Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 41 - 60 dari 102 ayat untuk Pengharapan itu AND book:16 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.75) (Neh 1:3) (jerusalem: Tembok Yerusalem) Di masa pembuangan orang sudah mulai memikirkan bagaimana tembok kota Yerusalem nanti akan didirikan kembali, Yes 54:11-12, dan sesudah masa pembuangan terus dipikirkan juga, Yes 60:10-17; Zak 2:5 dst. Usaha itu kiranya sudah dimulai di masa pemerintahan Ahasyweros (Kserkses), Ezr 4:6 dan jelas sudah ditangani di masa pemerintahan Artahsasta (Artakserkses), Ezr 4:12-13. Usaha semacam itu tidak dapat tidak nampak sebagai usaha untuk merebut kemerdekaan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerkosaan hak Samaria. Karena itu orang Samaria menentang dan memancing tindakan dari pihak pemerintah Persia untuk dengan kekerasan menghentikan usaha itu, Ezr 4:23. Peristiwa itulah yang disinggung Hanani, Neh 1:2.
(0.75) (Neh 2:10) (jerusalem: Sanbalat) Diketahui bahwa Sanbalat pernah menjabat gubernur di Samaria. Tobia adalah seorang Yahudi yang atas nama Sanbalat menjadi gubernur di Amon. Karena itu Tobia disebut "pelayan", Neh 2:19.
(0.75) (Neh 3:13) (jerusalem: pintu gerbang Sampah) Ini menurut terjemahan Yunani dan catatan (qere) pada pinggir halaman naskah Ibrani. Dalam naskah Ibrani sendiri tertulis: pintu gerbang Keju. Di kemudian hari pintu gerbang itu disebut: pintu gerbang kaum Eseni.
(0.75) (Neh 5:11) (jerusalem: hapuskanlah hutang mereka) Dalam naskah Ibrani tertulis: hapuskanlah bagian seperseratus mereka. Dalam pesannya ini Nehemia (sama seperti Yer 34:8-22) terpengaruh oleh Ula 15. Penghapusan utang itu di sini tidak terkait pada tahun Sabat, Ima 25:1+.
(0.75) (Neh 6:10) (jerusalem: ia berhalangan datang) Maksud naskah Ibrani kurang jelas. Kata yang dipakai dapat diterjemahkan: ia tertahan; ia terkurung; ia terhinggapi (oleh roh kenabian). Tetapi kiranya nabi itu hanya berhalangan datang, sehingga memanggil gubernur supaya kepadanya disampaikan firman Allah.
(0.75) (Neh 10:30) (jerusalem: Pula kami tidak akan memberi...) Janji ini mengenai masa depan, sehingga tidak mengenai (seperti halnya dengan Ezr 9:1-10:39), perkawinan yang harus diceraikan. Adakah perkara itu sudah beres? Bdk Ezr 10:44.
(0.75) (Neh 13:24) (jerusalem: bahasa Asdod) Ini agaknya suatu logat bahasa Aram yang di zaman itu menjadi bahasa umum, Neh 8:8-9. Tetapi Nehemia ingin bahwa orang Yahudi tidak melupakan bahasa Ibrani.
(0.75) (Neh 3:1) (jerusalem) Bab 3 ini menyalin sebuah dokumen dari arsip bait Allah. Dokumen itu disisipkan ke dalam riwayat Nehemia. Naskah ini memberi petunjuk-petunjuk mengenai peta kota Yerusalem di zaman itu, bdk 2Sa 5:9+; 2Ra 14:13+ dan pembagian administratip seluruh negeri. Ada lima kota penting: Yerusalem, Bet-Kerem, Neh 3:14, Mizpa 15, Bet-Zur 16 dan Kehila 18.
(0.75) (Neh 11:21) (jerusalem) Catatan mengenai para budak di bait Allah, bdk Ezr 2:43+, mungkin seumur dengan daftar itu sendiri, tetapi catatan mengenai Uzi, Neh 11:22-23, berasal dari zaman yang kemudian dari disusunnya daftar itu. Uzi adalah cicit dari Matanya yang disebutkan dalam Neh 11:17. Petahnya, Neh 11:24, pada zaman yang tidak tentu memegang jabatan yang serupa dengan jabatan Nehemia.
(0.75) (Neh 12:1) (jerusalem) Ini daftar imam-imam dan orang Lewi yang kembali dari pembuangan di waktu Zerubabel dan Yesua. Hanya nama-nama yang disebut tidak ada dalam Ezr 2:36-39. Sebenarnya orang-orang itu sezaman dengan imam besar Yoyakim, Neh 12:12-21. Dengan maksud memperkokoh hak orang-orang itu atas jabatannya mereka dikatakan sudah pulang bersama Zerubabel dan Yesua dahulu.
(0.75) (Neh 6:1) (sh: Tantangan dan jalan keluar (Minggu, 19 November 2000))
Tantangan dan jalan keluar

Seringkali pekerjaan Allah yang indah dan luar biasa diawali dengan kerja keras dan penuh tantangan, bukan pertentangan. Hal ini wajar, karena Iblis tidak pernah tinggal diam dan membiarkan karya Allah yang luar biasa terjadi atas kehidupan anak-anak-Nya. Iblis berusaha menghambat dan melemahkan semangat, namun bagi Kristen yang tekun dan bersandar pada kekuatan Tuhan pasti akan diberkati dan dijadikan berhasil.

Pembangunan kembali tembok Yerusalem yang telah mencapai hasil yang sangat mengagumkan nyaris gagal karena niat jahat Sanbalat dan Tobia. Berbagai cara mereka pakai: mulai dari mengolok-olok, membujuk, mengancam, melontarkan fitnah, hingga cara 'rohani' yang tidak rohani sama sekali yaitu memakai nabi palsu untuk mengucapkan nubuat palsu. Semua cara itu dimaksudkan untuk menggagalkan misi Nehemia. Namun sejauh itu Nehemia tetap sanggup melewati masa krisis itu karena pimpinan Tuhan. Hal-hal lain yang memampukan Nehemia menepis semua niat jahat musuhnya: pertama, Nehemia sadar bahwa yang sedang dikerjakannya adalah pekerjaan besar dari Allah sendiri (3). Konsentrasi Nehemia terfokus pada karya Tuhan dalam proses pemulihan umat Allah yang besar itu. Kedua, Nehemia mengabaikan berita palsu dan tetap konsisten pada kemurnian hati. Nehemia sama sekali tidak mempedulikan desas- desus yang diciptakan oleh lawannya. Ia tetap terus bekerja. Ketiga, kesadaran akan peranannya di hadapan Allah (11). Sekalipun nabi yang meminta, Nehemia peka dan jauh lebih taat pada ketetapan Allah daripada mendengar persekongkolan kotor nabi- nabi palsu itu. Akhirnya pekerjaan itu selesai dengan begitu fantastik dan mengagumkan (15). Mengapa? Karena pekerjaan itu dilaksanakan bersama Allah.

Renungkan: Ketika kita perlu menjalankan sebuah misi pelayanan, kita dapat meneladani Nehemia dalam kesetiaan dan ketekunannya.

Bacaan untuk Minggu ke-23 sesudah Pentakosta

Keluaran 22:21-27

1Tesalonika 1:2-10

Matius 22:34-40

Mazmur 18:1-3, 46, 50

Lagu: Kidung Jemaat 446

(0.75) (Neh 1:1) (full: )

Penulis : Ezra dan Nehemia (?)

Tema : Pembangunan Kembali Tembok Yerusalem

Tanggal Penulisan: Sekitar 430-420 SM

Latar Belakang

Sejarah PL diakhiri dengan kitab Nehemia, ketika orang buangan Yahudi diizinkan kembali ke negeri mereka setelah pembuangan di Babel dan Persia. Bersama dengan kitab Ezra (dengannya kitab Nehemia membentuk satu kitab dalam PL Ibrani; Lihat "PENDAHULUAN EZRA" 08061), kitab ini mencatat sejarah dari tiga rombongan yang kembali ke Yerusalem. Ezra meliput peristiwa-peristiwa yang berkenaan dengan dua rombongan pertama (538 SM; 457 SM), dan Nehemia mencatat aneka peristiwa selama kembalinya rombongan ketiga (444 SM). Sedangkan fokus kitab Ezra adalah pembangunan kembali Bait Suci, maka fokus kitab Nehemia adalah pembangunan kembali tembok Yerusalem. Kedua kitab menekankan pentingnya pemulihan rohani dan komitmen kepada Allah dan Firman-Nya.

Nehemia, yang hidup sezaman dengan Ezra, melayani sebagai juru minuman Artahsasta I (raja Persia) ketika ia menerima kabar bahwa orang buangan yang kembali ke Yehuda dari Babel dan Persia sedang dalam kesulitan dan tembok Yerusalem masih berupa puing. Setelah mendoakan keadaan Yerusalem, Nehemia diberi kuasa oleh Raja Artahsasta untuk pergi ke Yerusalem sebagai gubernur dan membangun kembali tembok-tembok kota. Selaku pemimpin yang diilhami, ia mengerahkan orang-orang sebangsanya untuk membangun kembali seluruh tembok kota dalam 52 hari saja sekalipun terjadi pertentangan yang gigih. Nehemia menjadi gubernur selama 12 tahun; setelah kembali beberapa waktu ke Persia, ia menjadi gubernur Yehuda untuk masa bakti kedua (bd. Neh 2:1; Neh 13:6-7).

Imam Ezra membantu Nehemia dalam memajukan kebangunan dan pembaharuan rohani di antara kaum sisa yang kembali; mungkin Nehemia membantu Ezra menulis kitab ini. Kesesuaian kitab Nehemia dengan sejarah diperkuat oleh aneka dokumen kuno yang ditemukan pada tahun 1903 dan disebut Elephantine Papyri, yang menyebut nama Sanbalat (Neh 2:19), Yohanan (Neh 12:23), dan penggantian Nehemia sebagai gubernur sekitar tahun 410 SM.

Tujuan

Kitab ini ditulis

  1. (1) untuk melengkapi catatan sejarah pascapembuangan yang diawali dalam kitab Ezra, dan
  2. (2) untuk menunjukkan apa yang dilakukan Allah demi kaum sisa melalui kepemimpinan yang saleh dari Nehemia dan Ezra selama tahap ketiga dari pemulihan pascapembuangan.

Survai

pasal Pengharapan+itu+AND+book%3A16&tab=notes" ver="">1-7 (Neh 1:1--7:73) mencatat peranan Nehemia sebagai gubernur dan pemimpin dalam membangun kembali tembok Yerusalem. Pasal Pengharapan+itu+AND+book%3A16&tab=notes" ver="">1 (Neh 1:1-11) menyatakan dalamnya kerohanian Nehemia sebagai orang yang mengandalkan doa. Sementara melayani raja Persia, ia menerima berita mengenai keadaan Yerusalem yang menyedihkan dan mulai menaikkan doa syafaat secara sungguh-sungguh kepada Allah memohon Dia turun tangan demi kota dan penduduknya. Pasal Pengharapan+itu+AND+book%3A16&tab=notes" ver="">2 (Neh 2:1-20) menguraikan bagaimana Allah menggerakkan Artahsasta untuk mengangkat Nehemia menjadi gubernur Yerusalem dan tibanya Nehemia di sana. Pasal Pengharapan+itu+AND+book%3A16&tab=notes" ver="">3-7 (Neh 3:1--7:1) mengisahkan kepemimpinan Nehemia yang tegas, bijaksana, dan tabah dalam mengerahkan penduduk Yerusalem untuk membangun kembali temboknya yang hancur hanya dalam 52 hari sekalipun terjadi perlawanan berat dari dalam dan dari luar kota itu.

Bagian kedua kitab ini menguraikan

  1. (1) pemulihan rohani umat di Yerusalem di bawah pimpinan imam Ezra (pasal Pengharapan+itu+AND+book%3A16&tab=notes" ver="">8-10; Neh 8:1--10:39), dan
  2. (2) beberapa persoalan nasional yang ditangani Nehemia (pasal Pengharapan+itu+AND+book%3A16&tab=notes" ver="">11-13; Neh 11:1--13:31). Hal yang utama dalam pembaharuan rohani itu ialah pembacaan Hukum Allah di hadapan umum, pertobatan dari dosa, dan suatu tekad baru oleh kaum sisa untuk mengingat dan memelihara perjanjian mereka dengan Allah. Pasal terakhir mencatat beberapa pembaharuan yang dilaksanakan Nehemia sepanjang masa bakti kedua sebagai gubernur Yerusalem (pasal Pengharapan+itu+AND+book%3A16&tab=notes" ver="">3; Neh 3:1-32).

Ciri-ciri Khas

Lima ciri utama menandai kitab Nehemia.

  1. (1) Kitab ini mencatat peristiwa-peristiwa terakhir dalam sejarah PL orang Yahudi sebelum tiba masa intertestamental.
  2. (2) Kitab ini memberikan latar belakang sejarah bagi Maleakhi, kitab PL terakhir, karena Nehemia dan Maleakhi hidup sezaman.
  3. (3) Nehemia adalah contoh yang bagus di Alkitab dari seorang pemimpin saleh dalam pemerintahan: orang bijaksana, berprinsip, berani, integritas tak tercela, iman yang kokoh, belas kasihan bagi yang tertindas, dan sangat berbakat besar dalam kepemimpinan dan organisasi. Sepanjang masa baktinya selaku gubernur, Nehemia tetap jujur, rendah hati, bebas dari keserakahan, mengorbankan diri, dan tidak tercela dalam kedudukan atau kuasanya.
  4. (4) Nehemia adalah salah satu contoh PL terkemuka dari seorang pemimpin yang mengandalkan doa (bd. juga Daniel). Tidak kurang dari 11 kali dikisahkan bagaimana ia memanjatkan doa atau doa syafaat kepada Allah (mis. Neh 1:4-11; Neh 2:4; Neh 4:4,9; Neh 5:19; Neh 6:9,14; Neh 13:14,22,29,31). Ia seorang yang melaksanakan tugas-tugas yang tampaknya mustahil karena ketergantungannya yang mutlak kepada Allah.
  5. (5) Kitab ini dengan jelas menggambarkan bahwa doa, pengorbanan, kerja keras, serta kegigihan bekerja sama dalam mewujudkan visi yang diberi oleh Allah.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Kitab ini mencatat penyelesaian semua langkah dasar dalam memulihkan Yudaisme pascapembuangan yang diperlukan bagi kedatangan Kristus pada permulaan zaman PB: Yerusalem dan bait suci dibangun kembali, hukum telah dipulihkan, perjanjian dibaharui, dan keturunan Daud tetap terpelihara. Secara lahiriah, segala sesuatu siap untuk menerima kedatangan Mesias (bd. Dan 9:25). Zaman Nehemia berakhir dengan harapan kenabian bahwa Tuhan akan segera datang ke bait-Nya (bd. Mal 3:1). PB mulai dengan penggenapan penantian dan pengharapan pascapembuangan ini.

(0.75) (Neh 2:12) (full: AKU TIDAK BERITAHUKAN KEPADA SIAPAPUN. )

Nas : Neh 2:12

Sekalipun Nehemia tiba sebagai gubernur dengan kekuasaan penuh dari pemerintah kerajaan Persia, ia tidak melakukan apa-apa selama tiga hari dan tidak menceritakan rencana-rencana Allah yang diterimanya. Dapat dipastikan bahwa Ia menantikan Allah, dan tidak tergesa-gesa dengan mengandalkan kekuatannya sendiri (lih. Yes 40:29-31). Kemudian ia mengadakan survai yang cermat mengenai kerusakan tembok-tembok oleh orang Samaria

(lihat cat. --> Ezr 4:23;

lihat cat. --> Ezr 4:24),

[atau ref. Ezr 4:23-24]

dan pasti bersamaan dengannya ia menghitung biayanya (bd. Luk 14:28-30). Yang paling penting, daripada mengecam umat itu karena persoalan dan penderitaan mereka, ia ingin melihat semua persoalan itu dari sudut pandangan sendiri; jadi ia diam saja hingga dapat memahami situasi itu dari sudut pandangan mereka dan ikut merasakan apa yang mereka rasakan.

(0.75) (Neh 10:1) (jerusalem: Yang membubuhi meterai) Daftar orang-orang yang menandatangani naskah itu dibuat-buat saja. Neh 10:2-8 berdasarkan daftar-daftar yang tercantum dalam Neh 12:1-6,12-18: yang di sajikan ialah nama-nama keluarga, bukannya nama diri orang sebagaimana mestinya; Neh 10:9-13 memilih sejumlah nama orang Lewi yang hampir semua tercantum dalam ayat-ayat lain; Neh 10:14-20 memuat nama orang-orang awam yang dipungut dari daftar yang termaktub dalam Ezr 2 - Neh 7. Hanya dalam Neh 10:11-13 dan Neh 10:21-27 muncul nama-nama baru. Orang-orang itu kiranya sezaman dengan penyusun daftar itu. Ia membuat daftarnya ini nada zaman sesudah masa Nehemia.
(0.75) (Neh 11:1) (jerusalem) Ditinjau dari segi kesusasteraan maka dalam bab ini dapat dibedakan dua lapisan; Neh 11:1-2,20-25,36 ditulis oleh si Muwarikh dengan bersumberkan Neh 7:1-5 (riwayat Nehemia); seorang penyadur kemudian menyelipkan daftar-daftar yang tercantum dalam Neh 11:4-19 dan Neh 11:25-35. Daftar-daftar ini diangkat dari sebuah arsip. Penyadur itu juga membubuhkan judul pada daftar itu, Neh 11:3, dan catatan-catatan yang tercantum dalam Neh 11:21-24.
(0.75) (Neh 4:12) (ende)

Orang2 Jahudi ini adalah orang2 jang datang untuk ikut serta dalam pembangunan tembok. Dalam ajat2 jang berikut Nehemia mentjeritakan tindakan, jang diambilnja untuk menghadapi bahaja jang mengantjam itu. Orang2 Jahudi samasekali tak terlatih dalam pemakaian sendjata dan semuanja agak primitip.

(0.75) (Neh 13:29) (endetn: para imam)

diperbaiki menurut satu naskah Hibrani dan terdjemahan Syriah. Tertulis: "keimamat".

(0.75) (Neh 5:6) (full: SANGAT MARAHLAH. )

Nas : Neh 5:6

Kemarahan Nehemia terhadap ketidakadilan dan kejahatan merupakan kemarahan yang saleh. Ketiadaan kemarahan semacam itu menunjukkan ketidakacuhan terhadap penderitaan orang tidak bersalah dan kekurangan

(lihat cat. --> Luk 19:45).

[atau ref. Luk 19:45]

(0.75) (Neh 3:6) (jerusalem: Pintu gerbang Lama) Dalam terjemahan Siria terbaca: Pintu gerbang (perkembangan yang) Baru. Memang kota Yerusalem diperluas ke arah utara, sehingga muncul bagian kota yang baru, bdk 2Ra 22:14; Zef 1:10-11. Pintu gerbang itu juga disebut: Pintu gerbang Efraim.


TIP #08: Klik ikon untuk memisahkan teks alkitab dan catatan secara horisontal atau vertikal. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA