Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 7 dari 7 ayat untuk kurang besar AND book:49 (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ef 2:4) (sh: Tetapi Allah! (Selasa, 8 Oktober 2002))
Tetapi Allah!

Kata ‘tetapi’ dalam ayat kurang+besar+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">4 sangat penting. Kata ‘tetapi’ mengontraskan keadaan manusia yang mati, diperbudak dan dimurkai, dengan anugerah Allah yang besar dan berlimpah. Frasa ‘tetapi Allah’ adalah kabar baik yang menyingkapkan dahsyatnya anugerah Allah. Inisiatif keselamatan datang dari Allah. Keselamatan sama sekali bukan hasil usaha manusia. Allah bertindak menyelamatkan manusia. Mengapa Allah bertindak? Allah menyelamatkan manusia untuk menyingkapkan rahmat-Nya yang kaya (ayat kurang+besar+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">4), untuk menyatakan kasih-Nya yang besar (ayat kurang+besar+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">4), untuk menyatakan anugerah-Nya yang berlimpah-limpah (ayat kurang+besar+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">7,8) dan untuk mengungkapkan kebaikan-Nya (ayat kurang+besar+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">7).

Apa yang dilakukan Allah? Allah menghidupakan kita (ayat kurang+besar+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">5). Allah membangkitkan kita (ayat kurang+besar+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">6). Allah memberi kita tempat di surga (ayat kurang+besar+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">6). Ketiga hal ini terjadi melalui dan di dalam Yesus Kristus. Tanpa relasi dengan Kristus tidak mungkin kita mengalami betapa dahsyatnya anugerah Allah. Untuk menegaskan hal ini, Paulus mengatakan bahwa keselamatan hanya terjadi oleh karena iman. Tanpa iman tidak mungkin seseorang mendapat keselamatan.

Agar lebih jelas, Paulus menyatakan bahwa keselamatan bukan hasil usaha manusia (ayat kurang+besar+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">8), bukan hasil pekerjaan manusia (ayat kurang+besar+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">9). Semuanya adalah anugerah Allah yang diterima melalui iman pada Yesus. Bahkan Paulus mengatakan iman pada Yesus juga adalah pemberian Allah (ayat kurang+besar+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">8). Sehingga sama sekali tidak ada bagi manusi aalasan untuk memegahkan diri. Untuk menerima keselamatan, manusia tidak perlu menyiksa diri, tidak perlu membangun kesalehan, tidak perlu mengumpulkan kebaikan. Hanya iman pada Yesus yang menyelamatkan. Demikian sederhana? Ya. Keselamatan begitu sederhana sehingga banyak yang tidak mau menerimanya. Mereka berpikir bahwa keselamatan yang begitu sederhana harus dilengkapi dan disempurnakan dengan berbagai jasa dan perbuatan manusia. Tetapi, Paulus menegaskan bahwa keselamatan diperoleh hanya oleh iman pada Yesus.

Renungkan: Injil yang menyelamatkan adalah Injil tentang murka Allah dan kasih Allah. Pemahaman keduanya inilah yang membuat kita hidup penuh syukur. Juga menggerakkan kita untuk terus bersaksi.

(1.00) (Ef 2:11) (sh: Keajaiban Allah berlaku universal (Selasa, 4 November 2003))
Keajaiban Allah berlaku universal

Dosa menyebabkan orang melupakan Allah. Akibatnya egoisme, curiga, sombong, dan perseteruan antaretnis menyambangi kehidupan manusia. Dalam keadaan demikian bagaimana mungkin kita dapat bersekutu dengan Allah di dalam hadirat-Nya? Komunitas Allah di sini tidak lagi menunjuk pada etnis Yahudi saja, tetapi juga kepada etnis non Yahudi. Oleh sebab itu Paulus menempatkan etnis non Yahudi sebagai umat yang juga dapat menikmati karya Kristus (ayat kurang+besar+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">13). Paulus menjelaskan hal ini karena kebanyakan petobat baru di jemaat Efesus berasal dari etnis non Yahudi, dan mereka sungguh mengetahui dan menyadari bahwa program Allah dalam Perjanjian Lama sebagian besar memang hanya melibatkan orang-orang etnis Yahudi. Kondisi ini menimbulkan kesombongan dalam diri orang-orang Yahudi yang selalu berusaha agar orang-orang non Yahudi tidak pernah melupakan hal itu. Bangsa Israel salah besar jika menganggap Allah dan karya-Nya adalah mutlak hak mereka, sebab Allah juga berjanji bahwa Ia akan menciptakan “damai sejahtera bagi mereka yang jauh dan bagi mereka yang dekat” (bdk. Yes. 57:19); dan janji itu dipenuhi dalam Yesus Kristus. Melalui peristiwa salib, Yesus Kristus tidak hanya memperdamaikan perseteruan etnis Yahudi dengan etnis non Yahudi, tetapi memperdamaikan keduanya dengan diri-Nya dalam satu tubuh yaitu jemaat (ayat kurang+besar+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">13-18). Umat yang diperdamaikan itu dilihat sebagai Bait Allah Perjanjian Baru. Penggenap perjanjian Allah itu bukan pada bangunannya tetapi pada persekutuan yang hidup dari anggota keluarga Allah yang didasari oleh pewartaan janji Allah melalui para nabi PL dan kesaksian para rasul tentang Kristus.

Renungkan: Di dalam ibadah, pergaulan, dan karya kita, sepatutnyalah nama Tuhan ditinggikan.

(0.99) (Ef 2:2) (full: ORANG-ORANG DURHAKA. )

Nas : Ef 2:2

Ayat Ef 2:1-4 mengungkapkan alasan utama mengapa orang Kristen harus menaruh belas kasihan dan kemurahan besar terhadap mereka yang masih hidup dalam pelanggaran dan dosa.

  1. 1) Semua orang yang tanpa Kristus dikuasai oleh "penguasa kerajaan angkasa", yaitu Iblis (ayat Ef 2:2). Pikiran mereka dibutakan oleh Iblis terhadap kebenaran Allah (ayat Ef 2:2; 2Kor 4:3-4). Mereka diperbudak oleh dosa dan dorongan tabiat berdosa (ayat Ef 2:3; Luk 4:18).
  2. 2) Karena kondisi rohani orang yang tidak dibaharui, maka terlepas dari kasih karunia Allah, mereka tidak dapat menerima atau mengerti kebenaran (ayat Ef 2:5,8; 1Kor 1:18; Tit 2:11-14).
  3. 3) Orang Kristen harus memandang sesama manusia dari perspektif alkitabiah. Mereka yang terlibat dalam percabulan dan kesombongan patut dikasihani karena perbudakan mereka kepada dosa dan Iblis (ayat Ef 2:1-3; bd. Yoh 3:16).
  4. 4) Mereka yang hidup tanpa Kristus tetap bertanggung jawab atas dosa-dosa mereka, karena Allah memberikan setiap orang terang dan kasih karunia seperlunya agar mereka dapat mencari Allah dan meloloskan diri dari belenggu dosa oleh iman dalam Kristus (Yoh 1:9; Rom 1:18-32; Rom 2:1-16).
(0.99) (Ef 3:16) (full: MENEGUHKAN ... BATINMU. )

Nas : Ef 3:16-19

"Batin" yang diteguhkan Roh Kudus berarti semua perasaan, pikiran, dan maksud kita makin lama makin tunduk kepada pengaruh dan pengarahan-Nya sehingga Roh dapat menyatakan kuasa-Nya melalui kita dalam cara yang lebih besar. Peneguhan ini mempunyai empat tujuan:

  1. (1) supaya Kristus dapat memantapkan kehadiran-Nya di dalam hati kita (ayat Ef 3:16-17; bd. Rom 8:9-10);
  2. (2) supaya kita berakar di dalam kasih yang sungguh-sungguh kepada Allah, Kristus, dan sesama manusia;
  3. (3) supaya kita dapat memahami di dalam pikiran dan mengalami di dalam hidup, kasih Kristus kepada kita (ayat Ef 3:18-19);
  4. (4) supaya kita dipenuhi dengan "seluruh kepenuhan Allah" (ayat Ef 3:19), yaitu supaya kehadiran Allah sedemikian memenuhi kita sehingga kita mencerminkan dari batin kita kodrat dan sifat yang dimiliki Tuhan Yesus Kristus (bd. Ef 4:13,15,22-24).
(0.99) (Ef 6:1) (full: ANAK-ANAK,TAATILAH. )

Nas : Ef 6:1

Biasanya, anak-anak orang percaya tetap berada di bawah bimbingan orang-tua hingga mereka menjadi bagian dari kesatuan keluarga yang lain melalui pernikahan.

  1. 1) Anak-anak kecil harus diajar untuk menaati dan menghormati orang-tua mereka dengan dididik dan dilatih dalam Tuhan

    (lihat cat. --> Ams 13:24;

    lihat cat. --> Ams 22:6;

    lihat cat. --> Ef 6:4 berikut).

    [atau ref. Ams 13:24; Ams 22:6; Ef 6:4]

  2. 2) Anak-anak yang sudah lebih besar, sekalipun sudah menikah, harus menunjukkan sikap hormat terhadap nasihat orang-tua (ayat Ef 6:2) dan menghormati mereka dalam usia lanjut melalui perawatan dan bantuan keuangan apabila perlu (Mat 15:1-6).
  3. 3) Anak-anak yang menghormati orang-tuanya akan diberkati oleh Allah, di dunia ini dan di dalam kekekalan (ayat Ef 6:3).
(0.99) (Ef 1:1) (sh: Keselamatan ajaib (Jumat, 31 Oktober 2003))
Keselamatan ajaib

Ajaibnya keselamatan dari Tuhan, akan kita sadari apabila kita membandingkan keadaan kita di luar Kristus dengan berkat-berkat rohani yang kita dapat dalam keselamatan (ayat kurang+besar+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">3). Juga apabila kita merenungkan bahwa untuk mewujudkan keselamatan itu, Allah Bapa (ayat kurang+besar+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">3-6), Putra (ayat kurang+besar+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">7-12), Roh Kudus (ayat kurang+besar+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">13-14) mengerjakan karya-karya yang indah, serasi dalam kerjasama demi kita ciptaan-Nya yang telah berontak berdosa terhadap-Nya.

Kota Efesus, lazimnya kota besar, pastilah dipenuhi dengan berbagai gaya hidup yang salah. Namun, di kota itu kini keselamatan telah mewujud. Orang percaya yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dalam kehidupan mereka mengalami keselamatan ajaib. Mereka bukan lagi orang yang hidup sia-sia dalam kecemaran dosa. Mereka diubah Tuhan menjadi orang-orang kudus (ayat kurang+besar+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">1). Sejak itu, berkat rohani seperti kasih karunia dan damai sejahtera (ayat kurang+besar+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">2), serta seluruh kepenuhan arti keselamatan (ayat kurang+besar+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">3) menjadi pengalaman riil mereka. Itulah keajaiban keselamatan yang Tuhan kerjakan dari waktu ke waktu, termasuk yang kini Anda terima dan alami.

Bagian ini berbicara tentang sumber keselamatan dan maksud keselamatan. Bapa telah memilih kita (ayat kurang+besar+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">4), menetapkan kita menjadi anak-anak-Nya (ayat kurang+besar+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">5). Rencana itu terwujud karena Putra-Nya, Yesus Kristus melakukan karya penyelamatan bagi kita. Itu akan kita renungkan besok. Ajaran tentang rencana keselamatan dan pilihan kekal Allah Bapa ini membuat keselamatan bertumpu pada sesuatu yang pasti dan bukan pada kondisi atau pengalaman kita. Maksud keselamatan adalah agar kita hidup memuliakan Allah. Menerima anugerah Allah yang ajaib ini pasti mendorong kita menaikkan pujian syukur dan menjadikan kehidupan kita suatu kepujian yang serasi dengan kemuliaan dan anugerah-Nya itu.

Renungkan: Keajaiban rencana keselamatan Allah dan kurban penyelamatan yang ditanggung-Nya bagi kita, menolong kita agar dapat menghayati keselamatan, mensyukurinya, dan hidup kudus.

(0.99) (Ef 2:1) (sh: Siapa manusia? (Senin, 7 Oktober 2002))
Siapa manusia?

Jawaban terhadap pertanyaan ini dapat diberikan dari sudut biologis, sosiologis, dlsb. Alkitab menjawab pertanyaan ini dalam hubungan dengan Allah. Manusia diciptakan oleh Allah sehingga pertanyaan siapa manusia harus dilihat dari sisi penciptanya. Paulus dengan tepat dan kurat merumuskan siapa manusia. Tanpa Kristus semua manusia: mati, diperbudak dan dimurkai. Ketiga kata kerja ini melukiskan keadaan manusia.

Semua manusia tanpa kecuali sudah mati (ayat kurang+besar+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">1). Universalitas keadaan manusia ini diungkapkan Paulus melalui pronominal ‘kamu’ (ayat kurang+besar+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">1,2), dan ‘kita’ (ayat kurang+besar+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">3). Etnis Yahudi yang mengklaim diri sebagai umat Allah tidak ada bedanya dengan etnis-etnis nonYahudi. Inilah artinya mati. Berikutnya, manusia diperbudak (ayat kurang+besar+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">2). Apa atau siapakah yang memperbudak kita? Paulus menyebut tiga bentuk: [1]. Manusia mengikuti jalan dunia. Manusia diperbudak oleh system dan nilai-nilai duniawi yang menolak Allah. [2]. Manusia menaati penguasa kerajaan angkasa. Iblis dan pengikut-Nya memperbudak semua manusia dengan berbagai bentuk perhambaaan yang menindas. [3]. Manusia hidup di dalam hawa nafsu daging dan pikiran jahat. Perbuatan manusia mencerminkan perseteruannya dengan Allah. Berikutnya, manusia dimurkai Allah. Murka Allah tidak sama dengan emosi kemarahan manusia. Allah murka karena dosa bukan karena temperamen Allah yang tak terkendali. Murka Allah adalah respons-Nya ketika berhadapan dengan dosa.

Harus disadari bahwa gambaran ini adalah gambaran tentang keadaan manusia dalam hubungannnya dengan sesama manusia. Di hadapan sesame manusia tentu saja manusia terlihat saleh dan bermoral. Tetapi di hadapan Allah, sesaleh apa pun seseorang, tetap saja ia orang berdosa dan berada di bawah murka Allah. Kesalehan manusia seperti kain kotor di hadiran Allah.

Renungkan: Jika manusia tidak mengenal diri sendiri sulit sekali manusia menyadari betapa besar anugerah Allah. Mengenai siapa kita di hadapan Allah mengantar kita pada pengenalan akan Allah lebih dalam.



TIP #05: Coba klik dua kali sembarang kata untuk melakukan pencarian instan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA