Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 42 ayat untuk yang tidak percaya AND book:62 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Yoh 3:1) (sh: Anak-anak Allah (Kamis, 4 Desember 2003))
Anak-anak Allah

Manusia yang percaya pada Yesus mendapat status dan posisi baru. Sekarang mereka tidak disebut musuh Allah, melainkan anak-anak Allah. Status baru ini terjadi semata-mata karena kasih Allah yang besar (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">1). Apa akibat status baru ini? Pertama, dunia tidak mengenal kita (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">1). Jika orang-orang yang percaya kepada Kristus (gereja) mengalami penderitaan di dunia, kita tidak perlu heran, karena dunia tidak pernah menerima Yesus Kristus sebagai Anak Allah sehingga mereka juga menolak kita, para pengikut Yesus. Namun, penderitaan dan penganiayaan yang orang-orang Kristen alami justru merupakan bukti nyata bahwa kita adalah benar anak-anak Allah.

Kedua, menjadi seperti Kristus (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">2). Setiap orang yang percaya pada Yesus akan menjadi seperti Yesus. Jadi seperti nyatanya Yesus, demikianlah nyatanya orang percaya menjadi anak-anak Allah.

Ketiga, hidup suci (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">3). Menjadi anak-anak Allah merupakan dorongan bagi orang percaya untuk hidup seperti Yesus. Pergumulan dan persoalan hidup, seharusnya membuat kita bergantung sepenuhnya kepada Yesus. Hal ini tentu semakin membentuk orang percaya menjadi serupa dengan Yesus. Inilah hidup suci yaitu hidup yang tidak pernah lari dari pergumulan dan persoalan hidup.

Keempat,tidak ada dosa (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">6). Di dalam Yesus tidak ada dosa. Sehingga setiap orang yang percaya pada Yesus pun demikian. Lebih tegas dikatakan dalam ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">9 bahwa setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa. Ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">8 dan 10 juga mengutarakan hal yang senada. Sebaliknya, berbuat dosa menjadi bukti bahwa ia tidak berada dalam Yesus. Namun, bagi anak-anak Allah kemungkinan untuk berbuat dosa dan tidak berbuat dosa sangat terbuka. Sampai Yesus datang kedua kali, maka anak-anak Allah hidup di dalam ketegangan di antara dua kemungkinan tersebut.

Renungkan: Jika kita berbuat dosa berarti persekutuan dengan Allah sedang terganggu, segera bertobat!

(0.99) (1Yoh 2:27) (full: PENGURAPAN-NYA MENGAJAR KAMU. )

Nas : 1Yoh 2:27

Semua anak Tuhan diberikan "pengurapan" (yaitu Roh Kudus) untuk menuntun mereka kepada kebenaran (Yoh 14:26; 16:13). Selama orang percaya tinggal tetap dalam Kristus dan membaca Firman Allah, Roh Kudus menolong mereka untuk memahami kebenaran penebusannya.

  1. 1) Semua orang percaya dapat menyelidiki dan mengetahui kebenaran Allah serta belajar satu dari yang lain melalui saling mengajar dan menasihati (Mat 28:20; Ef 3:18; Kol 3:16).
  2. 2) Demikianlah, orang percaya memiliki dua pelindung terhadap kesalahan doktrin -- penyataan alkitabiah (bd. ayat 1Yoh 2:24) dan Roh Kudus.
  3. 3) Orang percaya tidak memerlukan mereka yang mengajarkan apa yang bukan doktrin alkitabiah. Inilah yang dimaksudkan oleh Yohanes dengan perkataan "tidak perlu kamu diajar oleh orang lain".
(0.99) (1Yoh 2:19) (full: MEREKA BERASAL DARI ANTARA KITA. )

Nas : 1Yoh 2:19

Ketika para antikristus itu meninggalkan persekutuan dengan orang percaya yang sejati, mereka tidak lagi memiliki hubungan yang menyelamatkan dengan Kristus. Kenyataan ini memperhitungkan dua kemungkinan:

  1. (1) mereka tidak pernah menjadi orang percaya yang sejati, atau
  2. (2) mereka pernah memiliki hubungan yang menyelamatkan dengan Kristus tetapi setelah itu meninggalkan iman mereka pada Kristus

    (lihat art. KEMURTADAN PRIBADI).

(0.98) (1Yoh 4:7) (sh: Allah adalah kasih (Senin, 8 Desember 2003))
Allah adalah kasih

Ini pernyataan luar biasa tentang Allah. Harus jelas dipahami bahwa kasih bukan Allah. Kasih adalah salah satu karakter Allah. Yang benar Allah adalah kasih. Relasi Allah dan manusia ditandai dan dibentuk oleh kasih. Berbagai perbuatan Allah bagi manusia adalah tindakan kasih. Namun dalam bagian ini Yohanes menunjuk kepada puncak pernyataan dan wujud kasih Allah kepada manusia.

Kedatangan Yesus ke dunia adalah bukti kasih Allah (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">9). Yesus datang ke dunia untuk menggantikan manusia. Kematian-Nya memberi hidup kepada manusia yang percaya pada-Nya, dan ini bukan karena manusia mengasihi Allah. Oleh sebab itu kita tidak dapat memahami kasih Allah jika itu dilepaskan dari kematian Yesus di kayu salib. Penjelasan tentang kasih Allah di luar salib Kristus adalah pengertian kasih yang tidak sempurna. Sebab itu kini kita yang telah menerima kasih Allah harus merespons dan mewujudkan kasih itu di dalam kehidupan kita (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">7,11). Jika tidak, maka tidak ada bukti bahwa kita telah mengalami kasih Allah dan sekarang sedang berelasi dengan-Nya (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">7). Relasi kepada Allah dan kepada sesama harus kita demonstrasikan dalam kehidupan kita. Hidup dalam kasih merupakan bukti hidup bersama Allah (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">13,15).

Manusia sebagai ciptaan Allah memiliki kemampuan untuk mengasihi. Tetapi kasih yang mereka miliki dan wujudkan akan sempurna jika kasih itu menunjuk pada salib Kristus. Sekali lagi Yohanes menegaskan bahwa tidak mungkin manusia mengenal kasih Allah lepas dari Kristus. Jika ingin memiliki kasih maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah percaya pada Yesus (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">15,16). Tetapi tidak mungkin manusia menjadi percaya Yesus tanpa mendengar kesaksian orang percaya (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">14). Setiap yang percaya kepada-Nya dikaruniakan Roh Kudus (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">13).

Renungkan: Kasih bersedia berkurban diri karena orang membutuhkan kurban diri tersebut.

(0.98) (1Yoh 4:17) (sh: Allah adalah kasih (Selasa, 9 Desember 2003))
Allah adalah kasih

Ini pernyataan luar biasa tentang Allah. Harus jelas dipahami bahwa kasih bukan Allah. Kasih adalah salah satu karakter Allah. Yang benar Allah adalah kasih. Relasi Allah dan manusia ditandai dan dibentuk oleh kasih. Berbagai perbuatan Allah bagi manusia adalah tindakan kasih. Namun dalam bagian ini Yohanes menunjuk kepada puncak pernyataan dan wujud kasih Allah kepada manusia.

Kedatangan Yesus ke dunia adalah bukti kasih Allah (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">9). Yesus datang ke dunia untuk menggantikan manusia. Kematian-Nya memberi hidup kepada manusia yang percaya pada-Nya, dan ini bukan karena manusia mengasihi Allah. Oleh sebab itu kita tidak dapat memahami kasih Allah jika itu dilepaskan dari kematian Yesus di kayu salib. Penjelasan tentang kasih Allah di luar salib Kristus adalah pengertian kasih yang tidak sempurna. Sebab itu kini kita yang telah menerima kasih Allah harus merespons dan mewujudkan kasih itu di dalam kehidupan kita (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">7,11). Jika tidak, maka tidak ada bukti bahwa kita telah mengalami kasih Allah dan sekarang sedang berelasi dengan-Nya (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">7). Relasi kepada Allah dan kepada sesama harus kita demonstrasikan dalam kehidupan kita. Hidup dalam kasih merupakan bukti hidup bersama Allah (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">13,15).

Manusia sebagai ciptaan Allah memiliki kemampuan untuk mengasihi. Tetapi kasih yang mereka miliki dan wujudkan akan sempurna jika kasih itu menunjuk pada salib Kristus. Sekali lagi Yohanes menegaskan bahwa tidak mungkin manusia mengenal kasih Allah lepas dari Kristus. Jika ingin memiliki kasih maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah percaya pada Yesus (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">15,16). Tetapi tidak mungkin manusia menjadi percaya Yesus tanpa mendengar kesaksian orang percaya (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">14). Setiap yang percaya kepada-Nya dikaruniakan Roh Kudus (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">13).

Renungkan: Kasih bersedia berkurban diri karena orang membutuhkan kurban diri tersebut.

(0.97) (1Yoh 3:19) (sh: Keberanian berdoa di hadapan Allah (Sabtu, 6 Desember 2003))
Keberanian berdoa di hadapan Allah

Yohanes telah menegaskan bahwa orang percaya tidak berbuat dosa. Tanda yang tampak dari anak-anak Allah adalah kasih yang mereka lakukan. Namun, pada kenyataannya anak-anak Allah masih sering berbuat dosa. Misalnya, tidak mengasihi saudara seiman dan manusia lainnya seperti Kristus mengasihi manusia. Jika demikian apakah masih layak disebut anak-anak Allah?

Yohanes menasihatkan untuk tidak mendengar suara hati. Allah lebih mengenal kita dari pada kita mengenal diri sendiri (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">20). Oleh karena itu sepatutnyalah kita menyerahkan segalanya bukan kepada penilaian hati melainkan pada belas kasihan Allah. Allah yang menilai bukan suara hati. Betapapun kuat dan hebatnya suara hati menuduh, kita dapat menghampiri Allah yang penuh belas kasihan dan pengampunan. Inilah dasar keberanian kita untuk menghampiri Allah dan memohon pada-Nya (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">21). Di samping itu, kita harus menuruti segala perintah-Nya dan melakukan yang berkenan pada-Nya (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">22). Ini merupakan bukti bahwa kita memiliki relasi dengan Allah yaitu relasi yang dilandasi dan diwarnai dengan dan oleh kasih (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">23). Tetapi perlu kita sadari bahwa kasih hanya muncul jika atau karena percaya pada Yesus. Jadi, hanya yang percaya pada Yesus Kristus dan yang mengasihi sesama sajalah yang disebut orang Kristen. Kasih adalah bukti kelihatan bahwa seseorang percaya pada Yesus.

Ada satu hal lagi yang dikatakan Yohanes yaitu bahwa Allah telah mengaruniakan Roh Kudus kepada kita (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">24). Roh yang diberikan pada kita merupakan jaminan kuat bahwa kita adalah anak-anak Allah. Jadi Yohanes mendorong orang percaya untuk memperdalam relasi dengan Allah sehingga memiliki keberanian yang semakin kuat untuk menghampiri dan meminta apa saja pada Allah dalam doa.

Renungkan: Relasi mendalam dan intim dengan Allah membuahkan doa yang berani meminta apa saja kepada-Nya.

(0.97) (1Yoh 4:1) (sh: Roh Kebenaran dan roh kesesatan (Minggu, 7 Desember 2003))
Roh Kebenaran dan roh kesesatan

Dalam renungan hari ini kita terus diingatkan bahwa di balik dua bentuk kategori manusia terdapat dua bentuk roh. Roh-roh tersebut mempengaruhi manusia.

Pertama, roh kesesatan disebut juga roh antikristus (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">3). Kehadirannya tampak melalui kehadiran nabi-nabi palsu. Mereka giat mengajar kesesatan dan aktif mencari pengikut (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">3). Isi ajaran mereka adalah “Yesus bukan manusia”, karena bagi mereka kemanusiaan Yesus hanya bersifat sementara. Namun, mereka menerima Yesus sebagai Allah. Ajaran demikian tidak berasal dari Roh Kebenaran tapi dari roh kesesatan. Jemaat yang memiliki Roh Allah akan memberi respons positif terhadap perkataan Allah dan memberi memberi respons negatif terhadap perkataan nabi-nabi palsu.

Kedua, Roh Kebenaran. Allah telah mengaruniakan Roh Kebenaran kepada kita sehingga kita yang percaya dan menerima Tuhan Yesus menerima kenyataan bahwa Yesus adalah manusia sejati (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">2). Bahkan kemanusiaan-Nya tidak hilang ketika Ia naik ke Surga. Di samping itu kata kerja ‘datang’ memberi indikasi bahwa Yesus tidak berasal dari dunia. Yesus diutus Bapa dari Surga menjadi manusia. Kenyataan ini mengindikasikan bahwa Yesus adalah manusia dan Allah. Roh Allah yang berdiam dalam diri orang percaya menolong membedakan kebenaran dan kesesatan. Sehingga orang percaya mendengar kebenaran dan menolak nabi-nabi palsu.

Renungkan: Orang yang tidak memiliki pengenalan yang benar tentang Kristus mudah sekali menyesatkan dan disesatkan.

(0.96) (1Yoh 2:18) (sh: Antikristus (Selasa, 2 Desember 2003))
Antikristus

Yohanes memperingatkan jemaat-jemaat akan kehadiran antikristus. Peringatan tersebut disampaikan Yohanes dengan gaya dan perhatian seorang bapak kepada anaknya (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">18).

Hal penting yang Yohanes lakukan adalah mengingatkan mereka akan ajaran Yesus yang telah mereka dengar dari para rasul (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">18). Ajaran tersebut terekam dalam Matius 24:24 “Sebab mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul pada akhir zaman”. Sebagai bukti bahwa jemaat telah hidup dalam waktu terakhir, Yohanes menunjuk pada kehadiran mesias palsu di dalam jemaat (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">18). Kehadiran anti-kristus di tengah-tengah jemaat menjadi tanda akhir zaman telah berlaku. Kedatangan Yesus yang pertama adalah tanda dimulainya akhir zaman, sehingga setiap orang Kristen yang hidup setelah kedatangan Yesus pertama, hidup dalam akhir zaman sewaktu-waktu Kristus akan datang kembali. Hadirnya antikristus di tengah-tengah jemaat merupakan peringatan agar jemaat bersiap-siap menyambut kedatangan Kristus kedua kali. Yohanes kuatir jemaat menjadi lengah dan tidak siap serta tidak hidup sesuai ajaran kitab suci ketika Yesus datang.

Yohanes juga menyatakan bahwa antikristus muncul dari dalam jemaat sendiri (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">19). Mereka dahulu pernah mengaku percaya pada Yesus, tetapi kemudian menyangkali Yesus sebagai Anak Allah. Yohanes menyatakan bahwa sebenarnya mereka tidak pernah menjadi murid Yesus (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">19), tidak pernah sungguh-sungguh menjadi bagian jemaat Kristus, dan tidak pernah percaya pada Yesus sehingga mereka tidak pernah menerima pengurapan Roh Kudus (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">20). Setiap orang yang percaya pada Yesus diurapi Roh Kudus. Akibat operasi Roh Kudus jemaat mengetahui kebenaran, sedang akibat urapan roh antikristus, manusia akan menghasilkan dusta (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">21).

Renungkan: Jangan terlalu yakin bahwa antikristus tidak pernah muncul dari dalam jemaat. Orang yang paling dekat dengan kita justru mungkin malah seorang antikristus.

(0.96) (1Yoh 2:4) (full: TIDAK MENURUTI PERINTAH-NYA. )

Nas : 1Yoh 2:4

Yohanes sedang berjuang melawan suatu salah pengertian tentang doktrin kasih karunia dan keselamatan. Dia menentang guru aliran antinomisme, yang mengajarkan bahwa meninggalkan kehidupan yang berdosa menjadi sesuatu yang tidak diwajibkan bagi orang percaya.

  1. 1) Mereka menyatakan bahwa seorang dapat "mengenal" Allah dalam hubungan penyelamatan yang sah, tetapi pada saat yang sama mengabaikan kehendak dan perintah Allah sehingga tidak menaati-Nya

    (lihat cat. --> Yoh 17:3).

    [atau ref. Yoh 17:3]

  2. 2) Mereka yang menuntut hal semacam ini dinyatakan pendusta oleh Yohanes dan kebenaran Allah tidak ada di dalam diri mereka. Usaha untuk dibenarkan oleh iman pada Kristus tanpa suatu komitmen untuk mengikuti Dia pasti gagal.
(0.96) (1Yoh 3:9) (full: TIDAK BERBUAT DOSA LAGI. )

Nas : 1Yoh 3:9

Kata kerja "berbuat dosa" (Yun. _hamartano_) ditulis dalam bentuk infinitif aktif masa kini, yang menunjukkan tindakan yang terus berlangsung. Yohanes menekankan bahwa orang yang sungguh-sungguh dilahirkan kembali dari Allah tidak mungkin mempunyai cara hidup yang berdosa karena hidup Allah tidak dapat hadir di dalam mereka yang berbuat dosa (bd. 1Yoh 1:5-7; 2:3-11,15-17,24-29; 3:6-24; 4:7-8,20).

  1. 1) Kelahiran baru menghasilkan kehidupan rohani yang mendatangkan hubungan bersinambung dengan Allah. Dalam surat ini, setiap kali Yohanes berbicara mengenai kelahiran baru orang percaya, dia memakai bentuk waktu yang sudah selesai dalam bahasa Yunani untuk menekankan hubungan yang sinambung dan terus-menerus yang dimulaikan oleh kelahiran baru (1Yoh 2:29; 3:9; 4:7; 5:1,4,18;

    lihat art. PEMBAHARUAN).

  2. 2) Memiliki hidup Allah di dalam diri kita (yaitu, dilahirkan kembali dari Allah) dan berbuat dosa terus adalah suatu kemustahilan rohani. Orang percaya bisa kadang-kadang gagal untuk memenuhi standar Allah yang tinggi, tetapi mereka tidak akan terus-menerus hidup dalam dosa (ayat 1Yoh 3:6,10).
  3. 3) Yang menjaga orang yang setia dari berbuat dosa adalah "benih Allah" dalam diri mereka yaitu hidup, Roh, dan tabiat Allah sendiri yang ada dalam mereka (1Yoh 5:11-12; Yoh 15:4; 2Pet 1:4).
  4. 4) Oleh iman (1Yoh 5:4), Kristus yang mendiami kita, kuasa Roh Kudus, dan Firman yang tertulis

    (lihat cat. --> 1Tes 2:10),

    [atau ref. 1Tes 2:10]

    semua orang percaya dapat hidup bebas dari dosa dan pelanggaran dari saat ke saat.
(0.96) (1Yoh 5:1) (full: PERCAYA ... MENGASIHI. )

Nas : 1Yoh 5:1

Iman yang sejati akan terungkap dalam rasa bersyukur dan kasih kepada Bapa dan Yesus Kristus, Putera-Nya. Iman dan kasih tidak bisa dipisahkan, karena pada saat kita lahir dari Allah, Roh Kudus mencurahkan kasih Allah ke dalam hati kita (Rom 5:5).

(0.96) (1Yoh 5:1) (sh: Tindakan kasih mengalahkan dunia (Rabu, 10 Desember 2003))
Tindakan kasih mengalahkan dunia

Percaya pada Yesus adalah pekerjaan Allah bukan hanya keputusan manusia (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">1). Ketika manusia percaya pada Yesus, saat itu ia dilahirkan dari Allah. Kata kerja ‘dilahirkan’ pada ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">1 dipakai dalam bentuk pasif bukan aktif. Di sini terlihat hubungan tak terpisahkan antara tindakan manusia untuk percaya dan karya Allah melahirkannya menjadi anak-anak Allah yang pertama adalah akibat dan tanda dari yang kedua.

Dilahirkan menjadi anak-anak Allah berarti dipersilakan masuk ke dalam relasi kasih. Relasi kasih dengan Allah melalui Yesus inilah yang mendorong kita untuk mengasihi saudara seiman. Bukti seseorang mengasihi Allah adalah mengasihi saudara seiman. Mengasihi saudara seiman berarti mengasihi Allah dan melakukan perintah-perintah-Nya (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">2). Yohanes menghubungkan tiga hal sekaligus yakni mengasihi Allah, melakukan perintah Allah dan mengasihi saudara seiman ketiganya harus ada dalam hidup kita.

Untuk melaksanakan ketiga perintah ini sekaligus, ada langkah-langkah yang harus kita tempuh, perhatikan dan pahami. Pertama, sifat perintah Allah. Perintah Allah tidak berat karena beban yang diberikan kepada kita tidak melebihi kemampuan kita. Kedua, iman kita. Orang percaya mampu melakukan perintah Allah karena ia memiliki iman yang mengalahkan dunia. Memiliki iman berarti memiliki relasi dengan Yesus Anak Allah (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">5).

Tuhan Yesus telah mengalahkan musuh manusia yang paling ditakuti yaitu kematian. Logikanya, jika kematian dapat dikalahkan-Nya apalagi hal-hal lainnya. Seandainya saat ini kita berada dalam berbagai penderitaan, kesusahan dan pergumulan berat, bersyukurlah! Mengapa bersyukur? Karena iman yang kita miliki adalah iman yang mengalahkan dunia.

Renungkan: Saat kita mengasihi saudara seiman menunjukkan bahwa kita memiliki iman yang mengalahkan dunia. Tunjukkanlah bahwa Anda memiliki iman yang mengalahkan dunia.

(0.96) (1Yoh 4:7) (sh: Kasih tanda kehadiran Allah (Minggu, 10 Desember 2000))
Kasih tanda kehadiran Allah

Allah adalah sumber kasih. Dialah kasih itu sendiri, tiada kasih di luar Diri-Nya. Berarti tidak ada yang memiliki kasih kecuali ia ada di dalam Dia dan sebaliknya seorang yang ada di dalam Dia pasti memiliki kasih.

Apakah tidak ada tanda lain selain kasih? Memang benar bahwa kita tidak dapat mengatakan dengan mutlak bahwa tidak ada tanda lain selain kasih, namun adakah yang lebih dari pada kasih? Tidak ada! Kebaikan, kemurahan, kesabaran, kesediaan menolong, kepedulian, dan kejujuran; semuanya ini tak akan berarti tanpa kasih. Seorang dapat berbuat baik kepada orang lain sebatas respons balik dari orang tersebut sesuai dengan harapannya. Berbeda halnya dengan seorang yang melakukannya karena kasih, apa pun respons objek kasihnya tidak akan mengubah kasihnya. Ia dapat mengasihi karena ia telah hidup dalam sumber kasih, yang tidak akan pernah berhenti mengalir. Demikianlah kasihnya akan terus mengalir menjadi berkat bagi orang lain, karena kasihnya tidak bergantung kepada dirinya sendiri yang terbatas, namun kepada Allah yang tidak terbatas.

Menghadirkan kasih Allah dalam hidup sehari-hari memang membutuhkan proses yang panjang. Dalam proses ini kita seringkali mengalami kekecewaan karena mendapatkan respons yang tidak seimbang. Tetapi bila kasih Allah ada dalam kita, kekecewaan itu tidak mampu membendung kita untuk kembali belajar mengasihi. Kasih itu pula yang membentuk karakter dan kepribadian kita, tidak lagi memikirkan diri sendiri, tetapi bagaimana menyatakan kasih Allah agar semakin banyak orang mengenal Dia melalui kita. Kasih-Nya menjadi sempurna dalam kita jika kita berani percaya dan membuka kehidupan kita di hadapan-Nya. Karena kita telah menjaga kehidupan kita benar, kita pun tidak takut menghadapi penghakiman- Nya.

Renungkan: Kita sungguh-sungguh anak-anak Allah bila kita mau mengasihi walau tanpa respons seimbang.

Bacaan untuk Minggu Advent 2

Yesaya 40:1-5, 9-11

2Petrus 3:8-14

Markus 1:1-8

Mazmur 85

Lagu: Kidung Jemaat 434

(0.96) (1Yoh 2:24) (full: DENGAR DARI MULANYA. )

Nas : 1Yoh 2:24

Orang percaya akan tetap dalam Kristus dan mengalami keselamatan hanya selama mereka tetap tinggal dalam ajaran asli Kristus dan para rasul

(lihat cat. --> Ef 2:20).

[atau ref. Ef 2:20]

Kenyataan ini mengemukakan dua hal:

  1. 1) Meninggalkan Injil kepercayaan PB yang asli adalah fatal secara rohani dan memisahkan orang dari Yesus Kristus (bd. Gal 1:6-8; Gal 5:1-4). Orang percaya harus mengikuti Alkitab dalam teologi mereka dalam arti selalu menganut pengajaran PB.
  2. 2) Sangatlah berbahaya untuk mengejar ajaran atau guru baru yang memberitakan hal-hal baru yang tidak ada dalam kepercayaan Kristen (bd. Yud 1:3). Oleh karena itu, sangat penting untuk mempelajari dan berpegang teguh pada Firman Allah; jiwa dan nasib kekal kita tergantung padanya.
(0.95) (1Yoh 2:1) (sh: Pohon dikenal dari buahnya (Sabtu, 29 November 2003))
Pohon dikenal dari buahnya

Bila seseorang mengklaim bahwa dirinya mengenal Allah, tentu tutur kata dan perilakunya harus sesuai dengan firman Allah (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">3). Akan tetapi bila seseorang mengklaim hal yang sama, tetapi tutur katanya penuh kemesuman dan tipu muslihat, maka orang tersebut tidak hanya mendustai dirinya, tetapi juga mendustai Allah (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">4).

Penjelasan Yohanes mengenai hal ini harus disikapi dengan sangat serius baik oleh jemaat saat itu maupun kita di masa kini. Hal penting yang harus diperhatikan ialah bahwa mengenal Allah bukan soal perasaan religius atau soal meditasi pribadi. Mengenal Allah adalah soal ketaatan pada firman-Nya. Itu berarti setiap orang yang mengklaim diri mengenal Allah harus membuktikan bahwa dalam dirinya terdapat kebenaran dan kasih Allah yang sempurna (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">4,5). Meskipun demikian, manusia tetap manusia berdosa. Akan tetapi, sebagai orang berdosa yang telah berdamai dengan Allah, berdasarkan klaimnya, ia sekarang menghidupkan firman Allah dalam dirinya setiap hari dan di mana saja. Memiliki kasih sempurna berarti hidup sesuai dengan firman Allah dan Tuhan Yesus adalah teladan yang telah mendemonstrasikan kepada kita bahwa hidup yang taat melakukan firman Allah adalah keharusan umat percaya.

Jika kita ingin hidup sempurna, hidupkanlah firman Allah dalam hidup kita. Hiduplah seperti Tuhan Yesus hidup. Inilah yang harus dilakukan orang-orang percaya. Inilah hidup yang mewujudkan kasih sempurna. Jika kita mengklaim percaya pada Yesus tetapi tidak hidup sebagaimana Yesus menjalani kehidupan-Nya, maka kita adalah pendusta. Dusta pada Allah dan pada diri kita sendiri. Orang atau masyarakat di sekitar kita mengetahui bahwa kita mengenal Allah jika kita hidup seperti Kristus hidup. Bukan dari klaim-klaim yang kita katakan orang mengetahui kita mengenal Allah.

Renungkan: Hayatilah Tuhan Yesus melalui dan dalam perkataan dan perbuatan Anda.

(0.95) (1Yoh 5:16) (full: HENDAKLAH IA BERDOA KEPADA ALLAH DAN DIA AKAN MEMBERIKAN HIDUP KEPADANYA. )

Nas : 1Yoh 5:16

Yohanes menunjuk kepada semacam doa yang sesuai dengan kehendak Allah sehingga kita yakin bahwa doa kita akan terjawab (bd. ayat 1Yoh 5:14-15), yaitu doa bagi orang percaya yang lemah rohaninya yang memerlukan dukungan doa umat Allah untuk memberikan hidup dan kasih karunia kepada mereka. Syarat-syarat bagi doa semacam itu adalah sebagai berikut:

  1. 1) Orang yang membutuhkan doa itu haruslah seorang saudara seiman yaitu orang percaya yang telah berbuat dosa dengan tidak sengaja dan dosa itu tidak meliputi suatu pemberontakan yang terencana terhadap kehendak Allah

    (lihat cat. --> Yoh 5:17 berikutnya).

    [atau ref. Yoh 5:17]

    Jadi, mereka belum melakukan dosa sehingga menghasilkan kematian rohani (bd. Rom 8:13); mereka masih memiliki kehidupan rohani tetapi lemah. Mereka sudah bertobat dan ingin bebas dari segala sesuatu yang tidak disenangi oleh Allah, namun memerlukan pertolongan dalam mengalahkan kuasa Iblis dan dosa.
  2. 2) Bagi orang semacam itu gereja harus berdoa agar Allah berkenan memberikan "hidup". "Hidup" di sini berarti pemulihan kekuatan rohani dan kasih karunia Allah

    (lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA),

    yang terancam oleh dosa (bd. Rom 8:6; 2Kor 3:6; 1Pet 3:7). Allah berjanji untuk menjawab doa itu.
  3. 3) Bagi orang yang pernah percaya dan telah melakukan dosa "yang mendatangkan maut" (yaitu kematian rohani), gereja tidak dapat berdoa dengan keyakinan bahwa Allah akan memberikan hidup dan kasih karunia lagi. Jenis dosa ini meliputi pelanggaran terencana yang disebabkan oleh suatu penolakan yang sengaja untuk tidak taat kepada-Nya

    (lihat art. PERBUATAN-PERBUATAN DOSA DAN BUAH ROH).

    Orang yang sudah mati rohani ini hanya dapat diberikan hidup, jika ia bertobat dan berbalik kepada Allah

    (lihat cat. --> Rom 8:13).

    [atau ref. Rom 8:13]

    Kita harus berdoa supaya Allah akan mengatur kehidupan mereka sedemikian hingga ada kesempatan untuk sekali lagi menerima keselamatan Allah di dalam Kristus.
(0.95) (1Yoh 5:13) (sh: Kepastian hidup yang kekal (Selasa, 12 Desember 2000))
Kepastian hidup yang kekal

Seorang sales pasti menjamin bahwa barang yang ditawarkan bermutu tinggi, harga bersaing, dan tahan lama. Namun banyak realita yang ternyata tidak seperti yang dijanjikan. Seorang sales menjamin barang tersebut bukan karena ia tahu benar kualitas barang tersebut, tetapi ia memang harus menjualnya untuk mendapatkan bonus. Berbeda halnya dengan jaminan yang diberikan oleh sang pembuat produk itu, ia dapat menyatakan dengan pasti kualitas produknya. Jadi kepastian jaminan bukan terletak pada kata- katanya, tetapi siapa yang mengatakannya.

Kepastian kehidupan kekal bagi anak-anak Allah hanya dapat dipercaya kebenarannya di dalam Yesus Kristus, karena Dialah sumber kehidupan kekal. Sebagai anak-Nya kita percaya bahwa Ia telah memberikan segala-galanya kepada kita, dan yang terbesar adalah diri-Nya sendiri bagi hidup kita. Bila yang terbesar telah dinyatakan-Nya bagi kita, maka hal-hal yang lain pun akan menjadi bagian kita, artinya sebelum kita memintanya pun, hal itu telah disediakan-Nya bagi kita, yaitu segala sesuatu menurut rencana- Nya; inilah iman (15). Semakin kita dekat dengan Dia, permintaan kita akan semakin sesuai dengan rencana-Nya, karena kita tidak lagi meminta apa yang berkenan bagi diri sendiri tetapi yang berkenan bagi-Nya.

Kepastian jaminan lain yang diberikan Allah adalah bahwa Ia akan melindungi anak-anak Allah dari kuasa si jahat. Tak ada kuasa apa pun atau siapa pun yang dapat merampas kita dari genggaman tangan Allah yang Maha Kuasa. Memang benar bahwa selama kita masih di dunia, kita akan mengalami banyak tantangan dari si jahat, namun ketika jatuh dalam dosa, tidak membawa kita kepada maut. Penulis mengatakan ada dosa yang membawa maut dan ada dosa yang tidak membawa maut (16). Kalimat ini tidak bermaksud membedakan dosa, karena kejahatan apa pun tetap dosa (17). Orang percaya yang sungguh-sungguh menjaga kekudusan hidupnya, namun suatu kali berdosa tidak membawanya kepada kematian kekal, karena ia tetap memiliki hidup kekal. Yang menjamin kehidupan kekal bukan dirinya sendiri, tetapi Yesus Kristus yang ada di dalamnya.

Renungkan: Kegagalan, pergumulan, dan tantangan, seringkali membuat kita kecewa dan lelah dalam perjuangan iman. Namun ingatlah bahwa Allah sendiri yang menjamin kepastian kehidupan kekal!

Pengantar Kitab Mikha Latar belakang. Mikha hidup sezaman dengan Yesaya, ia menjadi nabi pada pemerintahan Yotam (750-735 sM); Ahaz (735-715 sM); dan Hizkia (715-686 sM). Saat itu Asyur mulai melakukan ekspansi dan menaklukkan kerajaan- kerajaan di sekitarnya. Israel ditaklukkan oleh raja Salmaneser dari Asyur (722 sM). Ahaz raja Yehuda menjadi sekutu Asyur dan mengadopsi dewa-dewanya (2Raj. 16:7-18). Kemudian Hizkia, anak Ahaz, memberontak terhadap Asyur (2Raj. 18:17-19:37). Allah membangkitkan Asyur untuk menghukum umat-Nya (Yes. 10:5-11). Seperti dinubuatkan oleh Mikha (yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">1:2-7), Samaria dihancurkan oleh Asyur. Bangsa Yehuda sudah dapat merasakan dahsyatnya penghukuman itu ketika Sanherib bergerak menuju pintu gerbang Yerusalem seperti yang dinubuatkan oleh Mikha (yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">1:8-16).

Karakteristik dan tema utama. Mikha merangkai 19 nubuatnya menjadi 3 seri. Masing-masing seri dimulai dengan nubuat penghukuman (yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">1:2; 3:1; 6:1) dan berakhir dengan nubuat keselamatan. Sang nabi menyatakan bahwa Allah yang kudus dan adil tidak dapat mentolerir dosa umat-Nya (yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">1:3). Mereka berdosa dalam hal penyembahan berhala (yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">5:12-14), penipuan, dan kecurangan (yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">6:10, 11). Namun Mikha secara khusus mengutuk mereka yang menindas orang miskin dengan cara merampas tanah yang diberikan Allah (yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">2:1-5; Bil. 27:1-11). Pemimpin politik dan agama Yehuda dikutuk karena mereka pun menindas orang-orang miskin dan tidak mengindahkan keadilan dan kebenaran (3). Yang sangat fundamental dalam pemberitaan Mikha adalah masalah perjanjian antara Allah dan umat-Nya. Allah tetap setia kepada perjanjian- Nya namun umat-Nya mengkhianati perjanjian itu, sehingga mereka akan menerima penghukuman yang sudah terkandung dalam perjanjian itu (yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">6:13-16). Mikha juga menyuarakan pemulihan dan berkat di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian. Allah akan menggenapi janji kepada nenek moyang Israel (yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">7:20) dengan memelihara umat-Nya yang tersisa (yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">2:12; 4:7; 5:3,7,8) dan akan membangkitkan Seorang Pemerintah dari Betlehem - sang Mesias (5:1- 5). Keselamatan ini berdasarkan kemurahan pengampunan dan kedaulatan Allah (yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">7:18, 19).

Penulis Mikha 1:1 mengidentifikasikan dengan jelas bahwa Mikha dari Moresyet adalah penulis kitab ini.

(0.95) (1Yoh 1:7) (full: HIDUP DI DALAM TERANG. )

Nas : 1Yoh 1:7

Hidup di dalam terang berarti mempercayai kebenaran Allah sebagaimana dinyatakan di dalam Firman-Nya serta berusaha sungguh-sungguh dan terus-menerus oleh kasih karunia-Nya untuk mematuhi Firman itu dalam perkataan dan tindakan. "Darah Yesus Anak-Nya itu menyucikan kita daripada segala dosa" menunjuk kepada pekerjaan pengudusan yang bersinambung di dalam orang percaya dan pembersihan terus-menerus oleh darah Kristus untuk dosa-dosa yang tidak disengaja. Yohanes mungkin tidak berpikir tentang dosa terhadap Allah yang dilakukan dengan sengaja, karena dia berbicara tentang hal hidup di dalam terang. Pembersihan bersinambung ini memungkinkan kita memiliki persekutuan yang intim dengan Allah

(lihat art. PENGUDUSAN).

(0.95) (1Yoh 1:1) (sh: Persekutuan Kristen (Kamis, 27 November 2003))
Persekutuan Kristen

Melalui teks ini kita melihat dua hal yang erat berkaitan yaitu kesaksian jemaat dan persekutuan jemaat. Tanpa kesaksian jemaat tidak mungkin terjadi persekutuan.Pertama, kesaksian jemaat (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">1-3a). “Apa yang ada sejak semula” (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">1), inilah yang telah mereka lihat dan yang telah mereka dengar. Kesemuanya ini menunjuk bukan pada ajaran Kristen, melainkan pada seorang pribadi. Dengan perkataan lain, yang diberitakan bukan suatu ajaran agama, melainkan pribadi Yesus. Dialah yang menjadi sumber kehidupan manusia (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">1,2). Hidup rohani dan jasmani manusia bersumber dari Yesus. Artinya manusia dapat memiliki hidup jasmani, namun tidak memiliki hidup rohani. Jika manusia percaya pada Yesus melalui kesaksian orang Kristen, maka ia memiliki hidup rohani. Inilah artinya memiliki hidup kekal (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">2). Jadi Yesus, Pemberi hidup adalah isi pemberitaan dalam tugas kesaksian Kristen.Kedua, persekutuan jemaat. Orang yang percaya pada Yesus dihimpun dalam suatu persekutuan. Umat yang bersekutu karena Yesus kemudian menyatakan kesatuan persekutuannya melalui kesaksian. Mereka bersaksi tentang Kristus. Tujuan kesaksian adalah persekutuan (ayat yang+tidak+percaya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">3). Umat Kristen bukan hanya suatu kumpulan sosial. Umat Kristen bersekutu untuk suatu tugas pelayanan yakni bersaksi. Persekutuan Kristen menjadi nyata melalui kesaksian. Umat Kristen menyaksikan berita yang sama yakni Yesus adalah sumber hidup. Umat yang bersaksi menyatakan bahwa mereka bersekutu dengan Kristus dan umat Kristen lainnya. Kesaksian merupakan bukti persekutuan dengan Kristus dan persekutuan umat yang bersaksi tentang Kristus.Apa akibat kesaksian jemaat? Membawa manusia lainnya ke dalam persekutuan umat. Kesaksian akan menyebabkan munculnya persekutuan.

Renungkan: Apakah persekutuan di mana kita berjemaat tidak terlalu tampak? Menurut Anda apa penyebabnya?

(0.95) (1Yoh 4:1) (sh: Jangan mudah percaya (Sabtu, 9 Desember 2000))
Jangan mudah percaya

Banyak penipuan terjadi dan terus berkembang dalam berbagai cara: mengaku petugas telkom ternyata berniat merampok, mengaku seorang sales dari perusahaan tertentu ternyata penjual barang tiruan, mengaku seorang pengasuh anak ternyata penculik anak, dan masih banyak lagi bentuk lainnya. Untuk menghindarinya biasanya kita menanyakan kartu identitas mereka, namun itu pun tidak menjamin terhindar dari penipuan. Kita harus menanyakan keaslian tanda pengenal tersebut kepada instansi yang bersangkutan.

Betapa pun sulitnya menguji status dan identitas seseorang, masih lebih mudah dibandingkan menguji roh, apakah seseorang berasal dari Allah atau bukan. Siapa saja yang bukan dari Allah adalah nabi-nabi palsu yang tidak menyuarakan kebenaran, karena mereka tidak mengakui Kristus. Mereka berbicara mengenai dunia kepada dunia dan dunia mendengarkan mereka. Sebaliknya siapa yang berasal dari Allah pasti mengakui Yesus Kristus dan menyuarakan kebenaran. Dunia memang tidak mau mendengarkan, tetapi orang- orang yang mengenal Allah mau mendengarkannya. Lalu bagaimana kita menguji seseorang dari Allah atau bukan? Seseorang bukan dari Allah akan melakukan segala sesuatu untuk menyenangkan dunia: mengikuti cara dunia, menceritakan yang enak didengar telinga, menjanjikan sesuatu kenikmatan dengan cara mudah, memanipulasi kebahagiaan, mencemarkan hidup demi kepuasan, dan tidak menghargai hidup pemberian Tuhan. Semuanya ini tidak mungkin dilakukan oleh anak-anak Allah, yang senantiasa memikirkan, mendengarkan, mengajarkan, melakukan, dan mengatakan apa yang benar.

Anak-anak Allah dan nabi-nabi palsu memang tidak pernah bersatu, keduanya akan selalu berperang. Namun anak-anak Allah telah mengalahkan nabi-nabi palsu, karena Roh Allah lebih berkuasa dari roh dunia. Anak-anak Allah tidak perlu takut menghadapi nabi-nabi palsu, bila tetap memberitakan firman Tuhan dengan keberanian dan kekuatan Roh Kudus. Kemenangan bukan berasal dari kekuatan diri dan bukan merupakan kemenangan fisik, tetapi kemenangan rohani karena Allah sendiri yang telah, sedang, dan tetap berperang bagi kita.

Renungkan: Peperangan rohani melawan nabi-nabi palsu tak membutuhkan kekuatan fisik, tetapi ketahanan iman dan keyakinan akan kuasa firman Tuhan dalam hidup anak-anak-Nya.



TIP #13: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab dalam format PDF. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA