tanah suci akan dipulihkan (pasal 40-48; Yeh 40:1--48:35).

Tujuh ciri utama menandai kitab Yehezkiel.

1. (1) Kitab ini penuh dengan penglihatan misterius, perumpamaan yang berani dan perbuatan simbolik yang aneh sebagai sarana penyataan nubuat Allah.
2. (2) Isinya diatur dan diberi tanggal dengan saksama; terdapat lebih banyak tanggal daripada kitab nubuat PL lainya.
3. (3) Dua frase khusus muncul berkali-kali:
1. (a) "Mereka akan tahu bahwa Aku ini Tuhan" (65 kali dengan aneka variasi) dan
2. (b) "kemuliaan Tuhan" (19 kali dengan aneka variasi).
4. (4) Yehezkiel secara khusus disapa oleh Allah dengan sebutan "anak manusia" dan "penjaga".
5. (5) Kitab ini mencatat dua penglihatan luar biasa mengenai Bait Suci -- yang pertama sebagai Bait Suci yang dinajiskan dan menanti kebinasaan (pasal 8-11; Yeh 8:1--11:25) dan yang lain sebagai dipulihkan dan disucikan dengan sempurna (pasal 40-48; Yeh 40:1--48:35).
6. (6) Lebih dari nabi lain, Yehezkiel disuruh oleh Allah untuk menyatukan dirinya secara pribadi dengan sabda kenabian dengan melakukannya selaku lambang nubuat.
7. (7) Yehezkiel menekankan tanggung jawab pribadi kepada Allah.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Nubuat pasal 33-48 (Yeh 33:1--48:35) pada hakikatnya mengenai karya penebusan Allah di masa depan sebagaimana dinyatakan di dalam PB. Bagian ini bukan hanya berbicara tentang pemulihan Israel secara jasmaniah ke negeri mereka, tetapi juga suatu pemulihan akhir di masa depan yang mencakup penggenapan sempurna dari tujuan Allah bagi Israel rohani dalam hubunganya dengan kemuliaan dan kuasa Allah di Bait Suci (penyembahan), dan tujuan Allah bagi bangsa-bangsa sebagai hasil pekabaran Injil. Nubuat-nubuat Yehezkiel yang penting mengenai Mesias PB ialah Yeh 17:22-24; Yeh 21:26-27; Yeh 34:23-24; Yeh 36:16-38 dan Yeh 37:1-28.

Kemuliaan dan kejatuhan Asyur

Nubuat terhadap Firaun.

31:1 Perkataan kepada Firaun,
31:3 tentang kemuliaan Asyur,
31:10 dan kejatuhannya karena kesombongan.
31:18 Penghancuran yang sama dengan Mesir.

Firaun dilambangkan sebagai pohon aras yang ditebang (31:1-18)

Allah, Yehezkiel, Firaun.

Allah, Eden, Firaun, Libanon, Mesir, TUHAN

Jarang mendapati roh yang rendah hati di tengah kemajuan yang besar. Allah dapat dengan mudah membuang orang-orang yang mengira diri mereka, dan tampak oleh yang lain, memiliki akar yang paling dalam. Kesombongan mendahului kejatuhan.

-

Pasal 31 dari Kitab Yehezkiel menggambarkan perbandingan antara Firaun, raja Mesir, dengan pohon aras yang tinggi dan indah di Lebanon. Meskipun Firaun memiliki kebesaran dan keangkuhan, Allah menyatakan bahwa Dia akan menyerahkan Firaun kepada bangsa-bangsa yang kuat dan kejam. Firaun akan jatuh dan semua pohon di taman Eden akan meratap karena kejatuhannya. Firaun dan rakyatnya akan turun ke dunia orang mati, bersama dengan orang-orang yang terbunuh oleh pedang. Keseluruhan pasal ini menunjukkan bahwa keangkuhan dan kekuasaan manusia tidak dapat bertahan di hadapan kebesaran Allah.

Latar belakang dari pasal ke-31 dalam Kitab Yehezkiel adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal ini ditulis oleh nabi Yehezkiel selama pembuangan bangsa Israel di Babel pada abad ke-6 SM. Pada saat itu, Kerajaan Yehuda telah jatuh ke tangan Babel dan banyak orang Israel telah dibuang dari tanah mereka. Yehezkiel adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah untuk memberikan nubuat dan peringatan kepada umat Israel yang terasing.

Konteks Budaya:
Pada masa itu, Babel adalah kekuatan dominan di Timur Tengah dan Nebukadnezar II adalah raja Babel yang berkuasa. Budaya Babel yang maju dan kuat mempengaruhi banyak aspek kehidupan orang Israel yang terbuang, termasuk agama dan kepercayaan mereka.

Konteks Literatur:
Kitab Yehezkiel termasuk dalam genre nubuat dan mengandung banyak visi dan penglihatan yang diterima oleh Yehezkiel dari Allah. Pasal 31 ini merupakan bagian dari serangkaian nubuat tentang hukuman yang akan menimpa bangsa-bangsa yang sombong dan berdosa, termasuk Mesir.

Konteks Teologis:
Pasal 31 ini menggambarkan Mesir sebagai pohon cemara yang tinggi dan kuat yang akan ditebang oleh Allah karena kesombongan dan dosa mereka. Allah menggunakan Mesir sebagai contoh bagi bangsa-bangsa lain yang juga sombong dan berdosa. Tujuan utama dari nubuat ini adalah untuk mengingatkan umat Israel tentang kekuasaan dan keadilan Allah serta konsekuensi dari kesombongan dan dosa.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Yehezkiel menerima nubuat tentang hukuman yang akan menimpa Firaun, raja Mesir, dan bangsa Mesir karena kesombongan mereka. Allah menggambarkan Mesir sebagai seekor naga besar yang akan ditangkap dan dibunuh oleh Allah. Nubuat ini dimaksudkan untuk mengingatkan umat Israel tentang kekuasaan Allah yang lebih besar dari bangsa-bangsa lain dan untuk menguatkan iman mereka dalam menghadapi masa pembuangan mereka.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Yehezkiel pasal 31:

1. Kebesaran Firaun dan keangkuhannya (ayat 2-9)
- Firaun diibaratkan sebagai pohon aras yang tinggi dan indah.
- Ayat referensi: Yehezkiel 31:2-9

2. Hukuman atas keangkuhan Firaun (ayat 10-14)
- Allah akan menyerahkan Firaun kepada bangsa-bangsa yang berkuasa.
- Firaun akan dihancurkan dan ditumbangkan.
- Ayat referensi: Yehezkiel 31:10-14

3. Kematian dan kehancuran Firaun (ayat 15-18)
- Firaun akan turun ke dunia orang mati.
- Semua pohon di taman Eden akan berduka atas kejatuhan Firaun.
- Ayat referensi: Yehezkiel 31:15-18

4. Perbandingan Firaun dengan pohon-pohon taman Eden (ayat 18-19)
- Firaun tidak sebanding dengan kemuliaan dan kebesaran pohon-pohon taman Eden.
- Firaun akan turun ke dunia bagian bawah bersama pohon-pohon taman Eden.
- Ayat referensi: Yehezkiel 31:18-19

5. Kesimpulan tentang Firaun dan rakyatnya (ayat 20-21)
- Firaun dan rakyatnya akan berada di tengah-tengah orang-orang tak bersunat yang terbunuh oleh pedang.
- Ayat referensi: Yehezkiel 31:20-21

Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
- Firaun, raja Mesir
- Pengikut Firaun

Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:- Lebanon: Tempat tumbuhnya pohon aras yang disebutkan dalam perumpamaan- Taman Allah: Tempat tumbuhnya pohon-pohon aras yang tidak dapat menyamai keindahan pohon aras yang disebutkan dalam perumpamaan- Taman Eden: Tempat tumbuhnya pohon-pohon terpilih dan terbaik dari Lebanon yang akan dihibur di bagian bawah bumi

Analisis dan kata kunci dalam Kitab "Yehezkiel" pasal "31" dari Alkitab:

1. Firaun: Raja Mesir yang sombong dan angkuh.
2. Asyur: Pohon aras di Lebanon yang tinggi dan indah, melambangkan kebesaran Firaun.
3. Air: Melambangkan pertumbuhan dan kebesaran Firaun.
4. Pohon-pohon di taman Allah: Tidak dapat menyamai keindahan dan kebesaran Firaun.
5. Penyerahan Firaun: Firaun akan diserahkan kepada orang yang berkuasa dari bangsa-bangsa.
6. Kematian: Firaun dan bangsa Mesir akan turun ke dunia orang mati.
7. Ratapan: Allah menimbulkan ratapan atas kejatuhan Firaun.
8. Lebanon: Berkabung karena kejatuhan Firaun.
9. Bangsa-bangsa: Gemetar karena kejatuhan Firaun.
10. Pohon-pohon taman Eden: Turun bersama Firaun ke dunia orang mati.
11. Orang-orang tak bersunat: Bersama Firaun dan bangsa Mesir di dunia bagian bawah.
12. Pedang: Menyebabkan kematian bagi mereka yang melawan Firaun.
13. Rakyat Firaun: Akan mengalami nasib yang sama dengan Firaun.

Kata kunci dalam pasal ini mencakup Firaun, kebesaran Firaun, penyerahan Firaun, kematian, ratapan, Lebanon, bangsa-bangsa, pohon-pohon taman Eden, orang-orang tak bersunat, pedang, dan rakyat Firaun.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh Tuhan melalui nubuat ini kepada Firaun dan rakyat Mesir?
2. Bagaimana gambaran pohon aras dalam nubuat ini menggambarkan kebesaran dan keangkuhan Firaun?
3. Apa yang dapat kita pelajari dari kejatuhan Firaun dan penghancuran Mesir yang digambarkan dalam nubuat ini?
4. Bagaimana nubuat ini mengingatkan kita akan pentingnya rendah hati dan mengakui bahwa hanya Allah yang berdaulat?

Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana nubuat ini dapat diterapkan dalam konteks kehidupan kita saat ini? Apakah ada penguasa atau bangsa yang mungkin memiliki kesombongan dan keangkuhan yang serupa dengan Firaun?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari nubuat ini tentang pentingnya menghormati dan mengakui kebesaran Allah dalam hidup kita?
3. Bagaimana kita dapat menghindari jatuh ke dalam kesombongan dan keangkuhan seperti yang terjadi pada Firaun?
4. Bagaimana nubuat ini mengingatkan kita akan pentingnya hidup dengan rendah hati dan menghormati kebesaran Allah dalam segala hal yang kita lakukan?

Hal menarik terkait Kitab Yehezkiel pasal 31:
1. Nubuat ini memberikan gambaran yang kuat tentang kebesaran dan keangkuhan Firaun serta penghancuran yang akan menimpanya.
2. Nubuat ini juga menggambarkan betapa pentingnya mengakui bahwa hanya Allah yang berdaulat dan bahwa keangkuhan manusia akan dibawa kehancuran.
3. Gambaran pohon aras yang indah dan tinggi menggambarkan kebesaran Mesir pada masa itu, tetapi juga mengingatkan kita akan pentingnya tidak membanggakan diri sendiri dan mengakui bahwa segala yang kita miliki berasal dari Allah.
4. Nubuat ini menunjukkan bahwa Allah memiliki kuasa untuk menghancurkan bangsa atau penguasa yang sombong dan angkuh, dan bahwa hanya mereka yang hidup dengan rendah hati dan menghormati Allah yang akan dihibur dan diberkati oleh-Nya.

Dalam pasal 31 dari Kitab Yehezkiel, terdapat beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Kebesaran dan keindahan dunia ini tidak dapat dibandingkan dengan kebesaran dan keindahan Allah. Meskipun ada pohon-pohon yang tinggi dan indah, seperti pohon aras di Lebanon, mereka tetap kalah dengan kebesaran Allah.

2. Ketinggian dan keangkuhan manusia akan dibawa kehancuran. Firman Tuhan menyatakan bahwa Firaun, raja Mesir, yang sombong dan angkuh akan dihancurkan dan diserahkan kepada orang yang berkuasa dari bangsa-bangsa.

3. Kehancuran dan kematian adalah akibat dari kejahatan. Firman Tuhan menyatakan bahwa Firaun dan rakyatnya akan turun ke dunia orang mati karena kejahatan mereka.

4. Allah memiliki kuasa untuk menghancurkan dan menghibur. Firman Tuhan menyatakan bahwa Allah akan menimbulkan ratapan atas kehancuran Firaun, tetapi juga akan menghibur pohon-pohon taman Eden yang terpilih dan terbaik.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Berdoa untuk rendah hati dan mengakui kebesaran Allah. Memohon agar kita tidak sombong dan angkuh dalam hidup kita.

2. Berdoa agar kita tidak terjerumus dalam kejahatan dan memohon pengampunan jika kita telah melakukan kejahatan.

3. Berdoa agar kita tidak tergoda oleh keangkuhan dan ketinggian dalam hidup kita, tetapi tetap rendah hati dan mengandalkan Allah.

4. Berdoa agar kita dapat menghibur dan menguatkan orang-orang yang mengalami kehancuran dan kesedihan dalam hidup mereka.

5. Berdoa agar kita dapat menghargai keindahan dan kebesaran Allah dalam ciptaan-Nya, tetapi tidak menyembah atau memuja ciptaan tersebut.

Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu dalam memahami dan menerapkan pesan dari pasal ini.