Dalam 1 Korintus pasal 3, Paulus menegur jemaat di Korintus karena mereka masih bersikap duniawi dan belum dewasa dalam iman. Ia menjelaskan bahwa mereka terpecah belah dengan mengklaim mengikuti pemimpin yang berbeda, seperti Paulus dan Apolos, yang menunjukkan bahwa mereka belum memahami esensi dari pelayanan. Paulus menekankan bahwa baik dia maupun Apolos hanyalah pelayan yang menanam dan menyiram, tetapi Allah yang memberikan pertumbuhan. Setiap orang harus memperhatikan bagaimana mereka membangun di atas dasar yang telah ditetapkan, yaitu Yesus Kristus, karena pekerjaan mereka akan diuji pada hari Tuhan.

Paulus juga mengingatkan jemaat bahwa mereka adalah bait Allah dan Roh Allah tinggal di dalam mereka. Ia memperingatkan agar tidak ada yang merusak bait Allah, karena Allah akan menghukum mereka yang melakukannya. Selain itu, Paulus menekankan bahwa hikmat dunia adalah kebodohan di hadapan Allah, dan semua hal adalah milik jemaat, tetapi mereka juga milik Kristus. Dengan demikian, jemaat diingatkan untuk tidak membanggakan diri atas manusia, melainkan untuk hidup dalam kesatuan dan pengertian akan identitas mereka dalam Kristus.

Berikut adalah latar belakang dari pasal 3 Kitab 1 Korintus, serta konteks sebelumnya:

Latar Belakang 1 Korintus 3

1. Konteks Historis

Kitab 1 Korintus ditulis oleh Rasul Paulus sekitar tahun 55 M kepada jemaat di Korintus, sebuah kota pelabuhan yang ramai dan multikultural. Jemaat ini terdiri dari orang-orang Yahudi dan non-Yahudi, yang sering kali terpengaruh oleh budaya Yunani dan praktik pagan.

2. Konteks Budaya

Korintus dikenal dengan kebebasan moral dan praktik penyembahan berhala. Dalam konteks ini, jemaat menghadapi tantangan untuk hidup sesuai dengan ajaran Kristus di tengah-tengah budaya yang sangat berbeda. Ada persaingan dan perpecahan di antara anggota jemaat, yang mengklaim mengikuti pemimpin yang berbeda.

3. Konteks Literatur

Pasal 3 melanjutkan tema yang dimulai di pasal 1 dan 2, di mana Paulus membahas perpecahan di antara jemaat. Ia menggunakan metafora pertanian dan bangunan untuk menggambarkan peran para pemimpin gereja dan pentingnya fondasi yang benar dalam iman.

4. Konteks Teologis

Paulus menekankan bahwa semua pemimpin gereja, termasuk dirinya, hanyalah alat di tangan Tuhan. Dia mengingatkan jemaat bahwa mereka adalah "bait Allah" dan harus hidup sesuai dengan standar Allah. Ini menunjukkan pentingnya kesatuan dan pertumbuhan rohani dalam komunitas Kristen.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 3, di pasal 1 dan 2, Paulus mengkritik perpecahan di antara jemaat yang mengklaim mengikuti berbagai pemimpin (Paulus, Apolos, dan Kefas). Dia menekankan bahwa kebijaksanaan duniawi tidak sebanding dengan kebijaksanaan Allah dan bahwa Injil adalah kekuatan Allah untuk keselamatan. Di pasal 2, Paulus juga menjelaskan bahwa pengertian rohani hanya dapat diperoleh melalui Roh Kudus.

Kesimpulan

Pasal 3 dari 1 Korintus mengajak jemaat untuk memahami pentingnya kesatuan dalam Kristus dan mengingat bahwa pertumbuhan rohani adalah hasil dari kerja sama dengan Tuhan, bukan hanya dari pemimpin manusia. Ini adalah panggilan untuk membangun hidup mereka di atas dasar yang benar, yaitu Kristus.

Berikut adalah topik-topik penting dalam Kitab 1 Korintus pasal 3 beserta penjelasan singkat dan referensinya:

• Kedewasaan Rohani
  Paulus menekankan bahwa ia tidak dapat berbicara kepada jemaat Korintus sebagai orang-orang rohani karena mereka masih bersikap duniawi dan belum dewasa dalam iman. (1 Korintus 3:1-2)

• Perselisihan dan Iri Hati
  Perselisihan dan iri hati di antara jemaat menunjukkan bahwa mereka masih hidup secara duniawi, bukan sebagai orang-orang rohani. (1 Korintus 3:3)

• Peran Pelayan Tuhan
  Paulus dan Apolos adalah pelayan yang berbeda, tetapi keduanya berkontribusi dalam pertumbuhan iman jemaat. Yang penting adalah Allah yang memberi pertumbuhan. (1 Korintus 3:5-7)

• Pekerjaan yang Diuji
  Setiap orang akan menerima upah sesuai dengan pekerjaan mereka, dan pekerjaan mereka akan diuji oleh api pada hari Tuhan. (1 Korintus 3:13-14)

• Bait Allah
  Jemaat Korintus disebut sebagai bait Allah, dan penting untuk menjaga kesucian bait tersebut, karena Roh Allah tinggal di dalam mereka. (1 Korintus 3:16-17)

• Hikmat Dunia vs. Hikmat Allah
  Hikmat dunia dianggap sebagai kebodohan di hadapan Allah, dan orang yang menganggap dirinya bijak menurut standar dunia harus menjadi bodoh untuk memperoleh hikmat sejati. (1 Korintus 3:18-19)

• Kepemilikan dalam Kristus
  Semua hal adalah milik jemaat, tetapi mereka juga adalah milik Kristus, yang menunjukkan hubungan yang intim antara orang percaya dan Kristus. (1 Korintus 3:21-23)

Nama Orang

• Paulus: Salah satu rasul yang menyebarkan ajaran Kristus dan penulis surat ini.
• Apolos: Pelayan Tuhan yang membantu dalam penyebaran iman Kristen.
• Kefas: Nama lain dari rasul Petrus, disebut sebagai salah satu tokoh dalam komunitas Kristen awal.

Nama Lokasi

• Korintus: Kota tempat jemaat yang ditujukan dalam surat ini, di mana Paulus menulis kepada mereka.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab "1 Korintus" pasal "3":

1. Manusia Rohani vs. Manusia Duniawi

   • Menunjukkan perbedaan antara orang yang hidup dalam iman dan yang masih terikat pada hal-hal duniawi.

2. Susuh dan Makanan Keras

   • Menggambarkan tingkat kedewasaan rohani; susuh untuk yang belum dewasa dalam iman, sedangkan makanan keras untuk yang sudah dewasa.

3. Iri Hati dan Perselisihan

   • Menandakan bahwa masih ada sifat duniawi dalam komunitas, yang menunjukkan ketidakdewasaan rohani.

4. Paulus dan Apolos

   • Menekankan bahwa para pelayan Tuhan hanyalah alat untuk menyebarkan iman, bukan sumber perpecahan.

5. Menanam dan Menyiram

   • Menggambarkan peran masing-masing pelayan dalam pertumbuhan iman, tetapi Allah yang memberikan pertumbuhan.

6. Upah Pekerjaan

   • Menyatakan bahwa setiap orang akan menerima imbalan sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan dalam pelayanan.

7. Bait Allah

   • Menekankan bahwa tubuh orang percaya adalah bait Allah, yang harus dijaga dan dihormati.

8. Hikmat Dunia vs. Hikmat Allah

   • Menggambarkan bahwa apa yang dianggap bijak oleh dunia sering kali bertentangan dengan kebijaksanaan Allah.

9. Kepemilikan

   • Menyatakan bahwa segala sesuatu adalah milik orang percaya, tetapi mereka juga milik Kristus.

10. Kesatuan dalam Kristus

    • Menekankan bahwa semua pelayan dan pengikut Kristus bersatu dalam iman kepada-Nya, bukan terpecah oleh perbedaan.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dalam pasal ini, yaitu pentingnya kedewasaan rohani, kesatuan dalam Kristus, dan pengakuan akan peran Allah dalam pertumbuhan iman.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai 1 Korintus pasal 3:

Pertanyaan Refleksi

1. Pertumbuhan Rohani: Apa yang Anda pahami tentang perbedaan antara "manusia duniawi" dan "manusia rohani" dalam konteks kehidupan Kristen Anda sendiri? Bagaimana Anda dapat mengidentifikasi area di mana Anda perlu bertumbuh lebih dalam dalam iman?

2. Peran Pelayan: Dalam ayat 5-9, Paulus menekankan bahwa baik dia maupun Apolos adalah pelayan yang digunakan oleh Tuhan. Apa arti dari pernyataan ini bagi Anda sebagai seorang Kristen? Bagaimana Anda melihat diri Anda sebagai pelayan dalam komunitas Anda?

3. Dasar yang Kokoh: Paulus menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah dasar yang telah diletakkan. Apa arti Yesus sebagai dasar dalam hidup Anda? Bagaimana Anda memastikan bahwa semua aspek hidup Anda dibangun di atas dasar ini?

4. Ujian Pekerjaan: Dalam ayat 13-15, Paulus berbicara tentang pekerjaan yang akan diuji oleh api. Apa yang Anda harapkan untuk menjadi hasil dari pekerjaan Anda di hadapan Tuhan? Bagaimana Anda dapat mempersiapkan diri untuk ujian tersebut?

5. Bait Allah: Apa makna bagi Anda bahwa Anda adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam Anda? Bagaimana pemahaman ini mempengaruhi cara Anda hidup sehari-hari?

Pertanyaan Diskusi

1. Iri Hati dan Perselisihan: Mengapa menurut Anda Paulus mengaitkan iri hati dan perselisihan dengan kehidupan manusiawi? Bagaimana kita dapat mengatasi masalah ini dalam komunitas gereja kita?

2. Hikmat Dunia vs. Hikmat Allah: Apa perbedaan antara hikmat dunia dan hikmat Allah? Bagaimana kita dapat membedakan antara keduanya dalam pengambilan keputusan sehari-hari?

3. Kepemilikan dalam Kristus: Dalam ayat 21-23, Paulus menyatakan bahwa segala sesuatu adalah milik kita, tetapi kita juga milik Kristus. Bagaimana pemahaman ini dapat mempengaruhi cara kita melihat harta, waktu, dan talenta yang kita miliki?

4. Peran Komunitas: Bagaimana kita dapat lebih baik mendukung satu sama lain dalam pertumbuhan rohani kita, seperti yang Paulus lakukan dengan jemaat di Korintus? Apa langkah konkret yang bisa diambil?

5. Membangun di Atas Dasar yang Benar: Apa tantangan yang Anda hadapi dalam membangun hidup Anda di atas dasar Yesus Kristus? Bagaimana Anda dapat saling mendukung dalam komunitas untuk membangun dengan cara yang benar?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan merenungkan isi dari 1 Korintus pasal 3!

Dari 1 Korintus pasal 3, ada beberapa pelajaran penting yang bisa kita ambil dan terapkan dalam hidup kita:

Pelajaran dan Aplikasi

1. Kedewasaan Rohani:

   • Paulus mengingatkan bahwa ada perbedaan antara orang yang dewasa secara rohani dan yang masih bayi dalam iman. Kita perlu terus bertumbuh dalam iman dan pengetahuan akan Tuhan. Aplikasikan ini dengan membaca Alkitab secara teratur, berdoa, dan terlibat dalam komunitas gereja.

2. Persatuan dalam Kristus:

   • Perselisihan dan iri hati di antara jemaat menunjukkan ketidakdewasaan. Kita harus berusaha untuk bersatu dalam Kristus, mengesampingkan perbedaan dan fokus pada tujuan bersama. Cobalah untuk membangun hubungan yang harmonis dengan sesama, baik di gereja maupun di lingkungan sekitar.

3. Peran Pelayanan:

   • Setiap pelayan Tuhan memiliki perannya masing-masing, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Hargai setiap pelayanan, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat, dan ingat bahwa semua itu untuk kemuliaan Tuhan.

4. Membangun di Atas Dasar yang Benar:

   • Dasar yang telah diletakkan adalah Yesus Kristus. Pastikan bahwa setiap aspek hidup kita dibangun di atas iman kepada Kristus. Ini bisa diterapkan dalam keputusan sehari-hari, hubungan, dan tujuan hidup kita.

5. Ujian Pekerjaan:

   • Setiap pekerjaan kita akan diuji. Ini mengingatkan kita untuk melakukan segala sesuatu dengan integritas dan untuk kemuliaan Tuhan. Tanyakan pada diri sendiri: "Apakah yang saya lakukan hari ini memuliakan Tuhan?"

6. Bait Allah:

   • Kita adalah bait Allah, dan Roh-Nya tinggal di dalam kita. Ini mengingatkan kita untuk menjaga diri kita dan hidup dengan cara yang mencerminkan kasih dan kekudusan Allah. Jaga pikiran, perkataan, dan tindakan kita agar sesuai dengan kehendak-Nya.

7. Hikmat Sejati:

   • Hikmat dunia sering kali bertentangan dengan hikmat Allah. Carilah hikmat dari Tuhan dalam setiap keputusan dan tantangan yang dihadapi. Berdoalah agar Tuhan memberikan pengertian dan kebijaksanaan dalam hidupmu.

Doa Terkait 1 Korintus 3

1. Doa untuk Pertumbuhan Rohani: "Tuhan, aku bersyukur atas kasih-Mu yang mengubah hidupku. Bantulah aku untuk terus bertumbuh dalam iman dan pengetahuan akan Engkau. Ajar aku untuk menjadi dewasa dalam iman dan tidak terjebak dalam perselisihan yang tidak perlu. Amin."

2. Doa untuk Persatuan: "Ya Tuhan, ajar kami untuk hidup dalam persatuan sebagai tubuh Kristus. Jauhkan kami dari iri hati dan perselisihan. Bantu kami untuk saling mendukung dan membangun satu sama lain dalam kasih. Amin."

3. Doa untuk Pelayanan: "Tuhan, terima kasih atas setiap pelayan yang Engkau tempatkan dalam hidupku. Ajar aku untuk menghargai setiap peran dan untuk bekerja sama dalam pelayanan-Mu. Semoga setiap tindakan kami memuliakan nama-Mu. Amin."

4. Doa untuk Hikmat: "Tuhan, berikanlah aku hikmat yang berasal dari-Mu. Jauhkan aku dari kebodohan dunia ini dan tuntunlah aku dalam setiap keputusan yang kuambil. Biarlah hidupku mencerminkan hikmat dan kasih-Mu. Amin."

5. Doa untuk Menjaga Diri sebagai Bait Allah: "Ya Tuhan, aku bersyukur karena Engkau tinggal di dalamku. Ajar aku untuk menjaga diriku sebagai bait-Mu yang kudus. Bantu aku untuk hidup sesuai dengan kehendak-Mu dan memuliakan nama-Mu dalam segala hal. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam perjalanan iman dan kehidupan sehari-hari. Tuhan memberkati!

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab "1 Korintus" pasal "3":

1. Apa (What)

• Isi Pasal: Paulus menjelaskan perbedaan antara orang-orang rohani dan duniawi, menekankan pentingnya pertumbuhan dalam iman. Ia juga membahas peran pelayan Tuhan (Paulus dan Apolos) dalam menanam dan menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Selain itu, Paulus mengingatkan bahwa setiap orang harus memperhatikan bagaimana mereka membangun di atas dasar Yesus Kristus.

2. Siapa (Who)

• Penulis: Rasul Paulus.
• Penerima: Jemaat di Korintus.
• Tokoh yang Disebutkan: Paulus, Apolos, dan Kristus.

3. Di mana (Where)

• Lokasi: Surat ini ditujukan kepada jemaat di Korintus, yang merupakan kota di Yunani.

4. Kapan (When)

• Waktu Penulisan: Diperkirakan ditulis sekitar tahun 55 M, saat Paulus berada di Efesus.

5. Mengapa (Why)

• Tujuan Penulisan: Untuk mengatasi perpecahan dan perselisihan di antara jemaat Korintus, serta untuk mengingatkan mereka tentang pentingnya kesatuan dalam Kristus dan pertumbuhan rohani.

6. Bagaimana (How)

• Metode: Paulus menggunakan analogi pertanian (menanam dan menyiram) dan bangunan (dasar yang diletakkan) untuk menjelaskan peran masing-masing pelayan Tuhan dan pentingnya membangun di atas dasar yang benar, yaitu Yesus Kristus.

7. Seberapa Banyak (How Much)

• Pentingnya: Menekankan bahwa setiap orang akan menerima upah sesuai dengan pekerjaannya dan bahwa bait Allah (jemaat) adalah kudus. Ini menunjukkan betapa seriusnya tanggung jawab setiap orang dalam membangun iman dan komunitas gereja.

Semoga analisis ini membantu Anda dalam menggali lebih dalam mengenai Kitab "1 Korintus" pasal "3"!

Dalam 1 Korintus 3, rasul Paulus mengingatkan jemaat bahwa mereka masih belum matang dalam iman mereka. Mereka masih hidup dalam duniawi dan terpecah belah karena iri hati dan perselisihan. Paulus menegaskan bahwa mereka harus bersatu dalam Kristus, bukan membagi-bagi diri mereka menjadi kelompok yang mengikuti pemimpin tertentu. Ia juga mengingatkan mereka bahwa mereka adalah Bait Allah dan Roh Allah tinggal di dalam mereka. Paulus menekankan pentingnya membangun hidup mereka di atas dasar Kristus, karena pada akhirnya, semua pekerjaan akan diuji dan hanya yang bertahan yang akan mendapatkan upah. Ia juga mengingatkan mereka untuk tidak memegahkan diri dalam kebijaksanaan dunia, karena hikmat dunia adalah kebodohan di hadapan Allah. Paulus menegaskan bahwa segala sesuatu adalah milik jemaat, dan mereka adalah milik Kristus.

Latar belakang dari pasal ke-3 dari Kitab 1 Korintus adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Kitab 1 Korintus ditulis oleh Rasul Paulus sekitar tahun 55-56 Masehi. Surat ini ditujukan kepada jemaat di kota Korintus, yang merupakan salah satu kota terbesar di Yunani pada saat itu. Korintus adalah pusat perdagangan dan budaya yang kaya, tetapi juga terkenal karena kehidupan moral yang korup dan perpecahan dalam jemaat Kristen.

Konteks Budaya:
Korintus adalah kota yang multikultural dengan berbagai agama dan kepercayaan. Masyarakatnya terpengaruh oleh budaya Yunani dan Romawi, yang memiliki pandangan hidup yang berbeda dengan ajaran Kristen. Jemaat di Korintus juga menghadapi tantangan dalam mempertahankan kesucian dan moralitas Kristen di tengah-tengah budaya yang korup.

Konteks Literatur:
Surat 1 Korintus adalah salah satu surat rasul Paulus yang terkenal. Surat ini berisi nasihat, teguran, dan pengajaran untuk mengatasi masalah-masalah yang ada di jemaat Korintus. Isinya mencakup berbagai topik seperti perpecahan dalam jemaat, pernikahan, kehidupan moral, pelayanan gereja, dan kebangkitan Kristus.

Konteks Teologis:
Surat ini menekankan pentingnya persatuan dalam tubuh Kristus dan pentingnya hidup sesuai dengan ajaran Kristus. Paulus juga mengajarkan tentang pentingnya kasih, karunia-karunia Roh, dan kebangkitan Kristus sebagai dasar iman Kristen.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Paulus telah mengungkapkan keprihatinannya terhadap perpecahan dalam jemaat Korintus. Ia menegur mereka karena ada kelompok-kelompok yang mengklaim diri mereka mengikuti Paulus, Apolos, Petrus, atau Kristus. Paulus menekankan bahwa Kristus adalah satu-satunya pusat iman Kristen dan bahwa semua orang harus bersatu dalam iman kepada-Nya.

Dalam pasal 3, Paulus melanjutkan pembicaraannya tentang perpecahan dan menekankan pentingnya membangun gereja di atas dasar yang benar, yaitu Yesus Kristus. Ia mengingatkan jemaat bahwa mereka adalah "bangunan Allah" dan bahwa mereka harus berhati-hati dalam membangun gereja dengan menggunakan bahan yang baik, yaitu ajaran Kristus. Paulus juga mengingatkan bahwa semua pelayan gereja adalah sama-sama pelayan Allah dan bukan alasan untuk membanggakan diri.

Demikianlah latar belakang dari pasal ke-3 dari Kitab 1 Korintus. Semoga penjelasan ini membantu Anda memahami konteks historis, budaya, literatur, dan teologis dari pasal tersebut.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 1 Korintus pasal 3:

1. Pembelajaran rohani dan duniawi (1 Korintus 3:1-4)
- Paulus mengajarkan bahwa orang percaya harus tumbuh dalam iman mereka dan tidak tetap menjadi bayi rohani.
- Orang percaya harus berhenti hidup dalam perselisihan dan iri hati, karena itu menunjukkan bahwa mereka masih hidup secara duniawi.

2. Pelayanan dan kerjasama dalam pelayanan (1 Korintus 3:5-9)
- Paulus dan Apolos adalah hamba-hamba Allah yang bekerja bersama-sama untuk membangun gereja.
- Allah adalah yang memberikan pertumbuhan dan hasil dalam pelayanan, bukan manusia.

3. Fondasi iman yang benar (1 Korintus 3:10-15)
- Kristus Yesus adalah satu-satunya fondasi yang benar untuk iman kita.
- Setiap orang harus membangun di atas fondasi ini dengan cara yang benar, karena pada akhirnya pekerjaan kita akan diuji oleh api.

4. Kehadiran Roh Kudus dalam gereja (1 Korintus 3:16-17)
- Orang percaya adalah Bait Allah dan Roh Allah tinggal di dalam mereka.
- Karena itu, kita harus menjaga kekudusan gereja dan tidak menghancurkannya.

5. Kebijaksanaan dunia dan kebijaksanaan Allah (1 Korintus 3:18-23)
- Kebijaksanaan dunia dianggap kebodohan di hadapan Allah.
- Orang percaya tidak boleh memegahkan diri dalam manusia, tetapi menyadari bahwa segala sesuatu adalah milik mereka dalam Kristus.

Sumber: 1 Korintus 3:1-23

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Paulus: Penulis surat ini, seorang rasul Kristus yang memberikan pengajaran dan nasihat kepada jemaat di Korintus.
- Apolos: Seorang hamba yang juga memberikan pengajaran dan nasihat kepada jemaat di Korintus. Dia disebutkan sebagai rekan kerja Paulus dalam pelayanan.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Korintus: Kota di Yunani yang menjadi tempat tinggal jemaat yang dituju oleh surat ini.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab "1 Korintus" pasal "3" dari Alkitab:

1. Manusia duniawi: Merujuk pada orang-orang yang hidup berdasarkan nilai-nilai dunia dan belum memiliki pemahaman yang mendalam tentang kehidupan rohani.

2. Iri hati dan perselisihan: Menunjukkan adanya ketidakharmonisan dan konflik di antara jemaat Korintus.

3. Paulus dan Apolos: Merujuk pada hamba-hamba Allah yang telah memberikan pengajaran dan pelayanan kepada jemaat Korintus.

4. Allah yang menumbuhkan: Menekankan bahwa pertumbuhan rohani jemaat Korintus adalah hasil dari kuasa Allah.

5. Fondasi Kristus: Merupakan dasar iman yang tidak dapat digantikan oleh apapun.

6. Pekerjaan yang dilakukan setiap orang: Menunjukkan bahwa setiap tindakan dan pelayanan akan diuji dan dihargai oleh Allah.

7. Bait Allah: Mengacu pada jemaat Korintus sebagai tempat kediaman Roh Allah.

8. Hikmat dunia: Merujuk pada kebijaksanaan yang didasarkan pada nilai-nilai dunia yang tidak berharga di hadapan Allah.

9. Milik Kristus: Menunjukkan bahwa jemaat Korintus adalah milik Kristus dan memiliki hubungan yang erat dengan Allah.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab 1 Korintus pasal 3:

1. Apa yang dimaksud dengan perbedaan antara manusia rohani dan manusia duniawi dalam konteks pasal ini?
2. Mengapa Paulus mengatakan bahwa dia memberi minum susu kepada jemaat di Korintus dan bukan makanan? Apa yang dia maksudkan dengan ini?
3. Bagaimana iri hati dan perselisihan di antara jemaat dapat menunjukkan bahwa mereka masih hidup secara duniawi? Mengapa hal ini menjadi masalah?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari perbandingan antara Paulus dan Apolos sebagai hamba-hamba yang bekerja untuk Tuhan?
5. Mengapa Allah dianggap sebagai yang menumbuhkan dan bukan yang menanam atau menyiram?
6. Apa yang dimaksud dengan fondasi yang diletakkan oleh Kristus dan bagaimana hal ini berkaitan dengan cara kita membangun di atasnya?
7. Bagaimana pekerjaan setiap orang akan diuji oleh api pada Hari Tuhan? Apa yang akan terjadi jika pekerjaan seseorang terbakar habis?
8. Mengapa Paulus mengingatkan jemaat bahwa mereka adalah Bait Allah dan bahwa Roh Allah tinggal di dalam mereka? Apa implikasinya bagi kehidupan mereka?
9. Mengapa hikmat dunia dianggap sebagai kebodohan di hadapan Allah? Apa yang dapat kita pelajari dari hal ini?
10. Bagaimana kita dapat menghindari kesombongan dalam manusia dan mengakui bahwa segala sesuatu adalah milik kita melalui Kristus?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan isi dari Kitab 1 Korintus pasal 3.

Dari pasal 3 Kitab 1 Korintus, ada beberapa hal yang dapat kamu pelajari dan terapkan dalam hidupmu:

1. Jangan hidup secara duniawi: Paulus mengingatkan kita untuk tidak hidup seperti manusia duniawi, yang terpengaruh oleh iri hati, perselisihan, dan pemilihan pihak. Sebagai orang percaya, kita harus hidup secara rohani dan menghindari perpecahan.

2. Bersatu dalam Kristus: Paulus menekankan pentingnya persatuan dalam tubuh Kristus. Kita harus menghindari pemilihan pihak dan mengakui bahwa semua pelayan Tuhan adalah hamba-hamba yang bekerja untuk kepentingan Allah. Kita harus menghargai peran masing-masing dan bekerja sama untuk membangun gereja.

3. Bangunlah dengan bijaksana: Paulus mengingatkan kita untuk membangun hidup kita dengan bijaksana. Fondasi yang kuat adalah Kristus Yesus, dan kita harus membangun di atasnya dengan pekerjaan yang baik dan bermanfaat. Pekerjaan kita akan diuji pada Hari Tuhan, dan yang bertahan akan mendapatkan upah.

4. Hargai diri sebagai Bait Allah: Paulus mengingatkan kita bahwa kita adalah Bait Allah dan Roh Allah tinggal di dalam kita. Oleh karena itu, kita harus menjaga kekudusan diri kita dan menghindari segala bentuk penghancuran diri sendiri.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Berdoa untuk persatuan gereja: Mohon kepada Tuhan agar gereja dapat hidup dalam persatuan dan menghindari perpecahan yang tidak perlu.

2. Berdoa untuk hikmat dan kebijaksanaan: Mohon kepada Tuhan agar memberikan hikmat dan kebijaksanaan dalam membangun hidup kita di atas fondasi Kristus.

3. Berdoa untuk kekudusan diri: Mohon kepada Tuhan agar kita dapat menjaga kekudusan diri sebagai Bait Allah dan menghindari segala bentuk penghancuran diri sendiri.

4. Berdoa untuk pengertian dan pemahaman yang lebih dalam terhadap Firman Tuhan: Mohon kepada Tuhan agar memberikan pengertian yang lebih dalam terhadap Firman-Nya, sehingga kita dapat mengaplikasikannya dalam hidup kita sehari-hari.

Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu dalam mempelajari dan menerapkan Firman Tuhan.

Analisis 1 Korintus 3

Berikut adalah analisis 5W+1H dari 1 Korintus 3:

What (Apa):

Pasal ini membahas tentang perpecahan dan ketidakdewasaan di antara jemaat Korintus. Paulus menegur mereka karena lebih fokus pada pemimpin manusia daripada pada Kristus, dan karena masih bersikap seperti "bayi dalam Kristus" yang belum dewasa dalam iman.

Who (Siapa):

• Penulis: Rasul Paulus
• Penerima: Jemaat di Korintus
• Tokoh yang disebutkan: Apolos, Paulus, Kristus

When (Kapan):

Surat ini ditulis sekitar tahun 55 Masehi.

Where (Di mana):

Surat ini ditulis oleh Paulus dari Efesus kepada jemaat di Korintus.

Why (Mengapa):

Paulus menulis surat ini karena ia mendengar tentang perpecahan dan persaingan di antara jemaat Korintus. Mereka terpecah menjadi beberapa kelompok yang mendukung pemimpin yang berbeda, seperti Paulus dan Apolos. Paulus ingin mengoreksi pemikiran mereka dan mengingatkan mereka bahwa fokus utama mereka haruslah Kristus.

How (Bagaimana):

Paulus menggunakan beberapa analogi untuk menjelaskan poinnya:

• Bayi dalam Kristus: Jemaat Korintus masih belum dewasa dalam iman dan membutuhkan "susu rohani" daripada "makanan keras".
• Bangunan Allah: Jemaat adalah bangunan Allah, dan Paulus dan Apolos hanyalah "tukang bangunan" yang bekerja untuk membangunnya.
• Ladang Allah: Jemaat adalah ladang Allah, dan Paulus dan Apolos hanyalah "pekerja" yang menanam benih.

Kesimpulan:

1 Korintus 3 adalah teguran keras bagi jemaat Korintus yang terpecah dan belum dewasa dalam iman. Paulus mengingatkan mereka bahwa fokus utama mereka haruslah Kristus, bukan pada pemimpin manusia. Ia juga menekankan pentingnya persatuan dan pertumbuhan rohani dalam jemaat.