Statistik	50 pasal, 1533 ayat, 38.267 kata
Penulis	Musa
Tema	Permulaan; Kegagalan manusia menemukan keselamatan dari Tuhan.
Waktu	+ 1445 -- 1405 SM
Tempat	Bumi, Eden, Ararat, Babel; Ur, Haran Mesopotamia, Kanaan, Mesir
Kata Kunci	Permulaan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah keturunan dari *sang wanita

Kejadian cocok sebagai kitab Perjanjian Lama yang pertama dan sebagai pendahuluan yang hakiki dari seluruh Alkitab. Judul kitab ini di dalam bahasa Ibrani diambil dari kata pertamanya, _bereshith_ ("pada mulanya"). Nama "Kejadian" merupakan terjemahan judul Ibrani itu ke bahasa Yunani dan berarti "asal mula, sumber, penciptaan atau awal dari sesuatu." Kejadian merupakan "kitab permulaan."

Penulisnya tidak disebutkan dalam kitab ini. Akan tetapi, kesaksian lain dalam Alkitab menunjukkan bahwa Musa merupakan penulis seluruh Pentateukh (yaitu, kelima kitab PL pertama) dan oleh karenanya juga Kejadian (mis. 1Raj 2:3; 2Raj 14:6; Ezr 6:18; Neh 13:1; Dan 9:11-13; Mal 4:4; Mr 12:26; Luk 16:29,31; Yoh 7:19-23; Kis 26:22; 1Kor 9:9; 2Kor 3:15). Demikian pula para penulis Yahudi kuno dan para bapa gereja semuanya menyatakan bahwa Musa menjadi penulis/penyusun Kejadian. Karena seluruh sejarah dalam Kejadian terjadi sebelum kehidupan Musa, peranannya dalam menulis Kejadian adalah menyusun, di bawah pengilhaman Roh Kudus, semua catatan lisan dan tulisan yang ada sejak Adam hingga wafatnya Yusuf yang sekarang menjadi isi Kejadian. Yang mungkin merupakan petunjuk dipakainya catatan-catatan sejarah oleh Musa ketika menulis Kejadian ialah bahwa terdapat 11 kali pemakaian "Demikianlah riwayat" atau "Iniliah keturunan" (Ibr. 'elleh toledoth' ) yang dapat diterjemahkan "inilah sejarah oleh" (lih. Kej 2:4; Kej 5:1; Kej 6:9; Kej 10:1; Kej 11:10,27; Kej 25:12,19; Kej 36:1,9; Kej 37:2).

Kejadian mencatat penciptaan, permulaan sejarah manusia, dan asal mula umat Ibrani dan perjanjian Allah dengan mereka melalui Abraham dan leluhur lainnya dengan tepat. Ketepatan sejarahnya selaku Alkitab yang terilham dipastikan dalam PB oleh Tuhan Yesus (Mat 19:4-6; Mat 24:37-39; Luk 11:51; Luk 17:26-32; Yoh 7:21-23; Yoh 8:56-58) dan para rasul (Rom 4:1-25; 1Kor 15:21-22,45-47; 2Kor 11:3; Gal 3:8; Gal 4:22-24,28; 1Tim 2:13-14; Ibr 11:4-22; 2Pet 3:4-6; Yud 1:7,11). Sejarah Kejadian masih diperkuat oleh berbagai penemuan purbakala pada zaman modern. Musa dipersiapkan secara luar biasa melalui pendidikan (Kis 7:22) dan oleh Allah untuk menulis kitab pertama yang unik dalam Alkitab.

1. I. Permulaan Sejarah Manusia
   (Kej 1:1-11:26)
   
1. A. Asal Mula Alam Semesta dan Kehidupan
   (Kej 1:1-2:25)
   
1. 1. Ringkasan Seluruh Penciptaan
   (Kej 1:1-2:4)
   
2. 2. Kisah Penciptaan Adam dan Hawa yang Lebih Lengkap
   (Kej 2:5-25)
   
2. B. Asal Mula Dosa
   (Kej 3:1-24)
   
1. 1. Pencobaan dan Kejatuhan
   (Kej 3:1-6)
   
2. 2. Dampak-Dampak Kejatuhan
   (Kej 3:7-24)
   
3. C. Asal Mula Peradaban
   (Kej 4:1-5:32)
   
1. 1. Kain: Kebudayaan Kafir
   (Kej 4:1-24)
   
2. 2. Set: Kaum Sisa yang Benar
   (Kej 4:25-26)
   
3. 3. Sejarah Silsilah Bapa Leluhur Pra-Air Bah
   (Kej 5:1-32)
   
4. D. Air Bah: Hukuman Allah Atas Peradaban Purba
   (Kej 6:1-8:19)
   
1. 1. Kebejatan Universal
   (Kej 6:1-8,11-12)
   
2. 2. Nuh: Persiapan untuk Menyelamatkan Kaum Sisa yang Benar
   (Kej 6:9-22)
   
3. 3. Beberapa Pengarahan Terakhir dan Air Bah
   (Kej 7:1-8:19)
   
5. E. Permulaan Baru bagi Manusia
   (Kej 8:20-11:26)
   
1. 1. Keturunan Nuh
   (Kej 8:20-10:32; dan khususnya Sem, Kej 11:10-26)
   
2. 2. Menara Babel
   (Kej 11:1-9)
   
3. 3. Hubungan Keluarga Antara Sem dengan Abraham
   (Kej 11:10-26)
   
2. II. Permulaan Bangsa Ibrani
   (Kej 11:27-50:26)
   
1. A. Abraham
   (Kej 11:27-25:18)
   
1. 1. Latar Belakang Keluarga Abram
   (Kej 11:27-32)
   
2. 2. Panggilan dan Perjalanan Iman Abram
   (Kej 12:1-14:24)
   
3. 3. Perjanjian Allah yang Resmi dengan Abram
   (Kej 15:1-21)
   
4. 4. Hagar dan Ismael
   (Kej 16:1-16)
   
5. 5. Perjanjian dengan Abraham Dimeterai dengan Nama Baru dan Sunat
   (Kej 17:1-27)
   
6. 6. Janji Abraham dan Tragedi Lot
   (Kej 18:1-19:38)
   
7. 7. Abraham dan Abimelekh
   (Kej 20:1-18)
   
8. 8. Abraham dan Ishak, Anak Perjanjian
   (Kej 21:1-24:67)
   
9. 9. Keturunan Abraham
   (Kej 25:1-18)
   
2. B. Ishak
   (Kej 25:19-28:9)
   
1. 1. Kelahiran Esau dan Yakub
   (Kej 25:19-26)
   
2. 2. Esau Menjual Hak Kesulungannya
   (Kej 25:27-34)
   
3. 3. Ishak, Ribka, dan Abimelekh II
   (Kej 26:1-17)
   
4. 4. Sengketa Mengenai Sumber Air dan Perpindahan ke Bersyeba
   (Kej 26:18-33)
   
5. 5. Ishak Memberkati Anak-Anaknya
   (Kej 26:34-28:9)
   
3. C. Yakub
   (Kej 28:10-37:2)
   
1. 1. Mimpi dan Perjalanan Yakub
   (Kej 28:10-22)
   
2. 2. Yakub dengan Laban di Haran
   (Kej 29:1-31:55)
   
3. 3. Yakub dan Esau Berdamai Kembali
   (Kej 32:1-33:17)
   
4. 4. Yakub Kembali ke Tanah Perjanjian
   (Kej 33:18-35:20)
   
5. 5. Keturunan Yakub dan Esau
   (Kej 35:21-37:2)
   
4. D. Yusuf
   (Kej 37:2-50:26)
   
1. 1. Yusuf dan Saudara-Saudaranya di Kanaan
   (Kej 37:2-36)
   
2. 2. Yehuda dan Tamar
   (Kej 38:1-30)
   
3. 3. Ujian dan Kenaikan Pangkat Yusuf di Mesir
   (Kej 39:1-41:57)
   
4. 4. Yusuf dan Saudara-Saudaranya di Mesir
   (Kej 42:1-45:28)
   
5. 5. Ayah dan Saudara-Saudara Yusuf Pindah ke Mesir
   (Kej 46:1-47:26)
   
6. 6. Hari-Hari dan Nubuat-Nubuat Terakhir Yusuf dan Kematiannya
   (Kej 47:27-50:14)
   
7. 7. Ringkasan Yusuf
   (Kej 50:15-26)
   

Kejadian menyediakan suatu landasan hakiki bagi Pentateukh dan semua penyataan Alkitabiah selanjutnya. Kejadian memelihara satu-satunya catatan yang dapat dipercaya mengenai awal alam semesta, umat manusia, perkawinan, dosa, kota-kota, bahasa-bahasa, bangsa-bangsa, Israel dan sejarah penebusan. Kejadian ditulis sesuai dengan tujuan Allah untuk memberikan umat perjanjian-Nya suatu pemahaman mendasar tentang diri-Nya, ciptaan, umat manusia, kejatuhan, kematian, penghakiman, perjanjian, dan janji penebusan melalui keturunan Abraham.

1. Pemilihan
Habel, Nuh, Abraham, Yakub dan Yusuf semuanya dipanggil Allah dan dipilih untuk ditempatkan dalam sejarah umat Allah. Kadang-kadang seperti dalam kisah Yakub, pilihan tersebut bertentangan dengan cara-cara tradisional yang lazim dilakukan. Bacalah sekali lagi kisah mengenai panggilan mereka dan catatlah apa yang Anda pelajari tentang bagaimana Allah memilih.

2. Keselamatan
Setelah manusia berdosa, Allah menyatakan dengan jelas bahwa Dia akan menyelamatkannya. Kej 3:15; 4:4; 22:8 menunjuk kepada karya Kristus di kemudian hari. Pengajaran apa lagi mengenai keselamatan yang Anda temukan dalam kitab ini?

3. Kerja
Bahkan sebelum kejatuhannya, manusia sudah mempunyai tugas untuk dikerjakan di dunia ini (Kej 1:28). Manusia diciptakan untuk bekerja. Setelah jatuh ke dalam dosa, tugas itu menjadi kurang menyenangkan (Kej 3:17-19). Pelajaran apa yang dapat kita ambil dalam hubungannya dengan pekerjaan dalam dunia dewasa ini?

4. Istirahat
Gagasan untuk menjadikan satu hari dalam seminggu sebagai waktu untuk beristirahat datang dari pasal-pasal pertama dalam Alkitab (Kej 2:2,3). Perintah itu bukan saja merupakan salah satu dari sepuluh perintah Allah, tetapi merupakan perintah utama dari pencipta kita. Apa pesan semuanya ini bagi masyarakat kita sendiri?

5. Setan
Baca kembali kisah tentang kejatuhan manusia (Kej 3:1-7) dan perhatikan apa yang diajarkan mengenai setan dan cara-cara kerjanya.

6. Maut
Maut mengancam (Kej 3:3), dikalahkan (Kej 5:24) dan dihadapi (contoh Kej 49:1-50:3). Apa yang dapat kita pelajari dari sini?

7. Moralitas
Dalam keseluruhan Kitab Kejadian kita membaca adanya perhatian terhadap kehidupan moral. Apa ciri-ciri utama dari moralitas yang digariskan di sini?

8. Perkawinan
Apa yang diajarkan dalam ayat-ayat Kej2:18-25 mengenai maksud perkawinan?

9. Ibadah
Apa yang diajarkan Kitab Kejadian tentang bagaimana kita seharusnya menyembah Allah (contoh Kej 4:1-7; 28:10-22)?

Kejadian dengan sendirinya terbagi atas dua bagian utama.

1. (1) Pasal 1-11 (Kej 1:1--11:32) memberi suatu pandangan luas mengenai permulaan manusia dari Adam hingga Abraham dan berpusat pada lima peristiwa yang sangat penting.
1. (a) Penciptaan: Allah menciptakan segala sesuatu, termasuk Adam dan Hawa yang ditempatkan-Nya di taman Eden (pasal 1-2; Kej 1:1--2:25).
2. (b) Kejatuhan: Melalui pelanggaran mereka, Adam dan Hawa memasukkan kutukan dosa dan kematian ke dalam sejarah manusia (pasal 3; Kej 3:1-24).
3. (c) Kain dan Habel: Tragedi ini menggerakkan dua arus utama dalam sejarah: peradaban humanistik dan kaum sisa yang tertebus (pasal 4-5; Kej 4:1--5:32).
4. (d) Air bah: Dunia purbakala telah demikian jahat pada waktu angkatan Nuh sehingga Allah memusnahkannya dengan suatu banjir universal, hanya menyelamatkan Nuh yang benar dan keluarganya sebagai sisa (pasal 6-10; Kej 6:1--10:32).
5. (e) Menara Babel: Ketika dunia pasca-air bah bersatu dalam penyembahan berhala dan pemberontakan, Allah membubarkan persatuan mereka dengan mengacaukan bahasa dan kebudayaan serta dengan menyebarkan umat manusia ke seluruh penjuru dunia (pasal 11; Kej 11:1-32).
2. (2) Pasal 12-50 (Kej 12:1--50:26) mencatat permulaan umat Ibrani dan memusatkan perhatian kepada kesinambungan tujuan penebusan Allah melalui empat bapa leluhur besar -- Abraham, Ishak, Yakub, dan Yusuf. Panggilan Allah kepada Abraham (pasal 12; Kej 12:1-20) dan perlakuan-Nya terhadap Abraham dan keturunannya dalam kaitan dengan perjanjian-Nya merupakan awal yang sangat penting dari pelaksanaan maksud Allah tentang seorang Penebus dan penebusan dalam sejarah. Kitab Kejadian berakhir dengan kematian Yusuf dan perbudakan yang akan datang di Mesir.

Tujuh ciri utama menandai Kejadian.

1. (1) Kejadian adalah kitab pertama yang ditulis (mungkin kecuali Ayub), dan mencatat permulaan sejarah manusia, dosa, bangsa Ibrani, dan penebusan.
2. (2) Sejarah dalam Kejadian meliputi jangka waktu yang lebih lama dari seluruh sisa Alkitab, dimulai dengan pasangan manusia pertama, berkembang hingga sejarah dunia pra-air bah, dan kemudian menyempit lagi pada sejarah bangsa Ibrani sebagai arus penebusan yang dirunut sepanjang sisa PL.
3. (3) Kejadian menyatakan bahwa alam semesta dan hidup di bumi ini adalah jelas karya Allah dan bukan suatu proses lepas dari alam. Lima puluh kali dalam pasal 1-2 (Kej 1:1--2:25) Allah menjadi subyek dari kata kerja yang menunjukkan apa yang dilakukan-Nya selaku Pencipta.
4. (4) Kejadian mengisahkan berbagai peristiwa perdana -- pernikahan pertama, keluarga pertama, kelahiran pertama, dosa pertama, pembunuhan pertama, tokoh poligami pertama, alat-alat musik pertama, janji penebusan pertama, dan sebagainya.
5. (5) Perjanjian Allah dengan Abraham, yang dimulai dengan panggilannya (Kej 12:1-3), diresmikan dalam pasal 15 (Kej 15:1-21) dan disahkan dalam pasal 17 (Kej 17:1-27), merupakan inti dari seluruh Alkitab.
6. (6) Hanya Kejadian menerangkan asal mula kedua belas suku Israel.
7. (7) Kejadian menyatakan bagaimana keturunan Abraham akhirnya tinggal di Mesir (selama 430 tahun) dan demikian menyiapkan untuk keluaran, peristiwa penebusan yang utama dalam PL.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Kejadian menyatakan sejarah nubuat penebusan dan seorang Penebus yang akan datang melalui benih wanita (Kej 3:15), melalui keturunan Set (Kej 4:25-26), melalui keturunan Sem (Kej 9:26-27), dan melalui keturunan Abraham (Kej 12:3). PB menerapkan Kej 12:3 langsung pada persediaan Allah untuk penebusan di dalam Yesus Kristus (Gal 3:16,29). Banyak tokoh dan peristiwa dari Kejadian disebut dalam PB berkaitan dengan iman dan kebenaran (mis. Rom 4:1; Ibr 11:1-22), penghakiman oleh Allah (mis. Luk 17:26-29,32; 2Pet 3:6; Yud 1:7,11), dan pribadi Kristus (mis. Mat 1:1; Yoh 8:58; Ibr 7:1).

Yusuf memperkenalkan saudara-saudaranya

Yakub dan keturunannya ditinggikan di Gosyen.

47:1 Yusuf membawa ayahnya, lima saudaranya ke hadapan Firaun.
47:11 Dia memberi mereka tempat tinggal dan pemeliharaan.
47:13 Dia membeli harta orang Mesir;
47:16 ternak mereka;
47:18 dan tanah mereka, kecuali tanah imam, untuk Firaun.
47:23 Dia meminta seperlima dari hasil tanah.
47:28 Usia Yakub.
47:29 Dia meminta Yusuf bersumpah akan menguburkan dia bersama dengan nenek moyangnya.

Yakub dan Firaun (47:1-12)
Tindakan Yusuf (47:13-26)
Yakub pada akhir hidupnya (47:27-31)

Firaun, Yusuf, saudara-saudara, Yakub.

Firaun, Gosyen, Israel, Kanaan, Mesir, Rameses, Yakub, Yusuf

Meskipun hal-hal yang tidak baik dialami sebelumnya, orang percaya yang kaya di dunia ini, tidak boleh memandang hina ataupun merendahkan keluarganya yang miskin. Ukuran seorang yang sejati adalah bagaimana dia memperlakukan orang-orang yang kecil.

Kristus pada saat kedatangan-Nya yang kedua, akan menghadapkan saudara-saudara-Nya, orang Yahudi, di penghakiman surga, memperbaharui mereka ke tempat berkat di dunia. Seperti Yakub di sini memberkati raja Firaun, demikianlah bagian Israel di masa Kerajaan Seribu Tahun akan menjadi berkat bagi raja-raja di dunia.

Dalam pasal 47 Kitab Kejadian, Yusuf membawa ayahnya, Yakub, dan saudara-saudaranya ke hadapan Firaun. Firaun memberikan tanah Gosyen kepada mereka untuk tinggal dan mengizinkan mereka menggembalakan ternaknya. Yusuf juga menyediakan makanan bagi mereka dan seluruh rumah ayahnya karena kelaparan yang melanda Mesir dan Kanaan. Yusuf mengumpulkan uang dari penjualan gandum dan ketika uang mereka habis, orang Mesir membawa ternak mereka kepada Yusuf sebagai ganti makanan. Pada tahun kedua kelaparan, mereka menjual tanah dan diri mereka sendiri kepada Firaun untuk mendapatkan makanan. Yusuf membeli seluruh tanah di Mesir untuk Firaun, kecuali tanah milik para imam. Yusuf menetapkan hukum bahwa seperlima dari hasil panen harus diberikan kepada Firaun. Israel tinggal di tanah Gosyen dan menjadi sangat banyak jumlahnya. Yakub tinggal di Mesir selama 17 tahun sebelum kematiannya. Sebelum meninggal, Yakub meminta Yusuf untuk menguburkannya di pekuburan nenek moyangnya, bukan di Mesir. Yusuf bersumpah untuk melakukannya, dan Yakub menyembah di bagian kepala tempat tidurnya.

Latar belakang dari pasal 47 dalam Kitab Kejadian adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal 47 terjadi dalam kisah Yusuf, putra Yakub, yang telah dijual sebagai budak oleh saudara-saudaranya dan kemudian naik menjadi penguasa Mesir. Pada saat ini, Yakub dan keluarganya menghadapi kelaparan di tanah Kanaan dan mereka datang ke Mesir untuk mencari makanan.

Konteks Budaya:
Mesir pada masa itu adalah salah satu kekuatan besar di Timur Tengah. Mereka memiliki sistem administrasi yang canggih dan kekayaan yang melimpah. Budaya Mesir juga memiliki tradisi dan kepercayaan yang unik.

Konteks Literatur:
Pasal 47 adalah bagian dari narasi yang lebih besar tentang kehidupan Yusuf. Kisah Yusuf ini merupakan salah satu cerita yang paling terkenal dalam Alkitab dan memiliki banyak elemen naratif yang menarik.

Konteks Teologis:
Dalam pasal-pasal sebelumnya, Yusuf telah mengungkapkan identitasnya kepada saudara-saudaranya dan mereka telah dipersatukan kembali. Yakub dan keluarganya kemudian datang ke Mesir dan Yusuf menyambut mereka dengan baik. Yakub dan Yusuf bertemu kembali setelah bertahun-tahun terpisah dan ini menjadi momen penting dalam kisah keluarga mereka.

Dalam pasal 47, Yakub dan keluarganya diberi tempat tinggal di tanah Goshen oleh Firaun. Yusuf juga mengatur sistem pengelolaan sumber daya pangan di Mesir selama masa kelaparan. Pasal ini juga mencatat bagaimana Yusuf mengumpulkan semua uang, ternak, dan tanah dari rakyat Mesir untuk Firaun.

Dengan demikian, pasal 47 menggambarkan bagaimana Yusuf dan keluarganya menemukan tempat perlindungan di Mesir dan bagaimana Yusuf menggunakan kebijaksanaannya untuk mengatur kehidupan rakyat Mesir selama masa kelaparan.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Kejadian Pasal 47:

1. Yusuf memperkenalkan keluarganya kepada Firaun (Kejadian 47:1-2)
- Yusuf membawa ayahnya, Yakub, dan saudara-saudaranya ke hadapan Firaun.
- Firaun bertanya tentang pekerjaan mereka.

2. Permohonan keluarga Yusuf untuk tinggal di tanah Gosyen (Kejadian 47:3-4)
- Keluarga Yusuf meminta izin untuk tinggal di tanah Gosyen karena kelaparan di tanah Kanaan.
- Firaun memberikan izin kepada mereka untuk tinggal di tanah Gosyen.

3. Yakub memberkati Firaun (Kejadian 47:7-10)
- Yakub memberkati Firaun setelah diperkenalkan kepadanya.
- Firaun bertanya tentang usia Yakub.

4. Yusuf memberikan kepemilikan di tanah Gosyen kepada keluarganya (Kejadian 47:11-12)
- Yusuf menempatkan ayah dan saudara-saudaranya di tanah Gosyen.
- Mereka diberikan kepemilikan di tanah Rameses.

5. Kelaparan di Mesir dan penjualan tanah oleh orang Mesir (Kejadian 47:13-20)
- Yusuf mengumpulkan uang dari penjualan gandum kepada orang Mesir dan orang Kanaan.
- Ketika uang mereka habis, mereka menjual ternak mereka kepada Yusuf untuk mendapatkan makanan.

6. Pembelian tanah oleh Yusuf untuk Firaun (Kejadian 47:21-26)
- Yusuf membeli semua tanah di Mesir untuk Firaun karena kelaparan.
- Hanya tanah imam yang tidak dibelinya.

7. Peraturan tentang pembagian hasil panen (Kejadian 47:27-31)
- Yusuf menetapkan peraturan bahwa seperlima hasil panen harus diberikan kepada Firaun.
- Orang-orang Mesir setuju dengan peraturan ini.

8. Yakub meminta untuk dikuburkan di tanah leluhurnya (Kejadian 47:29-31)
- Yakub meminta Yusuf untuk menguburkannya di tanah leluhurnya, bukan di Mesir.
- Yusuf berjanji untuk memenuhi permintaan ayahnya.

Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
- Yusuf: Menghadap Firaun, bercerita kepadanya, membawa beberapa saudaranya, menempatkan ayah dan saudara-saudaranya di tanah Gosyen, memberikan roti kepada ayahnya dan saudara-saudaranya, membeli tanah di Mesir untuk Firaun, berkata kepada rakyat, menetapkan hukum atas tanah Mesir, tinggal di Mesir selama tujuh belas tahun, dipanggil oleh Yakub, bersumpah kepada Yakub, bersujud di bagian kepala tempat tidurnya.
- Firaun: Dihadap oleh Yusuf, bertanya kepada saudara-saudara Yusuf tentang pekerjaan mereka, berkata kepada Yusuf tentang ayah dan saudara-saudaranya, memberikan izin kepada hamba-hamba Yusuf untuk tinggal di tanah Gosyen, berkata kepada Yakub, meminta Yakub tentang umurnya.
- Yakub: Ayah Yusuf, datang dari tanah Kanaan bersama saudara-saudaranya, tinggal di tanah Gosyen, memberkati Firaun, memberkati Firaun lagi, meminta Yusuf untuk tidak menguburkannya di Mesir, meminta Yusuf untuk membawanya keluar dari Mesir dan menguburkannya di pekuburan nenek moyangnya.

Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
- Tanah Kanaan: Tempat asal Yusuf, ayahnya, dan saudara-saudaranya.
- Tanah Gosyen: Tempat tinggal ayah dan saudara-saudara Yusuf di Mesir.
- Tanah Mesir: Tempat tinggal Firaun, Yusuf, dan rakyat Mesir.
- Tanah Rameses: Tempat terbaik di tanah Gosyen yang diberikan kepada ayah dan saudara-saudara Yusuf oleh Firaun.
- Kota-kota di Mesir: Tempat di mana rakyat Mesir dipindahkan oleh Yusuf.

Kata kunci dalam Kitab "Kejadian" pasal "47" adalah:

1. Yusuf: Tokoh utama dalam cerita ini, yang menjadi penasihat Firaun dan mengatur kehidupan di Mesir.
2. Firaun: Raja Mesir yang memberikan kekuasaan kepada Yusuf dan mengizinkan keluarga Yusuf tinggal di tanah Gosyen.
3. Saudara-saudara: Lima orang saudara Yusuf yang datang bersamanya ke Mesir.
4. Tanah Gosyen: Tempat di Mesir di mana keluarga Yusuf tinggal.
5. Kelaparan: Masalah yang melanda Mesir dan Kanaan, yang menyebabkan Yusuf mengumpulkan semua uang dan ternak untuk memberikan makanan kepada rakyat.
6. Roti: Makanan yang disediakan oleh Yusuf kepada keluarganya dan rakyat Mesir.
7. Uang: Digunakan untuk membeli gandum dari Yusuf, tetapi habis sehingga rakyat harus memberikan ternak mereka sebagai ganti.
8. Tanah Mesir: Tanah yang dibeli oleh Yusuf untuk Firaun, kecuali tanah yang dimiliki oleh para imam.
9. Hukum: Yusuf menetapkan hukum bahwa seperlima dari hasil panen adalah milik Firaun.
10. Israel: Nama lain untuk Yakub, yang tinggal di Mesir selama tujuh belas tahun sebelum kematiannya.
11. Pemakaman: Yakub meminta Yusuf untuk menguburkannya di pekuburan nenek moyangnya, bukan di Mesir.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Kejadian pasal 47:

1. Bagaimana Yusuf menggunakan kekuasaannya sebagai wakil Firaun untuk membantu keluarganya? Apa yang dapat kita pelajari dari sikap dan tindakan Yusuf dalam situasi ini?

2. Mengapa Yusuf membeli semua tanah di Mesir untuk Firaun? Apa implikasinya bagi rakyat Mesir dan para imam?

3. Mengapa Yusuf menetapkan hukum bahwa seperlima dari hasil panen harus menjadi milik Firaun? Apa yang dapat kita pelajari tentang kebijaksanaan dan keadilan dalam pengelolaan sumber daya?

4. Bagaimana reaksi rakyat Mesir terhadap kebijakan Yusuf? Apa yang dapat kita pelajari tentang tanggapan manusia terhadap perubahan dan kebijakan yang tidak biasa?

5. Mengapa Yakub meminta Yusuf untuk tidak menguburkannya di Mesir? Apa arti pentingnya bagi Yakub untuk dikuburkan bersama nenek moyangnya?

6. Apa yang dapat kita pelajari tentang hubungan antara Yusuf dan Yakub dalam pasal ini? Bagaimana sikap dan tindakan mereka mencerminkan nilai-nilai keluarga yang penting?

7. Bagaimana pasal ini menggambarkan kekuasaan dan kebijaksanaan Allah dalam mengatur nasib Yusuf dan keluarganya? Apa pesan teologis yang dapat kita ambil dari kisah ini?

8. Bagaimana pasal ini mengajarkan tentang pentingnya saling membantu dan berbagi dalam situasi kelaparan dan kesulitan? Apa yang dapat kita pelajari tentang tanggung jawab kita sebagai umat Kristen dalam membantu sesama yang membutuhkan?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan kisah dalam Kitab Kejadian pasal 47.

Dari pasal 47 Kitab Kejadian, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Menghormati dan menghargai orang yang berkuasa: Yusuf menghadap Firaun dengan hormat dan memberikan laporan yang jujur tentang keluarganya. Kita juga harus belajar untuk menghormati dan menghargai orang yang memiliki otoritas dalam hidup kita.

2. Menghargai dan merawat keluarga: Yusuf membawa ayahnya, Yakub, dan saudara-saudaranya ke Mesir dan memberikan mereka tempat tinggal yang baik. Kita juga harus menghargai dan merawat keluarga kita dengan baik.

3. Bersyukur dalam segala situasi: Yusuf dan keluarganya datang ke Mesir karena kelaparan di tanah Kanaan. Meskipun mereka menghadapi kesulitan, mereka tetap bersyukur kepada Firaun karena diberikan tempat tinggal dan pekerjaan. Kita juga harus belajar untuk bersyukur dalam segala situasi yang kita hadapi.

4. Menjadi berkat bagi orang lain: Yusuf menjadi berkat bagi Firaun dan rakyat Mesir dengan mengatur distribusi makanan selama masa kelaparan. Kita juga harus berusaha menjadi berkat bagi orang lain dengan menggunakan karunia dan talenta yang kita miliki.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Berdoa untuk kebijaksanaan dan pengertian dalam menghormati dan menghargai orang yang berkuasa.

2. Berdoa untuk kekuatan dan kasih dalam merawat dan menghargai keluarga kita.

3. Berdoa untuk hati yang bersyukur dalam segala situasi yang kita hadapi.

4. Berdoa untuk kesempatan menjadi berkat bagi orang lain dan menggunakan karunia dan talenta kita dengan bijaksana.

Tuhan, kami bersyukur atas pengajaran yang kami dapatkan dari pasal 47 Kitab Kejadian. Berikanlah kami kebijaksanaan dan pengertian untuk menghormati dan menghargai orang yang berkuasa. Bantu kami untuk merawat dan menghargai keluarga kami dengan baik. Ajarkan kami untuk selalu bersyukur dalam segala situasi yang kami hadapi. Berikanlah kami kesempatan untuk menjadi berkat bagi orang lain dan menggunakan karunia dan talenta kami dengan bijaksana. Terima kasih Tuhan, dalam nama Yesus kami berdoa, Amin.