Dalam 1 Korintus 6, Paulus menegur jemaat Korintus karena mereka mencari keadilan di pengadilan orang-orang yang tidak percaya, alih-alih menyelesaikan perselisihan di antara mereka sendiri. Ia mengingatkan bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia dan bahkan malaikat, sehingga mereka seharusnya mampu menangani perkara-perkara kecil. Paulus juga menekankan bahwa melakukan ketidakadilan terhadap sesama adalah sebuah kekalahan, dan mengingatkan bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Selanjutnya, Paulus mengingatkan jemaat bahwa tubuh mereka adalah bait Roh Kudus dan bukan untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan. Ia menekankan pentingnya menjaga kesucian tubuh dan menjauhkan diri dari dosa seksual, karena setiap dosa lain dilakukan di luar diri, tetapi dosa percabulan adalah melawan diri sendiri. Dengan mengingatkan bahwa mereka telah dibeli dengan harga yang mahal, Paulus mendorong mereka untuk memuliakan Allah dengan tubuh mereka.

Berikut adalah penjelasan latar belakang dari pasal 6 Kitab 1 Korintus:

Latar Belakang 1 Korintus 6

1. Konteks Historis

Kitab 1 Korintus ditulis oleh Rasul Paulus sekitar tahun 55 M kepada jemaat di Korintus, sebuah kota pelabuhan yang ramai di Yunani. Jemaat ini terdiri dari orang-orang Yahudi dan non-Yahudi, dan mereka menghadapi berbagai masalah moral dan etika, termasuk perselisihan di antara anggota jemaat.

2. Konteks Budaya

Korintus dikenal dengan budaya yang sangat permisif, di mana praktik seksual dan penyembahan dewa-dewi sering kali melibatkan perilaku yang tidak bermoral. Hal ini mempengaruhi cara hidup jemaat, yang sering kali terjebak dalam kebiasaan masyarakat sekitar.

3. Konteks Literatur

Pasal 6 berfokus pada masalah perselisihan di antara anggota jemaat dan perilaku seksual yang tidak pantas. Paulus menekankan pentingnya menjaga kesucian tubuh sebagai bait Roh Kudus dan mengingatkan jemaat tentang identitas mereka sebagai orang percaya.

4. Konteks Teologis

Teologi Paulus dalam pasal ini menekankan bahwa orang percaya harus hidup sesuai dengan panggilan mereka sebagai orang yang telah diselamatkan. Ia mengingatkan mereka bahwa tubuh mereka adalah milik Kristus dan harus digunakan untuk kemuliaan Tuhan, bukan untuk dosa.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 6, dalam pasal 5, Paulus membahas masalah percabulan yang terjadi di antara jemaat, di mana seorang anggota jemaat terlibat dalam hubungan yang tidak pantas dengan anggota keluarganya. Paulus mengecam tindakan ini dan menyerukan agar jemaat mengambil tindakan disipliner. Ini menjadi latar belakang bagi pembahasan di pasal 6, di mana Paulus melanjutkan dengan menekankan pentingnya menyelesaikan perselisihan di antara anggota jemaat dan menjaga kesucian hidup mereka.

Dengan pemahaman ini, pembaca dapat lebih mengerti konteks dan pesan yang ingin disampaikan oleh Paulus dalam 1 Korintus 6.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 1 Korintus pasal 6 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Pencarian Keadilan
  Mengingatkan jemaat untuk tidak mencari keadilan di pengadilan orang-orang yang tidak percaya, melainkan di antara orang-orang kudus. (1 Korintus 6:1-2)

• Penghakiman oleh Orang Kudus
  Menyatakan bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia dan bahkan malaikat, menunjukkan pentingnya kebijaksanaan dalam mengurus perkara-perkara kecil. (1 Korintus 6:2-3)

• Ketidakadilan di Antara Saudara
  Menyoroti bahwa adanya perselisihan di antara anggota jemaat adalah sebuah kekalahan, dan mendorong untuk lebih memilih menderita ketidakadilan daripada melakukan ketidakadilan. (1 Korintus 6:7)

• Peringatan tentang Orang yang Tidak Adil
  Menegaskan bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah, memberikan peringatan serius tentang perilaku yang tidak sesuai. (1 Korintus 6:9-10)

• Transformasi dalam Kristus
  Mengingatkan jemaat bahwa mereka telah disucikan, dikuduskan, dan dibenarkan melalui nama Yesus Kristus, menunjukkan perubahan identitas mereka. (1 Korintus 6:11)

• Kebebasan dan Tanggung Jawab
  Menyatakan bahwa meskipun segala sesuatu halal, tidak semua berguna, dan penting untuk tidak diperhamba oleh apapun. (1 Korintus 6:12)

• Tubuh sebagai Bait Roh Kudus
  Menekankan bahwa tubuh adalah bait Roh Kudus dan bukan milik sendiri, sehingga harus dimuliakan dengan cara yang benar. (1 Korintus 6:19)

• Pentingnya Menjaga Kesucian Tubuh
  Mengingatkan untuk menjauhkan diri dari percabulan, karena dosa ini berdampak langsung pada diri sendiri. (1 Korintus 6:18)

• Harga Penebusan
  Menyatakan bahwa mereka telah dibeli dengan harga yang mahal, yaitu pengorbanan Kristus, sehingga harus menghormati Allah dengan tubuh mereka. (1 Korintus 6:20)

Topik-topik ini mencerminkan ajaran Paulus kepada jemaat Korintus mengenai moralitas, keadilan, dan identitas mereka sebagai orang percaya.

Nama Orang

• Tuhan Yesus Kristus: Nama Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.
• Orang-orang kudus: Merujuk kepada orang-orang percaya yang telah disucikan dan dikuduskan.

Nama Lokasi

• Kerajaan Allah: Tempat atau keadaan di mana Allah memerintah dan orang-orang yang percaya akan hidup bersamanya.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab "1 Korintus" pasal "6":

1. Perselisihan

   • Menggambarkan konflik antar anggota jemaat yang seharusnya diselesaikan di dalam komunitas Kristen, bukan di pengadilan orang-orang tidak percaya.

2. Orang Kudus

   • Menunjukkan identitas orang percaya yang akan menghakimi dunia dan malaikat, menekankan pentingnya kebijaksanaan dalam mengurus perkara-perkara sehari-hari.

3. Ketidakadilan

   • Menyiratkan bahwa melakukan ketidakadilan terhadap sesama adalah kekalahan bagi jemaat, dan seharusnya lebih baik menderita daripada melakukan ketidakadilan.

4. Kerajaan Allah

   • Menegaskan bahwa orang-orang yang melakukan dosa tertentu tidak akan mendapatkan bagian dalam Kerajaan Allah, mengingatkan jemaat akan konsekuensi dari perilaku mereka.

5. Penyucian dan Pengudusan

   • Menyatakan bahwa meskipun beberapa anggota jemaat memiliki latar belakang dosa, mereka telah disucikan dan dikuduskan melalui Yesus Kristus.

6. Kebebasan dalam Kristus

   • Menyampaikan bahwa segala sesuatu halal, tetapi tidak semua berguna; menekankan pentingnya tidak diperhamba oleh kebebasan tersebut.

7. Tubuh sebagai Bait Roh Kudus

   • Mengingatkan bahwa tubuh orang percaya adalah tempat tinggal Roh Kudus, sehingga harus dihormati dan tidak disalahgunakan.

8. Percabulan

   • Ditegaskan sebagai dosa serius yang berdampak pada diri sendiri, berbeda dengan dosa lainnya yang dilakukan di luar diri.

9. Muliakan Allah dengan Tubuh

   • Menekankan tanggung jawab untuk menggunakan tubuh dengan cara yang memuliakan Allah, karena tubuh bukan milik sendiri tetapi telah dibeli dengan harga yang mahal.

10. Kesatuan dengan Kristus

    • Menyatakan bahwa mengikatkan diri pada Tuhan berarti menjadi satu roh dengan-Nya, menunjukkan hubungan intim antara orang percaya dan Kristus.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dalam pasal ini, yaitu pentingnya integritas moral, penyelesaian konflik dalam komunitas Kristen, dan penghormatan terhadap tubuh sebagai bait Roh Kudus.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai 1 Korintus pasal 6:

Pertanyaan Refleksi

1. Penghakiman dan Keadilan: Apa yang diajarkan Paulus tentang peran orang-orang kudus dalam menghakimi dunia dan malaikat? Bagaimana pemahaman ini mempengaruhi cara kita melihat konflik dan perselisihan dalam komunitas kita?

2. Ketidakadilan: Mengapa Paulus menekankan pentingnya memilih untuk menderita ketidakadilan daripada melakukan ketidakadilan terhadap sesama? Apa yang bisa kita pelajari dari sikap ini dalam konteks kehidupan sehari-hari kita?

3. Identitas dalam Kristus: Dalam ayat 11, Paulus menyebutkan bahwa beberapa orang di antara jemaat Korintus sebelumnya terlibat dalam berbagai dosa, tetapi sekarang mereka telah disucikan dan dibenarkan. Bagaimana pemahaman tentang identitas kita dalam Kristus mempengaruhi perilaku kita sehari-hari?

4. Tubuh sebagai Bait Roh Kudus: Apa makna dari tubuh kita sebagai bait Roh Kudus? Bagaimana kita dapat menghormati dan memuliakan Allah melalui tubuh kita dalam kehidupan sehari-hari?

5. Dosa dan Diri Sendiri: Paulus menyatakan bahwa orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri. Apa yang dimaksud dengan pernyataan ini, dan bagaimana kita dapat menjaga diri kita dari dosa yang merusak?

Pertanyaan Diskusi

1. Perbandingan dengan Dunia: Bagaimana kita dapat membedakan antara mencari keadilan di dalam gereja dan di luar gereja? Apa tantangan yang kita hadapi dalam hal ini?

2. Praktik Kehidupan Sehari-hari: Dalam konteks modern, bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip yang diajarkan Paulus tentang keadilan dan ketidakadilan dalam hubungan kita dengan orang lain?

3. Persepsi tentang Kebebasan: Paulus menyebutkan bahwa "segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna." Bagaimana kita dapat menilai tindakan kita untuk memastikan bahwa kita tidak hanya mencari kebebasan, tetapi juga kebaikan dan manfaat bagi orang lain?

4. Pentingnya Komunitas: Apa peran komunitas gereja dalam membantu anggotanya untuk hidup sesuai dengan panggilan mereka sebagai orang-orang kudus? Bagaimana kita dapat saling mendukung dalam hal ini?

5. Dampak Dosa: Diskusikan bagaimana dosa, terutama dosa seksual, dapat mempengaruhi hubungan kita dengan Tuhan dan dengan sesama. Apa langkah-langkah yang dapat kita ambil untuk menjaga kesucian dalam hidup kita?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan merenungkan ajaran-ajaran dalam 1 Korintus pasal 6!

Berikut adalah beberapa hal yang bisa dipelajari dan diterapkan dari 1 Korintus pasal 6, serta beberapa doa yang relevan.

Hal-Hal yang Bisa Dipelajari dan Diterapkan:

1. Pentingnya Menghargai Persatuan Jemaat:

   • Paulus menekankan bahwa orang-orang percaya seharusnya menyelesaikan perselisihan di antara mereka sendiri, bukan membawa masalah ke pengadilan dunia. Ini menunjukkan pentingnya persatuan dan saling menghormati dalam komunitas gereja.

2. Menghindari Ketidakadilan:

   • Kita diajarkan untuk tidak melakukan ketidakadilan terhadap sesama, melainkan lebih baik menderita kerugian daripada melakukan kesalahan. Ini mengajak kita untuk memiliki sikap yang mengutamakan keadilan dan integritas.

3. Kesadaran akan Identitas dalam Kristus:

   • Kita diingatkan bahwa kita telah disucikan dan dibenarkan dalam nama Yesus. Ini mengajak kita untuk hidup sesuai dengan identitas kita sebagai anak-anak Allah dan tidak terjebak dalam perilaku yang tidak mencerminkan iman kita.

4. Menghormati Tubuh sebagai Bait Roh Kudus:

   • Tubuh kita adalah bait Roh Kudus, sehingga kita harus menjaga kesucian tubuh kita. Ini mengingatkan kita untuk menjauh dari perilaku yang merusak, seperti percabulan, dan untuk menghormati tubuh kita sebagai milik Allah.

5. Kebebasan dalam Kristus:

   • Meskipun segala sesuatu halal, tidak semua hal berguna. Kita diajarkan untuk bijak dalam memilih apa yang kita lakukan dan tidak membiarkan diri kita diperhamba oleh hal-hal yang tidak baik.

Doa Terkait Pasal 1 Korintus 6:

1. Doa untuk Persatuan dan Kebijaksanaan: "Tuhan yang Maha Kuasa, kami bersyukur atas komunitas iman yang Engkau berikan. Ajar kami untuk menyelesaikan perselisihan dengan hikmat dan kasih, dan untuk selalu menjaga persatuan di antara kami. Amin."

2. Doa untuk Menghindari Ketidakadilan: "Ya Tuhan, bantu kami untuk selalu berbuat adil dan tidak melakukan ketidakadilan terhadap sesama. Berikan kami keberanian untuk menderita kerugian demi kebaikan orang lain. Amin."

3. Doa untuk Kesadaran Identitas dalam Kristus: "Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah menyucikan dan membenarkan kami. Ajar kami untuk hidup sesuai dengan identitas kami sebagai anak-anak-Mu dan untuk mencerminkan kasih-Mu dalam setiap tindakan kami. Amin."

4. Doa untuk Menjaga Kesucian Tubuh: "Bapa di surga, kami berdoa agar Engkau menjaga tubuh kami sebagai bait Roh Kudus. Berikan kami kekuatan untuk menjauh dari segala bentuk percabulan dan untuk menghormati tubuh kami sebagai milik-Mu. Amin."

5. Doa untuk Kebijaksanaan dalam Kebebasan: "Tuhan, kami bersyukur atas kebebasan yang kami miliki dalam Kristus. Ajar kami untuk menggunakan kebebasan ini dengan bijaksana dan tidak membiarkan diri kami diperhamba oleh hal-hal yang tidak berguna. Amin."

Semoga hal-hal ini dapat membantu Anda dalam pertumbuhan iman dan penerapan ajaran Alkitab dalam kehidupan sehari-hari!

Berikut adalah analisis Pasal 6 dari Kitab 1 Korintus menggunakan model 5W+2H:

1. Apa (What)

• Isi Pasal: Pasal ini membahas tentang pentingnya menghindari perselisihan di antara orang Kristen dan tidak mencari keadilan di luar jemaat. Paulus menekankan bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia dan malaikat, serta mengingatkan bahwa tubuh adalah bait Roh Kudus dan harus dimuliakan.

2. Siapa (Who)

• Penulis: Rasul Paulus.
• Penerima: Jemaat di Korintus, yang terdiri dari orang-orang Kristen yang menghadapi masalah moral dan etika.

3. Di mana (Where)

• Lokasi: Surat ini ditujukan kepada jemaat di Korintus, sebuah kota di Yunani yang terkenal dengan keragaman budaya dan moralitas yang rendah.

4. Kapan (When)

• Waktu Penulisan: Diperkirakan ditulis sekitar tahun 55 M, saat Paulus berada di Efesus.

5. Mengapa (Why)

• Tujuan Penulisan: Untuk memberikan nasihat dan teguran kepada jemaat Korintus mengenai perilaku mereka yang tidak sesuai dengan ajaran Kristus, serta untuk mengingatkan mereka tentang identitas mereka sebagai orang percaya.

6. Bagaimana (How)

• Pendekatan: Paulus menggunakan argumen logis dan teologis untuk menjelaskan pentingnya mengurus perkara di antara sesama orang percaya dan menjelaskan konsekuensi dari perilaku tidak adil dan percabulan.

7. Seberapa Banyak (How Much)

• Dampak: Mengingatkan bahwa tindakan tidak adil dan percabulan dapat mengakibatkan kehilangan bagian dalam Kerajaan Allah, serta menekankan pentingnya hidup sesuai dengan panggilan sebagai orang Kristen yang telah disucikan dan dibenarkan.

Semoga analisis ini membantu Anda dalam menggali lebih dalam tentang Pasal 6 dari Kitab 1 Korintus!

Analisis 1 Korintus 6:1 (5W+1H)

Ayat: Ketika salah satu dari kamu memiliki perselisihan dengan yang lain, apakah ia berani pergi untuk mencari keadilan di hadapan orang-orang yang tidak benar dan bukan di hadapan orang-orang kudus?

1. What (Apa): Ayat ini membahas tentang penyelesaian perselisihan di antara orang Kristen. Paulus mempertanyakan tindakan orang Kristen yang memilih untuk menyelesaikan perselisihan mereka di pengadilan duniawi, di hadapan orang-orang yang tidak percaya kepada Kristus, daripada di hadapan orang-orang kudus di dalam gereja.

2. Who (Siapa):

• Subjek: Orang Kristen di Korintus yang memiliki perselisihan satu sama lain.
• Objek: "Orang-orang yang tidak benar" merujuk pada hakim dan sistem pengadilan di luar gereja, yang tidak mengenal Kristus. "Orang-orang kudus" merujuk pada orang-orang percaya di dalam gereja.

3. When (Kapan): Ayat ini tidak menyebutkan waktu spesifik, tetapi konteksnya menunjukkan bahwa hal ini terjadi pada masa gereja mula-mula di Korintus.

4. Where (Dimana): Perselisihan terjadi di dalam komunitas Kristen di Korintus. Tempat penyelesaian perselisihan yang dipertanyakan adalah di pengadilan duniawi ("di hadapan orang-orang yang tidak benar") dan di dalam gereja ("di hadapan orang-orang kudus").

5. Why (Mengapa): Paulus mempertanyakan tindakan orang Kristen yang memilih pengadilan duniawi karena:

• Memalukan: Ini menunjukkan kurangnya kepercayaan pada kemampuan gereja untuk menyelesaikan perselisihan secara adil dan bijaksana.
• Tidak konsisten: Orang Kristen seharusnya hidup berdasarkan prinsip-prinsip Kerajaan Allah, bukan berdasarkan sistem duniawi.
• Merusak kesaksian: Membawa perselisihan internal ke pengadilan duniawi dapat merusak reputasi gereja dan menghalangi orang lain untuk mengenal Kristus.

6. How (Bagaimana): Paulus menggunakan pertanyaan retorik untuk menantang dan menyadarkan orang Kristen di Korintus tentang kesalahan tindakan mereka. Ia ingin mereka merenungkan pilihan mereka dan menyadari bahwa menyelesaikan perselisihan di dalam gereja adalah pilihan yang lebih baik dan sesuai dengan identitas mereka sebagai orang percaya.

Kesimpulan: 1 Korintus 6:1 merupakan teguran keras dari Paulus kepada orang Kristen di Korintus yang memilih untuk menyelesaikan perselisihan mereka di luar gereja. Ayat ini menekankan pentingnya persatuan, kasih, dan penyelesaian konflik secara internal di dalam komunitas Kristen.