Latar belakang dari pasal
3 dalam Kitab Yehezkiel adalah sebagai berikut:
1. Konteks Historis: Pasal
3 terjadi pada masa pembuangan bangsa Israel ke Babel pada abad ke-6 SM. Yehezkiel adalah seorang nabi yang hidup di tengah-tengah umat Israel yang diasingkan di Babel. Tujuan utama Yehezkiel adalah untuk menyampaikan pesan dari Allah kepada umat-Nya yang sedang mengalami hukuman karena dosa-dosa mereka.
2. Konteks Budaya: Pada masa itu, Babel adalah sebuah kerajaan yang kuat dan menguasai wilayah Timur Tengah. Umat Israel yang diasingkan hidup dalam budaya Babel yang berbeda dan dihadapkan pada tantangan untuk mempertahankan iman mereka dalam lingkungan yang asing.
3. Konteks Literatur: Kitab Yehezkiel termasuk dalam genre nubuat, di mana Yehezkiel menerima wahyu dan pesan-pesan dari Allah untuk disampaikan kepada umat Israel. Kitab ini juga mengandung simbol-simbol dan gambaran yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan rohani.
4. Konteks Teologis: Pasal
3 berbicara tentang panggilan dan tugas Yehezkiel sebagai seorang nabi. Allah memberikan Yehezkiel tugas untuk menjadi "pengintai" bagi umat Israel dan menyampaikan pesan-pesan-Nya kepada mereka, baik yang menyenangkan maupun yang sulit untuk diterima.
Dalam ayat-ayat sebelumnya, Yehezkiel menerima panggilan dari Allah untuk menjadi seorang nabi. Allah memberikan visi yang menakjubkan kepada Yehezkiel dan mengutusnya untuk menyampaikan pesan-pesan-Nya kepada umat Israel yang memberontak. Yehezkiel juga diberi peringatan bahwa tugasnya tidak akan mudah, karena umat Israel yang keras kepala dan keras hati.
Dengan latar belakang ini, pasal
3 menggambarkan peran dan tanggung jawab Yehezkiel sebagai seorang nabi yang harus menyampaikan pesan-pesan Allah kepada umat Israel yang sedang mengalami hukuman. Yehezkiel diberi kuasa dan keberanian oleh Allah untuk melaksanakan tugasnya, meskipun umat Israel mungkin tidak akan menerima pesan-pesan tersebut.