Apakah para malaikat mengunjungi orang-orang dan berbicara kepada mereka seperti pada zaman dahulu?

Rujukan kepada para malaikat dalam Ibrani 1:14 menyatakan bahwa Allah masih memakai mereka untuk melayani anak-anakNya. Bahwa kita tidak dapat melihat mereka bukan membuktikan mereka tidak ada di sekitar kita. Pelayan Elisa pada mulanya tidak sadar bahwa kehadiran para malaikat ada di sekeliling gunung itu (II Raj. 6:17). Tetapi, dalam sistem kekristenan, Roh Kudus diakui sebagai saluran komunikasi antara Allah dengan manusia. Yesus menyatakan bahwa Roh Suci akan memimpin kita kepada segala kebenaran (Yoh. 14:16). Karena hukum-hukum Allah tidak dapat diubah, maka tampaknya kini hal itu tentu seperti penglihatan-penglihatan, mukjizat-mukjizat dan penampakan malaikat pada zaman dahulu.

Tentu saja menurut pengertian tertentu, hukum-hukum Allah tidak dapat diubah; hukum-hukum itu selalu mengandung hikmat, bermanfaat dan benar; tetapi bukan berarti Dia selalu berhubungan dengan manusia dengan cara yang sama. Jelas, ada pertumbuhan dalam perkembangan penyataan diri-Nya yang dapat Anda telusuri dalam Alkitab. Musa, Samuel, Daud, dan para nabi tidak mempunyai penyataan yang begitu jelas tentang Dia, seperti penyataan yang kita dapatkan melalui Yesus Kristus. Itu seperti pendidikan dari seorang anak. Pada tahun-tahun permulaan kita mengajari dia dengan gambar-gambar dan cerita-cerita, tetapi ketika dia tumbuh lebih besar, maka kita meninggalkan semua cara itu. Kristus jelas luka hatinya karena orang banyak ingin melihat Dia menggunakan mukjizat-mukjizat. Paulus tidak menilai tinggi karunia berbahasa roh, walaupun dia sendiri memilikinya (I Kor. 14:19). Pada zaman kita, Allah berhubungan dengan manusia melalui khotbah dan Roh Kudus. Seperti kata Abraham kepada Orang Kaya: "Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati" (Luk. 16:31).

Kita diberi tahu bahwa Allah adalah roh, karenanya Dia tidak kelihatan oleh mata yang fana. Semua yang kita baca tentang pernyataan-pernyataan-Nya memimpin kita untuk percaya bahwa Dia mengasumsikan satu bentuk penyataan untuk maksud komunikasi dengan orang-orang Perjanjian Lama. Mereka melihat bentuk penyataan itu, tetapi mereka tidak pernah dapat melihat Allah sendiri. Melalui cara yang sama para penulis, yang menyatakan bahwa Allah tidak mungkin dilihat, sungguh sadar bahwa mereka telah melihat-Nya melalui Kristus. Yesus serius sekali memberi tahu mereka bahwa mereka yang telah melihat Dia telah melihat Bapa. Namun, betapapun di dalam Dia kemuliaan Allah diselubungkan melalui kemanusiaan-Nya, tetapi ada manifestasi kehadiran-Nya sebagai manusia yang bisa dilihat dan tidak lebih dari itu. Para penulis Perjanjian Lama tidak ragu-ragu percaya bahwa mereka melihat Allah, tetapi dalam terang Perjanjian Baru direalisasikan bahwa Allah tidak mungkin dilihat, sebab Dia adalah roh.




Artikel yang terkait dengan 2 Raja-raja:


TIP #15: Gunakan tautan Nomor Strong untuk mempelajari teks asli Ibrani dan Yunani. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA