Apa yang dimaksudkan dengan "kematian yang kedua"?

Kematian rohani atau "kematian yang kedua" secara tidak langsung mempunyai pengertian "hukuman kekal" (Why. 21:8) - secara total tidak mempunyai harapan rohani untuk mendapatkan pemulihan atau perbaikan sifat. Itu berarti terpisah sama sekali dari Allah. Kematian, menurut pengertian destruktif, berlaku bagi semua manusia dan setiap bagian dari wataknya. Kita sekarang bahkan membicarakan manusia yang "mati secara rohani," walaupun secara badani mereka hidup, sama seperti kita membicarakan manusia yang walaupun mungkin sudah ada di dalam kubur, tetapi "hidup secara rohani," dan yang tidak akan pernah mati atau binasa. Kematian rohani bisa mulai terjadi bahkan dalam hidup ini. Karena itu, kematian tidak perlu menyatakan pemusnahan atau pembasmian. Seorang penafsir menulis: "Kehidupan yang benar dari roh terdapat dalam keharmonisan dan ketundukan kekuatan dan wataknya kepada sifat dan kehendak Allah; kematian roh berlawanan dan bermusuhan dengan Dia. Ini menyangkut gangguan terhadap hubungan yang kudus dan penuh tanggung jawab dengan Bapa segala roh, sebagai konsekuensi tak terhindarkan dari hilangnya buah kasih dan kebaikan-Nya yang menjadi dasar kehidupan dan keberkatan. Manusia utuh itu akan meninggalkan selamanya kemuliaan dan sukacita hadirat Allah."




Artikel yang terkait dengan Wahyu:


TIP #33: Situs ini membutuhkan masukan, ide, dan partisipasi Anda! Klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA