Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 23 ayat untuk luar iman AND book:55 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Tim 1:5) (jerusalem) Keterangan yang tercantum dalam ayat ini melengkapi informasi yang diberi Kis 16:1. Dalam Perjanjian Baru tidak terdapat banyak keterangan mengenai pembinaan iman dalam keluarga yang percaya. Bdk 2Ti 3:14-15.
(1.00) (2Tim 2:2) (jerusalem) Dalam ayat ini kita melihat bagaimana "apa yang dipercayakan" diserahkan. Ada empat mata dalam rantai tradisi: penulis surat yang menyerahkan "iman" kepada Timotius yang pada gilirannya menyerahkannya kepada "orang yang dapat dipercayai", yang lalu mengajarkannya kepada orang lain lagi.
(0.98) (2Tim 2:2) (full: PERCAYAKANLAH ... KEPADA ORANG-ORANG YANG DAPAT DIPERCAYAI. )

Nas : 2Tim 2:2

Untuk ulasan tentang tanggung jawab gereja dalam membina orang percaya dalam iman

lihat art. PENDALAMAN ALKITAB BAGI ORANG KRISTEN).

(0.98) (2Tim 3:16) (jerusalem) Terjemahan lain, yang kiranya lebih tepat: Seluruh Kitab Suci diilhamkan oleh Allah dan bermanfaat ... (bdk ay luar+iman+AND+book%3A55&tab=notes" ver="">16). Keterangan penting ini tentang diilhamkannya Kitab Suci, bdk 2Pe 1:21, ialah Perjanjian Lama, mengenai juga beberapa tulisan Kristen, 1Tim 5:18; bdk 2Petr 3:15-16. Manusia kepunyaan Allah membina iman dan semangat kerasulannya dengan sering dan tekun membaca Kitab Suci, ay luar+iman+AND+book%3A55&tab=notes" ver="">15-17.
(0.98) (2Tim 2:19) (sh: Dasar yang teguh (Kamis, 29 Agustus 2002))
Dasar yang teguh

Himeneus dan Aleksander telah terpengaruh ajaran dualisme Yunani tentang kebangkitan. Mereka bukan hanya tersesat, tetapi juga menyesatkan banyak orang. Kini Paulus meneguhkan keyakinan jemaat yang masih murni imannya. Ada dasar yang kokoh bagi orang-orang yang percaya kepada Tuhan. Orang-orang ini dimeteraikan oleh Allah sendiri sebagai yang dikenal dan dipilih-Nya (ayat luar+iman+AND+book%3A55&tab=notes" ver="">2:10). Metafora "meterai" adalah metafora yang digunakan untuk menandai sebuah bangunan yang dimiliki seseorang. Dengan ini, Paulus ingin menyatakan bahwa mereka yang sungguh-sungguh adalah milik-Nya tidak akan meninggalkan iman yang sejati. Mereka juga diminta untuk meninggalkan kelaliman dan ketidakbenaran sebagai respons terhadap status mereka, dan sebagai respons terhadap para pengajar sesat.

Paulus kemudian menggunakan metafora yang berbeda lagi untuk menjelaskan tentang pelayanan. Pelayanan Tuhan diumpamakan sebagai sebuah rumah besar dengan beragam jenis perangkat: ada yang mulia, terbuat dari perak dan emas, juga ada yang kurang mulia, terbuat dari kayu dan tanah liat (ayat luar+iman+AND+book%3A55&tab=notes" ver="">20). Sebagai penjelasan tentang metafora itu, Paulus menyatakan bahwa Allah sebagai pemilik semua perangkat itu akan menggunakan perangkat-perangkat yang mulia untuk tujuan yang mulia, asal mereka memang membuktikan bahwa diri mereka pantas dimuliakan (ayat luar+iman+AND+book%3A55&tab=notes" ver="">21).

Berkenaan dengan tugasnya menyucikan diri untuk pelayanan, Timotius harus meninggalkan hal-hal yang tidak kudus dan mengejar serta mengupayakan kualitas-kualitas hidup sebagai manusia Allah (ayat luar+iman+AND+book%3A55&tab=notes" ver="">22, bdk. 1Tim. 6:11) karena mereka tidak hadir dengan sendirinya dalam diri seseorang. Sebagai pemimpin jemaat, Timotius juga tidak diharapkan terlibat dalam perdebatan-perdebatan "tidak berpendidikan," dan tidak berguna. Intinya, sikap Timotius haruslah lemah lembut, tidak terpancing masuk ke dalam pusaran pembicaraan yang sifatnya spekulatif belaka. Ia harus menjadi pengajar yang mantap, tenang, dan akhirnya mampu membawa mereka yang tersesat kembali ke dalam iman yang sejati.

Renungkan: Hidupilah status Anda dengan kualitas yang sepatutnya. Biarlah iman Anda menolong iman banyak orang.

(0.98) (2Tim 1:14) (full: PELIHARALAH ... YANG TELAH DIPERCAYAKAN-NYA ... OLEH ROH KUDUS. )

Nas : 2Tim 1:14

Para gembala sidang harus menjaga dan mempertahankan Injil yang dipercayakan kepada mereka sekalipun pada masa banyak orang meninggalkan iman PB (2Tim 3:13-15; 4:2-5; 1Tim 4:1).

  1. 1) Mereka harus mempertahankannya terhadap serangan sambil menantang gereja jikalau dicobainya mengesampingkan kebenarannya. Tugas ini penting untuk menjamin keselamatan bagi dirinya dan mereka yang dibinanya (lih. 2Tim 3:14-15;

    lihat cat. --> 1Tim 4:16;

    [atau ref. 1Tim 4:16]

    lihat art. PENILIK JEMAAT DAN KEWAJIBANNYA).

  2. 2) Memelihara iman yang indah itu harus dilakukan dengan pertolongan Roh Kudus. Dialah yang mengilhamkan kebenaran yang tidak dapat bersalah dari Alkitab (lih. 2Tim 3:16; 2Pet 1:21) dan Dialah yang membimbing dan membela kebenaran (Yoh 16:13). Mempertahankan iman yang telah dipercayakan kepada orang-orang kudus (Yud 1:3) berarti tetap setia berdampingan dengan Roh Kudus (Yoh 14:17; 15:26-27; 16:13).
(0.97) (2Tim 1:1) (sh: Dari generasi ke generasi (Jumat, 23 Agustus 2002))
Dari generasi ke generasi

Seperti kebiasaannya, Paulus telah menegaskan seperti apa hubungan antara dirinya dengan penerima surat melalui salam pembuka suratnya. Timotius adalah "anakku yang kekasih;" anak rohaninya. Ketika Paulus menegaskan dirinya sebagai "rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah," tersirat pernyataan bahwa Timotius adalah ahli warisnya di dalam pemberitaan "janji tentang hidup dalam Kristus Yesus" tersebut (ayat luar+iman+AND+book%3A55&tab=notes" ver="">1). Timotius akan meneruskan pelayanan Paulus. Hubungan keduanya tidak hanya ikatan emosional, tetapi juga merupakan pembentukan kepada seorang pelayan muda dari seorang senior yang akan menyelesaikan tugasnya (ayat luar+iman+AND+book%3A55&tab=notes" ver="">4:6-8).

Paulus mengingatkan Timotius bahwa, sebagaimana "nenek moyangnya," umat zaman Perjanjian Lama yang setia kepada Allah, dirinya juga melayani Allah dengan hati nurani yang murni (ayat luar+iman+AND+book%3A55&tab=notes" ver="">3). Paulus melihat adanya kesinambungan antara pelayanan yang dilakukan dirinya dengan yang dilakukan oleh generasi sebelumnya yang setia kepada Allah. Karena itu, Paulus juga mengajak Timotius melihat hal yang sama pada dirinya. Timotius tidak hanya memiliki Paulus sebagai bapak rohaninya, ia juga memiliki keluarga yang memiliki warisan rohani. Lois, neneknya, dan Eunike, ibunya, memiliki iman yang tulus ikhlas (ayat luar+iman+AND+book%3A55&tab=notes" ver="">5).

Dalam I Timotius, Paulus telah menulis bahwa hati nurani yang murni dan iman yang tulus ikhlas akan menghasilkan kasih (ayat 1Tim. 1:5) dan menjadi perlengkapan bagi perjuangan seorang pelayan Tuhan (ayat 1Tim. 1:18). Kesimpulan bagi kita adalah, Paulus ingin Timotius menyadari siapa dirinya; Timotius adalah penerus perjuangan iman dari generasi-generasi sebelumnya. Kesadaran akan hal ini akan menimbulkan rasa tanggung jawab yang lebih besar, sekaligus juga dasar yang lebih kokoh bagi pelayanannya, di dalam penyertaan "kasih karunia, rahmat, dan damai sejahtera dari Allah Bapa kita dan Kristus Yesus, Tuhan kita" (ayat luar+iman+AND+book%3A55&tab=notes" ver="">2).

Renungkan: Renungkan dan nilai bagaimana hubungan Anda dengan orang-orang seiman di komunitas Anda yang lebih tua dan lebih muda. Sudahkah menjadi sesuatu yang membangun Anda dan orang lain?

(0.97) (2Tim 1:6) (full: MENGOBARKAN KARUNIA ALLAH. )

Nas : 2Tim 1:6

"Karunia" (Yun. _charisma_) yang diberikan kepada Timotius diumpamakan seperti api (bd. 1Tes 5:19) yang harus dikobarkan olehnya. Karunia itu mungkin merupakan karunia khusus dan kuasa dari Roh Kudus untuk menjalankan pelayanannya. Perhatikan bahwa karunia dan kuasa yang dicurahkan atas kita oleh Roh Kudus tidak dengan otomatis tetap kuat. Karunia dan kuasa tersebut harus dinyalakan oleh kasih karunia Allah melalui doa, iman, ketaatan, dan ketekunan kita.

(0.97) (2Tim 2:12) (full: JIKA KITA BERTEKUN. )

Nas : 2Tim 2:12

Mereka yang "bertekun" (Yun. _hupomeno_) dan tetap bertahan di dalam iman sehingga kesudahan akan hidup (bd. ayat 2Tim 2:11; Mat 10:22; Mat 24:13) dan memerintah dengan Kristus (2Tim 4:18; Wahy 20:4). Pada hari penghakiman Kristus akan menyangkal mereka yang tidak bertekun dan yang menyangkal Dia dalam perkataan atau perbuatan (bd. Mat 10:33; Mat 25:1-12;

lihat art. KEMURTADAN PRIBADI).

(0.97) (2Tim 2:13) (full: DIA TETAP SETIA. )

Nas : 2Tim 2:13

Kristus pasti akan menggenapi janji-janji (bd. Mat 10:32) dan peringatan-Nya kepada kita (bd. Mat 10:33). Kesetiaan ilahi adalah penghiburan bagi mereka yang tetap setia (1Tes 5:24; 2Tes 3:3; Ibr 10:23) dan peringatan yang serius bagi mereka yang meninggalkan iman dalam Kristus. Allah harus tetap setia terhadap Firman-Nya (2Sam 7:28; Yer 10:10; Tit 1:2; Wahy 3:7).

(0.97) (2Tim 2:19) (jerusalem) Kedua suratan itu (Tuhan mengenal siapa yang kepunyaanNya: setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan) tertulis pada batu landasan atau piagam pendirian bangunan. Bangunan itu ialah Gereja dan batu landasannya ialah Kristus, 1Kor 3:11, atau para rasul, Ef 2:20; bdk Wah 21:14, atau iman yang berdasarkan firman Allah yang setia, 2Tim 2:13. Kedua ayat Kitab Suci yang dikutip, saling melengkapi yaitu: "Allah menjaga mereka yang dikasihiNya", Bil 16:5, sedangkan mereka "harus hidup secara baik dan adil", Bil 16:26; Yes 26:13; 52:11; Maz 6:9.
(0.97) (2Tim 3:1) (full: PADA HARI-HARI TERAKHIR AKAN DATANG MASA YANG SUKAR. )

Nas : 2Tim 3:1

Hari-hari terakhir termasuk seluruh zaman Kristen. Namun, oleh Roh Kudus Paulus bernubuat (bd. 1Tim 4:1) bahwa situasi akan makin buruk dengan makin mendekatnya akhir zaman (bd. 2Pet 3:3; 1Yoh 2:18; Yud 1:17-18).

  1. 1) Hari-hari terakhir akan ditandai dengan bertambahnya kejahatan dalam dunia, runtuhnya standar moral, dan bertambahnya orang percaya dan gereja palsu di dalam kerajaan Allah (Mat 24:11-12;

    lihat cat. --> 1Tim 4:1;

    [atau ref. 1Tim 4:1]

    lihat art. ZAMAN ANTIKRISTUS).

    Masa ini akan sungguh-sungguh menjadi masa yang sulit dan berat bagi orang yang setia kepada Allah.
  2. 2) Paulus memberikan peringatan ini supaya memperkuat para gembala dan gerejanya yang tetap setia kepada Kristus dan penyataan-Nya. Berkat keselamatan sepenuhnya dalam Kristus dan pencurahan Roh Kudus masih tersedia bagi mereka yang setia kepada iman PB dan perbuatan PB. Kemurtadan gereja hanya berarti lebih banyak kasih karunia dan kuasa bagi mereka yang berpegang teguh kepada iman asli yang dipercayakan kepada orang saleh (Kis 4:33; Rom 5:20; Yud 1:3).
(0.96) (2Tim 1:13) (full: PEGANGLAH ... SEBAGAI CONTOH AJARAN YANG SEHAT. )

Nas : 2Tim 1:13

"Ajaran yang sehat" adalah penyataan asli dan mendasar dari Kristus dan para rasul, yang diajarkan Paulus kepada Timotius. Timotius harus memegang teguh kebenaran ini dalam iman dan kasih akan Yesus Kristus dan tidak pernah berpaling daripadanya atau berkompromi, walaupun berarti penderitaan, penolakan, dan penghinaan. Dewasa ini dalam beberapa gereja adalah populer untuk menekankan pengalaman, bukan doktrin, sebagai yang penting. Hal ini ditentangi dengan tegas dalam Surat Penggembalaan Paulus (bd. 2Tim 4:3; 1Tim 1:10; 6:3; Tit 1:9,13; 2:1-2,8).

(0.96) (2Tim 2:19) (full: DASAR YANG DILETAKKAN ALLAH ITU TEGUH. )

Nas : 2Tim 2:19

Kendatipun fakta bahwa banyak orang murtad dari iman (Mat 24:11) dan guru palsu menyerbu ke dalam gereja (ayat 2Tim 2:14-18), maksud Allah bagi umat-Nya yang setia tak dapat dihalangi. "Dasar yang diletakkan Allah", yaitu gereja sejati, tidak bisa dihancurkan. Pada dasar ini dua kebenaran tertulis yang menunjuk kepada anggota gereja Kristus.

  1. (1) Allah tahu dengan tepat siapa yang tetap setia kepada Injil yang asli dan siapa yang berkompromi dengan kebenaran itu (bd. Kej 18:19; Kel 33:12,17; Bil 16:5; 1Kor 8:1-3), dan
  2. (2) mereka yang sungguh-sungguh menjadi milik-Nya akan berpaling dari kefasikan dan ajaran palsu (bd. 1Tim 6:3-5,11).
(0.96) (2Tim 4:9) (sh: Berani..... minta tolong?! (Senin, 2 September 2002))
Berani..... minta tolong?!

Pemberani. Itulah salah satu gambaran ideal yang harus ditampakkan oleh seorang pelayan Tuhan. Sifat lain yang sering dianggap “semarga” dengan keberanian adalah kemandirian, dan siap untuk memberikan pertolongan pada saat dibutuhkan. Sifat-sifat inilah yang justru tidak ditonjolkan Paulus kali ini.

Mengapa demikian? Ada cukup banyak alasan. Beberapa sahabat terdekat Paulus Seperti Timotius sendiri, Kreskes, Titus, dan lainnya,tidak sedang bersama dengannya. Juga Tikhikus, karena Paulus sendiri yang telah mengutusnya pergi. Selain itu, juga Demas yang telah membelot serta meninggalkan Paulus, bersama dengan orang-orang lain yang telah “meninggalkan aku” pada saat pembelaannya yang pertama di pengadilan (ayat luar+iman+AND+book%3A55&tab=notes" ver="">16). Semua ini dilengkapi dengan kehadiran Aleksander, yang banyak berbuat jahat. Karena itu Paulus berani meminta tolong, terutama kepada Timotius, dan, secara tidak langsung, kepada Markus. Permintaan tolong ini merupakan pengakuan Paulus tentang ketidakberdayaan dirinya yang membutuhkan bantuan saudara-saudara yang lain.

Berani mengakui kebutuhan penting dalam pertumbuhan iman. Kerendahan hati ini melahirkan pengakuan, bahwa hanya Allah yang sanggup bertindak adil terhadap yang jahat (ayat luar+iman+AND+book%3A55&tab=notes" ver="">14), dan yang sanggup mendampingi, menguatkan, dan menjagainya.

Paulus, rasul yang dikenal tegar iman dan berkepribadian matang, bukanlah manusia super, yang selain terus mengandalkan pertolongan dan pemeliharaan Allah, juga selalu dapat mengatasi permasalahannya sendiri. Pauluspun ternyata membutuhkan Dukungan moril dari teman-temannya. Tindakan Paulus ini membukakan kepada kita tentang dua hal. Pertama, fungsi teman atau sahabat dalam persekutuan adalah saling menghibur, menguatkan, dan berbagi suka maupun duka. Kedua, hanya sahabat sejati yang memiliki kepekaan untuk bertindak memberikan pertolongan.

Renungkan: Kadang mengakui kesulitan dalam pertumbuhan kerohanian kita berarti kesempatan untuk meminta tolong. Sebaliknya, sering keengganan kita untuk meminta tolong adalah awal dari keangkuhan dan kebebalan, yang bermuara pada kejatuhan.

(0.96) (2Tim 4:7) (full: AKU TELAH MENGAKHIRI PERTANDINGAN YANG BAIK. )

Nas : 2Tim 4:7

"Aku telah berusaha dengan bersungguh di dalam peperangan iman" -- Terjemahan Lama (versi Inggris NIV -- "Aku telah berjuang dalam perjuangan yang baik"). Ketika meninjau kembali hidupnya bersama Allah, Paulus sadar bahwa ajalnya sudah dekat (ayat 2Tim 4:6) dan melukiskan hidup Kristennya dengan istilah berikut:

  1. 1) Paulus memandang hidup Kristen sebagai "suatu peperangan", bahkan satu-satunya perjuangan yang layak. Dia telah berperang melawan Iblis (Ef 6:12), keburukan orang Yahudi dan kafir (2Tim 3:1-5; Rom 1:21-32; Gal 5:19-21), Yudaisme (Kis 14:19; 20:19; Gal 5:1-6), antinomisme dan kebejatan dalam gereja (2Tim 3:5; 2Tim 4:3; Rom 6:1-23; 1Kor 5:1; 6:9-10; 2Kor 12:20-21), guru-guru palsu (ayat 2Tim 4:3-5; Kis 20:28-31; Rom 16:17-18), pemutarbalikan Injil (Gal 1:6-12), keduniawian (Rom 12:2) dan dosa (Rom 6:1-23; Rom 8:13; 1Kor 9:24-27).
  2. 2) Dia juga telah menyelesaikan pertandingannya di tengah pencobaan dan godaan dan tetap setia kepada Tuhan dan Juruselamatnya selama hidup ini (bd. 2Tim 2:12; Ibr 10:23; 11:1-40; 12:1-2).
  3. 3) Paulus sudah memelihara iman pada masa-masa ujian yang berat, keputusasaan yang hebat dan banyak kesusahan baik ketika diserang oleh guru palsu maupun ditinggalkan oleh sahabat. Paulus tidak pernah mengurangi kebenaran asli Injil (2Tim 1:13-14; 2:2; 3:14-16; 1Tim 6:12).
(0.95) (2Tim 3:12) (full: YANG MAU HIDUP BERIBADAH ... AKAN MENDERITA ANIAYA. )

Nas : 2Tim 3:12

Penganiayaan dalam satu atau lain bentuk tidak dapat dihindarkan oleh orang yang mau menjalankan hidup saleh dalam Kristus (Mat 5:10-12; Mat 10:22; Kis 14:22; Fili 1:29; 1Pet 4:12;

lihat cat. --> Mat 5:10).

[atau ref. Mat 5:10]

Kesetiaan kepada Kristus, kebenaran dan standar-Nya yang benar meliputi ketetapan hati untuk tidak mengurangi tuntutan iman kita, atau menyerah kepada banyak suara yang memanggil kita untuk menyesuaikan diri dengan dunia dan mengesampingkan kebenaran alkitabiah. Karena standar kesalehan mereka, orang yang setia akan kehilangan hak dan diejek; mereka akan mengalami kesusahan karena melihat kesalehan ditolak oleh banyak orang. Kita harus bertanya pada diri kita: sudahkah saya mengalami aniaya karena komitmen saya untuk hidup saleh? Ataukah kurangnya penderitaan menjadi tanda bahwa saya tidak benar-benar mempertahankan kebenaran Kristus?

(0.95) (2Tim 4:22) (full: KASIH KARUNIA-NYA MENYERTAI KAMU. )

Nas : 2Tim 4:22

Ini merupakan perkataan terakhir Paulus yang dicatat dalam Akitab, yang ditulis ketika dia menunggu mati syahid di penjara Roma. Dari sudut pandangan dunia, hidup Paulus akan berakhir dengan kegagalan yang menyedihkan.

  1. 1) Selama lebih 30 tahun Paulus meninggalkan segala sesuatu demi Kristus; yang diperolehnya hanyalah penderitaan dan kebencian dari bangsanya. Pelayanannya telah menghasilkan berdirinya banyak gereja, namun banyak dari gereja ini tidak lagi setia kepada dia dan iman rasuli (2Tim 1:15). Kini di penjara, dengan semua sahabat telah pergi kecuali Lukas (ayat 2Tim 4:11,16), Paulus menghadapi kematian. Keadaan ini menunjuk seolah-olah ia gagal dalam misinya antara orang bukan Yahudi. Namun, rasul salib yang ditandai luka perang tidak menunjukkan penyesalan ketika menyerahkan nyawa bagi Tuhannya.
  2. 2) Sekarang, hampir 2000 tahun kemudian, pengaruh Paulus melebihi pengaruh semua hamba Allah dalam kerajaan. Tulisan-tulisannya merupakan bagian Alkitab yang penting dan telah menuntun orang yang tidak terhitung banyaknya kepada Kristus. Janganlah seorang yang tetap setia kepada Yesus Kristus berpikir bahwa kematian mengakhiri semua hasil, walaupun kelihatan menghasilkan sedikit bagi Allah. Allah mengambil usaha setia kita dan memperbanyaknya jauh lebih dari yang kita pikir atau harapkan. Malahan yang kelihatan sebagai kegagalan adalah benih yang akan dituai oleh orang lain (Yoh 4:37-38).
(0.95) (2Tim 1:15) (full: SEMUA MEREKA ... BERPALING DARIPADAKU. )

Nas : 2Tim 1:15

Inilah salah satu saat yang paling menyedihkan dalam kehidupan Paulus. Dia berada dalam penjara di Roma tanpa harapan akan bebas lagi. Dia sedang menderita karena Injil yang begitu dicintainya dan yang untuknya dia sebentar lagi akan mati (2Tim 4:6-7). Pada saat ini juga dia dan Injilnya ditinggalkan oleh begitu banyak orang sehingga ia berkata, "semua mereka yang di daerah Asia Kecil berpaling daripadaku".

  1. 1) Namun, sekalipun menghadapi pencobaan berat ini, Paulus tetap beriman kepada Allah. Dia tetap yakin bahwa Kristus akan memelihara Injil dan pelayanannya (ayat 2Tim 1:12), bahwa senantiasa akan ada orang seperti Timotius yang akan memelihara dan memberitakannya (ayat 2Tim 1:14; 2:2) dan bahwa ketika mati Allah akan membawanya ke dalam Kerajaan-Nya di sorga (2Tim 4:6,8,18).
  2. 2) Keadaan Paulus yang menyedihkan akan dialami banyak orang yang setia pada akhir zaman. Mereka yang setia kepada Injil PB akan menderita kesedihan yang sama apabila melihat banyak meninggalkan iman alkitabiah yang sejati (lih. Mat 24:10;

    lihat cat. --> 1Tim 4:1)

    [atau ref. 1Tim 4:1]

    dan bila pelayanan mereka ditolak oleh orang yang ingin menyesuaikan diri dengan suasana yang umum pada zaman jahat ini

    (lihat cat. --> 2Tim 4:3-4;

    lihat cat. --> 2Tim 4:4).

    [atau ref. 2Tim 4:3-4]

    Seperti yang dialami Paulus, banyak orang akan meninggalkan seorang anak Tuhan yang tinggal setia kepada Injil PB.
(0.95) (2Tim 2:14) (sh: Fit and Proper test (uji kelayakan) (Rabu, 28 Agustus 2002))
Fit and Proper test (uji kelayakan)

Istilah fit and proper test (uji kelayakan) akhir-akhir ini giat digencarkan di kalangan eksekutif dan legislatif pemerintahan Indonesia. Ini dilakukan dalam rangka menciptakan pemerintahan yang jujur, loyal, dan berdedikasi tinggi bagi kepentingan bangsa dan negara. Karena itu, hal-hal yang diuji meliputi: kemampuan dan integritas, kejujuran dan moralitas seseorang. Diharapkan, mereka yang telah lulus uji kelayakan ini dapat menjadi "panutan." Yang jadi pertanyaan adalah apakah pelaksanaan fit and proper test itu sendiri sudah terbebas dari pengaruh kolusi, korupsi, dan nepotisme? Karena ternyata banyak pejabat yang telah diuji kelayakannya masih terlibat kasus KKN! Ternyata uji kelayakan tersebut belum dapat dipertanggung-jawabkan kelayakannya.

Uji kelayakan ini ternyata juga menjadi concern Paulus ketika menasihati Timotius. Belajar dari pengalamannya, Paulus menemukan bahwa ternyata ada para hamba Tuhan yang telah menyimpangkan berita Injil, seperti Himeneus dan Filetus (ayat luar+iman+AND+book%3A55&tab=notes" ver="">17,18). Bagi Paulus, orang-orang seperti mereka itulah yang perlu diwaspadai karena mengajarkan pengajaran-pengajaran yang menyimpang dari kebenaran Kristus, yang bisa membuat jemaat terguncang imannya. Karena itu, Paulus dengan tegas mengingatkan Timotius untuk meneruskan tongkat estafet berita Injil itu kepada orang-orang yang telah memenuhi standar kelayakan: berani berkata benar tentang Kristus, jujur, bertanggung jawab, dan setia pada firman Tuhan.

Dari perikop ini kita belajar bahwa hanya hamba yang telah lulus fit and proper test yang Tuhan lakukan sajalah yang layak menjadi penerus tongkat estafet berita Injil. Karena mereka adalah hamba Tuhan yang mengutamakan kekudusan, memiliki hati murni, sifat-sifat Kristen terpuji, dan teruji. Sudah saatnya para pemegang tongkat estafet berita Injil, para hamba Tuhan mengintrospeksi diri dan bertanya pada Tuhan, "Apakah diri saya sudah memenuhi standar kelayakan yang Allah tetapkan!"

Renungkan: Jika gereja memiliki hamba sejati, yang telah lulus uji kelayakan yang Allah lakukan, maka ajaran-ajaran palsu yang mengguncang iman jemaat dapat dipatahkan pengaruhnya.



TIP #24: Gunakan Studi Kamus untuk mempelajari dan menyelidiki segala aspek dari 20,000+ istilah/kata. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA