(1.00) | (Ibr 4:3) | (jerusalem: Sebab) Var: Jadi |
(0.88) | (Mzm 132:8) | (jerusalem: tempat perhentianMu) Ialah kota Yerusalem (dan bait Allah). |
(0.56) | (Kel 16:1) |
(ende) Menurut Bil 33:11 dari Elim umat Israel sedikit membelok kepedalaman. Disana disebutkan djuga tempat-tempat perhentian lainnja, tetapi tidak dikenal letaknja. |
(0.52) | (Ibr 4:9) | (jerusalem: suatu hari perhentian) Perhentian di tanah Kanaan diganti dengan perhentian Allah sendiri: orang beriman dari Perjanjian Baru mengambil bagian dalam kebahagiaan ilahi. |
(0.45) | (Ibr 4:3) |
(full: MASUK KE TEMPAT PERHENTIAN-KU.
) Nas : Ibr 4:3 Hanya kita yang mempercayai berita keselamatan dari Kristus yang memasuki perhentian rohani yang disediakan Allah. Kristus mengambil alih segala beban dan dosa kita serta memberikan "perhentian" pengampunan, keselamatan, dan Roh-Nya kepada kita (Mat 11:28). Akan tetapi, dalam hidup ini perhentian kita hanya sebagian saja karena kita masih menjadi musafir yang mengembara di dalam dunia yang keras ini. Seorang lepas seorang, pada saat kita meninggal di dalam Tuhan, kita memasuki perhentian-Nya yang sempurna di sorga (lihat cat. --> Ibr 4:9 berikut). [atau ref. Ibr 4:9] |
(0.38) | (Ayb 3:13) |
(full: AKU TERTIDUR DAN MENDAPAT ISTIRAHAT.
) Nas : Ayub 3:13 Ayub membayangkan kubur sebagai suatu tempat perhentian. Ia tidak menganggapnya sebagai kemusnahan, tetapi sebagai tempat untuk meneruskan keberadaan pribadi (ayat Ayub 3:13-19; lihat cat. --> Mazm 16:10, ttg. Sheol). [atau ref. Mazm 16:10] |
(0.32) | (Ibr 4:1) |
(sh: Perhentian (Rabu, 6 Oktober 1999)) PerhentianDi satu pihak kita mungkin merasa ngeri terhadap
"perhentian" (misalnya, PHK); namun di pihak lain
perhentian itu kita rindukan (misalnya bebas dari keharusan
bekerja terus-menerus). Melalui penciptaan Allah
menetapkan dan memberkati baik pekerjaan maupun perhentian,
khususnya hari perhentian atau hari ketujuh, yang dianggap
oleh para rabi sebagai perhentian kekal, karena dalam
Berusaha untuk masuk.
Bagaimana cara "berusaha masuk ke dalam perhentian" (ayat
11)? Tak lain tak bukan "percaya dan taat" (ayat |
(0.30) | (Ibr 4:1) | (jerusalem: masih berlaku) Perbandingan antara Musa dan Kristus, Tempat+Perhentian&tab=notes" ver="">3:1 dst; bdk Kis 7:20-44+; Yoh 1:21+, diteruskan dengan perbandingan antara orang Israel dan orang Kristen. Oleh karena tidak mentaati firman Allah, orang Israel tidak masuk ke dalam "perhentianNya", yaitu Tanah Suci, Tempat+Perhentian&tab=notes" ver="">3:17-19. Tetapi janji Allah tak mungkin digagalkan. Maka janji itu masih berlaku untuk orang Kristen yang dipanggil untuk masuk ke dalam perhentian dan kebahagiaan ilahi, yang dilambangkan oleh "perhentian" yang pertama itu. |
(0.28) | (Ibr 4:9) |
(full: MASIH TERSEDIA SUATU HARI PERHENTIAN.
) Nas : Ibr 4:9 Perhentian yang dijanjikan Allah tidak hanya untuk di dunia ini, tetapi juga di sorga (ayat Ibr 4:7-8; bd. Ibr 13:14). Bagi orang-orang percaya, masih ada perhentian abadi di sorga (Yoh 14:1-3; bd. Ibr 11:10,16). Memasuki perhentian yang terakhir ini berarti berhenti bekerja, menderita, dan dianiaya seperti biasa dialami dalam kehidupan kita di bumi ini (bd. Wahy 14:13), mengambil bagian dalam perhentian Allah sendiri, dan mengalami sukacita, kesenangan, kasih, dan persekutuan dengan Allah dan orang-orang kudus lainnya untuk selama-lamanya. Saat itu akan merupakan hari ketujuh atau hari Sabat yang tidak akan berakhir (Wahy 21:1-22:21). |
(0.26) | (Ibr 4:1) |
(full: DIANGGAP KETINGGALAN ... PERHENTIAN-NYA.
) Nas : Ibr 4:1 Berhenti bertekun dalam iman dan ketaatan kepada Yesus mengakibatkan kegagalan untuk mencapai perhentian kekal di sorga sebagaimana dijanjikan (bd. Ibr 11:16; 12:22-24).
|
(0.25) | (Mzm 3:3) |
(full: ENGKAU ... PERISAI ... ENGKAULAH KEMULIAANKU.
) Nas : Mazm 3:4 Orang percaya yang hidup sesuai dengan kehendak Allah, tetapi sedang menghadapi kesusahan dan pertentangan (ayat Mazm 3:2-3; lih. 2Sam 15:12-30) dapat berseru kepada Allah dengan keyakinan bahwa Dia akan bertindak demi kepentingan mereka sesuai dengan maksud ilahi-Nya.
|
(0.24) | (Ibr 3:18) |
(full: MEREKA TAKKAN MASUK KE TEMPAT PERHENTIAN-NYA.
) Nas : Ibr 3:18 Kemungkinan seseorang percaya kehilangan perhentian yang dijanjikan Allah digambarkan dengan orang Israel yang tidak dapat memasuki tanah perjanjian setelah Musa memimpin mereka ke luar dari Mesir (lihat cat. --> Bil 14:29; lihat cat. --> Ul 1:26). [atau ref. Bil 14:29; Ul 1:26] Penulis surat ini menunjukkan dua hal:
|
(0.22) | (1Raj 8:54) |
(sh: Doa berkat (Kamis, 5 Agustus 2004)) Doa berkatAkhir sebuah ibadah, biasanya ditutup dengan doa berkat yang dilakukan oleh pemimpin umat. Demikian juga ibadah penahbisan rumah Allah yang didirikan oleh Salomo ditutup dengan doa berkat. Dalam kesempatan ini Salomo bertindak sebagai raja dan imam, menyampaikan pengajaran, menaikkan doa, dan memberi berkat. Tindakan Salomo ini kelak sepenuhnya digenapi oleh Tuhan kita, Yesus Kristus, sang Nabi, Imam, Raja sejati, melalui-Nya kita beroleh pendamaian dan berkat ilahi. Salomo mempersembahkan korban yang bermakna penyembahan bagi Allah (ayat Tempat+Perhentian&tab=notes" ver="">62-64). Doa syukur dipanjatkan karena Allah menyediakan "Tempat perhentian" bagi umat. Biasanya istilah "Tempat perhentian" ini dipakai untuk menunjukkan tanah perjanjian. Namun dengan berdirinya Bait Allah, mereka merasakan bahwa semua yang Allah janjikan kepada mereka sebagai suatu bangsa sudah lengkap. Mereka sudah memiliki wilayah dan UUD berupa Hukum Taurat. Mereka juga memiliki Raja Salomo sebagai pemimpin politik mereka. Ditambah bangunan Bait Allah secara simbolis menyatakan kehadiran "Raja atas segala raja" dalam kehidupan mereka. Apa lagi yang mereka butuhkan? Lalu sebagai bentuk doa syukur Salomo atas kebaikan Allah, maka diadakan perayaan bersama umat Israel selama tujuh hari (ayat Tempat+Perhentian&tab=notes" ver="">65-66). Namun, di balik pengucapan syukur itu ada kesadaran bahwa semua anugerah itu tidak menjamin mereka tetap diberkati. Berkat hanya akan terus mengalir kalau ikatan perjanjian itu tetap dipelihara. Oleh sebab itu doa permohonan Salomo adalah, "Kiranya TUHAN, Allah kita, menyertai kita sebagaimana Ia telah menyertai nenek moyang kita" (ayat Tempat+Perhentian&tab=notes" ver="">57) dan "Hendaklah dicondongkan-Nya hati kita kepada-Nya untuk hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, ..." (ayat Tempat+Perhentian&tab=notes" ver="">58). Di balik pernyataan permohonan ini ada kesadaran bahwa tanpa anugerah, tidak mungkin Israel bertahan setia kepada Allah. Renungkan: Yang terpenting dari berkat itu adalah si pemberi berkat. Kehadiran Allah di dalam Kristus Yesus yang menyertai dan yang menopang kita itulah berkat terbesar. |
(0.21) | (Kej 2:3) |
(full: ALLAH MEMBERKATI HARI KETUJUH ITU.
) Nas : Kej 2:3 Allah memberkati hari ketujuh (yaitu Sabat) dan menetapkannya sebagai hari yang kudus dan hari perhentian khusus sebagai peringatan akan selesainya seluruh karya penciptaan. Kemudian Allah menjadikan hari Sabat suatu hari berkat bagi umat-Nya yang setia (Kel 20:8). Allah menyatakannya sebagai hari perhentian, pelayanan, dan persekutuan dengan-Nya (Kel 16:29; 31:12-17; lihat cat. --> Mat 12:1). [atau ref. Mat 12:1] |
(0.20) | (Mat 12:43) | (jerusalem: mencari perhentian) Orang zaman dahulu menganggap padang gurun didiami roh-roh jahat, bdk Ima 16:8; Ima 17:7; Yes 13:21; Yes 34:14; Bar 4:35; Wah 18:2; Mat 8:28. Tetapi roh-roh itu lebih suka tinggal dalam manusia, Mat 8:29+. |
(0.20) | (Ibr 4:1) |
(sh: Syarat masuk perhentian kekal (Selasa, 25 Oktober 2005)) Syarat masuk perhentian kekalSejarah Israel memberitahukan ada banyak orang yang tidak boleh masuk Tanah Perjanjian. Mereka gagal karena tidak percaya kepada Allah yang telah terbukti mencurahkan kasih karunia-Nya. Kekerasan hati mereka yang terus-menerus menolak Tuhan menyebabkan mereka binasa di padang gurun. Penulis Ibrani mengingatkan para pembacanya yang sedang dicobai imannya untuk meninggalkan Tuhan, agar mereka tetap bertahan supaya jangan akhirnya ditolak oleh Tuhan. Tanah Perjanjian bukanlah perhentian terakhir bagi umat Tuhan (ayat Tempat+Perhentian&tab=notes" ver="">8). Penulis Ibrani memakainya sebagai lambang bagi perhentian kekal bagi semua umat manusia. Menurut penulis Ibrani, yang paling penting adalah berhasil masuk dalam perhentian kekal yang disediakan Allah bagi umat-Nya setelah menjalani hidup dalam dunia ini (ayat Tempat+Perhentian&tab=notes" ver="">9-11). Menurutnya, hari ketujuh sesudah rangkaian hari Allah menciptakan dunia menekankan hal tersebut (ayat Tempat+Perhentian&tab=notes" ver="">4). Dunia yang diciptakan selama enam hari melambangkan kehidupan di dalam dunia yang sementara ini. Oleh karenanya, hidup di dunia milik Allah ini harus dilakukan dengan iman dan ketaatan kepada-Nya. Ketidaktaatan akan rencana Tuhan akan membawa umat-Nya kepada kebinasaan yang lebih mengerikan dibandingkan kegagalan masuk Tanah Perjanjian. Firman Allah tidak saja berisi undangan yang lembut, tetapi juga bisa menjadi senjata yang mematikan (ayat Tempat+Perhentian&tab=notes" ver="">12-13). Karena itu, penulis Ibrani mendesak pembacanya untuk berespons benar terhadap undangan Injil dari Roh Allah (ayat Tempat+Perhentian&tab=notes" ver="">7). Ini berarti setiap orang, termasuk mereka yang mengaku diri Kristen perlu memeriksa adanya kesejatian respons terhadap Injil. Kita perlu menyadari bahwa menunda-nunda keputusan untuk mengikut Yesus, atau mengurangi ketaatan kepada Yesus bisa berarti menutup kesempatan untuk beroleh hidup dari Dia. Camkan: Orang yang menegarkan hatinya untuk menolak Kristus membuktikan dirinya memang bukan orang pilihan! |
(0.19) | (Yos 13:2) | (jerusalem: Orang Filistin) Menurut Ula 2:23; Ams 9:7; Yer 47:4 dst, orang Filistin berasal dari Kaftor, ialah pulau Kreta atau (dan ini kiranya kurang tepat) Asia Kecil. tetapi bagaimanapun juga, Asia Kecil atau Kreta hanya tempat perhentian bagi orang Filistin yang berpindah-pindah tempat. Asal-usul mereka yang sebenarnya tidak diketahui. Mereka termasuk "Bangsa-bangsa Laut" yang menyerbu sampai ke perbatasan negeri Mesir, di mana mereka dipukul mundur oleh Firaun Ramses III pada awal abad ke-12 seb Mas. Sesudah itu orang memang diturunkan dari nama mereka). Dalam Kej 21:32-34; 26:1-8 dan Kel 13:17 mereka disebut sebagai penduduk negeri Kanaan sebelum waktunya, Yos 13:3 menyebut keempat wilayah orang Filistin, bdk Hak 3:3; Yoe 3:4. Orang Filistin tidak berbangsa Semit dan tidak bersunat. Mereka menjadi musuh kawakan bagi Israel mulai dengan zaman para Hakim sampai dengan masa raja Saul. Mereka dipukul mundur oleh Daud tetapi berhasil mempertahankan diri di pesisir. |
(0.18) | (Mat 12:1) |
(full: SABAT.
) Nas : Mat 12:1 Hari Sabat mingguan (Yun. _sabbaton_, yang artinya perhentian) adalah hari yang ketujuh dalam setiap minggu yang dipisahkan dari hari-hari yang lain oleh Taurat Musa sebagai hari untuk beristirahat dari semua pekerjaan yang biasa serta memberikan diri kita istirahat dan menyembah Allah (Kel 20:10; Ul 15:14; lihat cat. --> Kel 20:8). [atau ref. Kel 20:8] Ada alasan-alasan yang kuat untuk percaya bahwa prinsip-prinsip hari Sabat tetap berlaku bagi orang Kristen dan kita juga harus mengkhususkan satu hari dalam tujuh hari sebagai hari perhentian dan penyembahan.
|
(0.18) | (2Taw 36:21) |
(full: TANAH ITU TANDUS SELAMA MENJALANI SABAT.
) Nas : 2Taw 36:21 Sesuai dengan perintah Allah di Gunung Sinai, setiap tahun ketujuh tanah harus tandus (Im 25:1-7). Israel dan Yehuda gagal mematuhi tahun-tahun sabat ini; oleh karena itu, selama pembuangan tujuh puluh tahun, Allah memaksakan perhentian sabat itu (lih. Yer 25:11-12; Yer 29:10). |
(0.18) | (Kej 42:25) | (jerusalem) Bagian ini berasal dari tradisi Elohista, kecuali Kej 42:27-28,38 yang berasal dari tradisi Yahwista. Menurut tradisi Yahwista itu saudara-saudara Yusuf menemukan uang itu dalam karungnya di atas gandum pada perhentian pertama dalam perjalanan pulang, bdk Kej 43:21. Sebaliknya, menurut tradisi Elohista mereka menemukan uang itu dalam karungnya di bawah gandum setelah kembali pada ayah mereka. Kedua tradisi sama-sama menekankan bahwa penemuan uang itu menimbulkan takut keagamaan terhadap sebuah gereja ajaib yang disebabkan Allah. |