Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 121 - 140 dari 335 ayat untuk hukum Taurat AND book:[40 TO 66] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.35) (Rm 8:3) (jerusalem: tak berdaya oleh daging) Hukum Taurat Musa hanya kaidah lahiriah belaka bukanlah prinsip keselamatan, Rom 7:7+. Hanya Kristus, yang menghancurkan "daging" dalam diriNya sendiri melalui kematianNya, dapat menghancurkan dosa yang bersimaharajalela dalam "daging"; semenjak bersatu dengan Kristus, manusia dari "kedagingan" menjadi "rohani".
(0.35) (2Kor 3:3) (jerusalem: loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia) Harafiah: loh-loh hati kedagingan. Paulus menyinggung baik hukum Taurat yang ditulis pada loh-loh batu di gunung Sinai, Kel 24:12, maupun apa yang dikatakan nabi Yehezkiel tentang "hati membatu" dan "hati mendaging", Yeh 36:26.
(0.35) (Gal 4:25) (jerusalem: Hagar ialah gunung Sinai di tanah Arab) Var: Sebab gunung Sinai terletak di tanah Arab
(0.35) (Gal 5:1) (jerusalem) Dengan kembali kepada sunat, orang melepaskan kemerdekaan yang dikurniakan melalui kepercayaan kepada Kristus, bdk Rom 6:15+. Dalam hal itu hukum Taurat dan iman tidak dapat berdamai, Gal 5;2-6. Ada sejumlah naskah dan terjemahan yang menghubungkan Gal 5:1 dengan Gal 4:31:...anak perempuan merdeka dengan kemerdekaan yang dengan itu Kristus memerdekakan kita.
(0.35) (1Yoh 2:8) (jerusalem: perintah baru) Meskipun sudah disiapkan oleh hukum Taurat, Ima 19:18, dan oleh orang Kristen dikenal sejak masuk Kristen, 1Yo 2:7; 3:11, namun perintah itu mendapat ciri khas dari Yesus Kristus, Yoh 13:34+.
(0.35) (Mat 23:4) (ende: Beban)

Jang dimaksudkan disini ialah perintah-perintah dan larangan pitjik-pitjik, tak terhitung banjaknja, jang ditetapkan orang parisi dan ahli-ahli taurat, berdasarkan tafsiran taurat jang sewenang-wenangnja.

(0.35) (Rm 7:4) (full: MATI BAGI HUKUM TAURAT. )

Nas : Rom 7:4

Kita tidak lagi mengharapkan hukum Taurat dan korban PL akan mengerjakan keselamatan dan penerimaan oleh Allah (bd. Gal 3:23-25; Gal 4:4-5;

lihat art. HUKUM PERJANJIAN LAMA).

Kita sudah dipisahkan dari hukum perjanjian lama dan dipersatukan dengan Kristus, dan kita sekarang mengharapkan keselamatan dari Kristus. Kita harus percaya kepada Yesus (1Yoh 5:13), menerima Roh dan kasih karunia-Nya

(lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

dan dengan demikian menerima pengampunan dosa, diperbaharui, dan dapat "berbuah bagi Allah" (Rom 6:22-23; 8:3-4; Ef 2:10; Gal 5:22-23; Kol 1:5-6;

lihat cat. --> Mat 5:17).

[atau ref. Mat 5:17]

(0.35) (Luk 5:32) (ende: Orang-orang jang benar)

Maksudnja: orang-orang jang menganggap dirinja benar seperti orang parisi dan ahli taurat.

(0.35) (Mat 22:35) (jerusalem: seorang ahli Taurat) Sejumlah naskah tidak memuat kata-kata ini; kiranya berasal dari Luk 10:25.
(0.34) (Kis 23:29) (jerusalem: soal-soal hukum Taurat mereka) Teks barat: soal-soal hukum Musa dan salah seorang yang bernama Yesus
(0.34) (Gal 4:5) (jerusalem) Disebutkan aspek negatip (takluk kepada hukum Taurat) dan segi positip (menjadi anak) pada penebusan. Dengan menjadi anak si budak dimerdekakan. Budak yang dimerdekakan diangkat menjadi anak, tidak hanya oleh karena menurut hukum menjadi waris, Gal 4:7 (bdk Gal 3:29), tetapi terutama oleh karena dikurniai dengan hidup ilahi. Dalam memberi karunia itu ketiga diri ilahi bergabung, Gal 4:6 (bdk 2Ko 13:13+).
(0.34) (Luk 15:25) (jerusalem: anaknya yang sulung) Belaskasihan Allah diperlawankan dengan sikap orang Farisi dan ahli Taurat yang dilambangkan oleh anak sulung itu. Orang Farisi dan ahli Taurat menganggap dirinya "orang benar" oleh karena tidak melanggar satu hukumpun dari Taurat Musa, Luk 14:29; bdk Luk 18:9-11.
(0.33) (Luk 10:25) (sh: Hidup kekal dan kepedulian (Senin, 16 Februari 2004))
Hidup kekal dan kepedulian

Ahli Taurat itu mengajukan pertanyaan yang luar biasa penting kepada Yesus tentang bagaimana orang dapat mewarisi hidup kekal. Sayang ia bertanya dengan motivasi salah dan praanggapan keliru. Ia bertanya bukan karena ia sungguh sedang menggumuli pertanyaan itu tetapi karena ia ingin mencobai Yesus (ayat hukum+Taurat+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">25). Ia tidak sedang mencari jawaban sebab ia sudah punya pranggapan bahwa orang dapat mewarisi hidup kekal melalui perbuatan membenarkan diri (ayat hukum+Taurat+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D&tab=notes" ver="">25,29).

Terasakah oleh Anda betapa mengejutkan jawaban Yesus? Dengan mengacu kepada sari Taurat (Ul. 6:5), Yesus ingin menyadarkan dia bahwa hidup kekal bukan masalah warisan tetapi masalah hubungan. Faktor intinya bukan perbuatan tetapi kondisi hati. Kasih Allah yang telah mengaruniakan hidup dengan menciptakan manusia dan memberikan hukum-hukum-Nya, patut disambut dengan hati penuh syukur dan kasih di pihak manusia.

Mungkinkah orang mengalami kasih Allah dan hidup dalam kasih yang riil kepada-Nya namun hatinya tertutup terhadap rintih tangis sesamanya? Tidak, sebab kasih kepada Allah pasti akan mengalir dalam kasih kepada sesama. Namun, siapakah sesama yang harus kita kasihi itu? Itu menjadi pertanyaan berikut si ahli Taurat kepada Yesus. Lalu, lahirlah jawab menakjubkan dari Yesus tentang perumpamaan orang Samaria yang baik. Pertama, orang-orang yang dalam praanggapan si ahli Taurat pasti akan berbuat benar, ternyata tidak. Kedua, orang yang dalam praanggapan si ahli Taurat pasti salah, ternyata berbuat benar sebab memiliki kasih. Ketiga, ahli Taurat itu seharusnya tidak bertanya siapakah sesamanya tetapi bertanya apakah ia sedang menjadi sesama bagi orang lain.

Renungkan: Untuk dilakukan: Orang yang mempraktikkan kasih seluas kasih Allah menunjukkan bahwa ia memiliki hubungan dengan Allah dan hidup kekal. Sikap dan tindakan apa yang harus kutumbuhkan agar aku menjadi sesama bagi orang-orang di sekitarku?

(0.33) (Mat 5:17) (full: HUKUM TAURAT ... UNTUK MENGGENAPINYA. )

Nas : Mat 5:17

Maksud Kristus ialah agar tuntutan rohani hukum Allah dapat dilaksanakan di dalam kehidupan para pengikut-Nya (Rom 3:31; 8:4). Hubungan orang percaya dengan hukum Allah meliputi hal-hal berikut :

  1. 1) Hukum yang perlu ditaati oleh orang percaya terdiri atas prinsip-prinsip etis dan moral di PL (Mat 7:12; 22:36-40; Rom 3:31; Gal 5:14;

    lihat art. HUKUM PERJANJIAN LAMA)

    dan ajaran Kristus serta para rasul (Mat 28:20; 1Kor 7:19; 9:21; Gal 6:2). Hukum-hukum ini menyatakan tabiat dan kehendak Allah bagi semua orang dan masih berlaku hingga saat ini. Hukum PL yang langsung menyangkut bangsa Israel, seperti di bidang persembahan kurban, upacara agama, sosial dan sipil, kini tidak mengikat lagi (Ibr 10:1-4; mis. Im 1:2-3; 24:10).
  2. 2) Orang percaya tidak boleh memandang hukum Taurat sebagai suatu sistem perintah resmi yang perlu ditaati agar memperoleh pengampunan keselamatan (Gal 2:16,19). Sebaliknya, hukum Taurat hendaknya dilihat sebagai panduan moral bagi mereka yang sudah selamat dan yang dengan menaatinya menunjukkan kehidupan Kristus yang ada di dalam diri mereka (Rom 6:15-22).
  3. 3) Iman kepada Kristus merupakan titik tolak untuk menggenapi hukum Taurat. Melalui iman kepada Kristus, Allah menjadi Bapa kita (bd. Yoh 1:12). Oleh karena itu, ketaatan kita sebagai orang percaya bukan sekedar ketaatan kepada Allah sebagai Pemberi hukum yang berdaulat, namun lebih selaku anak kepada Bapanya (Gal 4:6).
  4. 4) Melalui iman kepada Kristus, maka orang percaya, oleh kasih karunia Allah (Rom 5:21) dan Roh Kudus yang mendiami diri mereka (Rom 8:13; Gal 3:5,14), diberikan dorongan batiniah dan kuasa untuk menaati hukum Allah (Rom 16:25-26; Ibr 10:16). Kita menggenapi hukum Allah dengan hidup menurut pimpinan Roh Kudus (Rom 8:4-14). Roh Kudus membantu kita mematikan perbuatan daging dan menggenapi kehendak Allah (Rom 8:13;

    lihat cat. --> Mat 7:21).

    [atau ref. Mat 7:21]

    Demikianlah, ketaatan yang lahiriah kepada hukum Allah harus disertai perubahan dalam hati dan roh kita (bd. ayat Mat 5:21-28).
  5. 5) Setelah dibebaskan dari kuasa dosa dan kini menjadi hamba kepada Allah (Rom 6:18-22), orang percaya mengikuti prinsip "iman" dengan hidup "di bawah hukum Kristus" (1Kor 9:21). Dengan demikian, kita menggenapi hukum Kristus (Gal 6:2) dan dengan sendirinya setia kepada tuntutan hukum Taurat

    (lihat cat. --> Rom 7:4;

    lihat cat. --> Rom 8:4;

    lihat cat. --> Gal 3:19;

    [atau ref. Rom 7:4; 8:4; Gal 3:19]

    Gal 5:16-25).
  6. 6) Yesus dengan tegas mengajarkan bahwa melakukan kehendak Bapa-Nya di Sorga akan tetap merupakan suatu syarat untuk memasuki Kerajaan Sorga

    (lihat cat. --> Mat 7:21).

    [atau ref. Mat 7:21]

(0.32) (Gal 2:19) (full: AKU TELAH MATI ... UNTUK HUKUM TAURAT. )

Nas : Gal 2:19

Teks :

Lihat cat. --> Rom 7:4

[atau ref. Rom 7:4]

mengenai arti mati terhadap hukum Taurat;

lihat cat. --> Mat 5:17

[atau ref. Mat 5:17]

mengenai hubungan orang percaya dengan hukum Taurat;

lihat art. HUKUM PERJANJIAN LAMA.

(0.32) (Rm 13:8) (sh: Kasih dan hukum Taurat. (Rabu, 29 Juli 1998))
Kasih dan hukum Taurat.

Keduanya berkait erat. Kasih adalah sifat Allah, dan hukum Taurat adalah ungkapan sifat Allah. Karena itu semua perintah dan larangan dalam "Dasa Titah" maupun perintah lainnya dalam Perjanjian Lama, berintikan kasih. Itu adalah kasih Allah, yang bila kita taati akan membuat kita tetap dalam kasih dan damai sejahtera-Nya. Ketaatan kita pun intinya haruslah karena kasih Allah dalam Kristus dan demi kasih kita kepada Allah; sebab kita baru dapat menaati Allah sesudah kita menerima kasih Kristus yang membuat kita mengenal Allah. Di dalam menaati hukum Allahlah kita memenuhi sifat sosial kita.

Hidup sebagai Manusia Terang. Tidak susah mencari bukti dan petunjuk bahwa zaman ini bagaikan 'larut malam yang gelap pekat'. Tidak heran bila kita harus mengalami kesulitan menjalani hidup. Prinsip iman kita bertolakbelakang dengan mereka yang tak kenal Allah dalam kasih dan kesucian hidup Yesus Kristus. Kita pun acap tergoda untuk kompromi. Tetapi kehadiran Kristus dalam hidup kita membuat kita adalah manusia terang, yang hidup dalam sikap menyongsong fajar tiba.

Renungkan: "Mata dunia tak dapat melihat lebih jauh dari hidup ini seperti mata kita tak dapat melihat melampaui tembok gereja. Tetapi mata Kristen menatap jauh ke kekekalan" (John Vianney).

(0.32) (Kol 2:14) (full: SURAT HUTANG, YANG OLEH KETENTUAN-KETENTUAN HUKUM. )

Nas : Kol 2:14

Ini menunjuk kepada Taurat Musa, yaitu hukum-hukum yang menunjuk ke perilaku yang benar tetapi tidak dapat memberi hidup dan kuasa untuk menaati Allah (Gal 3:21). Perjanjian yang lama sebagai suatu jalan menuju keselamatan telah dipakukan di salib (yaitu dihapuskan) dan Allah mengadakan suatu perjanjian yang lebih baik melalui Kristus dan oleh Roh-Nya (2Kor 3:6-9; Ibr 8:6-13; 10:16-17,29; 12:24;

lihat art. PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU).

(0.31) (Kis 2:1) (ende: Pentekosta)

Artinja menurut kata ialah: "jang kelimapuluh", maksudnja hari kelimapuluh sesudah Paska. Sebagai hari raja agung dirajakan oleh orang Jahudi terutama sebagai peringatan akan pemberian hukum taurat di Sinai. Murid-murid jang hadir dalam ruangan ini, tentu mereka jang disebut dalam Kis 1:14; tetapi diduga sekalian 120 murid jang berkumpul waktu pemilihan Matias mendjadi rasul jang keduabelas, menggantikan Judas Iskariot. Lih. Kis 1:15.

(0.31) (Rm 11:16) (ende)

Dengan kiasan "adonan sulung" dan "akar" dimaksudkan para bapa-bangsa, chususnja Abraham.

(0.31) (2Kor 10:2) (ende: Aku mohon)

jaitu "demi kemurahan dan kelembutan hati Kristus" (1). Maksudnja: aku ingin bersikap lembut hati, tetapi ...



TIP #35: Beritahu teman untuk menjadi rekan pelayanan dengan gunakan Alkitab SABDA™ di situs Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA