Statistik	16 pasal, 437 ayat, 9.489 ayat
Penulis	Rasul Paulus (1Ko 1:1; 9:1-2). Dia menulis kitab ini dua puluh lima tahun setelah ia dipanggil (Kis 9:3-6, 15-16), empat belas tahun setelah ia diutus sebagai rasul ke tanah kafir (Kis 13:1-4, 8).
Tema	Masalah-Masalah Jemaat dan Pemecahannya; Ketuhanan Kristus.
Waktu	Tahun 55/56
Tempat	Efesus (Kis 19:21-22; 1Ko 16:3-8, 19).
Kata Kunci	Hikmat.
Kristus Di Alkitab	Dialah yang menguduskan kita

Korintus, sebuah kota kuno di Yunani, dalam banyak hal merupakan kota metropolitan Yunani yang terkemuka pada zaman Paulus. Seperti halnya banyak kota yang makmur pada masa kini, Korintus menjadi kota yang angkuh secara intelek, kaya secara materi, dan bejat secara moral. Segala macam dosa merajalela di kota ini yang terkenal karena perbuatan cabul dan hawa nafsu.

Bersama dengan Priskila dan Akwila (1Kor 16:19) dan rombongan rasulinya sendiri (Kis 18:5), Paulus mendirikan jemaat Korintus itu selama delapan belas bulan pelayanannya di Korintus pada masa perjalanan misinya yang kedua (Kis 18:1-17). Jemaat di Korintus terdiri dari beberapa orang Yahudi tetapi kebanyakan adalah orang bukan Yahudi yang dahulu menyembah berhala. Setelah Paulus meninggalkan Korintus, berbagai macam masalah timbul dalam gereja yang masih muda itu, yang memerlukan wewenang dan pengajaran rasulinya melalui surat-menyurat dan kunjungan pribadi.

Surat 1 Korintus ditulis selama tiga tahun pelayanannya di Efesus (Kis 20:31) pada waktu perjalanan misinya yang ketiga (Kis 18:23--21:16). Berita mengenai masalah-masalah jemaat di Korintus terdengar oleh Paulus di Efesus (1Kor 1:11); setelah itu utusan dari jemaat Korintus (1Kor 16:17) menyampaikan sepucuk surat kepada Paulus yang memohon petunjuknya atas berbagai persoalan (1Kor 7:1; bd. 1Kor 8:1; 1Kor 12:1; 1Kor 16:1). Sebagai tanggapan atas berita dan surat yang diterimanya dari Korintus, Paulus menulis surat ini.

1. Pendahuluan
   (1Kor 1:1-9)
   
2. I. Pembahasan Masalah-Masalah yang Telah Diberitahukan kepada Paulus
   (1Kor 1:10-6:20)
   
1. A. Perpecahan dalam Jemaat
   (1Kor 1:10-4:21)
   
1. 1. Empat Golongan
   (1Kor 1:10-17)
   
2. 2. Penyebab Perpecahan
   (1Kor 1:18-4:5)
   
1. a. Suatu Pandangan yang Salah Mengenai Hikmat
   (1Kor 1:18-3:4)
   
2. b. Suatu Pandangan yang Salah Mengenai Pelayanan Kristen
   (1Kor 3:5-4:5)
   
3. 3. Imbauan untuk Berdamai
   (1Kor 4:6-21)
   Prinsip: Jemaat sebagai tubuh Kristus (bd. 1Kor 12:12-20) tidak
   boleh terpecah-belah menjadi bagian-bagian yang terpisah
   (1Kor 1:10,13)
   
2. B. Masalah-Masalah Moral dalam Jemaat
   (1Kor 5:1-6:20)
   
1. 1. Masalah Perzinaan dan Disiplin Gereja
   (1Kor 5:1-13)
   
2. 2. Masalah Perkara-Perkara Hukum Sekular di Antara Orang-Orang Kristen
   (1Kor 6:1-11)
   
3. 3. Masalah Kebejatan Seksual
   (1Kor 6:12-20)
   Prinsip: Kamu yang telah dipersatukan dengan Tuhan, hendaknya
   berperilaku baik supaya membawa hormat bagi Dia
   (1Kor 6:17,20)
   
3. II. Jawaban Terhadap Pertanyaan yang Ditulis Dalam Surat dari Jemaat Korintus
   (1Kor 7:1-16:9)
   
1. A. Pertanyaan Mengenai Perkawinan
   (1Kor 7:1-40)
   
1. 1. Perkawinan dan Hal Hidup Membujang
   (1Kor 7:1-9)
   
2. 2. Tanggung Jawab Kristen dalam Perkawinan
   (1Kor 7:10-16)
   
3. 3. Prinsip Kepuasan Hati
   (1Kor 7:17-24)
   
4. 4. Nasihat kepada Orang yang Tidak Menikah
   (1Kor 7:25-38)
   
5. 5. Pengarahan Tentang Nikah Ulang
   (1Kor 7:39-40)
   Prinsip: Allah memberikan sebagian orang karunia menjadi seorang
   suami atau istri; kepada orang lainnya, Ia berikan karunia
   untuk tinggal membujang demi kepentingan kerajaan-Nya
   (1Kor 7:7,32)
   
2. B. Pertanyaan Mengenai Penggunaan Kemerdekaan Kristen
   (1Kor 8:1-11:1)
   
1. 1. Masalah Makanan yang Dipersembahkan kepada Berhala
   (1Kor 8:1-13)
   
2. 2. Disiplin Paulus dalam Menggunakan Kemerdekaannya
   (1Kor 9:1-27)
   
3. 3. Peringatan Terhadap Percaya Diri yang Berlebih-lebihan
   (1Kor 10:1-13)
   
4. 4. Ketidaksesuaian Pesta Penyembahan Berhala dengan Meja Tuhan
   (1Kor 10:14-23)
   
5. 5. Beberapa Prinsip Umum dan Nasihat Praktis
   (1Kor 10:24-11:1)
   Prinsip: Lakukan segala sesuatu untuk membawa kemuliaan kepada
   Allah; jangan melakukan sesuatupun yang bisa menyebabkan
   orang lain tersandung (1Kor 10:31-32) atau mungkin saudara
   didiskualifikasi dari pertandingan (1Kor 9:24-27)
   
3. C. Pertanyaan Mengenai Ibadah Bersama
   (1Kor 11:2-14:40)
   
1. 1. Tudung Kepala Wanita dalam Jemaat
   (1Kor 11:2-16)
   
2. 2. Sikap dalam Mengikuti Perjamuan Tuhan
   (1Kor 11:17-34)
   
3. 3. Karunia-Karunia Rohani
   (1Kor 12:1-14:40)
   Prinsip: Segala sesuatu harus dilakukan secara sopan dan teratur
   (1Kor 14:40)
   
4. D. Pertanyaan Mengenai Kebangkitan
   (1Kor 15:1-58)
   
1. 1. P. Bagaimana Mungkin Ada Orang yang Mengatakan Bahwa Tidak Ada
   Kebangkitan Orang Mati? (1Kor 15:12)
   
5. J. Kepastian Kebangkitan
   (1Kor 15:1-34)
   
1. 2. P. Bagaimanakah Orang Mati Dibangkitkan? Dan dengan Tubuh Apakah
   Mereka Akan Datang Kembali? (1Kor 15:35)
   
6. J. Sifat Tubuh Kebangkitan
   (1Kor 15:35-57)
   
1. 3. Kesimpulan Terhadap Pertanyaan Itu
   (1Kor 15:58)
   Prinsip: Kebangkitan Kristus dari kematian menjamin kebangkitan
   mereka yang menjadi milik Kristus ketika Ia datang kembali
   (1Kor 15:22-23)
   
7. E. Pertanyaan Mengenai Pengumpulan Uang bagi Orang Kudus
   (1Kor 16:1-9)
   
4. Pengarahan-Pengarahan Akhir
   (1Kor 16:10-24)
   

Paulus memiliki dua alasan pokok dalam pikirannya ketika ia menulis surat ini:

1. (1) Untuk membetulkan masalah yang serius dalam jemaat di Korintus yang telah diberitahukan kepadanya. Hal-hal ini meliputi pelanggaran yang dianggap remeh oleh orang Korintus, tetapi dianggap oleh Paulus sebagai dosa serius.
2. (2) Untuk memberikan bimbingan dan instruksi atas berbagai pertanyaan yang telah ditulis oleh orang Korintus. Hal-hal ini meliputi soal doktrin dan juga perilaku dan kemurnian sebagai perorangan dan sebagai jemaat.

o Bacalah dengan saksama 1Ko 1:17 sampai 1Ko 2:13, dan
catatlah hal-hal yang berhubungan dengan hikmat, kuasa, kebodohan atau
kelemahan. Paulus menggunakan masing-masing ini dalam dua cara: sebagaimana
dilihat oleh manusia dan sebagaimana Allah melihatnya. Coba jelaskan semua
pokok ini.
o Dalam pasal 5 dan 6 Paulus mulai mengajukan tujuh pertanyaan dengan 'Tidak tahukah kamu?':
- sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan. 1Ko 5:6
- orang kudus akan menghakimi dunia. 1Ko 6:2
- kita akan menghakimi malaikat-malaikat. 1Ko 6:3
- orang-orang yang tidak benar tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. 1Ko 6:9
- tubuhmu adalah anggota Kristus. 1Ko 6:15
- siapa yang mengikatkan dirinya dengan pelacur, menjadi satu tubuh dengan dia. 1Ko 6:16
- tubuhmu adalah bait Roh Kudus. 1Ko 6:19

Atas dasar apa Paulus berharap agar orang Kristen di Korintus mengetahui
ketujuh prinsip ini? Jika kita tahu ketujuh prinsip ini, apa pengaruhnya atas
tingkah laku kita?
o Empat dasar injil. Dalam 1Ko 15:3-5 Paulus mempersingkat Injil menjadi empat dasar pengajaran.

1. Kristus mati untuk dosa-dosa kita sesuai dengan apa yang tertulis dalam kitab suci.
2. Ia dikuburkan.
3. Ia dibangkitkan pada hari ketiga sesuai dengan apa yang tertulis dalam kitab suci.
4. Ia menampakkan diri...

Selidikilah dalam seluruh Perjanjian Lama dan tunjukkan bahwa Kristus mati
untuk dosa-dosa kita sesuai dengan kitab suci dan bahwa Kristus dibangkitkan
pada hari ketiga sesuai dengan kitab suci.

o Pasal 15 mengenai kebangkitan. Apa konsekuensi dari kepercayaan yang tidak
mengakui adanya kebangkitan (ayat 12-19)?

Perhatikan tiga pasangan yang mencolok yang ditunjukkan oleh Paulus dalam ayat
45-49:

1. Adam pertama dan Adam terakhir.
2. Manusia pertama dan Manusia kedua.
3. Manusia dari debu dan Manusia dari surga.
Mengapa Yesus dikatakan Adam terakhir, tetapi Manusia kedua? (Pelajarilah
dengan saksama Rom 5:6-21 untuk lebih mendalami hal yang sangat
kontras antara Adam dan Kristus).

Surat kiriman ini menangani macam persoalan yang dialami oleh gereja yang para anggotanya tetap hidup "duniawi" (1Kor 3:1-3) dan tidak secara tegas memisahkan diri dari masyarakat di sekelilingnya yang menyembah berhala (2Kor 6:17) - masalah seperti sifat memecah belah (1Kor 1:10-13; 1Kor 11:17-22), toleransi terhadap dosa seperti perzinaan (1Kor 5:1-13), kebejatan seksual pada umumnya (1Kor 6:12-20), perkara hukum sekular antara orang Kristen (1Kor 6:1-11), pikiran manusiawi tentang kebenaran rasuli (pasal 15; 1Kor 15:1-58) dan perselisihan mengenai "kemerdekaan Kristen" (pasal 8, 10; 1Kor 8:1-13; 1Kor 10:1-33). Paulus juga menasihati orang Korintus tentang perkara yang berkaitan dengan hal membujang dan perkawinan (pasal 7; 1Kor 7:1-40), ibadah bersama, termasuk Perjamuan Kudus (pasal 11-14; 1Kor 11:1--14:40), dan pengumpulan uang bagi orang-orang kudus di Yerusalem (1Kor 16:1-4).

Antara berbagai kebenaran yang paling penting dari surat 1 Korintus terdapat pengajaran Paulus mengenai manifestasi karunia Roh Kudus dalam konteks ibadah bersama (pasal 12-14; 1Kor 12:1--14:40). Lebih dari lain tempat dalam PB, pasal-pasal ini memberikan pemahaman terhadap sifat dan unsur-unsur ibadah dalam gereja mula-mula (bd. 1Kor 14:26-33). Paulus menunjukkan bahwa maksud Allah bagi gereja meliputi berbagai manifestasi Roh yang terjadi melalui orang percaya yang setia (1Kor 12:4-10) dan orang-orang yang dipanggil untuk pelayanan-pelayanan tertentu (1Kor 12:28-30) -- keanekaragaman dalam kesatuan yang disamakan dengan banyaknya fungsi dari tubuh manusia (1Kor 12:12-27). Ketika memberikan pedoman bagi fungsi bersama karunia rohani, Paulus membuat suatu perbedaan yang penting antara hal membangun pribadi dan hal membangun segenap anggota (1Kor 14:2-6,12,16-19,26), dengan menegaskan bahwa semua manifestasi dan karunia yang bersifat umum harus mengalir keluar dari kasih (pasal 13; 1Kor 13:1-13) dan berada demi pembangunan orang percaya yang sedang berhimpun (1Kor 12:7; 1Kor 14:4-6,26).

Lima ciri utama menandai surat ini:

1. (1) Surat ini paling berpusat pada persoalan dibandingkan dengan kitab lain dalam PB. Dalam menangani berbagai masalah dan perkara di Korintus, Paulus memberikan prinsip rohani yang jelas dan kekal (lih. Garis Besar), di mana setiap prinsip itu dapat diterapkan secara menyeluruh dalam seluruh jemaat (mis. 1Kor 1:10; 1Kor 6:17,20; 1Kor 7:7; 1Kor 9:24-27; 1Kor 10:31-32; 1Kor 14:1-10; 1Kor 15:22-23).
2. (2) Secara menyeluruh ditekankan kesatuan jemaat lokal sebagai tubuh Kristus, suatu fokus yang ada dalam pembahasan tentang perpecahan, Perjamuan Kudus, dan karunia-karunia rohani.
3. (3) Surat ini berisi pengajaran PB yang paling luas mengenai berbagai pokok penting seperti pembujangan, perkawinan dan nikah ulang (pasal 7; 1Kor 7:1-40); Perjamuan Kudus (1Kor 10:16-21; 1Kor 11:17-34); berkata-kata dengan bahasa Roh, nubuat, dan karunia rohani dalam perhimpunan bersama (pasal 12, 14; 1Kor 12:1-31; 1Kor 14:1-40); kasih agape (pasal 13; 1Kor 13:1-13); dan kebangkitan tubuh (pasal 15; 1Kor 15:1-58).
4. (4) Surat ini memberikan hikmat yang tak ternilai untuk pengawasan para gembala sidang berhubungan dengan disiplin gereja (pasal 5; 1Kor 5:1-13).
5. (5) Surat ini menekankan adanya kemungkinan untuk undur dari iman oleh mereka yang berkanjang dalam perilaku yang tidak benar dan tidak berpegang kepada Kristus dengan sungguh-sungguh (1Kor 6:9-10; 1Kor 9:24-27; 1Kor 10:5-12,20-21; 1Kor 15:1-2).

[Larangan mengajukan tuntutan hukum kepada saudara seiman]**

Orang-orang kudus dilarang saling menghakimi. Kekudusan tubuh. Tubuh adalah bait Tuhan.

6:1 Jemaat Korintus tidak boleh menyakiti hati saudara-saudara mereka, mengajukan perkara mereka ke pengadilan;
6:6 terutama kepada orang kafir.
6:9 Orang yang tidak benar tidak akan mewarisi kerajaan Allah.
6:15 Tubuh kita adalah anggota Kristus, dan bait Roh Kudus: karena itu tidak boleh dicemarkan.

Mencari keadilan pada orang-orang yang tidak beriman (6:1-11)
Nasihat terhadap percabulan (6:12-20)

Allah, Kristus, Roh Kudus.

Allah, Kerajaan Allah, Kristus, Roh Allah, Roh Kudus, Tuhan, Yesus

Perselisihan orang-orang Kristen di depan pengadilan sangat tercela dalam Kekristenan. Itu berarti melupakan martabat mereka yang sebenarnya sebagai orang Kristen dengan menyelesaikan persoalan hidup secara hukum orang kafir/penyembah berhala. Ujian dari kehidupan yang menang atas dosa yang akan memuliakan Allah akan ditentukan melalui pengkuan orang percaya atas Dia yang memiliki dirinya dan penyerahan kepada Tamu ilahi yang tinggal di dalam dirinya. Pengabdian berarti mempersilakan Kristus dan Roh Kudus memiliki apa yang menjadi milik Mereka.

ay. 20. Kristus telah membeli orang percaya, tubuh, jiwa, dan roh dengan darah-Nya sendiri. Karena itu marilah kira berhati-hati dengan apa yang kita lakukan dengan milik orang lain. Kiranya tubuh kita dijaga sebagai milik-Nya dan sesuai untuk dipakai dan ditinggali oleh-Nya.

Dalam pasal ke-6 dari Kitab 1 Korintus, Paulus menegaskan pentingnya mengurus perselisihan di antara saudara-saudara seiman secara bijaksana dan tidak membawa perkara-perkara tersebut ke pengadilan di hadapan orang-orang yang tidak percaya. Ia mengingatkan bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia dan bahkan malaikat, sehingga seharusnya mereka mampu mengurus perkara-perkara kecil di antara sesama saudara. Paulus mengecam perilaku tidak benar seperti perzinaan, penyembahan berhala, homoseksualitas, pencurian, dan pemfitnahan, dan mengingatkan bahwa orang-orang yang melakukan hal-hal tersebut tidak akan mewarisi Kerajaan Allah. Ia juga menekankan pentingnya menjaga kemurnian tubuh sebagai tempat Roh Kudus, karena tubuh adalah anggota-anggota Kristus yang telah ditebus dengan harga mahal. Oleh karena itu, Paulus mengajak umat Kristen untuk memuliakan Allah dengan tubuh mereka.

Latar belakang dari pasal ke-6 dari Kitab 1 Korintus adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Kitab 1 Korintus ditulis oleh Rasul Paulus sekitar tahun 55-56 Masehi. Surat ini ditujukan kepada jemaat di kota Korintus, yang pada saat itu merupakan pusat kegiatan perdagangan dan budaya di Yunani. Jemaat ini menghadapi berbagai masalah dan konflik, termasuk perpecahan, perselisihan, dan perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Kristus.

Konteks Budaya:
Korintus adalah kota yang kaya dan maju secara ekonomi, tetapi juga dikenal dengan gaya hidup yang korup dan penuh dengan praktik-praktik pagan. Jemaat di Korintus terdiri dari beragam latar belakang budaya dan sosial, termasuk orang Yahudi dan non-Yahudi.

Konteks Literatur:
Surat 1 Korintus adalah salah satu surat rasul Paulus yang terkenal. Surat ini berisi nasihat, teguran, dan pengajaran tentang berbagai masalah yang dihadapi oleh jemaat di Korintus. Surat ini juga mengandung ajaran-ajaran teologis yang penting, termasuk tentang kasih, kehidupan dalam Roh, dan kebangkitan Kristus.

Konteks Teologis:
Dalam pasal-pasal sebelumnya, Paulus membahas berbagai masalah yang dihadapi oleh jemaat di Korintus, termasuk perselisihan dan perpecahan yang terjadi di antara mereka. Paulus juga mengingatkan jemaat tentang pentingnya hidup sesuai dengan ajaran Kristus dan menegaskan otoritasnya sebagai rasul yang diutus oleh Tuhan.

Dalam pasal ke-6, Paulus melanjutkan pembahasannya tentang perselisihan di antara jemaat. Ia menegur jemaat karena mereka membawa perkara-perkara hukum di hadapan pengadilan dunia, bukan menyelesaikannya secara internal. Paulus mengajarkan bahwa sebagai orang percaya, mereka seharusnya mampu menyelesaikan perselisihan di antara mereka sendiri dan tidak perlu melibatkan pengadilan dunia.

Dengan demikian, pasal ke-6 dari Kitab 1 Korintus mengandung pesan tentang pentingnya persatuan, penyelesaian konflik secara damai, dan hidup sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran Kristus.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 1 Korintus pasal 6:

1. Penyelesaian perselisihan di antara orang percaya (1 Korintus 6:1-8)
- Paulus menegur umat Kristen karena membawa perkara-perkara hukum di hadapan orang-orang yang tidak percaya.
- Orang percaya seharusnya mampu menyelesaikan perselisihan di antara mereka sendiri dengan bijaksana.

2. Menghakimi dunia dan malaikat (1 Korintus 6:2-3)
- Orang percaya akan menghakimi dunia dan malaikat.
- Paulus menegaskan bahwa jika orang percaya akan menghakimi hal-hal besar seperti itu, mereka juga harus mampu mengadili perkara-perkara kecil di antara sesama mereka.

3. Kehidupan yang tidak benar tidak akan mewarisi Kerajaan Allah (1 Korintus 6:9-10)
- Paulus menyebutkan beberapa perilaku dosa yang tidak akan mewarisi Kerajaan Allah, seperti perzinahan, penyembah berhala, homoseksualitas, pencurian, dan pemabukan.
- Orang percaya harus menjauhi perilaku-perilaku tersebut dan hidup sesuai dengan kehendak Allah.

4. Tubuh adalah tempat Roh Kudus (1 Korintus 6:15-20)
- Paulus mengingatkan umat Kristen bahwa tubuh mereka adalah anggota-anggota Kristus dan tempat Roh Kudus.
- Tubuh harus dihormati dan digunakan untuk memuliakan Allah, bukan untuk melakukan perbuatan-perbuatan dosa seperti perzinaan.

5. Ditebus dengan harga yang mahal (1 Korintus 6:19-20)
- Paulus mengingatkan umat Kristen bahwa mereka telah ditebus oleh Yesus Kristus dengan harga yang mahal.
- Oleh karena itu, mereka harus memuliakan Allah dengan tubuh mereka dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Catatan: Penjelasan singkat di atas hanya memberikan gambaran umum tentang topik-topik penting dalam pasal 6 Kitab 1 Korintus. Untuk pemahaman yang lebih mendalam, disarankan untuk membaca seluruh pasal tersebut dan mempelajari konteksnya secara menyeluruh.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Orang-orang yang memiliki perselisihan
- Orang-orang yang tidak benar
- Orang-orang kudus
- Orang-orang yang menghakimi dunia
- Orang-orang yang mengadili perkara-perkara kecil
- Para malaikat
- Orang-orang yang tidak diperhitungkan dalam jemaat
- Orang-orang yang bijaksana
- Orang-orang yang tidak percaya
- Orang-orang yang bersalah dan merugikan
- Orang-orang yang tidak benar
- Orang-orang yang tidak akan mewarisi Kerajaan Allah
- Orang-orang cabul
- Para penyembah berhala
- Orang-orang yang berzina
- Banci
- Para homoseksual
- Para pencuri
- Orang-orang yang serakah
- Para pemabuk
- Para pemfitnah
- Penipu-penipu
- Orang-orang yang sudah dibersihkan, dikuduskan, dan dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Tidak ada lokasi yang secara spesifik disebutkan dalam pasal ini.

Kata kunci dalam Kitab "1 Korintus" pasal 6 adalah:

1. Perselisihan: Merujuk pada konflik atau pertikaian antara anggota jemaat.
2. Keadilan: Mengacu pada pencarian keadilan dalam menyelesaikan perselisihan.
3. Orang-orang kudus: Merujuk pada anggota jemaat yang hidup dalam kesucian dan kekudusan.
4. Menghakimi: Menunjukkan bahwa orang-orang kudus akan memiliki peran dalam menghakimi dunia.
5. Perkara-perkara kecil: Merujuk pada masalah-masalah sehari-hari yang mungkin timbul di antara anggota jemaat.
6. Orang-orang yang tidak diperhitungkan dalam jemaat: Mengacu pada orang-orang yang tidak memiliki otoritas atau kebijakan dalam jemaat.
7. Saudara-saudara: Merujuk pada anggota jemaat yang memiliki hubungan kekerabatan spiritual.
8. Orang-orang yang tidak benar: Merujuk pada mereka yang hidup dalam dosa dan tidak hidup sesuai dengan kehendak Allah.
9. Kerajaan Allah: Merujuk pada pemerintahan Allah dan kehidupan kekal yang diberikan-Nya.
10. Dibersihkan, dikuduskan, dan dibenarkan: Menunjukkan bahwa melalui iman dalam Yesus Kristus, orang-orang percaya telah dibersihkan dari dosa, dikuduskan oleh Roh Kudus, dan dibenarkan di hadapan Allah.
11. Membinasakan: Menunjukkan bahwa Allah akan menghancurkan apa pun yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya.
12. Tubuh: Merujuk pada tubuh fisik yang merupakan tempat Roh Kudus tinggal.
13. Perzinaan: Merujuk pada hubungan seksual di luar pernikahan yang melanggar kehendak Allah.
14. Bait Roh Kudus: Merujuk pada tubuh orang percaya yang menjadi tempat tinggal Roh Kudus.
15. Ditebus: Menunjukkan bahwa orang percaya telah dibebaskan dari dosa dan harga tebusan telah dibayar oleh Yesus Kristus.
16. Muliakanlah Allah: Mengajak orang percaya untuk menghormati dan memuliakan Allah melalui penggunaan tubuh mereka dengan cara yang benar.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab 1 Korintus pasal 6:

1. Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh rasul Paulus dalam pasal ini?
2. Mengapa Paulus menekankan pentingnya mengadili perkara-perkara kecil di antara saudara-saudara seiman?
3. Apa yang dapat kita pelajari tentang keadilan dan pengadilan dari pasal ini?
4. Mengapa Paulus menegaskan bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia dan malaikat?
5. Bagaimana kita dapat menghindari perselisihan dan konflik di antara saudara-saudara seiman?
6. Apa yang dikatakan oleh Paulus tentang dosa-dosa tertentu dan dampaknya terhadap warisan Kerajaan Allah?
7. Bagaimana pandangan Paulus tentang tubuh sebagai tempat Roh Kudus dan pentingnya memuliakan Allah dengan tubuh kita?
8. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip yang diajarkan dalam pasal ini dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai orang percaya?

Hal-hal menarik terkait Kitab 1 Korintus pasal 6:

1. Paulus menekankan pentingnya mengurus perkara-perkara di antara saudara-saudara seiman secara bijaksana dan tidak membawa perkara-perkara tersebut kepada orang-orang yang tidak percaya.
2. Paulus menyebutkan dosa-dosa tertentu yang dapat menghalangi seseorang mewarisi Kerajaan Allah, seperti perzinaan, penyembah berhala, homoseksualitas, dan penipuan.
3. Paulus mengingatkan kita bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus dan bahwa kita harus memuliakan Allah dengan tubuh kita.
4. Pasal ini juga menunjukkan bahwa kita telah ditebus dengan harga yang mahal, yaitu darah Yesus Kristus, dan oleh karena itu kita harus hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kitab 1 Korintus pasal 6.

Dari pasal 6 Kitab 1 Korintus, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Mengadili perkara dengan bijaksana: Pasal ini mengingatkan kita untuk tidak membawa perkara-perkara kecil atau biasa-biasa saja kepada orang-orang yang tidak beriman. Sebaliknya, kita harus mencari penyelesaian yang bijaksana di antara saudara-saudara kita sendiri. Hal ini mengajarkan kita untuk menghargai dan mempercayai komunitas gereja kita sendiri dalam menyelesaikan perselisihan.

2. Menghindari dosa dan kehidupan yang tidak benar: Pasal ini menegaskan bahwa orang-orang yang hidup dalam dosa-dosa seperti perzinaan, penyembah berhala, pencurian, dan sebagainya, tidak akan mewarisi Kerajaan Allah. Oleh karena itu, kita harus menjauhi dosa dan hidup dalam kekudusan.

3. Menghormati tubuh sebagai tempat Roh Kudus: Pasal ini mengajarkan kita untuk menghormati tubuh kita sebagai tempat Roh Kudus yang tinggal di dalam kita. Kita harus menjaga tubuh kita dari perbuatan-perbuatan yang tidak senonoh dan memuliakan Allah dengan tubuh kita.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Doa untuk bijaksana dalam menyelesaikan perselisihan: Berdoalah agar Allah memberikan hikmat dan kebijaksanaan kepada kita dalam menyelesaikan perselisihan dengan saudara-saudara kita, sehingga kita dapat memuliakan-Nya dalam segala hal.

2. Doa untuk kekudusan hidup: Berdoalah agar Allah membantu kita untuk menjauhi dosa-dosa dan hidup dalam kekudusan, sehingga kita dapat hidup sesuai dengan kehendak-Nya dan mewarisi Kerajaan-Nya.

3. Doa untuk penghormatan terhadap tubuh: Berdoalah agar Allah membantu kita untuk menghormati tubuh kita sebagai tempat Roh Kudus yang tinggal di dalam kita. Mintalah agar kita dapat menjaga tubuh kita dari perbuatan-perbuatan yang tidak senonoh dan memuliakan Allah dengan tubuh kita.

Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu dalam mengerti dan menerapkan ajaran dari pasal 6 Kitab 1 Korintus.

Berikut adalah hasil analisis menggunakan 5W+1H dari 1 Korintus Pasal 6 :

1. What (Apa):
- Pasal 6 dari Kitab 1 Korintus berbicara tentang penyelesaian perselisihan antara sesama anggota jemaat.
- Paulus menegaskan bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia dan bahkan malaikat, sehingga mereka seharusnya mampu mengadili perkara-perkara kecil di antara sesama anggota jemaat.

2. Who (Siapa):
- Penulis surat ini adalah Rasul Paulus.
- Surat ini ditujukan kepada jemaat di Korintus, yang terdiri dari orang-orang percaya.

3. Where (Dimana):
- Surat ini ditulis oleh Paulus dari Efesus, kepada jemaat di Korintus.

4. When (Kapan):
- Surat ini ditulis oleh Paulus sekitar tahun 55-56 Masehi.

5. Why (Mengapa):
- Paulus menulis surat ini untuk menegur dan memberikan nasihat kepada jemaat di Korintus yang terlibat dalam perselisihan dan membawa perkara-perkara hukum di hadapan orang-orang yang tidak percaya.

6. How (Bagaimana):
- Paulus mengingatkan jemaat bahwa mereka seharusnya mampu menyelesaikan perselisihan di antara sesama anggota jemaat tanpa harus membawa perkara-perkara tersebut ke pengadilan dunia.
- Paulus juga mengingatkan jemaat akan pentingnya menjaga kesucian tubuh sebagai anggota Kristus dan menghindari perzinaan.
- Paulus menekankan bahwa tubuh adalah bait Roh Kudus dan harus dimuliakan sebagai milik Allah.

Dengan demikian, dalam pasal 6 ini, Paulus mengingatkan jemaat di Korintus untuk menyelesaikan perselisihan di antara sesama anggota jemaat dengan bijaksana dan tidak membawa perkara-perkara tersebut ke pengadilan dunia. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kesucian tubuh sebagai anggota Kristus dan memuliakan Allah dengan tubuh kita.